Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

CARA MERAWAT PASIEN DENGAN


DEFISIT PERAWATAN DIRI

DISUSUN OLEH:

AGUNG LABEUL
NIM: 1604004

PRODI NERS STIKES BETHESDA YAKKUM


YOGYAKARTA
2017
LEMBAR PENGESAHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN


RUMAH SAKIT JIWA DAERAH DR. RM. SOEDJARWADI
PROVINSI JAWA TENGAH

Klaten, Juni 2017

Mengetahui,

Preseptor Akademik Preseptor Klinik

(Ruthy Ngapiyem, S.Kp., M.Kes) (Sri Suyani, S.Kep., Ns)

SATUAN ACARA PENYULUHAN


(SAP)

Tema : Keperawatan Jiwa


Sub tema : Cara Merawat pasien dengan Defisit Perawatan Diri
Sasaran : Pasien dan keluarga
Tempat : Poli RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah
Waktu : 30 Menit (10.30 – 11.00 WIB)
Hari/tanggal : Jumat, 09 Juni 2017

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan tentang cara merawat pasien dengan defisit perawatan diri
selama 30 menit diharapkan keluarga mampu merawat pasien dengan defisit perawatan
diri.

B. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan keluarga pasien mampu :
1. Menjelaskan pengertian defisit perawatan diri
2. Menjelaskan tanda dan gejala defisit perawatan diri
3. Menjelaskan penyebab defisit perawatan diri
4. Menjelaskan cara merawat pasien dengan defisit perawatan diri

C. Materi
1. Pengertian defisit perawatan diri
2. Tanda dan gejala defisit perawatan diri
3. Penyebab defisit perawatan diri
4. Cara merawat pasien dengan defisit perawatan diri

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

E. Kegiatan
No Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu
1 Pembukaan - Salam pembuka. - Menjawab salam 5 menit
- Menyampaikan tujuan - Mendengarkan
penyuluhan.
- Apersepsi. - Menjawab
pertanyaan
2 Isi - Menjelaskan : - Mendengarkan 20 menit
 Pengertian defisit
perawatan diri
 Tanda dan gejala
defisit perawatan
diri
 Penyebab defisit
perawatan diri
 Cara merawat
pasien dengan
defisit perawatan
diri
- Memberi kesempatan - Menanyakan hal –
untuk bertanya. hal yang belum
jelas
- Menjawab pertanyaan - Mendengarkan
- Evaluasi - Menjawab
pertanyaan
3 Penutup - Menyimpulkan - Mendengarkan 5menit
- Pemberian Pesan - Mendengarkan
- Salam penutup - Menjawab salam

F. Media
1. Leaflet

G. Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan pernyataan lisan:
1. Menjelaskan pengertian defisit perawatan diri
2. Menjelaskan tanda dan gejala defisit perawatan diri
3. Menjelaskan penyebab defisit perawatan diri
4. Menjelaskan cara merawat pasien dengan defisit perawatan diri

H. Sumber Referensi
Stuart, G. W. 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa . Edisi 5. Jakarta. EGC.
Klaten, Juni 2017
Penyuluh

Agung Labeul
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Materi Cara Merawat Pasien dengan Halusinasi

Lampiran 2 : Laporan Satuan Acara Peyuluhan

Lampiran 3 : Media (Leaflet)

Lampran 4 : Daftar Hadir


Lampiran 1
CARA MERAWAT PASIEN DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI

A. Pengertian defisit perawatan diri


Defisit perawatan diri adalah ketidakmampuan dalam memenuhi kebersihan diri, berhias
diri, makan, buang air besar/kecil secara mandiri.

B. Tanda dan gejala defisit perawatan diri


1. Kurang merawat kebersihan diri: rambut kotor, gigi kotor, kulit berdaki, bau, kuku
panjang/kotor.
2. Tidak mampu berhias atau berdandan: rambut acak-ackan, pakaian kotor, tidak rapi,
tidak sesuai, pria tidak bercukur, wanita tidak berdandan.
3. Tidak mampu makan sendiri: tidak mampu mengambil makanan sendiri, makan
berceceran, makan tidak pada tempatnya.
4. Tidak mampu buang air besar/kecil: BAB/BAK tidak pada tempatnya, tidak
membersihkan diri setelah BAB /BAK.

C. Penyebab defisit perawatan diri


1. Tidak ada kemauan merawat diri
2. Gangguan jiwa

D. Cara merawat pasien dengan defisit perawatan diri


1. Melatih pasien tentang cara merawat kebersihan diri:
a. Menjelaskan pentingnya kebersihan diri.
b. Menjelaskan alat-alat kebersihan diri.
c. Menjelaskan cara melakukan kebersihan diri.
d. Melatihpasien untuk mempraktikan kebersihan diri.
e. Membantu pasien dalam membuat jadwal mandi, Keramas, menggosok
gigi,memotong kuku.
f. Memberi pujian terhadap prilaku pasien yang positif
2. Melatih pasien tentang cara berhias/berdandan:
a. Pria meliputi:
1) Berpakaian
2) Menyisir rambut
3) bercukur
b. Wanita meliputi;
1) Berpakaian
2) Menyisirrambut
3) Berdandan
c. Membantu membuat jadwal kegiatan merawat diri
d. Memberi pujian terhadap penampilan pasien
3. Melatih pasien tentang cara makan:
a. Menjelaskan cara mempersiapkan makan.
b. Menjelaskan cara makan yang tertib: mencuci tangan, mengambil makanan,
duduk di meja makan, berdoa.
c. Menjelaskan cara merapikan peralatan setelah makan.
d. Mempraktikan makan sesuai dengan tahap makan yang baik
e. Memberi pujian terhadap penampilan pasien.
4. Mengajarkan pasien untuk melakukan BAB/BAK
a. Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai.
b. Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB/BAK.
c. Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB/BAK.
d. Memberi pujiian terhadap penampilan pasien.
5. Keluarga berperan serta dalam:
a. Menyediakan fasilitas kebersihan diri yang dibutuhkan pasien.
b. Membantu merawat pasien.
c. Mengingatkan pasien untuk merawat diri.
d. Memberikan pujian terhadap keberhasilan pasien merawat diri.
Lampiran 2
LAPORAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG
PERAWATAN PASIEN DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI
DI POLIKLINIK JIWA RSJD Dr. RM SOEDJARWADI
PROVINSI JAWA TENGAH

A. Proses Persiapan Promosi Kesehatan


1. Pengorganisasian/ Petugas
Dalam kegiatan ini penyuluh menjadi penyaji yang memberikan pendidikan kesehatan
secara individu kepada keluarga pasien. Tugas penyaji adalah memberikan informasi/
materi mengenai perawatan pasien dengan deficit perawatan diri dan
mendokumentasikan setiap hasil diskusi dengan penerima promosi kesehatan.

2. Penyajian Materi
Dilakukan oleh penyaji dari jam 10.30-11.00, dengan menyajikan materi:
a. Pengertian defisit perawatan diri
b. Tanda dan gejala defisit perawatan diri
c. Penyebab defisit perawatan diri
d. Cara merawat pasien dengan defisit perawatan diri

B. Proses Pelaksanaan
1. Pelaksanaan Promosi Kesehatan
a. Brainstorming:
Peserta dalam pendidikan kesehatan ini belum pernah mendapatkan pendidikan
kesehatan tentang peranan keluarga dalam merawat pasien dengan deficit perawatan
diri.
b. Pemberian Materi:
Peserta antusias mengikuti jalannya promosi kesehatan.
2. Hasil diskusi dengan peserta dan keluarga
Keluarga peserta Tn. S bertanya apa dampak jika keluarga tidak membantu perawatan
diri pasien dan perawatan yang minimal diterima pasien? Penyaji menjawab dengan
menjelaskan dampaknya adalah pasien menjadi merasa nyyaman dengan kondisinya
yang tanpa perawatan dan hilangnya keinginan pasien untuk dibantu oleh keluarga,
perawatan minimal yang harus diterima pasien adalah perawatan diri dasar seperti
mandi dan kebersihan mulut serta kebersihan kuku pasien, jika kuku pasien panjang
harus dipotong, jika rambut pasien terlalu panjang dan kurang terurus keluarga
berkewajiban untuk merapikannya.

C. Kesimpulan
Dari promosi kesehatan yang dilakukan di Poli Klinik Jiwa RSJD Dr. RM. Soedjarwadi
Jawa Tengah berjalan dengan lancar. Peserta tampak antusias dan senang mendapatkan
pengetahuan baru mengenai peranan keluarga dalam merawat pasien dengan Isolasisosial.
Peserta merasa diperhatikan dan termotivasi untuk melakukan peranan keluarga dalam
merawat pasien dengan isolasi sosial pada anaknya. Penggunaan waktu sesuai estimasi.

D. Harapan Peserta
Peserta mengharapkan lebih banyak promosi kesehatan tentang hal-hal lain yang masih
belum diberikan kepada peserta.

Anda mungkin juga menyukai