Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)
DEFISIT PERAWATAN DIRI
MK : Keperawatan Gerontik

Disusun Oleh :

YEHESKEL Y. SLARMANAT
711430 114 079

POLTEKKES KEMENKES MANADO


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D-IV
2017

1
SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

DEFISIT PERAWATAN DIRI

Pokok Bahasan : Defisit Perawatan Diri

Hari/Tanggal : Kamis, 16 Febuari 2017

Tempat : Panti Werdha Ranomout

Sasaran : Ny. E. L

Waktu : 10.00-10.30 WITA

1. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Intruksional Umum
Setelah menerima pendidikan kesehatan tentang deficit perawatan diri, klien mampu
memahami dan menyadari bahaya deficit perawtan diri.
2. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah menerima pendidikan kesehatan diharapkan klien mampu :
- Menjelaskan pengertian deficit diri
- Menyebutkan penyebab deficit perawatan diri
- Menyebutkan tanda dan gejalan deficit perawatan diri
- Menyebutkan komponen kebersihan diri
- Menjelaskan pentingnya kebersihan diri
- Menjelaskan akibat dari deficit perawatan diri
- Menjelaskan cara perawatn deficit diri
2. Materi
1. Pengertian Defisit perawatan diri
2. Penyebab Defisit perawatan diri
3. Tanda dan gejala deficit perawatan diri
4. Pentingnya kebersihan diri
5. Akibat dari deficit perawatan diri
6. Cara perawatan kebersihan diri

2
3. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi

4. Media atau Alat Bantu


1. Leaflet

5. Evaluasi Pembelajaran
1) Tes awal mangajukan pertanyaan lisan
 Apakah pernah mengenal istilah perawatan diri?
 Apa saja penyebab deficit perawatan diri?
 Apa saja tanda dan gejala deifisit perawatan diri?
 Apa pentingnya kebersihan diri ?
 Apa akibat defisit perawatan diri?
 Bagaimana perawatan diri?
2) Tes akhir dengan cara mengajukan pertanyan lisan yang sama dengan pertanyaan
pada tes awal.

3
6. Proses Penyuluhan
No fase Kegiatan Kegiatan sasaran
1 Pembukaan  Memberi salam pembuka  Menjawab salam
 Memperkenalkan diri  Memperhatikan
3 menit  Menjelaskan pokok bahas  Memperhatikan
dan tujuan penyuluhan
 Menbagi leaflet  Memperhatikan
2 Pelaksanaan  Menjelaskan pengertian  Memperhatikan
deficit prewar\tan diri
20 menit  Menyebutkan penyebab  Memperhatikan
deficit perawatan diri
 Menyebutkan tanda dan  Memperhatikan
gejala defisit perawatan diri
 Memberi kesempatan  Bertanya dengan
kepada klien untuk penuh antusias
bertanya
 Menjelaskan pentingnya  Memperhatikan
kebersihan diri
 Menjelaskan akibat dari  Memperhatikan
defisit perawatan diri
 Menjelaskan cara perwatan  Memperhatikan
kebersihan diri
 Memberi kesempatan  Memperhatikan
kepada klien untuk
bertanya  Memperhatikan

3 Evalusai : Menanyakan kepada klien  Menjawab


tentang materi yang telah pertnayaan
5 meint diberikan dan mengevaluasi
kembali

4
7. Kriteria hasil
1) Evaluasi struktur
 Klien hadir dalam kegiatan penyuluhan
 Penyelenggaraan penyuluhan diadakan di Panti Werdha Ranomout
 Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya (SAP,
Leaflet)

2). Evaluasi Proses

 Klien antusias terhadap materi penyuluhan


 Klien tidak meninggalkan tempat penyuluhan sebelum penyeluhan selesai
 Klien mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3) Evaluasi Hasil
 Klien mengenal istilah defisit perawatan diri
 Klien mengetahui penyebab defisit perawatan diri
 Klien mengetahui tanda dan geejala defisit perawtan diri
 Klien mengetahui pentingnya kebersihan diri
 Klien mengetahui akibat dari defisit perawatan diri
 Klien mengetahui cara perawatan diri

8. Pengorganisasian
Penyuluh : Yeheskel Y. Slarmanat

9. Referensi
1. Keliat, Budi Anna.2006. Model Praktik Keperawatan Profesional
Jiwa.Jakarta.EGC
2. Perry,Potter.2005. Buku Ajar Fundamental keperawatan. Jakarta.EGC

5
LAMPIRAN MATERI

DEFISIT PERAWATAN DIRI (DPD)

A. Pengertian DPD
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai
dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak
dapat melakukan perawatan diri (Depkes 2000).
Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas
perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting) (Nurjannah, 2004).
Menurut Poter. Perry (2005), Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis,
kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan
perawatan kebersihan untuk dirinya (Tarwoto dan Wartonah 2000).
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, defisit perawatan diri adalah suatu
kondisi seseorang dimana seorang mengalami kelemahan melakukan aktifitas perawatan
diri (mandi, berhias, makan, toilet) sendiri.

B. Etiologi
Menurut Keliat dan akemat 2007 Penyebab kurang perawatan diri pada pasien dengan
gangguan jiwa adalah penurunan proses pikir.
Tanda gejala :
a. Tidak konsetrasi
b. Interaksi kurang
c. Kegiatan kurang
d. Malas, tidak ada inisiatif.
e. Merasa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina.

C. Tanda dan Gejala


Tanda dan gejala deficit perawatan diri dapat dinilai dari pernyataan pasien tentang
kebersihan diri, berdandan dan berpakaian, makan dan minum, BAB dan BAK dan
didukung dengan data hasil observasi.
a. Data subjektif, pasien mengatakan tentang :
- Malas mandi

6
- Tidak mau menyisir rambut
- Tidak mau menggosok gigi
- Tidak mau memotong kuku
- Tidak mau berhias/berdandan
- Tidak bias/ tidak mau menggunakan alat mandi/kebersihan diri
- Tidak menggunakan alat makan dan minum saat makan dan minum
- Bab dan bak sembarangan
- Tidak membersihkan diri dan tempat BAB dan BAK setelah BAB dan BAK
- Tidak mengetahui cara perawatan diri yang benar

b. data objektif
- Badan bau, kotor, berdaki, rambut kotor, gigi kotor, kuku panjang, tidak
menggunakan alat-alat mandi, ttidak mandi dengan benar
- Rambut kusut, berantakan, kumis dan jenggot tidak rapi, pakaian tidak rapi, tidak
mau berdandan, memilih, mengambil, dan memakai pakaian, memakai sandal,
sepatu, memakai resleting, memakai barang barang yang perlu dalam berpakaian,
melepas barang- barang yang perlu dalam berpakaian.
- Makan dan minum sembarangan, berceceran, tidak menggunakan alat makan,
tidak mampu (menyiapkan makanan, memindahkan makanan ke alat makan,
memegang alat makan, membawa makanan dari piring ke mulut, mengunyah,
menelan makanan secara aman, menyelesaikan makanan).

D. Pentingnya kebersihan Diri


Kebersihan diri merupakan langkah awal mewujudkan kesehatan diri.Dengan tubuh yang
bersih meminimalkan resiko seseorang terhadap kemungkinan terjangkitnya suatu
penyakit, terutama penyakit yang berhubungan dengan kebersihan diri yang buruk.

E. Akibat
Defisit perawatan diri berdampak pada fisik maupun psikis kepada diri sesorang.
 Dampak Fisik
Banyak gangguan kesehatan yang sering diderita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering
terjadi adalah intregitas kulit (badan gatal-gatal dan terkena penyakit kulit) rambut
dipenuhi kutu atau ketombe, gangguan membrane mukosa mulut (karies gigi, gigi
7
berlumbang, sakit gigi dan bau mulut), infeksi pada mata, gangguan pendengaran
akibat penumpukkan kotoran telingga dan dapat menimbulkan infeksi pada
telingga, serta gangguan fisik pada kuku yang dapat terjadi penyebab kuman
penyakit (seperti penyakit saluran pencernaan, diare atau sakit perut)
 Dampak Psikososial
Masalah yang muncul pada personal hygne adalah kebutuhan rasa nyaman,
kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi dan gangguan
interaksi social (dijauhi orang).

F. Cara perawatan
1) Cara perawatan rambut dan kepala
- Bersihkan rambut dengan sampo seara rutin (2x/minggu)
- Potong dan sisir rambut agar terlihat rapi
2) Cara menjaga kebersihan muka dan mata
- Cuci muka minimal 3x/hari
- Bersihkan daerah mata dari arah luar kedalam (bersihkan kotoran mata yang
menempel pada sudut kelopak mata)
- Bila mata kemasukan benda segera dikeluarkan menggunakan kain atau tisu yang
lembut, lakukan dengan hati-hati.
- Bila mata terkena air sabun segera cuci menggunakan air
3) Cara menjaga telingga dan hidung
- Bersihkan hidung dan telingga secara rutin (1-2minggu/1x) dengan hati-hati
mengguanakan alat yang bersih dan aman
4) Cara menjaga kebersihan gigi dan mulut
- Sikat gigi minimal 2x sehari yaitu setiap selesai makan dan sebelum tidur dengan
cara yang benar dan teratur
5) Cara menjaga kebersihan badan
- Mandi menggunakan sabun mandi secara rutin minimal 2xsehari (bila perlu)
lakukan bila sering bila kerja ditempat kotor atau banyak berkeringat
- Menggunakan pakaian yang bersih dan rapi (pakaian diganti 1xsehari atau bila
pakaian sudah kotor atau basah)
- Bila terkena jamur kulit, lakukan mandi seperti biasa

8
- Hindari penggunaan pakaian, handuk, selimut, sabun mandi dan sarung secara
berjamah. Hindari penggunaan pakain yang lembab atau basah (karena
keringat/sebab lain). Gunakan obat anti jamur kulit (bila perlu)
6) Cara menjaga tangan dan kaki
- Potong kuku satu kali/minggu atau saat terlihat panjang (menggunaka pemotong
kuku dan setelah dipotong ujung kuku dihaluskan/dikikir).
- Menggunkan alas kaki yang lembut, aman, dan nyaman.
7) Cara menjaga alat kelamin
- Wanita :
Jaga kebersihan selama menstruasi, kebersihan pada saat siklus menstruasi
sangatlah penting untuk menghindari masalah pada vagina. Hindari menggunakan
pembalut beraroma (parfum) dan mengandung jel karena dapat menimbulkan
iritasi dan gatal pada vagina. Selain itu, selalu menjaga daerah vagina tetap bersih
dan kering.Ganti pembalut terdapat gumpalan darah diatas pembalut yang dapat
menjadi tempat perkembangbiakkan bakteri dan jamur. Membasuh vagina dengan
air bersih dan mengalir untuk menghindari masuknya bakteri dan jamu.r
- Pria :
Jaga daerah kelamin tetap kering, bersih dan menggunkan pakaian yang
longer.Dan jangan memakai pakaian yang basah.

Anda mungkin juga menyukai