Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DEFISIT PERAWATAN DIRI

Di susun :
Kelompok 7

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2019/2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN
DEFISIT PERAWATAN DIRI

Topik : Konsep Dasar Defisit Perawatan Diri


Sasaran : Keluarga Pasien
Hari/tanggal :
Waktu : 45 menit
Tempat :

A. ANALISA SITUASI
1. Peserta : Keluarga pasien yang sedang berkunjung.
2. Lingkungan :
3. Penyuluh : Fasilitator adalah Mahasiswa Stikes Kusuma
Husada Surakarta

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah dilakukan penyuluhan,diharapkan peserta mampu memahami konsep
dasar defisit perawatan diri.

C. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah membahas materi konsep dasar defisit perawatan diri, peserta dapat :
a. Menyebutkan pengertian defisit perawatan diri
b. Menyebutkan tentang penyebab defisit perawatan diri
c. Menyebutkan tanda dan gejala defisit perawatan diri
d. Menyebutkan jenis - jenis defisit perawatan diri
e. Menyebutkan dampak dari defisit perawatan diri
f. Menjelaskan cara penanganan pada pasien defisit perawatan diri.

D. MATERI ( Terlampir )
1. Pengertian defisit perawatan diri
2. Penyebab defisit perawatan diri
3. Tanda dan gejala defisit perawatan diri
4. Jenis - jenis defisit perawatan diri
5. Dampak dari defisit perawatan diri
6. Penanganan pada pasien defisit perawatan diri.

E. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab

F. MEDIA & ALAT BANTU


-Leaflet
- Lembar evaluasi penyuluhan

G. KEGIATAN PENYULUHAN
WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN
PESERTA

1. 5 menit Pembukaan :
• Membuka kegiatan dengan • Menjawab salam
mengucapkan salam.
• Memperkenalkan diri • Mendengarkan
• Menjelaskan tujuan dari • Memperhatikan
penyuluhan
• Menyebutkan materi yang akan • Memperhatikan
diberikan
• Appersepsi dan korelasi materi
dengan pengeta- huan dan
pengalaman peserta didik

2. 30 menit Pelaksanaan :
• Menjelaskan tentang pengertian • Memperhatikan
defisit perawatan diri
• Menjelaskan tentang hal-hal • Memperhatikan
baik pengertian, penyebab,
tanda dan gejala, jenis – jenis ,
dampak dan cara penanganan
pada pasien defisit perawatan • Bertanya dan
diri menjawab pertanyaan
• Memberi kesempatan kepada yang diajukan
peserta untuk bertanya

3. 5 menit Evaluasi :
• Menanyakan kepada peserta • Menjawab
tentang materi yang telah pertanyaan
diberikan, dan reinforcement
kepada peserta yang dapat
menjawab pertanyaan.

4. 5 menit Terminasi :
• Mengucapkan terimakasih atas • Mendengarkan
peran serta peserta
• Mengucapkan salam penutup • Menjawab salam

H. EVALUASI
Kriteria evaluasi
1. Evaluasi struktur
a) peserta hadir / ikut dalam kegiatan penyuluhan
b) Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di
2. Evaluasi proses
a) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b) Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai
c) Peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan.
3. Evaluasi hasil
a) Peserta mengerti tentang pengertian defisit perawatan diri.
b) Peserta mengerti penyebab defisit perawatan diri.
c) Peserta mengerti tanda dan gejala defisit perawatan diri.
d) Peserta mengerti jenis-jenis defisit perawatan diri.
e) Peserta mengerti dampak defisit perawatan diri.
f) Peserta menjelaskan cara penanganan defisit perawatan diri.
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam
memenuhi kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan
kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya. Klien dinyatakan terganggu
keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri (Depkes, 2009).
Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan
aktifitas perawatan diri yaitu mandi, berhias, makan dan toileting (Nurjannah,
2011).
Kesimpulan Defisit Perawatan Diri adalah Suatu kondisi pada seseorang
yang mengalami kelemahan kemampuan dalam melakukan/melewati aktivitas
perawatan diri secara mandiri.

B. Etiologi
Menurut Tarwoto dan Wartonah, (2009) Penyebab kurang perawatan diri
adalah sebagai berikut :
1. Kelelahan fisik.
2. Penurunan kesadaran.
Menurut Depkes (2009), penyebab kurang perawatan diri adalah:
1) Faktor prediposisi :
a. Perkembangan
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga
perkembangan inisiatif terganggu.
b. Biologis
Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan
perawatan diri.
c. Kemampuan realitas turun
Klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang kurang
menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan termasuk
perawatan diri.
d. Sosial
Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri
lingkungannya.Situasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan
dalam perawatan diri.
2) Faktor presipitasi
Yang merupakan faktor presiptasi deficit perawatan diri adalah kurang
penurunan motivasi, kerusakan kognisi atau perceptual, cemas, lelah/lemah
yang dialami individu sehingga menyebabkan individu kurang mampu
melakukan perawatan diri.
Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene.
➢ Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik, gangguan fisik yang
sering terjadi adalah : Gangguan integritas kulit, gangguan membran
mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga dan gangguan fisik pada
kuku.
➢ Dampak psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah
gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai,
kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.

C. Tanda dan Gejala


Menurut Depkes (2009) Tanda dan gejala klien dengan defisit perawatan diri
adalah
1. Fisik
a. Badan bau, pakaian kotor.
b. Rambut dan kulit kotor.
c. Kuku panjang dan kotor.
d. Gigi kotor disertai mulut bau.
e. Penampilan tidak rapi.
2. Psikologis
a. Malas, tidak ada inisiatif.
b. Menarik diri, isolasi diri.
c. Merasa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina.
3. Sosial
a. Interaksi kurang.
b. Kegiatan kurang .
c. Tidak mampu berperilaku sesuai norma.
d. Cara makan tidak teratur BAK dan BAB di sembarang tempat, gosok gigi
dan mandi tidak mampu mandiri.

D. Jenis-Jenis Defisit Perawatan Diri


Ada beberapa jenis defisit perawatan diri :
1) Kurang perawatan diri : mandi / kebersihan.
Kurang perawatan diri (mandi) adalah gangguan kemampuan untuk
melakukan aktivitas mandi/kebersihan diri.
2) Kurang perawatan diri : mengenakan pakaian / berhias.
Kurang perawatan diri (mengenakan pakaian) merupakan gangguan
kemampuan memakai pakaian dan aktivitas berdandan sendiri.
3) Kurang perawatan diri : makan
Kurang perawatan diri (makan) adalah gangguan kemampuan untuk
menunjukkan aktivitas makan.
4) Kurang perawatan diri : toileting
Kurang perawatan diri (toileting) adalah gangguan kemampuan untuk
melakukan atau menyelesaikan aktivitas toileting sendiri.

E. Dampak masalah defisit perawatan diri


a. Dampak Fisik
Banyaknya gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik, gangguan fisik yang
sering terjadi adalah : gangguan integritas kulit, gangguan membran mukosa
mulut, infeksi pada mata dan telinga, gangguan fisik pada kuku.
b. Dampak Psikososial
Masalah yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan
kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dam mencintai, kebutuhan harga
diri, aktualisasi dir dan gangguan interaksi sosial.

F. Cara Penanganan
1. Jelaskan pentingnya kebersihan diri
2. Jelaskan cara menjaga kebersihan diri
3. Bantu pasien untuk mempraktikan cara menjaga kebersihan diri
4. Menjelaskan cara makan yang baik serta mempraktikan bagaimana cara
makan yang baik
5. Menjelaskan cara eliminasi yang baik dan praktikan cara eliminasi
6. Jelaskan cara berdandan
7. Bantu pasien untuk mempraktikan cara berdandan.

Anda mungkin juga menyukai