Anda di halaman 1dari 6

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR


DIRUANG IVY RSJD DR RM SOEDJARWADI
PROVINSI JAWA TENGAH

DISUSUN OLEH :
Fransiska Oktaviani Weri
(NIM: 1704064)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BETHESDA YAKKUM
YOGYAKARTA
2018
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA KLIEN
DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR
PERTEMUAN KE 2

Nama Preceptee : Fransiska Oktaviani Weri


Institusi : STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta
Masalah keperawatan : Gangguan Proses Pikir : Dimensia
Pertemuan : Ke 2
Waktu : Kamis, 26 Juli 2018
Tempat : Ruang IVY

A. Proses Keperawatan
1. Nama : Ny S.
2. Kondisi pasien
DS: Klien mengatakan merasa bingung dan sering mendengar suara-suara
yang melarang klien untuk Shalat
DO:
a. Klien selalu mengatakan mendengar suara-suara
b. Pembicaraan tidak relevan, kadang diulang-ulang.
c. Klien tampak bingung.
d. Kontak mata kurang terarah.
e. Klien sering lupa.
3. Diagnosa keperawatan: Gangguan proses pikir
4. Tujuan
a. Tujuan Umum: klien mampu berkomunikasi dengan baik kepada orang
lain.
b. Tujuan Khusus:
1) Klien dapat membina hubungan saling percaya, dan identifikasi
tanda dan gejala gangguan proses pikir.
2) Klien dapat berorientasi terhadap realitas secara bertahap.
3) Klien dapat mengungkapkan kebutuhan pasien yang tidak
terpenuhi.
4) Klien dapat memenuhi kebutuhannya yang realistis.
5) Klien dapat memasukkan kegiatan pemenuhan kebutuhan pada
jadwal.
5. Tindakan keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya, identifikasi tanda dan gejala gangguan
proses pikir.
b. Bantu klien berorientasi terhadap realita.
c. Diskusikan kebutuhan klien yang tidak terpenuhi.
d. Bantu klien memenuhi kebutuhan yang realistis.
e. Bimbing klien memasukkan kegiatan pemenuhan kebutuhan pada
jadwal harian klien.

B. Strategi komunikasi dan pelaksanaan


1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
“Selamat pagi pak. Bertemu lagi dengan saya, masih kenal tidak
dengan saya? Nama saya I Gede Made Indra P.W, bisa dipanggil Gede.
Bapak ingat? Hari ini saya bertugas disini dari jam 07.00-14.00 siang
nanti ya pak.
b. Evaluasi / validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini?.., tidur semalam nyenyak
tidak?”.
c. Kontrak
1) Topik
“Baiklah bapak, sesuai janji kita kemarin, hari ini kita akan ngobrol
ya pak? bagaimana kalau kita ngobrol tentang kebutuhan bapak
yang tidak terpenuhi?
2) Waktu
“Berapa lama kita ngobrol pak? Bagaimana kalo 10 menit?”.
3) Tempat
“Dimana pak tempat kita ngobrol?”.
2. Fase kerja
“Bapak, kemarin kita ngobrol dan pak B mengatakan tidak pernah
beribadah ya disini? Mengapa pak?
Kalau berdoa, apakah bapak sudah melakukannya? Misalnya sebelum
tidur, sesudah tidur, sebelum makan dan sesudah makan?
Baik pak, jadi alangkah baiknya apabila kita selalu berdoa sebelum
memulai aktivitas saat akan mengawali di hari baru. Bapak tahu apa tujuan
berdoa? Iya benar, supaya kita diberi berkat dan kelancaran untuk
beraktivitas. Kita juga harus memanjatkan syukur kepada Tuhan seperti
bersyukur karena bisa makan, jadi kita bisa bersyukur melalui berdoa
sebelum dan sesudah makan misalnya.
Yuk coba pak, bagaimana caranya pak jika berdoa sebelum makan?
Ya, bagus sekali. Bapak, nanti sebelum makan siang bapak bisa
melakukannya ya?

3. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif
“Pak B sekarang kita telah selesai ngobrol tentang kebutuhan bapak
yang belum terpenuhi, bagaimana perasaan bapak setelah kita
ngobrol?”.
b. Evaluasi objektif
“Bagaimana pak, jadi kita tadi bicara tentang apa, lalu kebutuhan
bapak yang belum terpenuhi apa? Lalu bagaimana cara memenuhinya
tadi?”.
c. Rencana tindak lanjut
“Baiklah pak, setelah kita tahu kebutuhan bapak yang tidak terpenuhi
dan cara memenuhinya, bagaimana jika sekarang kita masukan
kedalam jadwal kegiatan harian supaya bapak tetep ingat dan
melakukannya setiap hari?”.
d. Kontrak yang akan datang
1) Topik
“Bapak, untuk pertemuan selanjutnya kita akan mengevaluasi apa
yang sudah kita diskusikan hari ini, kita juga akan berbicang-
bicang tentang kemampuan yang bapak miliki, dan melatih
kemampuan yang bapak pilih lalu memasukkan kedalam jadwal
juga. Bagaimana? Apakah bapak setuju?
2) Waktu
“Kira-kira bapak mau mulai jam berapa ya besok? Bagaimana
kalau setelah kita selesai senam pukul 10.00 WIB seperti hari ini?”
3) Tempat
“Bapak besok ingin ngobrol dimana? Bagaimana kalau di ruang ini
saja seperti hari ini? Ok, sampai bertemu besok ya bapak, sekarang
bapak bisa melanjutkan aktivitas atau beristirahat.”
JADWAL KEGIATAAN HARIAN
Nama Pasien :
Ruangan :
Kasus :
Keterangan
No Kegiataan Waktu Mandiri Bantuan Tidak
Melakukan

Anda mungkin juga menyukai