Anda di halaman 1dari 2

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Masalah : WAHAM
Pertemuan : Ke 1 (satu)

A. Proses Keperawatan.
1. Kondisi Klien
DS : Klien mengatakan bahwa dia adalah seorang nabi.
DO : Tampak selalu memakai pakaian putih, tampak berbicara banyak,
mendominasi pembicaraan.

2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan proses pikir berhubungan dengan waham.

3. Tujuan
a. Pasien dapat berorientasi kepada realita secara bertahap.
b. Pasien dapat memenuhi kebutuhan dasar.
c. Pasien mampu berinteraksi dengan orang lain dang lingkungan.
d. Pasien menggunakan obat dengan prinsip 5 benar.

B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan.


SP1 pasien : membina hubungan saling percaya, mengidentifikasi kebutuhan yang
tidak terpenuhi, cara memenuhi kebutuhan, dan mempraktekkan pemenuhan
kebutuhan yang tidak terpenuhi.

Fase Orientasi
“Selamat pagi, pak. Nama saya Anggi Putri Anggraeni, biasa dipanggil Putri. Saya
mahasiswa keperawatan STIKES Widya Husada yang sedang praktik di ruangan ini.
Nama bapak siapa? Suka dipanggil siapa?”
“Tujuan saya disini, saya akan berbincang-bincang dengan bapak.”
“Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apakah bapak masih mempunyai pemikiran
bahwa bapak seorang nabi?”
“Mau berapa lama kita berbincang-bincang? Tempatnya mau dimana?”
“Kita akan membahas tentang masalah bapak, mengembalikan pemikiran bapak pada
realita yang ada.”

Fase Kerja
“Saya mengerti merasa bahwa bapak adalah seorang nabi, tapi yang bapak rasakan
tidak dirasakan oleh orang lain, pak.”
“Tampaknya bapak gelisah sekali, bisa bapak ceritakan apa yang bapak rasakan?”
“Oh.... jadi bapak merasa takut di atur-atur oleh orang lain dan tidak punya hak untuk
mengatur diri bapak sendiri?”
“Siapa yang menurut bapak sering mengatur bapak? Jadi ibu dan kaka yang suka
mengatur bapak?”
“Kalau bapak sendiri inginnya seperti apa? Bagus, bapak sudah punya rencana dari
jadwal untuk diri sendiri. Coba kita bersama-sama tuliskan rencana dan jadwal
tersebut. Wah, bagus sekali pak. Jadi setiap harinya bapak ingin ada kegiatan diluar
rumah karena bosan kalau di rumah terus ya, pak?”
Fase Terminasi
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang?”
“Apa saja yang sudah kita bicarakan, pak? Iya bagus, pak.”
“Bagaimana kalau besok saya bertemu lagi dengan bapak? Mau dimana bapak mau
berbincang-bincang? Mau jam berapa dan berapa lama? Baiklah, besok kita akan
bertemu membahas tentang hobi bapak.”
“Baik, pak. Sampai disini dulu perbincangan kita hari ini, besok kita lanjut lagi ya
pak? Terimakasih sampai jumpa.”

Anda mungkin juga menyukai