Anda di halaman 1dari 29

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN DAN PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) WAHAM

DISUSUN OLEH:
KEKOMPOK 3
1. ADINDA PUTRI LARESA (211030230135)
2. DIANA SAPUTRI (211030230135)
3. LAILATUL AMALIA (211030230136)
4. SHELY MARISKA (211030230157)
5. ROBIATUL ADAWIYAH (211030230228)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG
TAHUN 2021
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

S P I WAHAM

Pertemuan Ke : 1 (SP I)

Hari/Tanggal : Senin, 13 September 2021

Nama Klien : Nn.H

Ruangan : Anggrek

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :

- Pasien mengatakan belum menikah

- Pasien mengatakan tinggal bersama orang tuanya

- Pasien mengatakan banyak perusahannya dan tidak ada yang menyainginya

- pasien mengatakan seorang pengusaha yang paling hebat

DO:

- Pasien kadang marah-marah

- Pasien terlihat mundar mandir tak menentu

- Ekspresi pasien tampak tegang pada saat bicara

- pasien belum mampu menyelesaikan masalahnya.

2. Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Proses Pikir: Waham
3. Tujuan Khusus
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat memenuhi kebutuhan yang tidak terpenuhi

4. Tindakan Keperawatan:
a. Bantu orientasi realita
b. Diskusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi
c. Bantu klien memenuhi kebutuhannya
d. Anjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

B. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“selamat sore”, perkenalkan nama saya perawat (Diana, Lailatul, Adinda,
Robiatul, Shely) biasa dipanggil x, saya mahasiswa keperawatan dari STIKes
Widya Dharma Husada Tangerang yang dinas sore ini di ruang Anggrek. Saya
dinas dari pk 15.00-18.00 nanti, saya yang akan merawat mba hari ini. Nama
mba siapa, senangnya dipanggil apa?”

b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan mba hari ini?”

c. Kontrak
Topik : “Bisa kita berbincang-bincang tentang apa yang mba rasakan
sekarang?”

Waktu : “Berapa lama mba mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau


15 menit?”

Tempat : “Dimana enaknya kita berbincang-bincang,mba?”

Tujuan : Agar dapat melakukan komunikasi dengan baik


2. Fase Kerja
“Saya mengerti mba merasa bahwa mba adalah seorang pengusaha yang hebat dan
memiliki banyak perusahaan , tapi sulit bagi saya untuk mempercayainya bisa kita
lanjutkan pembicaraan yang tadi terputus mba?”

“Tampaknya mba H gelisah sekali, bisa abang ceritakan apa yang mba H
rasakan?”

“O... jadi Mba H merasa takut nanti tersaingi oleh orang lain dan tidak punya hak
untuk mengatur diri mba sendiri?”

“Siapa menurut mba H yang sering mengatur-atur diri mba?”

“Jadi ibu yang terlalu mengatur-ngatur ya mba , juga kakak dan adik mba yang
lain?”

“Kalau mba sendiri inginnya seperti apa?”

“Oh bagus mba sudah punya rencana dan jadwal untuk diri sendiri”

“Coba kita tuliskan rencana dan jadwal tersebut mba”

“Wah..bagus sekali, jadi setiap harinya mb ingin ada kegiatan diluar rumah karena
bosan kalau di rumah terus ya”

3. Terminasi
a. Evaluasi
Subyektif : “Bagaimana perasaan mba H setelah berbincang-bincang dengan
saya?”

Obyektif : ”Apa saja rencana mba H tadi yang telah kita bicarakan? Bagus”

b. Rencana Tindak Lanjut


“Bagaimana kalau jadwal ini mba coba lakukan, setuju mba?”

c. Kontrak
Topik : ”Kita bercakap-cakap tentang kemampuan yang pernah mba
miliki?
Waktu : “Bagaimana kalau saya datang kembali dua jam lagi?”

Tempat : ”Mau di mana kita bercakap-cakap? Bagaimana kalau di sini lagi?”

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

S P 2 WAHAM

Pertemuan Ke : 2 (SP II)

Hari/Tanggal : Selasa, 14 September 2021

Nama Klien : Nn.H

Ruangan : Anggrek

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :

 Pasien Klien mengatakan namanya Nn. H


 Klien mengatakan dirinya mempunyai perusahaan dimana mana
 Klien menyebutkan dirinya adalah orang paling hebat didunia
DO:

 Klien mau berkenalan


 Klien mau berjabat tangan
 Klien mau diajak berinteraksi
 Klien mau menceritakan masalahnya
 Klien mau menceritakan bidang yang ia sukai

2. Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Proses Pikir: Waham

3. Tujuan Khusus
- Klien dapat mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
- Klien dapat mendiskusikan tentang kemampuan yang dimiliki
- Klien dapatMelatih kemampuan yang dimiliki
- Klien dapatMenganjurkan pasien memasukkan kedalam jadwal kegiatan
harian

4. Tindakan Keperawatan:
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
- Mendiskusikan tentang kemampuan yang dimiliki
- Melatih kemampuan yang dimiliki
- Menganjurkan pasien memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian

B. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat Pagi Ibu H? apa ibu masih ingat dengan saya? Coba siapa?”

b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan ibu pagi ini? Kegiatan membereskan tempat tidur, apa
sudah ibu lakukan? Bagus, kalau begitu besok kerjakan lagi ya bu, sesuai
dengan jadwal yang telah kita sepakati”

c. Kontrak
“ibu masih ingat tidak kesepakatan kita kemarin untuk hari ini? Iya betul hari
ini kita akan berbincang-bincang mengenal kemampuan yang ibu miliki,
tujuannya agar ibu dapat berlatih sesuai kemampuan yang ibu miliki.
Kemarin kita sepakat jam 11:00 ya bu? Tempatnya diruang makan, betul
tidak bu? Apa ibu ingin mengubah tempat untuk berbincang-bincang?”

2. Fase Kerja
“baik lah sekarang saya ingin bertanya, kegiatan apa yang paling Ibu senangi?
Sudah berapa lama Ibu melakukan kegiatan itu? Apa yang paling Ibu sukai dari
kegiatan itu? Bagaimana cara melakukan kegiatan itu? Apa yang biasa ibu
lakukan jika sedang melakukan kegiatan itu? Baiklah bu bagaimana kalau
sekarang kita melakukan kegiatan yang Ibu sukai? Bagus bu, kalau begitu
bagaimana kalau kegiatan yang Ibu suka itu kita masukkan kedalam jadwal
kegiatan harian Ibu? Ibu ingin melakukan kegiatan itu berapa kali dalam sehari?
Bagaimana dengan waktunya Ibu ingin melakukannya, jam berapa? Oke kalau
begitu nanti Ibu lakukan kegiatan sesuai jadwal yang telah kita sepakat iya Ibu?”

3. Terminasi
a. Evaluasi
Subyektif : “Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang mengenal
kegiatan yang ibu sukai?”

Obyektif :“ibu masih ingat tidak kegiatan yang ibu sukai dan kita latih tadi?
Coba apa kegiatan yang kita lakukan tadi?”

b. Rencana Tindak Lanjut


“Bagus, ternyata ibu sudah bisa berlatih kemampuan yang ibu sukai ya, saya
harap ibu mau berlatih kemampuan yang ibu miliki sesuai jadwal yang telah
kita sepakati. Oke bu?”

c. Kontrak
Topik : “Baiklah ibu bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang
mengenai penggunaan obat secara teratur. Bagaimana bu setuju
tidak?”

Waktu : “Baik kalau begitu ibu mau jam berapa berbincang-bincangnya dan
jam berapa besok? Bagaimana kalau jam 11:00? Apa ibu setuju”

Tempat : ” ibu mau nya dimana kita berbincang-bincang?” bagaimana kalau


di ruang makan? Baiklah kalau begitu saya akhiri perbincangan
hari ini ya bu, saya permisi dulu ya bu. Sampai jumpa besok ibu”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

S P 3 WAHAM

Pertemuan Ke : 3 (SP III)

Hari/Tanggal : Rabu, 15 September 2021

Nama Klien : Nn.H

Ruangan : Anggrek

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :

 Klien mengatakan senang berbincang-bincang dengan perawat


 Klien mengatakan senang melakukan kegiatan yang ia sukai
DO:

 Klien mau melakukan kegiatan merapihkan tempat tidur


 Klien mau menyebutkan kegiatan yang ia suka
 Klien mau mempraktekan kegiatan yang ia sukai : merapihkan meja makan
 Klien mau memasukkan kegiatan kedalam jadwal kegiatan harian

2. Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Proses Pikir: Waham

3. Tujuan Khusus
- Klien dapat mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
- Klien dapat memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat
secara teratur
- Klien dapat menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

4. Tindakan Keperawatan:
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
- Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur
- Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

B. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat Pagi Ibu H? apa ibu masih ingat dengan saya? Coba siapa? Iya
betul, ternyata ibu masih ingat”

b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan ibu pagi ini? Kegiatan apa saja yang sudah ibu lakukan?
Bagaimana kegiatan jadwal harian ibu apa sudah dikerjakan? Bagus, kalau
begitu nanti ibu kerjakan lagi ya kegiatan yang ada dijadwal kegiatan harian
ibu? Baik bu?”.

c. Kontrak
Baik, ibu masih ingat tidak kesepakatan kita kemarin untuk hari ini? Iya betul.
Hari ini kita akan berbincang-bincang mengenai penggunaan obat yang sering
ibu minum setiap hari disini? Setuju ibu?”

2. Fase Kerja
“baiklah sebelumnya saya ingin tahu dulu obat apa yang sering ibu minum, warna,
dan bentuknya? Iya betul, sekarang saya akan menjelaskan tentang obat yang
biasa Ibu minum, yaitu clorilex 25mg warnanya biru muda dan bentuknya
lonjong, Diminum 2 kali dalam 1 hari cukup 1 tablet sekali minum diminum pagi
dan sore hari gunanya sebagai obat penenang. Sedangkan trihexylpenidil 2mg
diminum 2 kali dalam 1 hari cukup 1 tablet sekali minum dan diminum pagi dan
sore hari warnanya putih dan bentuknya bulat kecil, Gunanya sebagai obat
penenang. Sedangkan risperidone warnanyab putih dan bentuknya bulat, diminum
1 kali setengah tablet perhari diminum sore hari, gunanya sebagai obat penenang.
Bagaimana bu apa ibu sudah mengerti? Coba ibu sekarang ulangi penjelasan saya
tadi mulai dari nama obat, warna obat, bentuk obat, dan kegunaan obat tersebut?
Iya benar, sekarang saya akan memberitahu panggunaan obat sesuai aturan yaitu 5
benar (benar nama orang, benar nama obat, benar waktu pemberian, benar cara
pemberian, benar dosis pemberian) jika ibu ingin minum obat ibu harus tahu ke 5
aturan yang tadi saya sebutkan agar ibu dapat menggunakan obat dengan benar
dan tidak kelebihan dosis yang akhirnya dapat merusak tubuh ibu.Jika Ibu
memakai obat sesuai anjuran maka ibu akan aman. Bagaimana bu apa ibu sudah
mengerti apa yang saya jelaskan barusan? Coba Ibu sebutkan kembali 5 aturan
dalam meminum obat yang benar! Bagus, ibu sudah benar. Kalau begitu
bagaimana kalau minum obat dimasukkan kedalam jadwal kegiatan harian ibu?
Bagaimana kalau kita buat sesuai jam pemberian obat yang telah ditentukan oleh
dokter? Apa ibu setuju? Baik kalau begitu sekarang kita sudah sepakat ya bu,
nanti ibu minum obat sesuai jadwal yang telah ditentukan. Oke bu?”

3. Terminasi
a. Evaluasi
Subyektif :“bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang mengenal
penggunaan obat secara teratur?”

Obyektif : ” coba ibu sebutkan lagi obat apa saja yang biasa ibu minum
mulai dari nama obat, warna obat, bentuk obat dan kegunaan
obat?”.Bagus, sekarang coba ibu sebutkan 5 aturan dalam minum
obat?”

b. Rencana Tindak Lanjut


“Iya benar bu. Ternyata ibu sudah mengerti sekarang. Saya harap ibu dapat
meminum obat sesuai jadwal yang telah ditetapkan agar ibu dapat cepat
sembuh. Oke bu?”

c. Kontrak
Topik : ”Baiklah ibu bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang
mengenal masalah ibu yang lain?. Bagaimana bu setuju tidak?”
baik”

Waktu : “Kalau begitu ibu mau jam berapa berbincang-bincangnya dan jam
berapa besok? Bagaimana kalau jam 11:00? Apa ibu setuju?”

Tempat : ”Ibu mau nya dimana kita berbincang-bincang?” bagaimana kalau


ditaman?. Baiklah kalau begitu saya akhiri perbincangan hari ini
ya bu, saya permisi dulu ya bu. Sampai jumpa besok ibu”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

S P 4 WAHAM

Pertemuan Ke : 4 (SP IV)

Hari/Tanggal : Kamis, 16 September 2021

Nama Klien : Nn.H

Ruangan : Anggrek

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :

 Klien mengatakan senang berbincang-bincang dengan perawat


 Klien mengatakan senang melakukan kegiatan yang ia sukai
DO:

 Klien mau melakukan kegiatan merapihkan tempat tidur


 Klien mau menyebutkan kegiatan yang ia suka
 Klien mau mempraktekan kegiatan yang ia sukai : merapihkan meja makan
 Klien mau memasukkan kegiatan kedalam jadwal kegiatan harian

2. Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Proses Pikir: Waham
3. Tujuan Khusus
- Klien dapat mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
- Klien dapat memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat
secara teratur
- Klien dapat menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

4. Tindakan Keperawatan:
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
- Diskusikan kemampuan yang dimiliki dan memilih apa yang akan dilatih. Lalu
dilatuh
- Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian yang telah
dilatih dan minum obat

B. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat Pagi Ibu H? apa ibu masih ingat dengan saya? Coba siapa? Iya
betul, ternyata ibu masih ingat”

b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan ibu pagi ini? Kegiatan apa saja yang sudah ibu lakukan?
Bagaimana kegiatan jadwal harian ibu apa sudah dikerjakan? Bagus, kalau
begitu nanti ibu kerjakan lagi ya kegiatan yang ada dijadwal kegiatan harian
ibu? Baik bu?”.

c. Kontrak
Baik, ibu masih ingat tidak kesepakatan kita kemarin untuk hari ini? Iya betul.
Hari ini kita akan berbincang-bincang mengenai penggunaan obat yang sering
ibu minum setiap hari disini? Setuju ibu?”

2. Fase Kerja
“ibu kalua boleh saya tau, ada tidak kebutuhan ibu yang saat ini belum terpenuhi?
Apa itu bu? Oh, jadi ibu ingin memili teman baru untuk diajak ngobrol ya bu?
Bagaimana kalo ibu sekarang berlatih bicara dengan teman sekamari bu. Bisa
dengan menanyakan bagaimana kabar hari ini,kegiatan apa yang diiku di rumah
sakit? Bagaimana apakah ibu bisa praktekan sekarang? Nah iya benar seperti itu
ya bu. Untuk Latihan yang keuda kita akan berlatih untuk melakukan kemampuan
yang ibu miliki, apaka ada ibu? Menyapu lantai ya bu, apakah ibu masih ingat
bagaimana cara melakukannya? Wah bagus sekali ya bu, ternyata ternyata ibu
sangat bagus dalam menyapu lantainya. Bagaimana kalua dua Latihan tadi kita
masukkan kedalam jadwal harian ibu? Ibu maunya jam berapa?”

3. Terminasi
a. Evaluasi
Subyektif :“bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang dan berlatih
tadi?”

Obyektif : ” apa saja yang telah kita latih hari ini bu? Iya benas sekali, bagus
sekali ya ibu dapat mengingatnya.?”

b. Rencana Tindak Lanjut


“Iya benar bu. Ternyata ibu sudah mengerti sekarang. Saya harap ibu dapat
melakukan 2 hal tersebut sesuai dengan jadwal yang dibuat, setuju bu?”

c. Kontrak
Topik : ”Baiklah ibu bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang
mengenal masalah ibu yang lain?. Bagaimana bu setuju tidak?”
baik”

Waktu : “Kalau begitu ibu mau jam berapa berbincang-bincangnya dan jam
berapa besok? Bagaimana kalau jam 11:00? Apa ibu setuju?”

Tempat : ”Ibu mau nya dimana kita berbincang-bincang?” bagaimana kalau


ditaman?. Baiklah kalau begitu saya akhiri perbincangan hari ini
ya bu, saya permisi dulu ya bu. Sampai jumpa besok ibu”
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ORIENTASI REALITA:
WAHAM

A. Latar Belakang
Terapi Aktivitas Kelompok Oientasi Realita (TAK): orientasi realita adalah upaya untuk
mengorientasikan keadaan nyata kepada klien, yaitu diri sendiri, orang lain, lingkungan/
tempat, dan waktu.
Klien dengan gangguan jiwa sikotik, mengalami penurunan daya nilai realitas (reality
testing ability). Klien tidak lagi mengenali tempat, waktu, dan orang-orang di sekitarnya.
Hal ini dapat mengakibatkan klien merasa asing dan menjadi pencetus terjadinya ansietas
pada klien. Untuk menanggulangi kendala ini, maka perlu ada aktivitaas yang memberi
stimulus secara konsisten kepada klien tentang realitas di sekitarnya. Stimulus tersebut
meliputi stimulus tentang realitas lingkungan, yaitu diri sendiri, orang lain, waktu, dan
tempat.

TOPIK
Gangguan isi pikiran: Waham curiga
Sesi 1: Bina Hubungan Saling Percaya

B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Klien mampu mengenali orang, tempat, dan waktu sesuai dengan kenyataan.
2. Tujuan khusus
a. Klien mampu mengenal tempat ia berada dan pernah berada
b. Klien mengenal waktu dengan tepat.
c. Klien dapat mengenal diri sendiri dan orangorang di sekitarnya dengan tepat.

C. LANDASAN TEORI
Menurut Maramis (2005) proses berpikir meliputi proses pertimbangan, pemahaman,
ingatan serta penalaran. Aspek proses berpikir dibedakan menjadi tiga bentuk yaitu bentuk
pikiran arus pikiran dan isi pikir. Gangguan isi pikir dapat terjadi baik pada isi pikiran non
verbal maupun pada isi pikiran verbal diantaranya adalah waham. Berbagai macam faktor
yang mempengaruhi proses pikir itu, umpamanya, faktor somatik (gangguan otak,
kelelahan). Faktor psikologi (gangguan emosi, psiko, faktor sosial) (kegaduhan dan
keadaan sosial yang lain) yang sangat mempengaruhi pertahanan dan konsentrasi individu.
Aspek proses pikir yaitu: bentuk pikir, arus pikir dan isi pikir ditambah dengan
pertimbangan.
Menurut David A Tomb (2004) Waham adalah suatu keyakinan kokoh yang salah yang
tidak sesuai dengan fakta dan keyakinan tersebut, mungkin “aneh” dan tetap
dipertahankan meskipun telah dipertahankan bukti-bukti yang jelas untuk mengoreksinya.
Waham sering ditemukan pada ganguan jiwa berat dan beberapa bentuk waham yang
spesifik sering ditemukan pada skizoprenia.Semakin akut psikosis semakin sering ditemui
waham disorganisasi dan waham tidak sistematis.
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) adalah suatu aktivitas psikoterapi yang dilakukan pada
sekelompok penderita gangguan jiwa dengan cara berdiskusi satu sama lain yang dipimpin
atau diarahkan oleh seorang terapis atau petugas kesehatan jiwa yang terlatih. TAK terdiri
dari empat jenis, yaitu : sosialisasi, orientasi realita, stimulasi persepsi, dan stimulasi
sensori (Keliat, 2005 dalam Sudarmini Gusti Ayu, 2010).
Dengan TAK itu sendiri memerlukan psikoterapi dengan sejumlah pasien dengan waktu
yang sama , manfaat terapi aktivitas kelompok adalah agar klien dapat kembali belajar
bagaimana cara bersosialisasi karena kelompok ini berfungsi sebagai tempat berbagi
pengalaman dan membantu satu sama lain untuk menemukan cara menyelesaikan masalah
yang diakibatkan oleh isi pikiran pasien

D. KLIEN
1. Karakteristik atau kriteria
 Klien yang sehat fisik
 Klien yang dapat membaca dan menulis
 Klien dengan waham
2. Proses seleksi
 Berdasarkan asuhan keperawatan
 Berdasarkan observasi klien sehari-hari
 Berdasarkan informasi dan diskusi dengan perawat ruangan mengenai prilaku
klien sehari-hari.
3. Jumlah klien: 5 orang

E. PENGORGANISASIAN
1. Waktu
a. Hari/ tanggal :11 September 2021
b. Waktu : 45 menit
1) Fase orientasi: 10 ment
2) Fase kerja :25 menit
3) Fase terminasi: 10 menit
c. Tempat/ ruangan : Stikes Widya Dharma Husada
2. Setting tempat dan tim terapis
a. Setting tempat

Keterangan:
: Leader : Fasilitator
: Co Leader : Klien

: Observer

b. Tim terapi dan uraian tugas


1) Leader
 Mengkoordinasi seluruh kegiatan

 Memimpin jalannya terapi kelompok

 Memimpin diskusi

2) Co leader
 Membantu tugas leader
 Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader
 Mengingatkan leader bila ada kegiatan yang menyimpang.
 Mengingatkan pemimpin untuk lamanya waktu kegiatan.
3) Observer
 Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu, tempat
dan jalannya acara.
 Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua anggota kelompok
dengan evaluasi kelompok.
4) Fasilitator
 Ikut serta dalam anggota sebagai anggota kelompok
 Fasilitasi kelompok yang kurang aktif
 Menjadi rool model selama acara berlangsung.
3. Metode dan alat
a. Metode
 Diskusi dan Tanya jawab
 Bermain peran
b. Alat
 Spidol
 Papan nama
 Bola
 Musik (lagu)

F. PROSES PELAKSANAAN
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai indikasi, yaitu klien dengan waham
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat yang dibutuhkan dan tempat pertemuan
2. Orientasi
Pada saat ini terapis melakukan:
a. Salam terapeutik: salam dari terapis kepada klien, memperkenalkan nama, dan
panggilan terapis
b. Evaluasi/ validasi: menanyakan perasan klien saat ini.
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal nama klien, nama
panggilan, asal, dan hobi
2) Terapis menjelaskan atuaran main berikut:
 Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok harus minta ijin
kepada terapis - Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
 Jika peserta meraasa kurang jelas dengan penjelaskan leader, dapat
menanyakan kepada leader dengan menunjuk tangan terlebih dahulu.
 Peserta hadir ditempat 5 menit sebelum kegiatan berlangsung

3. Tahap Kerja
a. Terapis membagikan papan nama untuk masing-masing klien
b. Terapis meminta masing-masing klien menyebutkan nama lengkap, nama
panggilan, asal, dan hobi
c. Terapis meminta masing-masing klien menuliskan nama panggilan di depan
papan nma yang dibagikan
d. Terapis meminta masing-masing klien memperkenalkan diri secara berurutan,
searah jarum jam dimulai dari terapis, meliputi menyebutkan: nama lengkap,
nama panggilan, asal, dan hobi
e. Terapis menjelaskan langkah berikutnya: musik akan dinyalakan, saat musik
terdengar bola tenis dipindahkan dari satu kien ke klien lain. Saat musik
dihentikan, klien yang sedang memegang bola tennis menyebutkan nama
lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi dari klien yang lain (minimal nama
panggilan).
f. Terapis memutar musik dan menghentikan. saat musik berhenti, klien yang
sedang memegang bola tennis menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal,
dan hobi klien yang lain.
g. Ulangi langkah sampai semua klien mendapatkan giliran.
h. Terapis memberikan pujian untuk setiap keberhasilan klien dengan mengajak
klien lain bertepuk tangan.

4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut
1) Terapis menganjurkan klien menyapa orang lain sesuai dengan nama
panggilan.
c. Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati TAK di waktu yang akan datang, yaitu mengenal tempat
2) Menyepakati waktu dan tempat

G. Evaluasi dan Dokumentasi


1. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek
yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK
orientasi realitas orang, kemampuan klien yang diharapkan adalah dapat menyebutkan
nama, panggilan, asal, dan hobi klien lain.

Sesi 1: TAK
Orientasi Realitas Sesorang
Kemampuan mengenal orang lain
Nama Klien
NO Aspek yang dinilai
1 Menyebutkan nama klien
2 Menyebutkan nama pangilan klien
3 Menyebutkan asal klien lain.
4 Menyebutkan hobi klien lain

Petunjuk:
1. Tulis nama pangilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengetahui nama,
pangilan, asal dan hobi klien lain. Beri tanda (V) jika klien mampu dan tanda (X) jika
klien tidak mampu.
2. Dokumentasi
Dokumentasikan pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh: klien mngikuti
TAK orientasi realitas orang. Klien mampu menyebutkan nama, nama panggilan, asal
dan hobi klien lain di sebelahnya. Anjurkan klien mengenal klien lain di ruangan.
SESI 2: PENGENALAN TEMPAT

A. TUJUAN
1. Klien mampu mengenal nama rumah sakit.
2. Klien mampu mengenal nama ruangan tempat dirawat.
3. Klien mampu mengenal kamar tidur
4. Klien mampu mengenal tempat tidur
5. Klien mampu mengenal ruang perawatan, ruang istirahat, ruang makan, kamar
mandi, dan WC.

B. PENGORGANISASIAN
1. Waktu
a. Hari/ tanggal :12 September 2021
b. Waktu : 45 menit
Fase orientasi: 10 ment
Fase kerja :25 menit
Fase terminasi: 10 menit
c. Tempat/ ruangan : Stikes Widya Dharma Husada
d. Jumlah pasien : 5 orang
2. Setting tempat dan tim terapis
a. Setting tempat
1) Terapis dan klien duduk bersama dalam limgkaran
2) Ruangan tempat perawatan klien

C. METODE DAN ALAT


1. Metode
a. Diskusi kelompok
b. Orientasi lapangan
2. Alat
a. Musik
b. Bola tenis
D. PROSES PELAKSANAAN
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik: salam dari terapis kepada klien, memperkenalkan nama, dan
panggilan terapis
b. Evaluasi/ validasi: menanyakan perasan klien saat ini.
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal tempat yang biasa
dilihat.
2) Terapis menjelaskan aturan main berikut:
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin
kepada terapis.
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap Kerja
a. Terapis menanyakan kepada klien nama rumah sakit, nama ruangan; klien diberi
kesempatan menjawab. Beri pujian pada klien yang mampu menjawab dengan
tepat.
b. Terapis menjelaskan dengan menyalakan music lagu dangdut, sedangkan bola tenis
diedarkan satu persatu ke peserta yang lain searah jarum jam. Pada saat lagu
berhenti, klien yang sedang memegang bola tennis akan diminta menyebutkan
nama rumah sakit dan nama ruangan tempat klien dirawa.
c. Terapis menyalakan music, menghentikan lagu, dan meminta klien memegang bola
tennis untuk menyebutkan nama ruangan dan nama rumah sakit. Kegiatan ini
diulang sampai semua peserta mendapat giliran.
d. Terapis memberikan pujian saat klien telah menyebutkan dengan benar.
e. Trapis mengajak klien berkeliling serta menjelaskan nama dan fungsi ruangan yang
ada. Kantor perawat, kamar mandi, WC, ruang istirahat, ruang TAK, dan ruangan
lainnya.
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1. Terapis mennyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk menghafal nama-nama tempat.
c. kontrak yang akan dating
1. Menyepakati kegiatan TAK yang akan dating, yaitu mengenal waktu.
2. Menyepakati waktu dan tempat.

E. Evaluasi dan Dokumentasi


1. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek
yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK
orientasi realitas tempat, kemampuan klien yang diharapkan adalah mengenal tempat
di rumah sakit.

Sesi 2: TAK
Orientasi Realita Tempat
Kemampuan mengenal tempat di rumah sakit
Nama Klien
NO Aspek yang dinilai
1. Menyebutkan nama rumah sakit
2. Menyebutkan nama ruangan
3. Menyebutkan letak kantor perawat.
4. Menyebutkan letak kamar mandi dan
WC
5. Menyebutkan letak kamar tidur

Petunjuk:
a. Tulis nama pangilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
b. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengenal tempat- tempat di
ruang rawat dan nama rumah sakit. Beri tanda (V) jika klien mampu dan tanda (X) jika
klien tidak mampu.
2. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti Sesi 2, ruangan dan letak kamar tidur
yang lain belum mampu. Orientasikan klien dengan tempat-tempat di ruangan.
SESI 3: PENGENALAN WAKTU
A. Tujuan
1. Klien dapat mengenal waktu dengan tepat
2. Klien dapat mengenal tanggal dengan tepat
3. Klien dapat mengenal hari dengan tepat
4. Klien dapat mengenal tahun dengan tepat

B. Setting
1. Waktu
a. Hari/ tanggal :12 September 2021
b. Waktu : 45 menit
Fase orientasi: 10 ment
Fase kerja :25 menit
Fase terminasi: 10 menit
c. Tempat/ ruangan : Stikes Widya Dharma Husada
d. Jumlah pasien : 5 orang
2. Setting tempat dan tim terapis
a. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
b. Klien berada di ruangan yang ada kalender dan jam dinding.

1. Alat
1. Kalender
2. Jam dinding
3. Tape recorder
4. Kaset lagu dangdut
5. Bola tenis

D. Metode
1. Diskusi
2. Tanya Jawab

E. Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
- Salam dari terapis kepada klien
b. Evaluasi/ validasi
- Menanyakan perasan klien saat ini.
- Menanyakan apakah klien masih mengingat nama-nama ruangan yang sudah
dipelajari
c. Kontrak
1. terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal waktu
2. terapis menjelaskan atuaran main berikut:
- Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin
kepada terapis.
- Lama kegiatan 45 menit
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap Kerja
a.Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dikerjakan
b. Terapis menjelaskan akan menghidupkan tape recorder, sedangkan bola
tennis diedarkan dari satu klien ke klien lain. Pada saat musik berhenti, klien yang
memegang bola menjawab pertanyaan dari terapis.
c.Terapis menghidupkan musik, dan mematikan musik. Klien mengedarkan bola
tennis secara bergantian searah jarum jam. Saat musik berhenti, klien yang
memegang bola menjawab pertanyaan dari terapis tentang tanggal, bulan, tahun,
hari, dan jam saat itu. Kegiatan ini diulang sampai semua klien mndapat giliran.
d. Terapis memberikan pujian kepada klie setelah memberikan jawaban dengan
tepat
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1. terapis mennyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2. terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien memberi tanda/ mengganti kalender setiap hari.
c. Kontrak yang akan datang
1. menyepakati kegiatan TAK yang akan dating, yaitu mengenal waktu.
2. menyepakati waktu dan tempat.

F. Evaluasi dan Dokumentasi


1. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek
yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK
orientasi realita waktu, hari, tanggal, bulan, dan tahun. Formulir:

Sesi 3: TAK
Orientasi Realita Waktu
Kemampuan mengenal waktu
Nama Klien
NO Aspek yang dinilai
1. Menyebutkan jam

2. Menyebutkan hari

3. Menyebutkan tanggal

4. Menyebutkan bulan

5. Menyebutkan tahun

Petunjuk:
1. Tulis nama pangilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengetahui waktu, hari,
tanggal, bulan, dan tahun. Beri tanda (V) jika klien mampu dan tanda (X) jika klien tidak
mampu.

2. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan
tiap klien. Contoh: klien mengikuti Sesi 3, TAK orientasi realitas waktu. Klien mampu
menyebutkan tanggal dan hari, tetapi yang lain belum mampu. Orientasikan klien dengan
tempat-tempat di ruangan.
Daftar Pustaka:
Keliat, Budi Ana. Keperawatan Jiwa: Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta. EGC: 2004.

Anda mungkin juga menyukai