Anda di halaman 1dari 4

Nama : Shely Mariska

Nim : 171030100157

Lampiran 1 : Materi Initial Assesment

1. Primary & secondary survey


a. Primary survey, yang pertama ada :
D – Danger
 Aman diri
 Aman pasien
 Aman lingkungan

R – Respons

 A : Awake, dilihat pasien tidak sadarkan diri


 V : Verbal, pasien tidak bisa merespon apa yang disebutkan
 P : Painfull, mengkaji nyeri pada pasien, pasien tidak dapat terangsang
nyeri
 U : Unrespon, pasien tidak dapat menjawab pertanyaan sederhana
 A – Airway, tidak ada obstruksi pada jalan nafas
 B – Breathing, bantuan nafas menggunakan alat bantu pernafasan
 C – Circulation, terjadi pendarahan dibelakang telinga dan juga keluar
darah didalam telinganya

b. Secondary survey (SAMPLE)


S : Pasien berusia 46 tahun masuk UGD dengan keadaan tidak sadarkan diri,
terdapat luka lebam dibelakang telinga kanan dan kedua matanya serta terjadi
pendarahan ditelinga kiri dan terdapat fraktur di pergelangan kaki
A : Pasien tidak memiliki alergi
M : Tidak terkaji obat yang terakhir diminum, karena pasien tidak sadarkan
diri
P : Tidak terkaji
L : Tidak terkaji makanan apa yang dimakan
E : Pasien mengalami kecelakaan lalu lintas, kecelakaan terjadi karena pasien
mengendarai motor dengan kecepatan tinggi hendak menyalip mobil
didepannya, namun disaat yang bersamaan dari arah berlawanan terdapat
mobil yang melaju cepat sehingga menabrak pasien.

2. Dilihat dari gambar, kemungkinan pasien mengalami cedera kepala dan fraktur di
kakinya
3. Prinsip manajemen tatalaksana kasus diatas :
a. Pastikan airway stabil
b. Circulation dan hentikan pendarahan
c. Dissability pemeriksaan neurologis

Lampiran 2 : Materi Manajemen Trauma

1. Tidak tepat, karena memindahkan/mengembalikan korban kecelakaan sembarangan


tanpa bantuan petugas medis/orang yang pernah dapat pelatihan gawat darurat karena
bisa menyebabkan komplikasi yang serius bahkan dapat memperburuk keadaannya
seperti resiko patah tulang/fraktur hingga jika ada cedera kepala bisa memperparah
keadaan korban. Dan juga harus diperhatikan keadaan sekitar seperti aman diri, aman
korban, dan aman lingkungan.
2. Teknik manajemen trauma untuk korban kecelakaan adalah DRSCAB, pertama yaitu
D- Danger dimana harus dipastikan aman penolong/diri, aman korban dan aman
lingkungan. Aman diri/penolong harus menggunakan APD seperti sarung tangan dan
masker. Aman korban berarti harus memindahkan korban ketempat yang lebih aman
seperti dipinggir jalan, serta aman lingkungan dengan mengamati lingkungan sekitar,
apakah ada kondisi yang membahayakan. Setelah semua aman lalu cek R- Respon
dengan mencoba memanggil dan menepuk-nepuk bahu korban. Jika tidak ada respon
beri stimulasi nyeri dengan mencubit area sternum dan ujung kuku. Jika masih tidak
ada respon lalu menelpon emergency call 118. sambil menunggu ambulance datang
penolong melakukan pengkajian circulation dengan mengecek nadi dan nafasnya
dalam waktu 10 detik. Dan dengan prinsip look yaitu melihat, listen yaitu dengarkan
hembusan nafas nya ada atau tidak, feel yaitu rasakan apakah ada hembusan nafas
atau tidak. Jika nadi tidak teraba dan tidak ada nafas lakukan RJP dan nafas buatan
30:2 lalu lakukan A- Airways dengan membersihkan jalan nafas dan bebaskan jalan
nafasnya dengan teknik head tilt chin lift dan jaw thrust. Hentikan JRP bila penolong
kelelahan, ada lebam mayat dan RJP berhasil.

Lampiran 3 : Materi Basic Life Support

1. Teknik pijat jantung pada gambar pertama tidak tepat karena seharusnya lengan
penolong lurus untuk melakukan pijat jantung. Dan teknik yang tepat adalah gambar
kedua dimana posisi penolong pun tepat dan lengan penolong pun lurus. Setelah itu
lakukan kompresi dengan kecepatan 100-120x/menit dengan kedalaman 5-6 cm.
2. Dampak kompresi yang salah dapat mengakibatkan kompresi yang diterima pasien
tidak maksimal, tenaga penolong terbuang sia-sia, bila terlalu dalam kompresinya bisa
menimbulkan cedera /fraktur tulang iga pada pasien.

Lampiran 4 : Materi Interpretasi EKG

1. –Irama : Ireguler
- Frekuensi : 16 : 1500 = 93 x/mnt
- Gelombang P : 0,04 x 2 = 0,08 dtk
- Interval P R : 0,04 x 4 = 0,16 dtk
- Gelombang Q : 0,04 x 1 = 0,01 dtk
- Kompleks QRS : 0,04 x 2 = 0,08 dtk
- Gelombang T : Upright (normal)
- Segmen ST : ST Depresi
2. –Irama : Reguler
- Frekuensi : 12 : 1500 = 125 x/mnt
- Gelombang P : 0,04 X 2 = 0,08 dtk
- Interval P R : 0,04 x 5 = 0,2 dtk
- Gelombang Q : 0,04 x 1 = 0,04 dtk
- Kompleks QRS : 0,04 x 2 = 0,08 dtk
- Gelombang T : Upright (normal)
- Segmen ST : ST Elevasi

Anda mungkin juga menyukai