Anda di halaman 1dari 9

STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI PADA PASIEN DENGAN WAHAM

Nama Pasien : Tn. M

Pertemuan : Ke 1

Hari / Tanggal : Senin 04-05-2020

Waktu : 10.00 WIB

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien mengatakan bentuk tubuhnya normal, semua bagian tubuhnya ia sukai.
Sebagai seorang laki- laki ia merasa puas tapi Ia kecewa dan malu karena sampai
usia begini ia belum menikah, dan kecewa karena gagal jadi guru. Ia tidak seperti
saudara- saudaranya yang lain.Ia ingin menjadi guru bukan ASN dan ingin
mengajar pada anak- anak tentang alkitab, cara sembayang yang baik ,dia mau agar
anak- anak bias menjadi pendeta
Ia menyakini bahwa kegagalan menjadi guru adalah orang yang sengaja merugikan
dirinya yaitu koruptor. Tuhan akan memberikan keyakinan kepadanya untuk selalu
menerangi segala bentuk kejahatan termasuk kejahatan dari Amerika serikat yang
menindas Indonesia. Ia juga meyakini dirinya diberi kelebihan oleh Tuhan untuk
membaca pikiran orang lain sehingga dia tau orang- orang yang berniat tidak baik
dan jahat terhadap dirinya.

2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan proses pikir : Waham Curiga

3. Tujuan
 Klien dapat berorientasi kepada realitas secara bertahap
 Klien mampu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan
 Klien mampu menggunakan obat dengan benar
SP 1 : Membina hubungan saling percaya ; mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi
dan cara memenuhi kebutuhan ; mempraktekkan pemenuhan kebutuhan yang tidak terpenuhi

1. Fase Orientasi
a) Salam Terapeutik
Selamat pagi pak perkenalkan nama saya Reni Lake, saya praktikan dari Poltekkes
Kupang yang bertugas pada pagi ini “Saya bertugas dari jam 08.00–14.00, saya
yang akan membantu perawatan bapak hari ini. Pada hari ini kita akan belajar
orientasi realita ya pak .” Nama Bapak siapa? Bapak senang dipanggil apa?”
b) Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini? Ada keluhan yang bapak rasakan hari ini?”
“saya lihat bapak tampak diam dan kebingungan?”
Kontrak
a) Topik:
“Bisa kita berbincang-bincang tentang apa yang bapak M rasakan sekarang?”
b) Waktu
“Berapa lama bapak M mau berbincang-bincang dengan saya? Bagaimana kalau 20
menit pak?”
c) Tempat
“Dimana enaknya kita bercakap-cakap pak? bapak mau disini,di depan atau
ditaman pak?” ”baik pak kita akan berbincang-bincang di taman.”
2. Fase Kerja
“bapak M tidak usah khawatir karena kita berada ditempat yang aman“ bapak masih
ingat tidak apa yang menyebabkan bapak di bawa ke sini? Oh jadi kemarin ibu di bawa
ke sini karena setelah saya habis makan saya disuruh oleh ibu saya berpakaian dan
langsung di bawanya kesini” apakah ada keluarga yang sakit sama seperti bapak?”
tidak ada, bagaimana respon dari keluarga bapak tentang sakitnya bapak sekarang?” oh
baik jadi keluarga bapak sangat peduli ya dengan sakitnya bapak kali ini, makanya
bapak di bawa ke sini agar bapak dapat beristirahat dan bisa menenangkan pikiran
bapak ya?” iya pak bagaimana perasaan bapak setelah di sini? Jadi bapak di sini sudah
bisa mulai tenang kalau tidak memikirkan masalah dirumah”
3. TERMINASI :
1. Evaluasi subyektif
“Bagimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang dengan saya?”
“tadi kita sudah belajar tentang orientasi realita ya pak? Bapak M masih ingat tidak
kita sudah melakukan apa tadi? O ya Bagus”
2. Rencana Tindak Lanjut
“Bagaimana kalau kegiatan orientasi realita tentang berpikir positif bapak Mterus
lakukan?”
“bapak tidak usah takut ya pak”
3. Kontrak
1) Topik
“Baikalah pak besok kita akan bercakap-cakap lagi, besok bapak mau bercakap-
cakap tentang apa pak ? Bagaimana kalau kesukaan bapak dirumah, bersih-bersih
kamar atau apa kegemaran bapak?” baik pak besok kita akan membicarakan
tentang kegemaran ibu”
2) Waktu
“Mau jam berapa pak? Ya baiklah pak jam 09.00 besok ya pak .”
3) Tempat
“tempatnya besok mau di mana pak?” baik pak kita besok bertemu disini
lagi.”“Kalau begitu, saya permisi dulu ya pak. Selamat pagi pak”

 
STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI PADA PASIEN DENGAN WAHAM

Nama Pasien : Tn. M


Pertemuan : Ke 2
Hari / Tanggal : Selasa 05-05-2020
Waktu : 10.00 WIB

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien merasa senang berbincang-bincang dan merasa dirinya lebih aman dengan berfikir
positif.

2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan proses pikir : Waham Curiga

3. Tujuan
 Klien dapat berorientasi kepada realitas secara bertahap
 Klien mampu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan
 Klien mampu menggunakan obat dengan benar

SP 2 : memberikan tindakan keperawatan kepada klien waham

1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
”selamat pagi Bapak M, sesuai dengan kesepakatan kita kemarin , saya datang lagi
bu untuk membicarakan kegemaran bapak
b. Evaluasi Validasi
“sebelumnya bapak masih ingat dengan saya pak?” “coba bapak M sebutkan nama
saya?” “bagus Pak, masih mengingat saya, dan bapak masih ingat yang kita
bicarakan kemarin?”
c. Kontrak
a) Topik
“Bisa kita mulai berbincang-bincang tentang apa yang bapak M gemari?
b) Waktu
“waktunya 15 sampai 20 menit bagaimana pak? “
c) Tempat
d) “tempatnya di taman seperti kemarin ya pak?”

2. Kerja
“Bapak M apa saja yang menjadi kegemaran atau hobi bapak?” wah ternyata bapak
hobi menanam ya pak?” “bapak bisa ceritakan kepada saya kapan pertama kali bapak
mulai mencoba menanam?” dan dengan siapa yang pertama kali mulai menanam?”
“apakah bapak punya hasil dari menanam sebelumnya? waaah hebat ya pak.
bagaimana kalau sekarang saya menemani bapak menanam anakan bunga itu ditaman
ini untuk melihat kemampuan bapak? “coba kita buat jadwal untuk kemampuan bapak
ini ya, berapa kali sehari bapak dating untuk menyiram tanaman ini?” “apa yang
bapak harapkan dari kemampuan bapak ini?” “ada tidak kemampuan lain yang bapak
miliki?”

3. TERMINASI
1. Evaluasi subyektif
“Bagimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang dengan saya tentang
kemampuan yang bapak miliki”
2. Rencana Tindak Lanjut
”setelah ini coba bapak lakukan kembali ya pak sesuai dengan jadwal yang telah
kita buat.” “saya akan lihat kembali apakah bapak menyirami tanaman tadi yang
bapak tanam.” “bapak sebelumnya bapak masih ingat tidak pak obat yang bapak
minum selama ini?” Mari…kita masukkan dalam jadual aktivitas harian. Nach…
lakukan ya pak, dan beri tanda kalau sudah dilakukan seperti M ( mandiri ) kalau
dilakukan tanpa disuruh, B ( bantuan ) kalau diingatkan baru dilakukan dan T
( tidak ) tidak melakukan?
3. Kontrak
1) Topik
“Baikalah pak besok saya akan kembali datang lagi pak, besok kita akan
membicarakan tentang obat yang harus bapak minum, setuju?”
2) Waktu
“untuk waktunya besok jam 12.00 bagaimana pak?”
3) Tempat
“bagaimana kalau tempatnya besok di depan kamar bapak M saja?” “Kalau
begitu, saya permisi dulu ya pak. Selamat pagi pak”
STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI PADA PASIEN DENGAN WAHAM

Nama Pasien : Tn. M


Pertemuan : Ke 3
Hari / Tanggal : Rabu 06-05-2020
Waktu : 12.00 WIB

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien merasa senang berbincang-bincang dengan perawat dan merasa ada yang
memperhatikan klien tersebut. Klien dapat bercakap-cakap dengan teman atau
perawat, klien tidak tampak bingung dan ketakutan lagi.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan proses pikir : Waham Curiga
3. Tujuan
 Klien dapat berorientasi kepada realitas secara bertahap
 Klien mampu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan
 Klien mampu menggunakan obat dengan benar

SP 3: Mengajarakan dan melatih cara minum obat yang benar.

1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
”selamat pagi bapak M, sesuai dengan kesepakatan kita kemarin , saya datang
lagi pak” “sebelumnya saya bisa lihat Jadwal Kegiatan Harian bapak?“
b. Evaluasi Validasi
”bapak menyiramnya setiap pagi atau sore? Saya lihat ya pak?
c. Kontrak
a) Topik
“baik ibu sesuai dengan janji kita untuk membicarakan tentang obat yang
bapak minum?” ”apakah bapak M sudah ingat obat yang selama ini bapak
minum?”
b) Waktu
“waktunya 20 menit bagaimana pak? “
c) Tempat
“tempatnya di depan kamar pak ya”

2. Kerja
“bapak M perlu minum obat ini agar pikirannya jadi tenang , dan tidurnya juga
tenang” “Obatnya ada dua macam ya pak, yang warnanya orange ini namanya CPZ
diminum pagi dan sore, yang merah jambu ini namanya HLP diminum 1x dalam
sehari minumnya malam hari jam 19.00. “Bila nanti setelah minum obat mulut bapak
terasa kering, untuk mengatasinya bapak bisa mengisap-isap es batu.” Bila mata
terasa berkunang – kunang, bapak sebaiknya istirahat dan jangan beraktivitas dulu.”
“sebelum minum obat ini, bapak lihat dulu label di kotak obat, apakah benar namanya
bapak tertulis di sana, berapa dosisnya yang harus bapak minum, jam berapa saja
harus diminum. Baca juga apakah nama obatnya sudah benar” “bapak obat ini harus
diminum secara tertratur dan kemungkinan besar bapak minum dalam waktu yang
lama. Sebaiknya bapak tidak menghentikan sendiri obat yang harus diminum sebelum
berkonsultasi dengan dokter.”

3. Terminasi
1. Evaluasi subyektif
“Bagimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang dengan saya mengenai
obat yang bapak minum?” “coba bapak sebutkan kembali obat yang bapak
minum?
2. Rencana Tindak Lanjut
“setelah ini, bapak M coba untuk minum obat sesuai dengan yang saya ajarkan
tadi” “bapak jangan sampai lupa ya pak dan bapak bisa memasukkannya ke
dalam jadwal kegiatan harian bapak“
3. Kontrak
1) Topik
“Nanti saya akan bicara dengan keluarga bapak, untuk membicarakan cara
merawat bapak M dirumah.
2) Waktu
“Dua hari lagi saya akan kembali mengunjungi bapak M disini”
3) Tempat
“untuk tempatnya seperti sekarang saja ya Pak “ ” Kalau begitu, saya permisi
dulu ya pak. Selamat siang Pak”

Anda mungkin juga menyukai