Disusun Oleh :
FAKULTAS KESEHATAN
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
B. Sasaran
Masyarakat Banjar Taruna Bhineka
C. Setting tempat
Keterangan:
: Mahasiswa/Penyuluh
: masyarakat
D. Materi
(Terlampir)
E. Media
Leaflet
F. Metode
Ceramah dan Tanya Jawab
G. Kegiatan penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Keluarga
1. 5 menit Pembukaan : - Menjawab salam
- Mengucapkan salam - Mendengarkan
- Menjelaskan nama dan institusi - Menjawab
- Menjelaskan topik dan tujuan pendidikan
kesehatan
- Menanyakan kesiapan masyarakat
2. 30 menit Pelaksanaan : - Mendengarkan
- Penyampaian materi/pemberian penyuluhan - Bertanya
- Memberikan kesempatan masyarakat untuk
bertanya mengenai materi yang telah di
sampaikan oleh penyuluh/mahasiswa
3. 20 menit Evaluasi: - Menjawab
- Menanyakan kembali hal-hal yang sudah
dijelaskan oleh mahasiswa/penyuluh kepada
keluarga mengenai deteksi dini orang dengan
gangguan jiwa
4. 5 menit Penutup - Mendengarkan
- Menutup pertemuan dengan menyimpulkan - Menjawab salam
materi yang telah dibahas
- Melakukan evaluasi penyuluhan
dengan memberikan pertanyaan kepada
keluarga secara lisan, singkat dan mudah untuk
dipahami
- Mengakhiri kegiatan penyuluhan dan
memberikan salam penutup
H. Kriteria Hasil:
1. Kehadiran masyarakat 80%
2. Masyarakat dapat menyebutkan kembali
a. Pengertian deteksi dini gangguan jiwa
b. Pengertian gangguan jiwa
c. Faktor penyebab gangguan jiwa
d. Bentuk dan gejala dari gangguan jiwa
e. Dampak-dampak dari gangguan jiwa
f. Mengetahui penatalaksanaan gangguan jiwa
3. Masyarakat yang hadir mampu mengajukan pertanyaan
4. Semua masyarakat dapat mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir penyuluhan
I. Materi penyuluhan “Deteksi Dini Orang Dengan Gangguan Jiwa”
1. Pengertian Deteksi Dini
Deteksi dini merupakan bentuk preventive (pencegahan) sejak awal
terhadap indikasi-indikasi akan terjadinya gangguan mental dan kejiwaan.
Disamping itu deteksi dini mempunyai fungsi dan tujuan, yaitu: fungsi
pemahaman (understanding), fungsi pengendalian (control), fungsi peramalan
(prediction), fungsi pengembangan (development), fungsi pencegahan
(prevention), dan fungsi perawatan (treatment). Misal dengan melakukan deteksi
dini terhadap gangguan mental seseorang akan terhindar dari hal-hal atau keadaan
yang dapat membahayakan jiwa atau pun mental. Jadi deteksi dini adalah suatu
upaya untukmengenali kondisi kesehatan mental, terlebih gejala dan faktor atau
pencetus yang bisa membuat kondisi mental menjadi tidak sehat (terganggu)
secara dini.
Tujuan deteksi dini ialah untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman
serta perhatian terhadap kondisi psikologis, yakni kondisi mental dan jiwa
spiritual yang ada dalam diri individu untuk menghindari dan menanggulangi akan
terjadinya gangguan-gangguan jiwa (mental).