Anda di halaman 1dari 3

RESUME BEDAH KASUS KEPERAWATAN MEDIKAL PADA PASIEN

TN.S DENGAN CKD STASE V EC PNC DI RUANG HEMODIALISA


RSD MANGUSADA BADUNG

OLEH:
NI KADEK SINTYA DEWI
2114901187

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
TAHUN AJARAN 2021/2022
RESUME BEDAH KASUS
Tanggal 3 Januari 2022

Tn. S berusia 56 tahun memiliki Riwayat penyakit CKD, pasien mengatakan sudah
menjalankan hemodialisis (HD) sejak 4 tahun yang lalu. Pasien mengeluh lemas setelah
dilakukan HD. Pasien mengatakan dirinya minum air putih sekitar 2-3 gelas ukuran 200ml
dengan jumlah cairan ±600ml dan makan hanya setengah porsi sebanyak 3xsehari. Pasien
mnegatakan dirinya BAK sedikit-sedikit tetapi sering sebanyak 3-4x/hari. Dari hasil
pemeriksaan darah didapatkan HB 11,9 gdl dan HCT 36,4%. BB kering pasien 50 kg dan BB
pre HD 51,9Kg. Hasil pemeriksaan TTV: TD 159/90 mmHg, N 89x/menit, RR 20x/menit, S
36,1oC.

Apakah diangonas keperawatan yang muncul pada kasus diatas?


Jawaban:
Masalah keperawatan yang pada kasus diatas adalah Hipervolemia

Intervensi apa yang tepat diberikan pada kasus diatas?


Jawaban:
Manajemen Hemodialisis
Observasi :
1. Identifikasi tanda dan gejala serta kebutuhan hemodialisis
2. Identifikasi kesiapan hemodialisis (mis. tanda-tanda vital, berat badan kering, kelebihan
cairan, kontraindikasi pemberian heparin
3. Monitor tanda vital, tanda perdarahan dan respon selama dialysis
4. Monitor tanda-tanda vital pasca hemodialysis
Terapeutik :
5. Siapkan peralatan hemodialysis (mis. bahan habis pakai, blood line hemodialysis)
Edukasi:
6. Jelaskan tentang prosedur hemodialisa
7. Ajarkan pembatasan cairan, penanganan insomnia, pencegahan infeksi akses HD dan
pengenalan tanda perburukan kondisi
Kolaborasi:
8. Kolaborasi pemberian heparin pada blood line, sesuai indikasi
Implementasi apa yang tepat diberikan pada kasus diatas?
Jawaban:
Manajemen Hemodialisis
Observasi :
1. Mengidentifikasi tanda dan gejala serta kebutuhan hemodialisis
2. Mengidentifikasi kesiapan hemodialisis (mis. tanda-tanda vital, berat badan kering,
kelebihan cairan, kontraindikasi pemberian heparin
3. Memonitor tanda vital, tanda perdarahan dan respon selama dialysis
4. Memonitor tanda-tanda vital pasca hemodialysis
Terapeutik :
5. Menyiapkan peralatan hemodialysis (mis. bahan habis pakai, blood line hemodialysis)
Edukasi:
6. Menjelaskan tentang prosedur hemodialisa
7. Menjarkan pembatasan cairan, penanganan insomnia, pencegahan infeksi akses HD
dan pengenalan tanda perburukan kondisi
Kolaborasi:
8. Mengkolaborasi pemberian heparin pada blood line, sesuai indikasi

Evaluasi apa yang tepat diberikan pada kasus diatas?


Jawaban:
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1x 4 jam diharapkan status cairan pasien
membaik dengan kriteria hasil:
1. BB post HD membaik sesuai BB kering

2. Oliguria membaik

3. Tekanan darah membaik (120/80 mmhg)

Badung, 3 Januari 2022


Mahasiswa

(Ni Kadek Sintya Dewi)


NIM. 2114901187

Anda mungkin juga menyukai