S DENGAN
DIAGNOSA MEDIS CKB DIRUANG IGD RSUD ULIN
BANJARMASIN
Disusun Oleh:
Achmad Arifin, S. Kep
NIM : 11194692010058
Banjarmasin, 2021
Menyetujui
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL : Resume Keperawatan pada Tn. S dengan Diagnosa medis
CKB di ruang IGD RSUD Ulin Banjarmasin
TEMPAT PENGAMBILAN : IGD RSUD Ulin Banjarmasin
KASUS
NAMA : Achmad Arifin
Banjarmasin, 2021
Mengesahkan
Megetahui,
I. Identitas Klien
Nama : Tn. S Agama : Islam
No. RM : 1.47.45.XX Suku : Jawa
Umur : 51 tahun Tanggal MRS : 8 Juni 2021
Pendidikan : SMP Jam Masuk IGD : 15.30 Wita
Pekerjaan : Buruh Bangunan Tgl & Jam Pengk : 8 Juni 2021 jam 18.30 wita
Status Perkawinan : Menikah Diagnosa Medis : CKB
Alamat : Banjarmasin
II. Anamnesa
1. Keluhan Utama
Luka pada dahi dan hidung
Diagnosis Keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan
4. Circulation
Kulit tampak pucat, akral teraba hangat, CRT <2 detik, turgor kulit elastis
TD : 102/64 mmHg
N : 83 x/m
RR: 16 x/m
Suhu: 36,3 C
Diagnosis Keperawatan:
Pola nafas tidak efektif
5. Disability
GCS : E: 2 V: 2 M: 4 Jumlah 8
Tingkat kesadaran : Delirium
Terjadi pembesaran pupil dan Pupil Unisokor
Diagnosis Keperawatan:
Resiko perfusi serebral tidak efektif
6. Explosure
Terdapat jejas pada bagian dahi, hidung dan pipi, tampak adanya luka pada dahi lebar
±1cm dan panjang 1 cm, Nampak adanya rakun ayes pada mata pasien
Diagnosis Keperawatan:
……………………………………………………………………………………………………….
V. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala & Leher
Inspeksi : bentuk kepala tidak simetris, Terlihat adanya luka pada dahi dan hidung
klien, terlihat rakun ayes pada kedua mata klien.
Palpasi : teraba adanya benjolan pada temporal sebelah kiri
2. Dada
Inspeksi : Dada simetris, tidak ada kelainan pada bentuk dada, tidak ada benjolan,
terlihat adanya penggunaan otot bantu nafas
Auskultasi : Suara nafas vesikuler, suara jantung s1 s2 tunggal
Perkusi : terdengar pekak pada ICS 3- ICS 5
Palpasi : Prgerakan dada simetris, tidak ada kelainan bentuk dada
3. Abdomen
Inspeksi : Bentuk abdomen simetris, tidak ada luka, tidak ada distensi abdomen.
Auskultasi : bising usus terdengar 12x/menit
Perkusi : terdengar timpani
Palpasi : tidak ada kelainan pada bentuk perut, tidak ada benjolan
4. Pelvis
Inspeksi : tidak ada kelaian entuk pada pelvis
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
5. Ekstremitas Atas/Bawah:
Inspeksi : terdapat luka lecet pada siku tangan kanan, dan lutut kaki kiri dan kaki
kanan pasien
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
6. Punggung
Inspeksi : tidak ada kelaian bentuk, tidak ada benjolan, tidak ada perlukaan
Palpasi : tidak ada nyeru tekan pada bagian punggung
7. Tanda-Tanda Vital
Tekanan Darah : 102/64 mmHg
Nadi : 83 x/mnt (Kualitas:……………..; Ritme:………………)
Respirasi : 16 x/mnt (Effort:…………….…..; Ritme:………………)
Suhu : 36,3 0C
SpO2 : 93%
GCS : E:2 V:2 M:4
Diagnosis Keperawatan:
…………………………………………………………………………………………………………..
VII. Pengobatan
1. Inj. Ketorolak 3 x 30 mg
2. Inj. Ranitidine 2 x 50 mg
3. Inj Ceftriaxone 1 gr
4. Inj. Tetagram 250 IU/MLuyy
VIII. Intervensi, Implementasi, dan Evaluasi (TABEL)
Evaluasi:
S:
O:
Terlihat ada darah yang keluar dari hidung
Pola nafas normal
Bunyi nafas vesikuler
RR: 21x/menit
SpO2 96% dengan O2 3 lpm
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi di teruskan
1. Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya nafas
2. Monitor pola nafas:
3. Monitor adanya sumbatan jalan nafas:
4. Auskultasi bunyi nafas
5. Monitor saturasi O2
6. Berikan O2:
7. Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien: dipantau tiap per 30 menit
8. Dokumentasikan hasil pemantauan
9. Kolaborasi pemberian terapi oksigen dengan dokter
3. Resiko Perfusi 8 juni 2021 jam Jam 20.00 Wita
Cerebral tidak Efektif 20.00 wita Implementasi
1. Mengamati adanya tanda/gejala terjadinya peningkatan TIK (mis. Mengukur TD
(Menignkat), mengukur tekanan nadi (melebar), bradikardia, irama nafas tidak
teratur, dan kesadaran pasien menurun)
2. Menghitung MAP (Mean Arterial Pressure)
3. menghitung status pernafasan
4. Mengurangi jumlah pengunjung agar ketenangan pasien tetap terjaga
5. Berkolaborasi untuk merencanakan operasi dengan pihak dokter.
Evaluasi:
S:
O:
- CT-Scan: ada pendarahan pada otak
- TD: 145/90 mmHg
- N: 100 x/menit
- RR: 21 x/menit pola nafas regular
_ GCS: E;2 V:2 M:4
- tampak adanya rakun ayes pada kedua mata
- MAP: 108,3 (Hipertensi ringan)
- SpO2: 96%
- Suhu tubuh: 36,7 C
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi di teruskan
- Monitor tanda/gejala peningkatan TIK (mis. TD meningkat, tekanan nadi melebar,
bradikardia, pola nafas ireguler, kesadaran menurun)
- Monitor MAP (Mean Arterial Pressure)
- Monitor status pernafasan
- Minimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan yang tenang
- Pertahankan suhu tubuh normal
Evaluasi:
S:
O:
Nampak ada sisa sisa darah tidak ada hambatan pada saluran nafas
Pola nafas normal
Bunyi nafas mengi
RR: 22x/menit
SpO2 97% dengan O2 5 lpm (nasal kanul)
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi di teruskan
1. Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya nafas
2. Monitor pola nafas
3. Monitor adanya sumbatan jalan nafas:
4. Auskultasi bunyi nafas:
5. Monitor saturasi O2
6. Berikan O2:
7. Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien: dipantau tiap per 30 menit
8. Dokumentasikan hasil pemantauan
9. Kolaborasi pemberian terapi oksigen dengan dokter
3. Resiko Perfusi 8 juni 2021 jam Jam 20.30 Wita
Cerebral tidak Efektif 20.30 wita Implementasi
1. Mengamati adanya tanda/gejala terjadinya peningkatan TIK (mis. Mengukur TD
(Menignkat), mengukur tekanan nadi (melebar), bradikardia, irama nafas tidak
teratur, dan kesadaran pasien menurun)
2. Menghitung MAP (Mean Arterial Pressure)
3. menghitung status pernafasan
4. Mengurangi jumlah pengunjung agar ketenangan pasien tetap terjaga
5. Berkolaborasi untuk merencanakan operasi dengan pihak dokter.
Evaluasi:
S:
O:
- TD: 138/91 mmHg
- N: 97 x/menit
- RR: 22 x/menit pola nafas regular
- GCS: E;2 V:2 M:4
- tampak adanya rakun ayes pada kedua mata
- MAP: 106,7 (Hipertensi ringan)
- SpO2: 97%
- Suhu tubuh: 36,9 C
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi di teruskan
- Monitor tanda/gejala peningkatan TIK (mis. TD meningkat, tekanan nadi melebar,
bradikardia, pola nafas ireguler, kesadaran menurun)
- Monitor MAP (Mean Arterial Pressure)
- Monitor status pernafasan
- Minimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan yang tenang
- Pertahankan suhu tubuh normal
Evaluasi:
S:
O:
- TD: 142/88 mmHg
- N: 92 x/menit
- RR: 23 x/menit pola nafas regular
- _ GCS: E;2 V:2 M:4
- tampak adanya rakun ayes pada kedua mata
- MAP: 106 (Hipertensi ringan)
- SpO2: 97%
- Suhu tubuh: 36,5 C
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi di hentikan (Klien pindah ke ruang operasi)