Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KASUS KELOMPOK

KETERAMPILAN DASAR KEBIDANAN


(KDK)
PEMASANGAN INFUS PADA NY. “H”
DENGAN G4P2A1 GRAVIDA 34-35 MINGGU
DI RUMAH SAKIT ADVENT BANDUNG

Anita Sukmawati (H522175)


Bunga Kristina Sagala (H122002)
Fadhillah Naafi (H522211)
Trisa Dewi (H522261)
LATAR BELAKANG
Pada stase KDK salah satu keterampilan klinik kebidanan yang akan dilakukan dan
dipresentasikan adalah melaksanakan pemasangan infus. Pemasangan infus adalah suatu
tindakan memasukkan cairan elektrolit, obat, atau nutrisi ke dalam pembuluh darah vena
dalam jumlah dan waktu tertentu dengan menggunakan set infus. (Hidayati, et al., 2018).
Pemasangan infus intravena dilakukan untuk memenuhi kebutuhan cairan pada klien yang
tidak mampu mengkonsumsi cairan oral secara adekuat, menambah asupan elektrolit,
menyediakan glukosa untuk kebutuhan energi dalam proses metabolism, memenuhi
kebutuhan vitamin larut-air, serta menjadi media untuk pemberian obat melalui vena
( Mubarak, et al., 2018).
Tinjauan Pustaka

Definisi
Pemasangan infus adalah pemasukan cairan atau obat
langsung ke dalam pembuluh darah vena dalam jumlah yang
banyak dan waktu yang lama dengan menggunakan alat
infus set. Pemasangan infus adalah suatu tindakan
memasukan cairan elektrolit, obat, atau nutrisi ke dalam
pembuluh darah vena dalam jumlah dan waktu tertentu
dengan menggunakan set infus (Hidayati, et al., 2018).
Tujuan Pemasangan Infus/Terapi
Intravena

Pemasangan infus intravena merupakan tindakan yang


di lakukan dengan cara memasukan cairan melalui
intravena dengan bantuan infus set, bertujuan
memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit serta sebagai
Tindakan pengobatan dan pemberian makanan
(Maryiunani, 2018).
01
Jenis Cairan Intravena

1. Larutan Nutrien
2. Larutan Elektrolit
3. Cairan ASAM-BASA
PENDOKUMENTASIAN KETERAMPILAN
DASAR KEBIDANAN PEMASANGAN
INFUS PADA “NY. H DENGAN G4P2A1
GRAVIDA 34-35 MINGGU INPARTU KALA
II”
DI RUMAH SAKIT ADVENT BANDUNG
Identitas Keluhan Utama
Nama : Ny. “H” Keluar lendir darah dan cairan seperti
Umur : 31 Thn ketuban sejak pukul 04.00, saat ini
Agaman : Islam terasa mules-mules dan ingin
Pendidikan : Wiraswasta meneran
Alamat : Sarijadi Blok O LT-1 No. 6 RT
01/006, Bandung
HPHT : 19 Agustus 2022
HPL : 26 Mei 2023

Riwayat Menstruasi
Data Objektif
Kesadaran :Composmentis
Antropometri :
Berat badan : 70 Kg
inggi badan : 157 cm
IMT : 28,4
LILA : 28 cm
Tanda-tanda vital :
TD : 125/82 MmHg
Nadi : 100x/m
Suhu : 36.9 C
Penafasan : 22x/m
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Urine
Protein : Negatif
Keton : Positif 1
Bilirubin : Negatif
Leukosit esterase : Positif 3
Pemeriksaan Darah
Hb : 12,2 g/dl
Leukosit : 8680 /µL
Hematokrit : 34,6 %
Trombosit : 287.000 / µL
Antigen Swab: Negatif
Analisa
G4P2A1 gravida 34-35 minggu dengan Kala II
dan ketuban pecah dini disertai dehidrasi ringan
Pembasahan
Ny. “ H ” berjenis kelamin perempuan yang saat ini berusia 31 tahun. Ny.
“ H ” datang ke Rumah Sakit Advent Bandung pada tanggal 28 April
2023 dengan diagnosa G4P2A1 gravida 34-35 minggu dengan inpartu
kala II dan ketuban pecah dini disertai dehidrasi ringan . Kemudian
dilakukan pemeriksaan mulai dari anamnesa, pemeriksaan umum,
pemeriksaan tanda-tanda vital dan pemeriksaan fisik. Hasil pemeriksaan
umum yang dilakukan kepada pasien didapatkan hasil bahwa kesadaran
pasien composmentis, keadaan emosi stabil, berat badan 70 kg dan tinggi
badan 157 cm, kemudian dari pemeriksaan tanda-tanda vital pasien
didapatkan hasil yang normal dengan hasil pemeriksaan tekanan darah :
125/82 mmHg, Nadi : 100 x/menit, Suhu : 36,5◦C, Respirasi :22 x/menit,
dan hasil pemeriksaan fisik terhadap pasien di dapatkan hasil
bahwa Keadaan umum pasien baik, kesadaran : composmentis. Nadi dan
pernafasan pasien meningkat karena ada dorongan ingin meneran serta
pasien merasakan mules yang sangat hebat.
Pembasahan
Pengkajian data subjektif dan objektif yang telah dilakukan
didapatkan kesesuaian dengan diagnose yang menunjukkan
bahwa pasien mengalami dehidrasi ringan dibuktikan
dengan adanya hasil keton pada pemeriskaan dignostik
(urin analisa), sedangkan pada prosedur pemasangaan infus
yang dilakukan oleh bidan ditemukan sedikit kesenjangan
antara teori dengan lahan praktik yaitu tidak digunakannya
perlak dan terkadang pemakaian sarung tangan saat
pemasangan infus tidak dilakukan khususnya saat tindakan-
tindakan emergency disebabkan memerlukan kecepatan
saat tindakan.
Penutup
Saran
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada

Simpulan Ny. “ H ” dengan pemasangan infus di Rumah


Sakit Advent Bandung saran yang ingin di
sampaikan adalah :
Secara umum kegiatan yang di a. Bagi istitusi Pendidikan
laksanakan dalam rangka Pratik Sebagai sumber referensi, dan bahan
stase Keterampilan Dasar Kebidanan pengajaran terutama yang berkaitan dengan
(KDK) mahasiswa Profesi Kebidanan asuhan kebidanan pelayanan pemasangan
Institut Kesehatan Rajawali di Rumah infus.
Sakit Advent Bandung dapat berjalan b. Bagi Rumah Sakit Advent Bandung
lancar sesuai rencana, walaupun Diharapkan dapat menjadi referensi pustaka
terdapat hambatan-hambatan yang tambahan bagi Rumah Sakit Advent Bandung
sudah dapat di atasi pada saat dalam mempertahankan dan meningkatkan
pelaksanaan kegiatan. kualitas pelayanan kesehatan dalam
pelaksanaan asuhan kebidanan pada pasien
melalui pemasangan infus.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai