Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS JURNAL

“ EDUKASI DALAM MENINGKATKAN KEPATUHAN INTAKE CAIRAN PASIEN


PENYAKIT GINJAL KRONIK (PGK) ON HEMODIALISIS”

DISUSUN OLEH :

HELMY AHLUSSUFA

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES HARAPAN BANGSA

PURWOKERTO
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Salah satu penyebab kematian pada pasien penyakit ginjal kronis dengan
hemodialisis adalah karena masalah asupan cairan yang tidak terkontrol.Interdialitic
Weight Gain (IDWG) merupakan indikator kepatuhan pasien terhadap pengaturan cairan,
yang diukur berdasarkan berat badan kering (Welch, Parkins, Johnson & Kraus 2006).
Berat badan melebihi 6% dari berat badan kering, merupakan peningkatan pada level
bahaya dapat menyebabkan berbagai komplikasi seperti hipotensi (Price & Wilson 1995;
Perry & Potter 2005). Ultrafiltrasi (UF) berlebihan, cepat dan dalam waktu 4-5 jam pada
saat HD menyebabkan reaksi hipotensi maupun hipertensi (Mistiaen 2001; Barnet 2007).
kualitas hidup pasien yang menjalani hemodialisis. Sari (2012) menyatakan kepatuhan
responden terhadap pembatasan asupan cairan, yang tidak patuh 66,7% dan yang patuh
33,7%. Hal tersebut terjadi karena dipengaruhi faktor keterlibatan tenaga kesehatan dan
faktor lamanya (> 1 tahun) menjalani HD.
Perawat hemodialsis mempunyai peran penting sebagai pemberi edukasi untuk
membantu pasien penyakit ginjal kronis agar patuh pada intake cairan. Peningkatan
pengetahuan dan pendidikan adalah pengalaman belajar yang dirancang untuk membantu
individu dan masyarakat dalam meningkatkan kesehatan mereka dengan meningkatkan
pendidikan dan mempengaruhi sikap mereka (WHO 2011). Edukasi yang bisa diberikan
kepada pasien tentang asupan cairan harian yang diberikan kepada pasien dibatasi
sebanyak Insensible Water Losses (IWL) ditambah jumlah urine/24 jam (Smeltzer &
Bare 2008; Hinkle et al 2008). Tidak hanya masukan cairan yang bisa menaikkan berat
badan intradialitik namun makanan yang banyak mengandung natrium seperti ikan asin,
mengandung air seperti gelatin, sayuran berkuah seperti sop, camilan kering seperti
kerupuk memberi kontribusi pada total masukan cairan (Welch et al 2006). Pasien secara
rutin diukur berat badannya sebelum dan sesudah HD untuk mengetahui kondisi cairan
dalam tubuh pasien. Penjelasan diatas menarik perhatian peneliti untuk melakukan
penelitian tentang pengaruh edukasi terhadap kepatuhan intake cairan terhadap pasien
penyakit ginjal kronik on hemodialisis.
BAB II

ANALISIS JURNAL

1. Analisis Jurnal
a. Problem
Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani
hemodialisis di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Total sampel pada penelitian ini adalah 28
orang. Tehnik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive samplingyang
disebut juga judgementsampling. Purposive sampling suatu tehnik penetapan sampel dengan
cara memilih sampel diantara populasi sesuai yang dikehendaki peneliti, sehingga sampel itu
dapat mewakili karakteristik populasi dan diambil berdasarkan kriteria inklusi.
b. Intervention
Variabel bebas (independen) dalam penelitian ini adalah edukasi, sedangkan variabel
terikat (dependen) adalah kepatuhan dalam pembatasan asupan cairan, pada indikasi
IDWG, Qb, tekanan darah sistolik (hipotensi). Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini meliputi 1) edukasi kepatuhan intake cairan disusun dengan
menggunakan Satuan Acara Penyuluhan (SAP) 2) kepatuhan dalam pembatasan
asupan cairan menggunakan lembar observasi IDWG, capaian Qb dan tekanan darah
(hipotensi).
Penelitian dilakukan setelah mendapatkan surat keterangan lolos kaji etik dari Komite
Etik Penelitian Kesehatan RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Data yang diperoleh
dianalisis dengan menggunakan uji statistik Wilcoxon Signed Rank Test untuk
mengetahui nilai signifikasi perbedaan pengaruh edukasi terhadap kepatuhan intake
cairan yang capaiannya diukur IDWG, putaran QB, dan penyulit hipotensi pada
pasien PGK on HD. Tingkat kemaknaan yang digunakan adalah 􀁄=0,05.
c. Comparison
Jurnal : Welas, R. 2009. “Hubungan Antara Penambahan Berat Badan di Antara Dua
Waktu Hemodialisis (IDWG) terhadap Kualitas Hidup Pasien PGK yang Menjalani
Terapi HDDi Unit HD IP2K RSUP FATMAWATI JAKARTA”, Jurnal UI.
mengatakan hemodinamik yang tidak stabil ditandai tekanan darah yang tidak
fliktuatif (hipotensi) akan mempengaruhi pengaturan, Hasil penelitian menunjukkan
bahwa hampir seluruh responden memiliki Qb ideal (≥200 ml/menit).Ini
membuktikan bahwa edukasi berpengaruh pada kepatuhan responden terhadap
pembatasan cairan dengan indikator Qb.
d. Outcome
Inter Dialytic Weight Gain (IDWG) pasien tidak mengalami perubahan yang
bermakna sebelum dan sesudah diberikan edukasi. Quick of Blood (Qb) pasien
mengalami perubahan yang bermakna sebelum dan sesudah diberikan edukasi.
Sebelum edukasi, Qb pasien tidak ideal dan menjadi ideal setelah diberikan edukasi.
Tekanan darah sistolik mengalami perubahan yang bermakna sebelum dan sesudah
diberikan edukasi. Sebelum edukasi, sebagian besar tekanan darah sistolik pasien
mengalami penurunan ≥20 mmHg dan menjadi <20 mmHg setelah diberikan
edukasi.Edukasi memberikan pengaruh yang bermakna pada kepatuhan intake cairan
pasien dengan indikator Qb dan tekanan darah sistolik, namun tidak memiliki
pengaruh yang signifikan pada indikator IDWG.
2. Kritik dan Saran Penelitian
a. Dalam penelitian tidak disebutkan tujuan umum dan tujuan khusus
b. Abstrak belum memberikan informasi tentang tujuan dari penelitian
c. Pada latar belakang jurnal belum disebutkan alasan melakukan penelitian
d. Terdapat analisa data dan hasil yang lengkap
e. Hasil penelitian disampaikan dengan jelas
3. Hubungan hasil penelitian dengan kondisi riil di klinis atau lapangan
Edukasi dalam peningkatan kepatuhan intake cairan sudah mulai diterapkan dilapangan,
setiap pasien diberikan edukasi terhadap kepatuhan intake cairan.
4. Kelebihan jurnal
- Jurnal memberikan informasi hasil penelitian dengan jelas
5. Kekurangan jurnal
- Tujuan penelitian belum di uraikan dengan jelas
- Instrument penelitian belum dijelaskan dalam penelitian ini
- Teknik intervensi dalam penelitian ini juga belum diuraikan
- Manfaat jurnal belum di uraikan
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Inter Dialytic Weight Gain (IDWG) pasien tidak mengalami perubahan yang
bermakna sebelum dan sesudah diberikan edukasi. Quick of Blood (Qb) pasien
mengalami perubahan yang bermakna sebelum dan sesudah diberikan edukasi.
Sebelum edukasi, Qb pasien tidak ideal dan menjadi ideal setelah diberikan edukasi.
Tekanan darah sistolik mengalami perubahan yang bermakna sebelum dan sesudah
diberikan edukasi. Sebelum edukasi, sebagian besar tekanan darah sistolik pasien
mengalami penurunan ≥20 mmHg dan menjadi <20 mmHg setelah diberikan
edukasi.Edukasi memberikan pengaruh yang bermakna pada kepatuhan intake cairan
pasien dengan indikator Qb dan tekanan darah sistolik, namun tidak memiliki
pengaruh yang signifikan pada indikator IDWG.
B. Saran
Edukasi tetap dapat dilakukan untuk meningkatkan kepatuhan klien PGK dalam
pembatasan asupan cairan, namun diperlukan faktor-faktor pendukung lainya seperti
dukungan keluarga, dukungan sosial dan motivasi dari klien sendiri. Penelitian lebih
lanjut hendaknya mempertimbangkan karakteristik responden seperti jenis kelamin,
lamanya sakit, status ekonomi, keyakinan (spiritual), motivasi, kebiasaan merokok
dan perilaku kesehatan, serta faktor-faktoryang mempengaruhi IDWG seperti asupan
natrium dan kalium, juga sisa cairan yang tertumpuk setelah hemodialisis
sebelumnya, sehingga penelitian memperoleh hasil yang lebih baik. Pemberian
edukasi yang berkesinambungan serta adanya dukungan keluarga, dukungan sosial,
dan motivasi dari pasien sendiri diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan pasien
terhadap terapi khususnya terapi pembatasan asupan cairan.

Anda mungkin juga menyukai