Anda di halaman 1dari 3

CRITICAL JOURNAL REVIEW

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH, PERSEN LEMAK TUBUH, DAN AKTIVITAS


FISIK DENGAN KADAR GULA DARAH REMAJA
Dosen Pengampu: Ahmad Shafwan S. Pulungan, S.Pd.,M.Si
Mata Kuliah: Biologi Umum

Disusun oleh:
Nama: Aline Gustri Yolanda H.
NIM: 4231141031
Kelas: BESP 2023

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
• PENDAHULUAN
Diabetes merupakan salah satu penyakit kronis yang menjadi masalah prioritas dunia untuk segera ditangani.
Data World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa secara global penderita diabetes di dunia
mencapai 422 juta jiwa. Indonesia masuk ke dalam 10 besar negara dengan kasus diabetes terbanyak dan
berada pada peringkat ke-5 pada tahun 2021. Sebanyak 90% penderita diabetes adalah dewasa dan lansia,
namun beberapa diantaranya adalah anak-anak dan remaja yang salah satunya merupakan akibat dari status
gizi lebih.
Diabetes memang rentan terjadi pada kelompok usia lanjut dengan beberapa faktor penyebab. Apabila pada
masa remaja dan dewasa memiliki kadar gula darah yang tinggi maka risiko diabetes di masa mendatang
akan lebih besar. Diabetes ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi. Pertumbuhan remaja akan tercapai
dengan baik apabila didukung oleh asupan gizi yang adekuat. Ketidakseimbangan asupan gizi baik kurang
maupun berlebih dapat mempengaruhi status gizi dan kesehatan remaja. Remaja perlu mencapai status gizi
yang baik agar nantinya tidak menimbulkan masalah kenaikan kadar gula darah di kemudian hari yang
berujung pada diabetes. Selain status gizi dan komposisi tubuh yang dapat mempengaruhi kadar gula darah
remaja, tingkat aktivitas fisik dapat berhubungan dengan kadar gula darah.
Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan dalam pengembangan produk beras dengan indeks glikemik
rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan indeks massa tubuh, persen lemak tubuh,
dan aktivitas fisik dengan kadar gula darah pada remaja.

• METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam jurnal ini adalah observasional analitik dengan desain studi cross-
sectional. Subjek penelitian terdiri dari 27 mahasiswa yang dipilih melalui purposive sampling. Variabel
dependen dalam penelitian ini adalah kadar gula darah, sedangkan variabel independen terdiri dari usia,
indeks massa tubuh, persen lemak tubuh, dan aktivitas fisik. Data dikumpulkan melalui pengukuran langsung
dan kuesioner.
Kadar gula darah diukur menggunakan Easy Touch Glucometer, persen lemak tubuh diukur menggunakan
Bio Impedance Analyzer (BIA), berat badan diukur menggunakan timbangan digital, dan tinggi badan diukur
menggunakan microtoise. Aktivitas fisik diukur menggunakan form recall physical activity level (PAL). Data
karakteristik subjek, seperti usia, jenis kelamin, dan waktu makan terakhir, dikumpulkan melalui kuesioner.
Analisis data menggunakan metode Kendall's tau-b, Mann Whitney U test, dan Independent Sample T-test.

• HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara usia dengan kadar gula darah pada remaja
(p=0.012). Penelitian sebelumnya juga mendukung temuan ini, bahwa peningkatan usia berhubungan dengan
peningkatan kadar gula darah. Hal ini dapat terjadi karena semakin tua seseorang, kemampuan sel β pankreas
untuk memproduksi insulin akan menurun, serta terjadi penurunan aktivitas mitokondria yang berhubungan
dengan peningkatan kadar lemak dan memicu resistensi insulin.
Namun, penelitian ini tidak menemukan hubungan yang signifikan antara indeks massa tubuh, persen lemak
tubuh, dan aktivitas fisik dengan kadar gula darah. Hal ini mungkin disebabkan oleh faktor-faktor lain yang
tidak dipertimbangkan dalam penelitian ini, seperti kebiasaan makan dan faktor genetik.
Dalam konteks kesehatan masyarakat, penelitian ini memiliki implikasi penting dalam upaya pencegahan
dan pengelolaan diabetes pada remaja. Mengetahui hubungan antara usia dan kadar gula darah dapat
membantu dalam identifikasi risiko dan pengembangan intervensi yang tepat. Namun, penelitian lebih lanjut
dengan sampel yang lebih besar dan melibatkan faktor-faktor lain perlu dilakukan untuk memperdalam
pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kadar gula darah pada remaja.

• KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara indeks
massa tubuh, persen lemak tubuh, dan aktivitas fisik dengan kadar gula darah pada remaja. Namun, terdapat
hubungan yang signifikan antara usia dengan kadar gula darah remaja, dimana semakin tua usia remaja, kadar
gula darah cenderung meningkat.
Komposisi tubuh tidak sepenuhnya berkontribusi dalam kadar gula darah apabila disertai dengan pola hidup
yang sehat dan tidak ada faktor pemberat lain. Salah satu langkah yang dapat dilakukan remaja saat ini adalah
dengan menjaga komposisi tubuh tetap ideal dan melakukan pola hidup sehat temasuk mengatur asupan dan
melakukan aktivitas fisik.

• KELEBIHAN DAN KEKURANGAN


Kelebihan jurnal ini adalah menggunakan pengukuran langsung dan kuesioner untuk mengumpulkan data
primer, yang meningkatkan keandalan dan validitas temuan. Selain itu, penelitian ini mengakui pentingnya
mengatasi masalah diabetes di Indonesia, yang merupakan masalah kesehatan yang signifikan.
Namun, ada beberapa keterbatasan yang perlu dipertimbangkan. Pertama, penelitian ini hanya fokus pada
kelompok usia tertentu (remaja) dan tidak mencakup kelompok usia lainnya, yang dapat membatasi
aplikabilitas hasil penelitian pada populasi lain. Kedua, penelitian ini tidak mempertimbangkan faktor lain
yang dapat mempengaruhi kadar gula darah, seperti kebiasaan makan dan latar belakang genetik.

DAFTAR PUSTAKA
Lisnawati, N., Kusmiyati, F., Herwibawa, B., Kristanto, B., & Rizkika, A. (2023). Hubungan Indeks Masa
Tubuh, Persen Lemak Tubuh, Dan Aktivitas Fisik dengan Kadar Gula Darah Remaja. Journal of Nutrition
College. Vol. 12 No 2. Hal 168-178. P-ISSN: 2337-6236; E-ISSN: 2622-884X

Anda mungkin juga menyukai