Kelompok 5:
1. Aline G Yolanda Harahap (4231141031)
2. Dimas Arya (4231141016)
3. Jelita C Simanullang (4233141070)
4. Niswaton Zakia Siregar (423114101l)
5. Sarmila (4232141005)
Tujuan penelitian :
Membahas hubungan mikoriza dengan tiga tipe (ektomikoriza, endomikoriza, dan
ektendomikoriza) serta untuk mengeksplorasi peranan dan keanekaragaman fungi
mikoriza dalam meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman lignosus
di kawasan kebun kopi Desa Toweren Antara Kabupaten Aceh Tengah.
Metodologi penelitian :
Metode Purposive sampling untuk pengambilan sampel tanah dan akar di Desa
Toweren Antara, dilanjutkan dengan proses isolasi dan identifikasi spora di
Laboratorium Biologi . Penelitian ini juga melibatkan analisis deskriptif data dan
pembuatan tabel untuk menampilkan hasil penelitian.
Hasil penelitian :
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mikoriza dapat menjadi alternatif teknologi
yang efektif untuk meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman
lignosus di kawasan kebun kopi Desa Toweren Antara Kabupaten Aceh Tengah.
Genus Glomus adalah genus yang paling banyak jenis spesies, terdiri dari
Glomus ambisporum, Glomus clavisporum, Glomus deserticola, dan Glomus
multicail. Ciri-ciri Glomus adalah percabangan, klamidospora, vesikel berbentuk
lonjong, arbuskular dan warna spora putih, kuning, dan cokelat.
Hal yang berpotensi untuk dikembangkan :
Hal yang berpotensi untuk dikembangkan dalam jurnal tersebut adalah penelitian
lebih lanjut mengenai interaksi mikoriza dengan tanaman lignosus dan
pengaruhnya terhadap produktivitas pertanian, serta eksplorasi keanekaragaman
fungi mikoriza dalam ekosistem tanah yang lebih luas. Penelitian tentang
penerapan teknologi mikoriza dalam meningkatkan kualitas tanah dan
pertumbuhan tanaman juga dapat menjadi topik yang menarik untuk dieksplorasi
lebih lanjut.
Hasil CJR Mikoriza pada artikel 2
Tujuan penelitian :
Mengidentifikasi dan mengkarakterisasi spora dari genus Acaulospora dan
Gigaspora pada tanaman sengon di Kebun Raya ITERA, serta untuk
mengevaluasi keanekaragaman fungi mikoriza arbuskula (FMA) di rizosfer
tanaman sengon. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk memberikan
informasi terkait keberadaan spora FMA melalui pembuatan peta
keanekaragaman FMA.
Metodologi penelitian :
Metodologi penelitian ini meliputi pengambilan sampel tanah secara acak dari
lahan tanaman sengon di Kebun Raya ITERA, ekstraksi spora menggunakan
larutan PVLG, identifikasi spora dengan mikroskop stereo, perhitungan
kepadatan dan kelimpahan spora FMA, serta pembuatan peta keanekaragaman
FMA menggunakan software QGIS dan Google Earth . Penelitian dilakukan dari
bulan Januari hingga Mei 2023 di Laboratorium Mikrobiologi dan wilayah Kebun
Raya ITERA.
Hasil penelitian :
Menunjukkan bahwa keanekaragaman fungi mikoriza arbuskula (FMA) pada
rizosfer tanaman sengon di Kebun Raya ITERA didominasi oleh 3 genus utama,
yaitu Glomus, Acaulospora, dan Gigaspora, dengan Glomus sebagai genus yang
paling dominan. FMA memiliki peran penting dalam meningkatkan penyerapan
unsur hara tanaman dan melindungi tanaman dari serangan patogen. Selain itu,
hasil penelitian juga mencatat keberadaan spora dari genus Acaulospora dan
Gigaspora pada tanaman sengon di Kebun Raya ITERA, dengan dominasi genus
Glomus yang disebabkan oleh kondisi tanah lempung berdebu yang sesuai
dengan pertumbuhan Glomus.
Simpulan :
Keanekaragaman fungi mikoriza arbuskula (FMA) di Kebun Raya ITERA
memiliki peran penting dalam meningkatkan penyerapan unsur hara tanaman dan
melindungi tanaman dari serangan patogen. Peta keanekaragaman FMA berhasil
dibuat untuk memberikan informasi terkait.
Temuan penelitian :
Glomus ditemukan pada penyaringan ukuran 212 µm dan 106 µm. Spora pada
genus ini memiliki warna yang berbeda-beda yaitu kuning, jingga, hingga coklat
kemerahan, memiliki bentuk yang dominan globos dan terdapat subtending hifa
Spora dari genus Glomus terbentuk dari adanya pembesaran ujung hifa yang
menggelembung hingga mencapai batas maksimalnya.
Acaulospora yang didapatkan pada penyaringan 212 µm dan 106 µm. Spora
genus ini memiliki bentuk yang bulat dan berwarna kuning hingga jingga
kemerahan
Genus ini memiliki jumlah dinding spora sebanyak 2-3 lapis. Pembentukan spora
dari genus Acaulospora berasal dari sporiferous saccule yang merupakan
perluasan dari hifa terminal, diantara sporiferous saccule dan hifa terminal akan
tumbuh bulatan berukuran kecil yang terus berkembang menjadi besar hingga
membentuk spora.
Gigaspora pada ukuran penyaringan 212 µm dan memiliki spora berbentuk
globos dan subglobos, memiliki spora dengan warna kuning, kuning kehijauan
dan kuning kecoklatan serta terdapat ornamen khusus yaitu bulbous suspensor.
Pada spora, terdapat hifa yang pada bagian ujungnya menggelembung hingga
berbentuk bulat menempel pada permukaan spora, hifa yang menggelembung
tersebut dinamakan bulbous suspensor. Ujung hifa yang menggelembung tersebut
akan membentuk bulatan kecil yang semakin lama menjadi semakin besar
kemudian akan terbentuk spora tunggal.
Hal yang berpotensi untuk dikembangkan :
Hal yang berpotensi untuk dikembangkan berdasarkan temuan penelitian ini
adalah pemanfaatan fungi mikoriza arbuskula (FMA) dalam meningkatkan
produktivitas tanaman sengon dan tanaman lainnya. Dengan memahami peran
penting FMA dalam penyerapan unsur hara tanaman, dapat dilakukan penelitian
lebih lanjut untuk mengoptimalkan interaksi tanaman-FMA guna meningkatkan
hasil pertanian secara berkelanjutan.
Hasil CJR Likens pada artikel 1