PEMBERIAN AROMATERAPI TERHADAP PENURUNAN DARAH TINGGI PADA PASIEN CKD DI RUANG HEMODIALISA RSUD KARANGASEM
Oleh : Ni Kadek Ayu Krisma Meitha Dewi 21089142041
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN 2022 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan penyakit yang terjadi setelah
berbagai macam penyakit yang merusak masa nefron ginjal sampai pada titik keduanya tidak mampu untuk menjalankan fungsi regulatorik dan ekstetoriknya untuk mempertahankan homeostatis (Lukman et al., 2013). Gagal ginjal kronik secara progresif kehilangan fungsi ginjal nefronnya satu persatu yang secara bertahap menurunkan keseluruhan fungsi ginjal. (Sjamsuhidajat & Jong, 2011). CKD terjadi pada orang dewasa dengan diabetes atau tekanan darah tinggi. CDC juga menyatakan bahwa faktor resiko lain CKD meliputi penyakit kardiovaskuler, obesitas, kolesterol tinggi, lupus dan riwayat keluarga (Center for Disease Control (CDC) and Prevention, 2015).
Menurut World Health Organization (WHO) Gagal Ginjal Kronik telah
menjadi masalah kesehatan serius di dunia. penyakit ginjal dan saluran kemih telah menyebabkan kematian sebesar 850.000 orang setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan bahwa penyakit ini menduduki peringkat ke-12 tertinggi angka kematian (WHO, 2020).
Di Indonesia berdasarkan persentase Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
(2018), kasus CKD di Indonesia dari tahun 2013 ke tahun 2018 mengalami peningkatan yang cukup drastis. Tahun 2013 terdapat 2% kasus CKD di Indonesia, sedangkan pada tahun 2018 mencapai 3,8%. Di Provinsi Bali, penyakit CKD perlu mendapat perhatian serius karena menurut Dinas Kesehatan (2017) CKD merupakan 10 besar penyakit yang dirawat inap di rumah sakit dan pada tahun 2017 CKD berada pada urutan ke-7 (Kemenkes RI, 2018). Berdasarkan data dari RSUD Karangasem pasien dengan penyakit gagal ginjal pada tahun 2022 yaitu sejak bulan januari sampai dengan mei sebanyak 513 orang. Unit hemodilisis merupakan salah satu bagian bentuk layanan kesehatan bagi masyarakat dari satu rumah sakit. Hemodialisis atau cuci darah sangat berperan penting bagi penderita gagal ginjal, yang diakibatkan oleh beberapa penyakit diantaranya diabetes dan hipertensi. Pada penderita gagal ginjal, organ ginjal mengalami penurunan fungsi hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali. Pada prinsipnya hemodialysis adalah terapi untuk menggantikan kerja ginjal yaitu menyaring dan membuang sisa sisa metabolisme dan kelebihan cairan , mermbantu menyeimbangkan unsur kimia dalam tubuh serta membantu menjaga tekanan darah. Pasien CKD dengan komplikasi intradialisis (hipertensi) yang meliputi menangani gangguan rasa nyaman akibat meningkatnya tekanan darah seperti sakit kepala, pusing dan mual-muntah sehingga tercapai adekuasi yang sesuai harapan. Pasien CKD yang menjalani HD 68% mengalami kenaikan tekanan darah intradialisis, 32% lagi stabil sampai akhir HD (Hamsyani, 2017). Aromaterapi adalah salah satu pengobatan komplementer dan alternatif, aromaterapi adalah salah satu terapi yang paling populer. Aromaterapi adalah intervensi keperawatan non-invasif untuk meringankan ketegangan pada pasien yang menjalani hemodialisis. Dasar aromaterapi adalah minyak, yang merupakan zat kimia aktif dengan sejarah panjang penggunaan tradisional yang aman dan basis bukti yang berkembang untuk mendukung penggunaan aromaterapi ke dalam asuhan keperawatan (Abdelghfar, S. Z, 2017). Sejalan dengan penelitian Bouyaa S, AhmadidarehsimabS, Badakhshc M, Balouchid & Koochakzai A (2018) pengaruh aromaterapi terhadap komplikasi hemodialisis menunjukkan hasil bahwa aromaterapi mengurangi beberapa komplikasi hemodialisis, termasuk kecemasan, kelelahan, pruritus, nyeri tusukan fistula arteriovenosa, kualitas tidur, hipertensi, depresi, stres dan sakit kepala. B. Rumusan Masalah Berdasarkan paparan latar belakang diatas, maka peneliti dapat merumuskan masalah berupa “Pengaruh pemberian aromaterapi terhadap penurunan darah tinggi pada pasien CKD di ruang Hemodialisa RSUD Karangasem”?
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
untuk melaporkan kegiatan praktik klinik dalam memberikan
asuhan keperawatan pada kasus CKD serta menganalisa implementasi
pemberian akupresure dan aromaterapi untuk menurunkan tekanan darah
sehingga memberikan kenyamanan pasien menjalani hemodialisa di
Ruang Hemodialisa
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus pada penelitian ini adalah
a. Mengidentifikasi karakteristik responden
b. Mengidentifikasi Efek Pemberian Aromaterapi c. Menganalisa kasus kelolaan pada pasien dengan diagnosa medis CKD yang terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, dan evaluasi.
D. Manfaat penelitian
1. Bagi peneliti
a. Dapat menerapkan ilmu yang sudah dipelajari selama perkuliahan.
b. Bisa memberikan informasi kepada masyarakat.
c. Mendapatkan pengalaman pada saat meneliti.
d. Peneliti dapat menggali lebih dalam mengenai pengaruh aromaterapi
terhadap penurunan tekanan darah tinggi pada pasien CKD.
2. Bagi Istitusi Pendidikan Stikes Buleleng
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai masukan dalam
meningkatkan pengetahuan peserta didik dan diharapkan juga bisa
sebagai acuan untuk pengembangan ilmu keperawatan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Semoga penelitian ini bisa dapat dijadikan referensi dan acuan
untuk melakukan penelitian selanjutnya mengenai pengaruh aromaterapi
terhadap penurunan tekanan darah tinggi pada pasien CKD.