M. Faisal Idrus
Pendahuluan
• Kognisi meliputi daya ingat (memori), bahasa,
orientasi, pertimbangan, tingkah laku dalam
hubungan interpersonal, melakukan tindakan,
dan pemecahan masalah.
• Gangguan kognitif mencerminkan gangguan
pada satu atau lebih dari domain diatas, dan
seringkali juga merupakan komplikasi yang
dipersulit oleh gejala-gejala perilaku..
• Gangguan Kognitif menerangkan hubungan
yang komplex antara neurologi, kedokteran
dan psikiatri dalam kondisi medis atau
neurologi yang seringkali menyebabkan
gangguan kognitif
Definisi
Terdiri atas :
• Delirium
• Demensia
• Gangguan Amnestik
Fungsi Kognitif
Terdiri atas :
• Perception (Persepsi).
• Attention (Perhatian).
• Language (Bahasa).
• Memory (Daya ingat).
• Emotion (Emosi).
• Reasoning (Pertimbangan).
Perbedaan Fungsi Otak Penelitian
Wonder & Donovan(1984)
Fungsi Otak Kiri Fungsi Otak Kanan
(crystallized (fluid intelligence)
intelligence) Intuitif.
Positif. Spontan.
Analitis. Holistik.
Linier. Emosional.
Eksplisit. Penuh permainan.
Sekuensial. Non-verbal, difus.
Verbal. Visual.
Konkret. Simbolik.
Rasional. Artistik.
Aktif. Fisikal.
Orientasi tujuan.
o Mereka yg berpendidikan tinggi cenderung mengalami
kemunduran kognitif yg lebih ringan.
o Fungsi yg tdk mengalami kemunduran disebut Crystallized
Intelligence, yaitu yg mengacu pd fakta & pengalaman yg
diperoleh & disimpan dipusat memori yg akan dipakai
terus menerus seperti kosa kata, ketrampilan praktis &
pengetahuan umum.
o Fungsi yg banyak mengalami kemunduran disebut Fluid
Intelligence, yaitu yg mengacu pd kemampuan mengingat
informasi baru, menggunakan strategi baru, mengingat
sebuah daftar, memori untuk bentuk geometri, kecepatan
menemukan kata, menyelesaikan masalah, menerima info
baru, memberi respons & perhatian yg cepat teralih.
Kemunduran Kognitif
o Penyakit SSP.
o Penyakit sistemik.
o Intoksikasi atau Putus zat.
o Neurotransmiter yg berperan :
* Asetilkolin mengalami penurunan.
* Serotonin & Glutamat.
o Neuro Anatomis :
* Formasi retikularis yg mengatur
perhatian & kesadaran
Faktor Predisposisi
o Anak-anak.
o Cedera otak sebelumnya.
o Riwayat delirium.
o Ketergantungan alkohol.
o DM.
o Kanker.
o Gangguan sensorik.
o Malnutrisi.
Tanda Utama Delirium
o Gangguan kesadaran.
o Gangguan fungsi kognitif secara global.
o Gangguan Psikiatrik :
* Kelainan mood.
* Gangguan persepsi.
* Gangguan perilaku.
o Gangguan Neurologik :
* Tremor.
* Asteriksis.
* Nistagmus.
* Inkoordinasi.
* Inkontinensia urine.
Gambaran Klinis (1)
o Gangguan Kesadaran.
* “Penurunan kejernihan kesadaran
terhadap lingkungan”.
* Penurunan kemampuan utk :
- Memusatkan.
- Mempertahankan.
- Mengalihkan perhatian.
o Berfluktuasi.
Gambaran Klinis (2)
o Orientasi.
* waktu sering hilang, bahkan pd
kasus yg ringanpun.
* tempat & orang mungkin juga
terganggu pd yg berat.
* Jarang kehilangan thd diri sendiri.
Gambaran Klinis (3)
o Kesadaran.
– Hiperaktivitas (peningkatan kesiagaan) disertai gx otonomik :
Kemerahan kulit.
Pucat.
Berkeringat.
Takikardia.
Pupil dilatasi.
Mual & muntah.
Hipertermia.
– Hipoaktivitas (penurunan kesiagaan).
Spt sdg depresi.
Katatonik.
Mengalami demensia.
Gambaran Klinis (4)
o Kognisi.
* Fungsi ingatan & kognisi umum mungkin ter-
ganggu.
* Kemampuan utk menyusun,
mempertahankan & mengingat kenangan
mungkin terganggu.
* Ingatan kenangan jauh mungkin
dipertahankan.
* Gangguan kemampuan memecahkan
masalah.
* Mempunyai waham yg tdk sistematik.
* Terkadang ada paranoid.
Gambaran Klinis (5)
o Bahasa.
* Seringkali ada kelainan :
- Bicara nglantur.
- Tidak relevan.
- Inkoheren (membingungkan).
- Gangguan kemampuan utk
mengerti pembicaraan.
* Tdk dpt utk mendiagnosa pasien yg
bisu.
Gambaran Klinis (6)
o Persepsi.
* Ketidak mampuan scr umum.
- Membedakan stimuli sensorik.
- Mengintegrasikan persepsi
sekarang dng pengalaman masa
lalu.
* Halusinasi : Paling sering visual &
auditorik.
* Ilusi : Visual & auditorik juga sering.
Gambaran Klinis (7)
o Mood.
* Kemarahan.
* Kegusaran.
* Rasa takut yg tidak beralasan.
* Apati.
* Depresi.
* Euforia.
Ini semua sering berubah-ubah.
Gejala Penyerta
o Gangguan Tidur-Bangun.
* Seringkali mengantuk di siang hari.
* Dpt tidur sekejap di tempat tidur atau lainnya.
* Singkat & terputus-putus.
* Mimpi menakutkan malam hari & mengganggu.
o Gangguan Neurologi .
* Disfasia.
* Tremor.
* Asteriksis.(tremor bertepuk tangan)
* Inkoordinasi.
* Inkontinensia urine.
Diagnosis
o Tergantung penyebabnya :
* Krn kondisi medis umum.
* Intoksikasi zat.
* Putus zat.
* Penyebab multiple.
* Yg tdk ditentukan.
Diagnosa banding
o Demensia.
o Psikosis.
o Depresi.
Pengobatan
o Definisi Demensia :
* Kumpulan gangguan klinis yg
disebabkan oleh berbagai latar
belakang penyakit & ditandai oleh
hilangnya memori jangka pendek &
gangguan global fungsi mental,
termasuk fungsi bahasa, mundurnya
kemampuan berfikir abstrak, kesulitan
merawat diri sendiri, perubahan
perilaku, emosi labil & hilangnya
pengenalan waktu & tempat
Sindroma Demensia
Ditandai
o Ggn fungsi kognitif :
* Inteligensia umum, belajar & ingatan.
* Bahasa.
* Memecahkan masalah.
* Orientasi.
* Persepsi.
* Perhatian & konsentrasi.
* Pertimbangan & kemampuan sosial.
o Kepribadian juga terpengaruh.
o Tanpa adanya ggn kesadaran.
Epidemiologi (1)
Demensia Alzheimer.
Demensia Vaskuler.
Demensia Akibat Infeksi (HIV).
Demensia Akibat Trauma Kapitis.
Demensia Akibat Penyakit Parkinson.
Demensia Akibat Penyakit Huntington.
Demensia Akibat Penyakit Pick.
Demensia Akibat Penyakit Creutzfeld Jacob.
Demensia Akibat Penyakit Umum yg berat.
Demensia Akibat Intoksikasi.
Demensia Tipe Alzheimer
(1)
• Ditemukan oleh Alois Alzheimer (1907)
• 50% atau > dari semua Demensia.
• 10% dr penduduk diatas usia 65 th.
• 45% dr usia 85 th keatas.
• Penyebab msh belum diketahui.
• Faktor genetik berperan.
• Onset & perjalanannya bertahap progresif.
• Ggn awal adalah ggn memori. ggn Visuo-Spasial Penurunan
Intelektual.
• Diikuti dng kognitif yg lain : Afasia, Agnosia, Apraksia &
• Perubahan perilaku impulsif, ggn tidur, gelisah penarikan
fungsi sosial, indiferen & wandering ok ggn motorik.
Demensia Tipe Alzheimer
(2)
o Gangguan neurologis fokal jarang timbul,
kecuali tahap lanjut.
o Gangguan ekstra-piramidal, mioklonus & kejang
mungkin terjadi.
o Pada akhir perjalanan penyakit akan ditemukan
defisit kortikal yaitu afasia, apraksia & agnosia.
o Perhatian khusus bila ada keluarga yg
mengidap sindroma down, sering juga ada yg
mengidap penyakit Alzheimer
Demensia Tipe Vaskuler (1)
o Tipe Subkortikal.
o Ditandai kelainan motorik : perlambatan
psikomotor & kesulitan melakukan tugas yg
kompleks.
o Kelainan bicara lbh sdkt dibanding yg tipe
kortikal.
o Ingatan, bahasa & insight relatif msh utuh.
o Insidensi depresi & psikosis tinggi.
o Ggn pergerakan koreoatetoid yg klasik.
Penyakit Pick
o Penyakit neuro-degeneratif yg ditandai :
* Atrofi kortikal yg berat tu di fronto-temporal.
* Gx berhubungan dng ggn lobus frontal atau temporal
dng penurunan fungsi mental, perubahan perilaku atau
ggn insight.
* Stadium lanjut, ggn memori jangka panjang & ggn
berbahasa.
* Stadium akhir, refleks primitif disertai ggn basal
ganglia.
o Penyebab tdk diketahui.
o +/- 5% dari Demensia & sering pd laki-2.
o Fungsi kognitif relatif tdk terganggu.
Behavioral & Psychological
Syndromes of Dementia
(BPSD)
o Sekarang banyak dibicarakan.
o Etiologinya msh belum diketemukan.
o Ada yg mengatakan berdiri sendiri.
o Ada yg mengatakan merupakan suatu
perjalanan dr Demensia.
o Dpt muncul setiap saat, bahkan pd tahap
awal sekalipun.
BPSD lanjutan
• Substance-related causes
Alcohol use disorders
Neurotoxins
Benzodiazepines (and other
sedative-hypnotics)
Many over-the-counter
preparations
Diagnosis