PUSKESMAS SAMBIT
2022
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................2
Latar Belakang.............................................................................................................2
Tujuan...........................................................................................................................2
Definisi..........................................................................................................................2
BAB II RUANG LINGKUP............................................................................................5
BAB III TATA LAKSANA...............................................................................................6
1. Petugas Penanggung Jawab...................................................................................6
2. Tata Laksana............................................................................................................6
BAB IV DOKUMENTASI.............................................................................................14
BAB V PENUTUP.......................................................................................................15
2
3
BAB I
DEFINISI
1. Latar belakang
Falls atau pasien jatuh merupakan insiden di Puskesmas yang
sering terjadi dan dapat mengakibatkan cedera serius dan kematian.
Pasien jatuh merupakan adverse event kedua terbanyak dalam institusi
perawatan kesehatan setelah kesalahan pengobatan/medication
Puskesmas. Insiden pasien jatuh tidak hanya berdampak kepada fisik
pasien tetapi juga dampak keuangan yang ditanggung pasien dan
Puskesmas. Permasalahan pasien jatuh telah menjadi perhatian
penting bagi pemerintah dalam pelayanan pasien di puskesmas.
Dalam rangka menurunkan risiko cedera akibat jatuh, maka
petugas Puskesmas perlu melakukan asesmen dan asesmen/penilaian
ulang terhadap kategori risiko pasien jatuh dan bekerja sama dalam
memberikan intervesi
pencegahan pasien jatuh, sesuai prosedur.
2. Tujuan
Sebagai suatu proses untuk mencegah kejadian jatuh pada pasien, dengan
cara:
a. Mengidentifikasi pasien yang memiliki risiko tinggi jatuh dengan
menggunakan
“Asesmen Risiko Jatuh”.
b. Melakukan asesmen ulang pada semua pasien (setiap hari) (bila rawat
inap)
c. Menetapkan standar pencegahan dan penanganan risiko jatuh secara
komprehensif
3
4
3. Definisi
Jatuh adalah suatu peristiwa di mana seseorang mengalami jatuh
dengan atau tanpa disaksikan oleh orang lain, tidak disengaja/ tidak
direncanakan, dengan arah jatuh ke lantai, dengan atau tanpamencederai
dirinya. Penyebab jatuh dapat meliputi faktor fisiologis (pingsan) atau
lingkungan (lantai yang licin). Risiko jatuh adalah pasien yang berisiko untuk
jatuh yang umumnya disebabkan oleh faktor lingkungan dan faktor fisiologis
yang dapat berakibat cidera.
Faktor risiko jatuh dapat dikelompokkan menjadi 2 kategori:
a. Intrinsik: berhubungan dengan kondisi pasien, termasuk kondisi
psikologis
b. Ekstrinsik : berhubungan dengan lingkungan
Selain itu, faktor risiko juga dapat dikelompokkan menjadi kategori dapat
diperkirakan (anticipated) dan tidak dapat diperkirakan (unanticipated). :
1) Dapat diperkirakan :
a. Intrinsik (berhubungan dengan kondisi pasien):
- Riwayat jatuh sebelumnya
- Inkontinensia
- gangguan kognitif/psikologis
- gangguan keseimbangan/mobilitas
- usia > 65 tahun
- osteoporosis
- status kesehatan yang buruk
- gangguan moskuloskeletal
b. ekstrinsik (berhubungan dengan lingkungan)
- lantai basah/silau, ruang berantakan, pencahayaan
kurang, kabel longgar/lepas.
4
5
5
6
BAB II
RUANG LINGKUP
Komponen utama dari proses pelayanan pasien rawat inap dan rawat jalan
adalah asesmen pasien untuk memperoleh informasi terkait status medis pasien, begitu
juga untuk pasien yang mempunyai resiko jatuh, Asesmen pasien dengan resiko jatuh
dibutuhkan dalam membuat keputusan-keputusan terkait: (a) status kesehatan pasien;
(b) kebutuhan dan permasalahan keperawatan; (c) intervensi guna memecahkan
permasalahan kesehatan yang sudah teridentifikasi atau juga mencegah permasalahan
yang bisa timbul dimasa mendatang; serta (d) tindak lanjut untuk memastikan hasil-hasil
yang diharapkan pasien terpenuhi.
Semua petugas yang bekerja di Puskesmas harus memahami bahwa semua
pasien yang dirawat inap memiliki risiko untuk jatuh, dan semua petugas
tePuskesmasebut memiliki peran untuk mencegah pasien jatuh
6
7
BAB III
TATA LAKSANA
7
8
Gangguan 2
perilaku/psikiatri
Diagnosis lainnya 1
4. Gangguan Tidak menyadari 3
kognitif keterbatasan dirinya
Lupa adanya 2
keterbatasan
Orientasi baik terhadap 1
diri sendiri
5. Faktor Riwayat jatuh / bayi 4
Lingkungan diletakkan di tempat tidur
dewasa
Pasien menggunakan 3
alat bantu / bayi
diletakkan dalam tempat
tidur bayi / perabot
rumah
Pasien diletakkan di 2
tempat tidur
Area diluar ruang rawat 1
barbiturat, fenotiazin,
antidepresan, pencahar,
diuretik, narkotik
Penggunaan salah satu 2
obat diatas
Penggunaan medikasi 1
lainnya/tidak ada
medikasi
Total Skor
10
11
4) Skala GET UP AND GO TEST untuk pasien rawat jalan dan IGD.
Kriteria PENGKAJIAN YA TIDAK
a. Cara berjalan pasien (salah satu atau
lebih)
1. Tidakseimbang/limbung/sempoyongan
2. Jalan dengan menggunakan alat
bantu
(kruk, tripod, kursi roda, orang lain)
b. Menopang saat akan duduk: tampak
memegang pinggiran kursi atau meja
atau benda lain sebagai penopang.
Edukasi
c) Risiko tinggi : ditemukan kriteria a & b Kriteria :
a. Cara berjalan pasien (salah satu atau lebih)
1. Tidak seimbang/sempoyongan/limbung
2. Jalan menggunakan alat bantu (kruk, tripot, kursi roda,
orang lain)
b. Menopang saat akan duduk : tampak memegang pinggiran kursi
atau meja/benda lain sebagai penopang.
b. Asesmen ulang
1) Asesmen ulang risiko jatuh dilakukan :
a) Saat pasien pindah ruang lain
b) Setelah kejadian jatuh
c) Jika terjadi perubahan kondisi pasien, misal perubahan kognitif, motorik,
aktifitas, dll
d) Jika terjadi perubahan pengobatan seperti pemberian obat anti depresan,
sedatif, narkotik, dll.
2) Asesmen ulang pada pasien risiko rendah dan sedang dilakukan secara
berkala setiap 24 jam.
3) Asesmen ulang pada pasien risiko tinggi dilakukan secara berkala setiap
shift.
4) Semua pasien neonatus dikategorikan beresiko jatuh dan diberikan
intervensi risiko jatuh antara lain :
1) Pasang tanda risiko jatuh warna kuning pada gelang pasien neonatus
2) Pasang tanda risiko jatuh segitiga warna kuning pada box/inkubator
3) Dekatkan box bayi dengan ibu
4) Pastikan selalu ada pedamping
5) Kontrol rutin oleh perawat/bidan
6) Bila dirawat dalam incubator, pastikan semua jendela terkunci
7) Edukasi orangtua/keluarga
c. Semua pasien neonatus dikategorikan beresiko jatuh dan diberikan intervensi
risiko jatuh antara lain :
12
13
1) Pasang tanda risiko jatuh warna kuning pada gelang pasien neonatus
2) Pasang tanda risiko jatuh segitiga warna kuning pada box/inkubator
3) Dekatkan box bayi dengan ibu
4) Pastikan selalu ada pedamping
5) Kontrol rutin oleh perawat/bidan
6) Bila dirawat dalam incubator, pastikan semua jendela terkunci
7) Edukasi orangtua/keluarga
d. Intervensi Pencegahan Jatuh - Resiko rendah :
1) Orientasikan lingkungan
2) Pastikan bel mudah terjangkau
3) Pastikan roda tempat tidur berada pada posisi terkunci
4) Posisikan tempat tidur pada posisi terendah
5) Naikkan pagar pengaman tempat tidur
6) Pastikan lampu tidur hidup saat malam hari
7) Berikan edukasi pada pasien
8) Lakukan asesmen ulang setiap 24 jam.
- Risiko Sedang
1) Lakukan semua pedoman pencegahan untuk pasien risiko jatuh rendah
2) Berikan tanda risiko jatuh warna kuning pada gelang identitas pasien
3) Beri tanda segitiga warna kuning pada pintu, tempat tidur/brankart pasien,
stopmap rekam medis pasien/papan rekam medis pasien.
4) Lakukan asesmen ulang setiap 24 jam.
- Risiko tinggi
1) Lakukan semua pedoman pencegahan untuk pasien risiko jatuh sedang.
2) Kunjungi dan monitor pasien setiap 1 jam.
3) Lakukan asesmen ulang setiap shift.
4) Pasang restrain atau ikat tangan kanan kiri pasien dengan minta izin
kepada keluarga pasien.
5) Tempatkan pasien di kamar yang paling dekat dengan nurse station (bila
memungkinkan)
6) Pastikan pasien menggunakan alat bantu jalan
13
14
16
17
BAB IV DOKUMENTASI
Bukti dokumen yang terdapat pada kegiatan pengelolaan pencegahan pada pasien
beresiko jatuh terdiri dari :
1) Asesmen dan Intervensi Risiko Jatuh Pada Pasien Anak
2) Asesmen dan Intervensi Risiko Jatuh Pada Pasien Dewasa
3) Asesmen dan Intervensi Risiko Jatuh Pada Pasien Geriatri
17
18
BAB V PENUTUP
Dengam adanya panduan pasien risiko jatuh maka diharapkan keselamatan pasien di
PUSKESMAS SAMBIT dapat lebih ditingkatkan. Selain itu dengan dapat menilai risiko
jatuh, pencegahan dan penanganannya yang baik, diharapkan dapat menurunkan biaya
kesehatan yang dikeluarkan serta meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pasien
yang di PUSKESMAS SAMBIT.
Ditetapkan di : SAMBIT
Pada tanggal :
18
19
19