Anda di halaman 1dari 18

BAB I

DEFENISI PASIEN DENGAN RISIKO JATUH

Jatuh adalah suatu peristiwa seseorang mengalami jatuh dengan atau tanpa
disaksikan oleh orang lain, tidak disengaja/ tidak direncanakan, dengan arah jatuh ke lantai,
dengan atau tanpa mencederai dirinya. Penyebab jatuh dapat meliputi faktor fisiologi
(pingsan) atau lingkungan (lantai yang licin).
Paktor jatuh adalah pasien yang resiko untuk jatuh yang umumnya disebabkan oleh
faktor lingkungan dan faktor fisiologis yang dapat berakibat cindera.
Faktor risiko jatuh dapat dikelompokan menjadi 2 kategori :
1. Intrinsik : berhubungab dengan kondisi pasien, termasuk kondisi psikologis
2. Ekstrinsik : berhubungan dengan lingkungan
Sedangkan itu, faktor risiko juga dapat dikelompokan menjadi kategori dapat
diperkirakan (anticipated) dan tidak dapat diperkirakan (unanticipated). Faktor risiko yang
dapat diperkirakan merupakan alat-alat yang diperkirakan dapat terjadi sebelum pasien
jatuh.
Instrinsik (berhubungan dengan Ekstrinsik (berhubungan dengan
kondisi pasien) lingkungan)
 Riwayat jatuh sebelumnya  Lantai basah/silau, ruamg
 Inkotinensia berantakan, pencahayaan
 Gangguan kurang, kabel longgar/lepas
kongnitif/psikologis  Alas kaki tidak pas
 Gangguan  Dudukan toilet yang rendah
Dapat keseimbangan/mobilitas  Kursi atau tempat tidur beroda
diperkirakan  Usia > 65 tahun  Rawat inap yang
 Osteoporosis berkepanjangan
 Status kesehatan yang  Peralatan yang tidak aman
buruk  Peralatan rusak
 Gangguan moskuloskeletal  Tempat tidur yang ditinggalkan
dalam posisi tinggi

1
Intrinsik (berhubungan dengan Ekstrinsik (berhubungan dengan
kondisi pasien) lingkungan)
 Kejang  Reaksi individu terhadap obat-
 Aritmia jantung obatan
 Strok atau serangan
iskemik sementara
(Transient Ischaemic
Attac-TIA)
Tidak dapat  Pingsan
diperkirakan  Serangan jatuh (Drop
Attack)
 Penyakit kronis

Tujuan Pencegahan Jatuh

Sebgai suatu proses mencegah kejadian jatuh pada pasien, dengan cara :
1. Mengidentifikasi pasien yang memiliki risiko jatuh dengan menggunakan “Asesmen
Risiko jatuh”.
2. Melakukan Asesmen ulang pada semua pasien (setiap hari)
3. Melakukan assesmen yang berkesinambungan terhadap pasien yang berisiko jatuh dengan
menggunakan “Asesmen risiko Jatuh Harian”.
4. Menetapkan standar pencegahan dan penanganan resiko jatuh secara komprehensif.

2
BAB II

RUANG LINGKUP

Risiko pasien jatuh terutama dapat terjadi pada pasien yang dirawat diruangan :

- Instalasi gawat Darurat


- Instalasi rawat Inap
- Rawat jalan
Semua petugas yang bekerja di rumah sakit harus menahami bahwa semua pasien yang
dirawat inap memiliki risiko untuk jatuh, dan semua petugas tersebut memiliki peran untuk
mencegah pasien jatuh.

3
BAB III

TATALAKSANA

a. Petugas penanggung jawab


- Perawat penanggung jawab pelayanan (PPJP)
b. Perangkat kerja
- Status Rekam Medis Pasien
- Tanda resiko pasien jatuh (gelang kuning)
- Formulir pengkajian risiko pasien jatuh
- Formulir catatan kegiatan perawat tentang asesme dan intervensi risiko jatuh
c. Asesmen awal / skrining
- Perawat akan melakukan penilaian dengan Asesmen Risiko Jatuh Morse Fall Scale
dalam waktu 4 jam dari pasien masuk RS dan mencatat hasil asesmen ke dalam
computer
- Rencana intervensi akan segera disusun, diimplementasikan, dan dicatat dalam
- Rencana keperawatn Interdisiplin dalam waktu 2 jam setelah skrining
- Skrining farmasi dan atau fisioterapi dilakukan jika terdapat adanya risiko jatuh
pada pasien.
d. Asesmen ulang
- Setiap pasien akan dilakukan asesmen ulang risiko jatuh setiap : dua kali se saat
transfer ke unit lain, adanya perubahan kondisi pasien, adanya kejadian jatuh pada
pasien.
- Penilaian menggunakan asesmen Risiko Jatuh Morse Fall Scale dan rencana
keperawatan interdisiplin akan diperbaharui/dimodifikasi sesuai dengan hasil
asesmen.
- Untuk mengubah kategori dari risiko tinggi ke risiko rendah, diperlukan skor < 25
dalam 2 kali pemeriksaan berturut-turut.
e. Perawat penanggung jawab pelayanan yang bertugas akan mengidentifikasi dan
menerapkan “Prosedur Pencegahan Jatuh”,

4
berdasarkan pada :
- Kategori resiko jatuh (rendah,sedang,tinggi)
- Kebutuhan dan ketebatasan per-pasien
- Riwayat jatuh sebelumnya dan pengunaan alat pengguna (safety devices)
Asesmen Klinis Harian
f. “Prosedur Pencegahan Jatuh” pada pasien yang beresiko rendah, sedang, atau tinggi harus
diimplementasikan dan penggunaan peralatan yang sesuai harus optimal.
A. Intervensi Pencegahan Jatuh
a. Tindakan pencegahan umum (untuk semua kategori)
1. Lakukan orientasi kamar inap kepada pasien
2. Posisikan tempat tidur serendah mungkin, roda terkunci, kedua sisi peganggan
tempat tidur terpasang dengan baik
3. Ruangan rapi
4. Benda-benda pribadi dalam jangkauan (telepom gengam, tombol panggilan, air
minum, kecamata)
5. Pencahanyaan yang ade kuat (disesuaikan dengan kebutuhan pasien)
6. Alat bantu berada dalam jangkauan (tongkat, alat penompang)
7. Optimalisasi penggunaan kecamata dan alat bantu dengar (pastikan bersih dan
berfungsi)
8. Pantau efek obat-obatan
9. Anjuran ke kamar mandi secara rutin
10. Beri edukasi mengenai pencegahan jatuh pada pasien dan keluarga
b. Kategori resiko tinggi : lakukan tindakan pencegahan umum dan hal-hal berikut ini:
1. Beri tulisan tempat tidur pasien “pencegah jatuh”
2. Beri penanda berupa gelang kuning yang dipakaikan di pergelanggan tangan
pasien
3. Sandal anti-licin
4. Tawarkan bantuan ke kamar mandi / penggunaan pispot setiap 2 jam (saat
pasien bangun), dan secara periodik (saat malam hari)
5. Kunjunggi dan amati pasien setiap 2 jam oleh petugas medis

5
6. Nilai kebutuhan akan :
- Fisioterapi dan terapi okupasi
- Alarm temapt tidur
- Tempat tidur rendah (khusus)
- Usahakan lokasi kamar tidur berdekatan dengan pos perawat )nure
stations)
-
B. Strategi Pengurangan Pasien Jatuh

1. Strategi umum untuk pasien resiko jatuh yaitu:


a. Tawarkan bantuan ke kemar mandi setiap 2 jam (saat pasien bangun)
b. Gunekan 2-3 sisi pegangan tempat tidur
c. Lampu panggilan berada dalam jangkauan, perintahkan pasien untuk
mendomentrasikan penggunaan lampu panggilan
d. Jangan ragu untuk memintak bantuan
e. Barang-barang pribadi berada dalam jangkauan
f. Adakah konferensi multidisiplin dengan partisipasi tim keperawatan
g. Rujuk ke departemen yang sesuai untuk asesmen yang lebih spesifik, misalnya
fisioterapi
h. Anjurkan pasien menggunakan sisi tubuh yang lebih kuat saat hendak turun dari
tempat tidur
2. Strategi untuk menguranggi / mengantisipasi kejadian jatuh fisiologis, yaitu :
a. Berikan orientasi kamar tidur kepada pasien
b. Libatkan pasien dalam peilihan aktivitas sehari-harinya
c. Pantau ketat efek obat-obatan, termasuk obat psikotropika
d. Lakukan suara berisik
e. Sediakan dukungan emosional dan spisikologis

3. Strategi pada faktoir lingkungan untuk menguranggi resiko jatuh, yaitu:


a. Lampu panggilan berada dalam jangkauan
b. Posisi tempat tidur rendah

6
c. Lantai tidak silau / memantul dan tidak licin
d. Pencahayaan yang adekuat
e. Ruangan rapi
f. Sarana toilet dekat dengan pasien

C. Manajemen Setelah Kejadian Jatuh


1. Nilai apakah terdapat cidera akibat jatuh (abrasi, kontusio, laserasi, fraktur, cedera
kepala)
2. Nilai tanda vital
3. Nilai adanya keterbatasan gerak
4. Pantau pasien dengan ketat
5. Catat dalam status pasien (rekam medik)
6. Laporkan kejadian jatuh kepada perawat yang bertugas dan lengkapi laporan insidens
7. Modifikasi rencana keperwatan interdisiplin sesuai dengan kondisi pasien

D. Edukasi Pasie / Keluarga


1. Pasien dan keluarga harus diinformasikan mengenai faktor risiko jatuh dan setuju untuk
mengikuti strategi pencgahan jatuh yang telah ditetapkan. Pasien dan keluarga harus
diberikan edukasi mengenai faktor risio jatuh di lingkungan rumah sakit dan
melanjutkan keikutsertaan sepanjang keperawatan pasien.
a. Informasikan pasien dan keluarga dalam semua aktivitas sebelum memulai
penggunaan alat bantu
b. Ajari pasien untuk menggunakan pegangan dinding
c. Informasikan pasien megenai dosis dan frekuensi konsumsi obat-obatan , efek
samping, serta interaksi dengan makanan/ obat-obatan lain.

7
BAB IV

DOKUMETASI

1. Dokumen asesmen risiko pasie jatuh


2. Dokumen pemberian informasi risiko pasien jatuh
3. Dokumen catatan keperawatan
4. SOP Asesmen Resiko Jatuh
5. Algoritma Pasien Saat Masuk Rumah Sakit
6. Skala risiko humpty dupty Untuk pasien anak
7. Skala risiko jatuh morse fall scale Untuk pasien dewasa
8. Skala Risiko Jatuh Ontario Modified Stratify Sydney Scoring Untuk Pasien Geriatri
9. Audit Pelaksanaan Pengurangan Resiko Pasien Jatuh

8
ALGORITMA PASIEN SAAT MASUK RUMAH SAKIT

Pasien masuk rumah sakit

Skiring farmasi dan atau Asesmen risiko Jatuh


Fisioterapi pada pasien dengan Morse dilakukan saat pasien
Faktor resiko masuk RS bersamaan dengan
Asesmen awal

Tindakan pencgahan -Orientasi kamar rawat inap Asesmen Ulang Risiko


Umum (semua pasien) kepada pasien Jatuh Morse
-Tempat tidur posisi rendah,
roda terkunci,pegangan di kedua - Dua kali sehari
sisi tempat tidur terpasang baik - Saat transfer ke unit
- Ruangan rapi lain
- Barang pribadi dalam jangkauan - Saat terdapat
(telepon,lampu panggilan,air perubaa kondisi
minum, kecamata,pispot)
- Pencahayaan adekuat
- Alat bantu dalam jangkauan (walker
cane,critch)
- Optimalisasi penggunaan kacamata
dan alat bantu dengar
- Pantau efek obat-obatan
- Sediakan dukungan emosional da
psikologis
- Edukasi pasien dan keluarga
mengenai pencegahan jatuh

Pencegahan kategori risiko Tindakan pencegahan umum,dita


tinggi (pasien denganskor mbah :
Morse ≥45) - Beri tulisan di depan kamar
Pasien ‘Pencegahan Jatuh’
- Penanda berupa gelang
bewarna kuning di pegelanggan
tangan
- Alas kaki anti-licin
- Tawarkan bantuan ke kamar mandi/
Penggunaan pispt
- kunjunggi dan amati pasien setiap 2 jam
- Nilai kebutuhan akan :
O Fisioterapi dan terapi okupasi
O Alarm tempat tidur

9
Audit Pelaksanaan Penguranggan Risiko pasien Jatuh

Tanggal : Ruang Rawat :

Pertanyaan Pilihan 1 2 3 4 5
jawaban
Apakah pengkajian risiko jatuh telah
dilaksanakan dan telah terdokumentasi Ya / tidak
dalam rekam medis?
Apakah pengkajian risiko jatuh telah Ya / tidak
menggunkan skala yang tepat?
Bagaimana penatalaksanaan pencegahan Jelaskan
pasien dengan risiko jatuh?
Kapan gelang risiko jatuh dipasang? Jelaskan
Apakah gelang risiko jatuh telah terpasang Ya / tidak
dengan tepat?
Apakah yang harus dilakukan jika terjadi jelaskan
insiden pasien jatuh
Vertifikasi / Validasi :

Keterangan :
- Pengambilan sampel dilakukan secara random
- Berikan tanda contreng (  ) untuk jawaban “ya” atau untuk penjelasan yang
“sesuai/ benar”
- Berikan tanda silang ( × ) untuk jawaban “tidak” atau untuk penjelasan yang “tidak
sesuai
/tidak benar”

10
IDENTIFIKASI PASIEN RISIKO JATUH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


06/ PS/RSUMSH - 1/1
STANDAR Tanggal Berlaku Ditetapkan
PROSEDUR Direktur RSU Medicare
OPRASIONAL

Dr. Bayu Chandra


Pengertian Kegiatan identifikasi pasien yang mempunyai risiko terjatuh selama
perawatan rumah sakit
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuj mengidentifikasi
adanya pasien yang berisiko jatuh, mencegah terjadinya pasien jatuh
selama perawatan
Prosedur 1. Identifikasi faktor risiko jatuh dari pasien(umur, jenis kelamin,
status kesadaran, kondisi umum, lantailicin)
2. Perawat mengorientasikan kondisi lingkungan ( tempat tidur,
toilet, fasilitas ruangan)
3. Demontrasikan Call nurse dan pastikan pasien dapat meraihnya
4. Pasang pengaman tempat tidur
5. Komunikasikan kemungkinan risiko jatuh pada keluarga pasien
6. Libatkan keluarga dalam p[endampinggan pasien
7. Posisi meja/ barang-barang yang akan diperlukan pasien dalam
jangkauan pasien
8. Pindahkan barang-barang yang dapat mengganggu mobilitas
klien
9. Pastikan pasien menggunakan alat bantu (alat bantu
pendengaran, kacamata)
10. Pastikan pasien menggunakan alas kaki anti selip dan pakaian
yang memudahkan pasien bergerak
11. Cek kabel diseketika tempat tidur, pastikan tidak menimbulkan
bahaya dan pastikan tempat tidur terkunci
12. Berikan label risiko jatuh gelang warna kuning, pasang lambing
pasien jatuh pada pintu masuk untuk pasien yang satu kamar,
pasang papan resiko jatuhg di bed pasien untuk pasien yang lebih
dari satu dalam satu kamar sesuai observasi yang dilakukan pada
pasien resiko jatuh .
Unit terkait Keluarga, pasien, perawat

11
ASSESMEN RISIKO
JATUH / CEDERA UNTUK DEWASA
(SKALA MORSE)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
06/ PS/RSUMSH - 2
STANDAR Tanggal Berlaku Ditetapkan
PROSEDUR Direktur RSU Medicare
OPRASIONAL

Dr. Bayu Chandra


Pengertian Tindakan yang dilakukan terhadap pasien berisiko jatuh berdasrkan
kategori skor risiko jatuh untuk dewasa
Tujuan Sebagai acuan atau langkah-langkah kegiatan pengawasan pasien yang
mempunyai resiko jatuh / cedera selama perawatan di rumah sakit
Prosedur 1. Assesmen risiko jatuh untuk dewasa
2. Semua pasien dewasa yang mendapatka pelayanan kesehtan di
IGD
3. Sebelum dipasang gelang risiko jatuh lakukan terlebih dahulu
untuk menetapkan sekala risiko jatuh dan intervensinya
4. Pasien di assesmen di IGD
5. Identifikasi faktor risiko jatuh dari pasien sesuai dengan form
pemamtauan pasien jatuh
6. Jumlah total skor yang didapat dan kategorikan sesuai dengan
jumlah skor didapat
7. Intervensi sesuai dengan kategori yaitu :
a. Skor Risiko renda 0-7
 Orientasi pasien pada lingkungan kamar/bangsal
 Pastikan rem tempat tidur terkunci
 Singkirkan barang yang berbahaya terutama pada
malam hari (kursi tambahan dan lain-lainya)
 Mintak persetujuan pasien agar lampu malam tetap
nyala karena lingkungan masih asing
 Pastikan alat bantu jalan dalam jangkauan (bila
menggunakan)
 Pastikan alas kaki tidak licin
 Pastikan kebutuha pribadi dalam jangkauan
 Tempat meja pasien dengan baik agar tidak
menghalangg

12
ASSESMEN RISIKO
JATUH / CEDERA UNTUK DEWASA
(SKALA MORSE)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
06/ PS/RSUMSH - 2
STANDAR Tanggal Berlaku Ditetapkan
PROSEDUR Direktur RSU Medicare
OPRASIONAL

Dr. Bayu Chandra


Prosedur b. Skor Risiko Tinggi 8-13
 Orientasikan pasien pada lingkungan kamar/bangsal
 Pastikan rem tempat tidur terkunci
 Singkirkan barang yang berbahaya terutama pada malam
hari (kursi tambahan dan lain-lainya)
 Mintak persetujuan pasien agar lampu malam tetap nyala
karena lingkungan masih asing
 Pastikan alat bantu jalan dalam jangkauan (bila
menggunakan
 Pastikan alas kaki tidak licin
 Pastikan kebutuha pribadi dalam jangkauan
 Tempat meja pasien dengan baik agar tidak menghalangg
 Tempatkan pasien sesuai dengan tinggi badannya
 Pasang penanda risiko jatuh di luar kamar
 Awasi atau bantu sebagai ADI, pasien
 Review kembali obat-obatan yang berisiko
 Beritahu pasien agar mobilisasi secara bertahap : duduk
perlahan-lahan sebelum berdiri
c. Skor Risiko Sangat Tinggi : ≥ 14
 Orientasikan pasien pada lingkungan kamar/bangsal
 Pastikan rem tempat tidur terkunci
 Singkirkan barang yang berbahaya terutama pada malam
hari (kursi tambahan dan lain-lainya)
 Mintak persetujuan pasien agar lampu malam tetap nyala
karena lingkungan masih asing
 Pastikan alat bantu jalan dalam jangkauan (bila
menggunakan
 Pastikan alas kaki tidak licin
 Pastikan kebutuha pribadi dalam jangkauan

13
 Tempat meja pasien dengan baik agar tidak menghalangg
 Tempatkan pasien sesuai dengan tinggi badannya
 Pasang penanda risiko jatuh di luar kamar
 Awasi atau bantu sebagai ADl, pasien
 Review kembali obat-obatan yang berisiko
 Beritahu pasien agar mobilisasi secara bertahap : duduk
perlahan-lahan sebelum berdiri
 Kaji kebutuhan BAB/BAK secara teratur setiap 2-3 jam
 Bila memungkinkan pindahkan pasien dekat nure station
 Kaji kebutuhan dengan menggunakan pagar tempat tidur
 Orientasi ulang bila perlu
 Observasi lebih ketat pada pasien yang mendapatkan
obat laxantia / diuretika
 Rendahkan sedikit posisi tempat tidur
8. Perawat memperkenalkan diri
- Menjelaskan manfaat di pasang gelang berwarna kuning
pada pasien jika sadar / kluarga
- Menjelaskan tidak boleh melepqas gelang sampai perawat
menganjurkan untuk lepas / sudah waktunya lepas
1. Pasang pengaman tempat tidur
2. Kemunikasikan kemungkinan risiko jatuh pada pasien
keluarga
3. Libatkan keluarga dalam pendampinggan pasien
4. Berikan label risiko jatuh pada be pasien atau pintu kamar
pasien
5. Dokumentasikan setiap perubahan catatan keperawatan

Unit terkait Instalansi Rawat Inap

14
ASSESMEN RISIKO JATUH / CEDERA
UNTUK ANAK-ANAK (HUMPTY DUMPTY)
No. Dokumen No revisi Halaman
06 / PS / - 3
RSUMSH

STANDAR Tanggal Berlaku Ditetapkan


PROSEDUR Direktur RSU Medicare
OPRASIONAL

Dr. Bayu Chandra

Pengertian Tindakan yang dilakukan terhadap pasien berisiko jatuh berdasarkan


kategori skor risiko jatuh
Tujuan Sebagai acuan atau lagkah-langkah kegiatan pengawasan pasien yang
mempunyai risiko jatuh / cedera selama perawatan di ruah sakit
Prosedur  Identifikasi faktor risiko jatuh dari pasien sesuai
dengan form pemantaun pasien jatuh
 Jumlahkan total skor yang didapat dan kategori sesuai
dengan jumlah skor yang didapat
 Intervensi Risiko rendah :7-11
 Skor Risiko rendah 7-11
 Orientasi pasien dan keluarga pada lingkunagan kamar
/ bangsal
 Edukasi pasien dan keluarga tentang strategi
pencegahan risiko jatuh
 Pastikan rem tempat tidur terpasang pada semua sisi
 Singkirkan barang yang berbahay terutama pada
malam hari kursi tambahan dan lain-lain)
 Mintak persetujuan pasien dan keluarga agar lampu
malam tetap menyala karena lingkungan ,asih asing
 Pastikan alat bantu jalan dalam jangkauan (bila
digunaka
 Pastikan alas kaki tidak licin
 Pastikan kebutuhan pribadi dalam jangkauan
 tempatkan meja pasien degan bai agar tidak
menghalanggi
 Tempatkan pasien sesuai dengan tinggi badannya

15
ASSESMEN RISIKO JATUH / CEDERA
UNTUK ANAK-ANAK (HUMPTY DUMPTY)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
20 / PS / 01 4
RSUMSH

a. Skor Risiko Tinggai : ≥12


 Orientasi pasien dan keluarga pada lingkunagan
kamar / bangsal
 Edukasi pasien dan keluarga tentang strategi
pencegahan risiko jatuh
 Pastikan rem tempat tidur terpasang pada semua sisi
 Singkirkan barang yang berbahay terutama pada
malam hari kursi tambahan dan lain-lain)
 Mintak persetujuan pasien dan keluarga agar lampu
malam tetap menyala karena lingkungan ,asih asing
 Pastikan alat bantu jalan dalam jangkauan (bila
digunakan)
 Pastikan alas kaki tidak licin
 Pastikan kebutuhan pribadi dalam jangkauan
 Tempatkan meja psien dengan agar tidak
menghalanggi
 Tempatkan pasien sesuai dngan tinggi badannya
 Pasang penanda risiko jatuh di luar kamar / di
brangkar / di atas tempat tidur
 Awasi atau bantu sebagaian ADL pasien
 Review kembali obat-obatan yang berisiko
 Beritahu pasien dan keluarga agr mobilisasi secara
bertahap : duduk perlahan-laan sebelum berdiri
 Pasang pengaman tempat tidur
 Komunikasi kemngkinan risiko jatuh pada keluarga
pasien
 Libatkan keluarga dalam pendampinggan pasien
 Berikan label risiko jatuh pada bet pasien atau pintu
kamar pasien
 Dokumentasikan setiap perubahan pada catatan
keperawatan

Unit terkait IGD. Rawatan

16
PEMASANGAN GELANG RISIKO JATUH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


06/PS / RSUMSH - 5

STANDAR Tanggal Berlaku Ditetapkan


PROSEDUR Direktur RSU Medicare
OPRASIONL

Dr. Bayu Chandra

Pengertian Pemakaian gelang identifikasi pasien dengan risiko jatuh adalah gelang
berwarna kining
Tujuan  Sebagai acuan dalam pemasangan gelang risiko jatuh
 Meningkatkan keselamatan pasien

Prosedur 1. Pemasangan gelang risiko jatuh


2. Semua pasien yang berisiko jatuh dipasang gelang berwarn kuning
3. Sebelum dipasang gelang risiko jatuh dilakukan assesmen risiko
jatuh terlebih dahulu dengan menggunakan skala morse untuk
dwasa dan skala humty dumty untuk anak
4. Pasang gelang risiko jatuh di pasang pada pasien di IGD, dan rawat
inap yang telah di assesment
5. Pasien / keluarga diberitahukan kegunaan pemasangan gelang
berwarna kuning dan dampak jika gelang dilepasa olehpasien /
keluarga

Unit terkait Semua unit rawat inap, IGD,

17
18

Anda mungkin juga menyukai