DEFINISI
Jatuh adalah suatu peristiwa di mana seseorang mengalami jatuh dengan atau tanpa
disaksikan oleh orang lain, tidak disengaja/ tidak direncanakan, dengan arah jatuh ke
lantai, dengan atau tanpamencederai dirinya. Penyebab jatuh dapat meliputi faktor
fisiologis (pingsan) atau lingkungan (lantai yang licin).
Risiko jatuh adalah pasien yang berisiko untuk jatuh yang umumnya disebabkan oleh
faktor lingkungan dan faktor fisiologis yang dapat berakibat cidera.
Faktor risiko jatuh dapat dikelompokkan menjadi 2 kategori:
a. Intrinsik: berhubungan dengan kondisi pasien, termasuk kondisi psikologis
b. Ekstrinsik: berhubungan dengan lingkungan
Selain itu, faktor risiko juga dapat dikelompokkan menjadi kategori dapat diperkirakan
(anticipated) dan tidak dapat diperkirakan (unanticipated). Faktor risiko yang dapat
diperkirakan merupakan hal-hal yang diperkirakan dapat terjadi sebelum pasien jatuh.
1
BAB II
RUANG LINGKUP
Risiko jatuh dapat terjadi pada pasien yang sedang menjalani perawatan di rumah
sakit. Adapun ruangan yang ada di rumah sakit Sansani adalah sebagai berikut :
1) Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD)
2) Ruang Intensif Care Unit (ICU)
3) Ruang Perinatologi
4) Ruang Kebidanan ( Bougenville )
5) Ruang PerawatanTulip
6) Poliklinik (Rawat Jalan)
Semua petugas yang bekerja di rumah sakit harus memahami bahwa semua pasien
yang dirawat inap memiliki risiko untuk jatuh, dan semua petugas tersebut memiliki peran
untuk mencegah pasien jatuh
2
BAB III
TATA LAKSANA
Pada pasien rawat jalan petugas pendaftaran melakukan skrining resiko jatuh dengan
mengajukan tiga pertanyaan berikut:
a. Perhatikan cara berjalan pasien saat akan duduk di kursi, apakah pasien
tampak seimbang ( sempoyongan ), apakah konsumsi alkohol, obat-
obatan ?
b. Apakah pasien memegang pinggiran kursi/ meja/ benda lain sebagai
penopang saat duduk
c. Apakah ada riwayat jatuh tiga bulan terakhir.
Apabila salah satu dari tiga pertanyaan tersebut ada jawaban YA, maka pasien
dikategorikan resiko jatuh, dan dilakukan penandaan dengan stiker bewarna kuning yang
ditempelkan pada baju pasien di dada sebelah kiri.
Pada pasien rawat inap perawat akan melakukan penilaian dengan Asesmen Risiko
Jatuh Morse Fall Scalepada pasien dewasa atau Humpty Dumpty pada pasien anak.
Rencana intervensi akan segera disusun, diimplementasikan, dan dicatat dalam
Rencana Keperawatan Interdisiplin sesegera mungkin atau maksimal 2 jam setelah
skrining.
3
2) Asesmen ulang
Asesmen ulang pada pasien dilakukan saat transfer ke unit lain, adanya perubahan
kondisi pasien, adanya kejadian jatuh pada pasien.
Penilaian menggunakan Asesmen Risiko Jatuh Morse Fall Scaledan Rencana
Keperawatan Interdisiplin akan diperbaharui/dimodifikasi sesuai dengan hasil asesmen.
Untuk mengubah kategori dari risiko tinggi ke risiko rendah, diperlukan skor < 25
dalam 2 kali pemeriksaan berturut-turut.
Perawat penanggung jawab pelayanan yang bertugas akan mengidentifikasi dan
menerapkan “Prosedur Pencegahan Jatuh”, berdasarkan pada:
a. Kategori risiko jatuh (rendah, sedang, tinggi)
b. Kebutuhan dan keterbatasan per-pasien
c. Riwayat jatuh sebelumnya dan penggunaan alat pengaman (safety devices)
d. Asesmen Klinis Harian
Prosedur pencegahan jatuh pada pasien yang berisiko rendah, sedang, atau tinggi
harus diimplementasikan dan penggunaan peralatan yang sesuai harus optimal.
4
2) Kategori risiko tinggi: lakukan tindakan pencegahan umum dan hal-hal berikut
ini.
a. Beri tulisan di dekat tempat tidur pasien ‘Pencegahan Jatuh’
b. Beri penanda berupa gelang berwarna kuning yang dipakaikan
di pergelangan tangan pasien
c. Sandal anti-licin
d. Tawarkan bantuan ke kamar mandi / penggunaan pispot setiap 2
jam (saat pasien bangun), dan secara periodik (saat malam hari)
e. Kunjungi dan amati pasien setiap 2 jam oleh petugas medis
f. Nilai kebutuhan akan:
- Fisioterapi dan terapi okupasi
- Alarm tempat tidur
- Tempat tidur dalam posisi rendah
- Usahakan lokasi kamar tidur berdekatan dengan pos perawat
(nurse station)
5
b. Libatkan pasien dalam pemilihan aktivitas sehari-harinya
c. Pantau ketat efek obat-obatan, termasuk obat psikotropika
d. Kurangi suara berisik
e. Lakukan asesmen ulang
f. Sediakan dukungan emosional dan psikologis
5) Edukasi pasien/keluarga
6
d. Informasikan pasien mengenai dosis dan frekuensi konsumsi obat-
obatan, efek samping, serta interaksinya dengan makanan/ obat-obatan
lain.
7
ALGORITMA PASIEN SAAT MASUK RUMAH SAKIT
Assesment resiko jatuh pada Assesment resiko jatuh pada Asesmen Risiko jatuh Morse/Humpty
pasien rawat jalan oleh petugas pasien rawat jalan oleh perawat Dumpty dilakukan oleh perawat IGD
pendaftaran IGD
Resiko jatuh
Resiko jatuh
Ya Tidak
Ya Tidak
Gelang Kuning
Stiker Kuning
Asesmen Ulang Risiko Pencegahan kategori risiko Tindakan pencegahan umum(semua pasien)
Jatuh Morse tinggi (pasien denganskor Orientasi kamar rawat inap kepada pasien
Untuk resiko jatuh Morse ≥ 45) Tempat tidur posisi rendah, roda terkunci,
ringan di assessment 3 Beri tulisan di depan pegangan di kedua sisi tempat tidur terpasang
hari sekali di shift dinas kamar pasien baik
‘Pencegahan Jatuh’ Ruangan rapi
malam
Penanda berupa gelang Barang pribadi dalam jangkauan (telepon, lampu
Untuk resiko jatuh berwarna kuning di panggilan, air minum, kacamata, pispot)
sedang tinggi pergelangan tangan Pencahayaan adekuat
dilakukan setiap hari di Alas kaki anti-licin Alat bantu dalam jangkauan (walker, cane, crutch)
shift dinas malam Tawarkan bantuan ke Optimalisasi penggunaan kacamata dan alat bantu
Saat transfer ke unit kamar mandi / dengar
lain penggunaan pispot Pantau efek obat-obatan
Saat terdapat Kunjungi dan amati pasien Sediakan dukungan emosional dan psikologis
setiap 2 jam Edukasi pasien dan keluarga mengenai
perubahan kondisi
Nilai kebutuhan akan
pasien alarm tempat tidur
8
Menggunakan alat-alat bantu Tidak ada/ Bedrest/ Dibantu 0
perawat
Kruk/ Tongkat 15
Kursi/ Perabot 30
Skor Total
Kategori:
PENGKAJIAN RISIKO JATUH DENGAN MORSE FALL SCALE
Nama Pasien : ………………………. Rekam Medis :......................
Umur / Jenis Kelamin : …………….. Kelas / Kamar : ………….......
Diagnosis : ………………………….. Tanggal / Jam : ………………
Keterangan :
Tulis jumlah skor yang sesuai pada kolom skor pasien
Kategori : - Risiko Rendah : 0 - 24
- Risiko Sedang : 25- 44
-
- Risiko Tinggi : > 45
9
Usia o < 3 tahun 4
o 3-7 tahun 3
o 7-13 tahun 2
o > 13 tahun 1
BAB IV
DOKUMENTASI
10
c. Untuk pasien dewasa dengan menggunakan skala resiko morse falls dengan
rentang umur >18 tahun.
2. Dokumen pemberian informasi risiko pasien jatuh
3. Dokumen catatan keperawatan
11
Mobilisasi.............................................
Tergantung pada kursi roda
Riwayat jatuh dalam 30 hari
Rasa baal pada ekstremitas
Menggunakan obat sedasi
Perlu bantuan ambulasi
Perlu bantuan dalam psroses eliminasi
Post operasi...........................................
Riwayat kejang/ vertigo/ depresi/ pingsan/ pusing/ delirium/
disorientasi lingkungan
2 Tingkatan risiko jatuh Rendah/ sedang/ tinggi
3 Tindakan pencegahan Orientasi lingkungan dan fasilitas ruang perawatan (Letak bel,
risiko jatuh posisi tempat tidur dengan posisi terendah dan roda terkunci, letak
kamar mandi)
Pemasangan tanda risiko jatuh (gelang kuning)
Pemasangan pengaman/ pagar tempat tidur
Mendekatkan semua kebutuhan pasien (bed side cabinet, alat-alat
yang dibutuhkan pasien)
Anjuran untuk menggunakan sendal anti licin
Bantuan perawat (beritahu perawat bila membutuhkan sesuatu)
4 Tujuan Tindakan Pasien aman dari risiko jatuh selama menjalani perawatan
pencegahan risiko jatuh dirumah sakit
5 Akibat dari risiko jatuh Timbulnya cidera
6 Lain-lain ...................................................................
Dengan ini menyatakan bahwa saya telah menerangkan hal-hal diatas secara benar dan jujur dan Tanda Tangan
memberi kesempatan untuk bertanya dan/ atau berdiskusi
Dengan ini menyatakan bahwa saya/ keluarga telah menerima informasi sebagaimana diatas yang Tanda Tangan
saya beri tanda/ paraf di kolom kanannya, dan telah memahaminya serta akan menjalankan tindakan
pencegahan sesuai dengan informasi yang diberikan.
12