Anda di halaman 1dari 11

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PADANGAN
Jl.. DR. SOETOMO NO.02 TELP.(0353) 551666 PADANGAN
BOJONEGORO

KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PADANGAN KABUPATEN BOJONEGORO
NOMOR : 800/3365/412.202.3/2017

TENTANG
PANDUAN PENCEGAHAN RISIKO JATUH

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PADANGAN KABUPATEN BOJONEGORO

Menimbang : 1. Bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan


terhadap pasien diperlukan usaha keselamatan pasien dan dalam hal
mengurangi risiko pasien dari cedera karena jatuh yang mengacu pada
standar akreditasi rumah sakit yang termasuk dalam kelompok
sasaran keselamatan pasien;
2. Bahwa dalam identifikasi pasien risiko jatuh setiap pasien wajib
diidentifikasi melalui Morse Fall Scale Score (untuk pasien dewasa)
dan Humpty Dumpty Scale Score (untuk pasien pediatri) sejak awal
mendapatkan pelayanan atau pengobatan di Rumah Sakit Umum
Daerah Padangan Kabupaten Bojonegoro;
3. Bahwa untuk pelaksanaan butir 1 (satu) dan 2 (dua) tersebut di atas
perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan;
2. Undang -Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun
2017 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269 Tahun
2008 tentang Rekam Medis;
6. Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 11 Tahun 2018 tentang Pola Tata
Kelola Rumah Sakit Umum Daerah Padangan Kabupaten Bojonegoro
MEMUTUSKAN

Menetapkan : PANDUAN PENCEGAHAN RISIKO JATUH

KESATU : Memberlakukan Panduan Pencegahan Risiko Jatuh di Rumah Sakit


Umum Daerah Padangan Kabupaten Bojonegoro sebagaimana terlampir
dalam Surat Keputusan Direktur.

KEDUA : Apabila dikemudian hari terdapat kekurangan dan kekeliruan dalam


penetapan keputusan ini maka akan diadakan perubahan dan perbaikan
sebagaimana mestinya.

KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditandatangani.

Ditetapkan di : Bojonegoro
Pada tanggal : 18 Desember 2017
RSUD Padangan
Direktur,

dr. Sunhadi, M.Kes


Pembina Utama Muda
NIP. 19590721 198701 1 001
DAFTAR ISI

BAB I DEFINISI..................................................................................................................... 1
BAB II RUANG LINGKUP.....................................................................................................3
BAB III TATA LAKSANA ......................................................................................................4
BAB IV DOKUMENTASI.......................................................................................................7
BAB V PENUTUP................................................................................................................. 8
LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR
NOMOR : 800/3365/412.202.3/2017
TANGGAL : 18 DESEMBER 2017

PANDUAN PENCEGAHAN RISIKO JATUH

BAB I
DEFINISI

Keselamatan pasien merupakan tanggung jawab seluruh petugas di rumah sakit. Dalam
rangka menurunkan risiko cedera akibat jatuh pada pasien, petugas akan menilai dan
melakukan penilaian ulang terhadap kategori risiko jatuh pasien, serta bekerjasama dalam
memberikan intervensi pencegahan jatuh sesuai prosedur
Jatuh adalah suatu peristiwa dimana seseorang mengalami jatuh dengan atau tanpa
disaksikan oleh orang lain, tidak sengaja atau tidak direncanakan, dengan arah jatuh ke lantai,
dengan atau tanpa mencederai dirinya. Penyebab jatuh dapat meliputi faktor fisiologis (pingsan)
atau lingkungan (lantai licin). Risiko jatuh adalah pasien yang berisiko untuk jatuh yang
umumnya disebabkan oleh faktor fisiologis yang dapat berakibat cidera. Faktor risiko jatuh
dapat dikelompokkan menjadi 2 kategori :
1. Intrinsik : berhubungan dengan kondisi pasien, termasuk kondisi psikologis.
2. Ekstrinsik : berhubungan dengan lingkungan

Selain itu faktor risiko juga dapat dikelompokkan menjadi kategori dapat diperkirakan
(anticipated) dan tidak dapat diperkirakan (manticipated). Faktor risiko yang dapat diperkirakan
merupakan hal-hal yang diperkirakan dapat terjadi sebelum pasien jatuh.

Intrinsik Ekstrinsik
(Berhubungan dengan kondisi pasien)
(Berhubungan dengan
lingkungan)
Dapat 1. Riwayat jatuh sebelumnya 1. Lantai basah/silau, ruang
diperkirakan 2. Inkontinensia
berantakan, pencahayaan
3. Gangguan kognitif/psikologis
4. Gangguan keseimbangan/mobilitas kurang, kabel longgar/lepas
5. Usia <3 tahun
2. Alas kaku tidak pas
6. Usia >65 tahun
7. Osteoporosis 3. Dudukan toilet yang rendah
8. Status kesehatan yang buruk
4. Kursi atau tempat tidor beroda
9. Gangguan moskuloskeletal
5. Rawat inap berkepanjangan
6. Peralatan yang tidak aman
7. Peralatan rusak
8. Tempat tidur ditinggalkan dalam
posisi tinggi
Tidak dapat 1. Kejang 1. Reaksi individu terhadap obat-
diperkirakan 2. Aritmia jantung
obatan sedatif
3. Stroke atau serangan iskemik

Panduan Pencegahan Risiko Jatuh 1


sementara (Transient Ischaemic
Attack-TIA)
4. Pingsan
5. Serangan jantung (Drop Attack)
6. Penyakit kronis

Panduan Pencegahan Risiko Jatuh 2


BAB II
RUANG LINGKUP

1. Instalasi Gawat Darurat


2. Unit Radiologi
3. Unit Laboratorium
4. Unit Rawat Jalan dan Rehabilitasi Medik
5. Unit Rawat Inap
6. Instensive Care Unit (ICU)
7. Unit Kamar Operasi

Panduan Pencegahan Risiko Jatuh 3


BAB III
TATA LAKSANA

A. Asesmen awal/ skrining


1. Perawat akan melakukan penilaian dengan asesmen risiko jatuh saat pasien masuk
RS, untuk pasien dewasa menggunakan Morse Fall Scale , pasien anak dengan
Humpty Dumpty, dan untuk pasien geriatric dengan Ontario Modified Stratify- Sydney
Scoring, untuk pasien rawat jalan dengan get up and go.
2. Intervensi akan segera disusun, diimplementasikan dan dicatat dalam Rencana
Keperawatan dalam waktu 2 jam setelah skrining.
3. Untuk pasien rawat jalan, perawat akan melakukan penilaian resiko jatuh pada awal
pengkajian pasien
B. Asesmen Ulang
1. Setiap pasien akan dilakukan asesmen ulang risiko jatuh sesaat transfer ke unit lain,
adanya perubahan kondisi pasien, adanya kejadian jatuh pada pasien.
2. Penilaian menggunakan asesmen risiko jatuh Morse Fall Scale unutk pasien dewasa,
Humpty Dumpty untuk pasien anak, dan Ontario Modified Stratify- Sydney Scoring
untuk pasien geriatri. Rencana Keperawatan akan diperbaharui sesuai dengan hasil
asesmen.
3. Untuk mengubah kategori dari risiko tinggi ke risiko rendah diperlukan skor <25 dalam
2 kali pemeriksaan berturut-turut untuk pasien dewasa.
C. Perawat yang bertugas akan mengidentifikasi dan menerapkan “Prosedur Pencegahan
Jatuh” berdasarkan pada :
1. Kategori risiko jatuh
2. Kebutuhan dan keterbatasan per pasien
3. Riwayat jatuh sebelumnya dan penggunaan alat pengaman (safety devices)
4. Pengkajian keperawatan
D. Intervensi Pencegahan Jatuh
1. Pengkajian pada Pasien Dewasa “Morse Fall Scale”
a. Intervensi Pencegahan Jatuh Rendah/standar ( Skor 0-24)
i. Pastikan bel mudah dijangkau
ii. Roda tempat tidur dalam posisi terkunci
iii. Posisikan tempat tidur pada posisi terendah
iv. Pagar pengaman tempat tidur dinaikkan
v. Edukasi pasien dan keluarga
vi. Monitor berkala minimal 2 jam sekali
vii. Dekatkan kebutuhan pasien : bel, telepon, lampu, dan biarkan pintu terbuka
b. Intervensi Pencegahan Jatuh sedang ( Skor 25-50)
i. Lakukan semua pedoman pada resiko rendah
ii. Pakaikan gelang khusus sebagai tanda resiko jatuh (Stiker kuning bertuliskan
“Resiko Jatuh”pada pasien rawat inap, dan pita kuning pada pasien rawat
jalan)
Panduan Pencegahan Risiko Jatuh 4
iii. Beri tanda pada tempat tidur pasien
c. Intervensi Pencegahan Jatuh tinggi ( Skor 25-50)
i. Lakukan semua pedoman tingkat rendah dan sedang
ii. Kunjungi dan monitor pasien setiap 1 jam
iii. Jika memungkinkan tempatkan pasien di ruangan dekat dengan nurse station
2. Pengkajian pada Pasien Anak-anak “Humpty Dumpty”
a. Intervensi Pencegahan Jatuh Rendah/standar ( Skor 7-12)
i. Lakukan orientasi kamar inap kepada pasien
ii. Posisikan bel panggilan, pispot, dan pegangan tempat tidur berada dalam
jangkauan
iii. Jalur untuk pasien berjalan harus bebas gangguan dan tidak licin
iv. Jauhkan kabel-kabel dan jalur berjalan pasien
v. Posisikan tempat tidur rendah (tinggi tempat tidur sebaiknya ≤ 63,5cm) dan
pastikan roda terkunci
vi. Tentukan penggunaan pengaman pegangan di sisi tempat tidur
vii. Pastikan pencahayaan adekuat
viii. Dampingi anak ke kamar mandiEvaluasi efektifitas ob at-obatan yang men
ix. ingkatkan predisposisi jatuh
x. Berikan edukasi mengenal teknik pencegahan jatuh kepada pasien dan
keluarganya
b. Intervensi Pencegahan Jatuh tinggi ( Skor ≥ 12)
i. Lakukan semua pedoman pada resiko rendah
ii. Pakaikan gelang khusus sebgai tanda resiko jatuh ( stiker berwarna kuning
bertuliskan “Resiko Jatuh”)
iii. Beri tanda poada tempat tidur pasien
iv. Jika memungkinkan tempatkan pasien diruangan dekat nurse station
v. Jangan biarkan anak sendirian
vi. Observasi tiap jam
3. Pengkajian pada Pasien Geriatri “Ontario Modified Stratify- Sydney Scoring”
a. Intervensi Pencegahan Jatuh Rendah ( Skor 0-5)
i. Pastikan bel mudah dijangkau
ii. Roda tempat tidur dalam posisi terkunci
iii. Posisikan tempat tidur pada posisi terendah
iv. Pagar pengaman tempat tidur dinaikkan
v. Berikan pencahayaan memadai yang tidak menyilaukan
vi. Berikan lingkungan yang aman untuk perilaku pasien
vii. Libatkan anggota keluarga atau tenaga sukarela di Rumah Sakit untuk
mengawasi pasien yang mengalami agitasi daripada melakukan pengekangan
viii. Monitor berkala minimal 2 jam sekali
ix. Dekatkan kebutuhan pasien : bel, telepon, lampu, dan biarkan pintu terbuka
b. Intervensi Pencegahan Jatuh sedang ( Skor 6-16)
i. Lakukan semua pedoman pada resiko rendah
Panduan Pencegahan Risiko Jatuh 5
ii. Pakaikan gelang khusus sebagai tanda resiko jatuh (Stiker kuning bertuliskan
“Resiko Jatuh”)
iii. Beri tanda pada tempat tidur pasien
c. Intervensi Pencegahan Jatuh tinggi ( Skor 17-30)
i. Lakukan semua pedoman tingkat rendah dan sedang
ii. Kunjungi dan monitor pasien setiap 1 jam
iii. Jika memungkinkan tempatkan pasien di ruangan dekat dengan nurse station

4. Pengkajian pada pasien rawat jalan “get up and go”


a. Intervensi pencegahan jatuh rendah atau standar
i. Edukasi
b. Intervensi pencegahan jatuh tinggi
i. Pasang pita kuning
ii. Edukasi

Panduan Pencegahan Risiko Jatuh 6


BAB IV
DOKUMENTASI

Standar Prosedur Operasional


1. SPO Pengkajian Resiko Jatuh pada pasien IGD Dan Rawat Inap
2. SPO Pengkajian Resiko Jatuh pada pasien Rawat Jalan
3. SPO Pencegahan Pasien Resiko Jatuh

Panduan Pencegahan Risiko Jatuh 7


BAB V
PENUTUP

Demikian Panduan Pencegahan Risiko Jatuh di Rumah Sakit Umum Daerah Padangan
Kabupaten Bojonegoro ini dibuat demi kelancaran dan ketertiban proses pelayanan. Bila mana
ada perkembangan dan perbaikan terhadap pedoman ini, maka dapat dilakukan koreksi demi
kemajuan pelayanan rawat jalan .

Ditetapkan di : Bojonegoro
Pada tanggal : 18 Desember 2017
RSUD Padangan
Direktur,

dr. Sunhadi, M.Kes


Pembina Utama Muda
NIP. 19590721 198701 1 001

Panduan Pencegahan Risiko Jatuh 8

Anda mungkin juga menyukai