Disusun Oleh :
Kelompok 1
1. Friska Dewi :20220303030
2. Fani Cahyani : 20220303091
3. Elsyafira : 20200303035
4. Narlinah : 20220303092
5. Suhana : 20220303018
6. Sarbaini : 20220303105
Assalamu'alaikum.wr.wb.
Bismillah alhamdulillah tawakaltu ala Allahi laa haulaa walaa kuata ilaa billaah.
Atas segala karunia Allah dan atas berkah serta rahmat-Nya, Puji syukur kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya dengan judul “ PRINSIP – PRINSIP LEGAL, ASPEK HUKUM
DAN PERLINDUNGAN HUKUM DALAM KEPERAWATAN “. Makalah ini
dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Dasar Keperawatan, dosen
pengempu : Dr. MIRA ASMIRAJANTI, S.Kep. M.Kep . Semoga makalah ini
dapat dipergunakan sebagai satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Sholawat serta salam semoga selalu terlimpah curahkan kepada junjungan
kita Nabi Muhammad,SAW. Seorang utusan yang mulia yang secara langsung
Allah utus untuk perubahan seluruh Manusia di muka bumi, dan sebagai pemersatu
umat di seluruh belahan dunia. Penulis merasa masih banyak kekurangan dalam
penulisan makalah ini, baik secara teknis maupun materi mengingat minimnya
kemampuan yang dimiliki. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun dari
berbagai pihak dibutuhkan demi penyempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
a. bahwa kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur
kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
b. bahwa setiap kegiatan dalam upaya untuk memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dilaksanakan berdasarkan
prinsip nondiskriminatif, partisipatif, dan berkelanjutan dalam rangka
pembentukan sumber daya manusia Indonesia, serta peningkatan ketahanan dan
daya saing bangsa bagi pembangunan nasional;
c. bahwa setiap hal yang menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan pada
masyarakat Indonesia akan menimbulkan kerugian ekonomi yang besar bagi
negara, dan setiap upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat juga berarti
investasi bagi pembangunan negara;
d. bahwa setiap upaya pembangunan harus dilandasi dengan wawasan
kesehatan dalam arti pembangunan nasional harus memperhatikan kesehatan
masyarakat dan merupakan tanggung jawab semua pihak baik Pemerintah maupun
masyarakat;
e. bahwa Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan sudah tidak
sesuai lagi dengan perkembangan, tuntutan, dan kebutuhan hukum dalam
masyarakat sehingga perlu dicabut dan diganti dengan Undang- Undang tentang
Kesehatan yang baru;
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b,
huruf c, huruf d, dan huruf e perlu membentuk Undang-Undang tentang Kesehatan;
Perlindungan hukum yang diberikan oleh negara berupa perlindungan hukum
preventif yaitu mencegah terjadinya sengketa melalui dikeluarkannya undang-
undang tentang registrasi dan praktik keperawatan yang terdapat dalam Undang-
Undang kesehatan yang isinya bahwa setiap perawat yang ingin melakukan praktik
keperawatan dalam fasilitas pelayanan kesehatan maka wajib memiliki surat izin
praktik perawat dan surat ijin kerja dan Perlindungan Hukum Represif yakni
sebagai suatu bentuk perlindungan hukum yang mengarah terhadap penyelesaian
sengketa. Perlindungan hukum represif yang diberikan pemerintah berupa
penerapan sengketa melalui peradilan umum apabila terjadi malpraktik oleh dokter
maupun perawat.
Berbagai Issue Legal Dalam prinsip-prinsip Keperawatan
Telenursing akan berkaitan dengan isu aspek legal, peraturan etik dan
kerahasiaan
pasien sama seperti telehealth secara keseluruhan. Di banyak negara, dan di
beberapa negara bagian di Amerika Serikat khususnya praktek telenursing dilarang
(perawat yang online sebagai koordinator harus memiliki lisensi di setiap resindesi
negara bagian dan pasien yang menerima telecare harus bersifat lokal) guna
menghindari malpraktek perawat antarnegara bagian.Isu legal aspek seperti
akontabilitas dan malprakatek, dan sebagainya dalam kaitan telenursing masih
dalam perdebatan dan sulit pemecahannya.
Masalah Legal Dalam prinsip Keperawatan
Hukum dikeluarkan oleh badan pemerintah dan harus dipatuhi oleh warga
negara. Setiap orang yang tidak mematuhi hukun akan terikat secara hukum untuk
menanggung denda atau hukuman penjara.
~ Beberapa situasi yang harus di hindari seorang perawat yaitu
Pelanggaran adalah perlakuan seseorang yang dapat merugikan orang lain
berupa harta atau milik lainnya secara di sengaja atau tidak disengaja.Kejahatan
adalah suatu perlakuan merugikan publik,baik diri sendiri maupun orang lain.
Karena terlalu parah, kejahatan yang dianggap tindakan perdata (tort) dapat
digolongkan sebagai tindakan kriminal (tindakan pidana).
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pelimpahan kewenangan oleh tenaga medis kepada perawat diatur dalam
Undang
Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan dalam
pasal 32 dijelaskan bahwa perawat dapat menerimapelimpahan wewenang secara
tertulis berupa delegatif ataupun mandat namun dalamperaturan tersebut tidak
diatur secara tegas dan pasti mengenai batas-batas wewenang Tindakan medis
yang boleh dilakukan oleh perawat, akibat dari hal tersebut maka timbul
ketidakpastian hukum terhadap perawat terkait tindakan pelayanan kesehatan
dalam melaksanan praktik keperawatan. Pertanggungjawaban hukum perawat
dalam pelayanan kesehatan oleh adanya perbuatan malpraktik apabila perbuatan
tersebut dilakukan dengan aturan pelimpahan wewenang yang jelas baik oleh
dokter maupun oleh direksi rumah sakit maka perawat tidak bertanggung jawab
terhadap akibat yang timbul dari perbuatan tersebut, namun apabila perbuatan.
tersebut dilakukan tanpa mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan maka
perawat harus bersedia bertanggung jawab atas perbuatannya berupa tuntutan
malpraktik aspek hukum pidana,perdata dan administratif.
3.1 Saran
Dari analisi ini, penulis merekomendasikan kepada teman-teman perlu
adanya kajian yang lebih mendalam tentang aspek hukum dan perlindungan
hukum dalam keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Hasyim, M., Prasetyo, J., & Ghofar, A. (2014). Buku Pedoman
Keperawatan. Yogyakarta: Indoliterasi. Praptianingsih, S. (2006).
Kedudukan Hukum Perawat Dalam Upaya Pelayanan Kesehatan di Rumah
Sakit. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persadja.Ridwan HR. (2017). Hukum
Administrasi Negara (Revisi). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sadi Is,
M. (2015). Etika dan Hukum Kesehatan. Jakarta: Prenada Media Group.
Soekanto, S. H. (1987). Pengantar Hukum Kesehatan. Bandung: Remadja
Karya. Soewono, H. (2007). Batas Pertanggung Jawaban Hukum
Malpraktek Dokter Dalam Transaksi Terapeutik.
https://www.jogloabang.com/pustaka/uu-36-2009-kesehatan