Anda di halaman 1dari 20

i

KARYA ILMIAH
PEMANFAATAN LIMBAH MINYAK JELANTAH MENJADI LILIN
AROMATERAPI
Diajukan untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia

Pembimbing: Halimatu Syadiah, S. Pd.


DISUSUN OLEH KELOMPOK 8

KELAS XI IPS 2

NAMA ANGGOTA :

1. ANGELLA KEYSHA ARMADANI


2. MIRANDA ANISA FITRI
3. MUHAMMAD IQBAL PRIATNA
4. TALITHA AZMI

MAN 1 KOTA TANGERANG

Jl. Lamda Raya No. 1, Cimone Permai Karawaci Baru, Kec.Karawaci Baru, Kota
Tangerang, Banten, 15112

TAHUN AJARAN 2022 / 2023


LEMBAR PENGESAHAN
Judul: Pemanfaatan Limbah Minyak Jelantah Menjadi Lilin Aromaterapi

Disusun Oleh:

1. Angella Keysha Armadani


2. Miranda Anisafitri
3. Muhammad Iqbal Priatna
4. Talitha Azmi

Tanggal Pengesahan:

Menyetujui,
Pembina KIR Guru Pembimbing

Ninik Mufidah, M.Si Halimatu Syadiah, S.Pd

Mengetahui,
Kepala MAN 1 Kota Tangerang

H. Ali Purqoni, M.Si

ii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat
rahmat dan karunia-Nya, para penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini tepat
pada waktunya. Tak lupa shalawat serta salam penyusun hadiahkan kepada
junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari
zaman kebodohan menuju zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan. 

Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah
membantu dalam rangka menyelesaikan karya ilmiah ini. 

Seperti kata pepatah, tidak ada gading yang tak retak, Penulis menyadari
bahwa karya ilmiah ini masih jauh dan sempurna, masih banyak hal yang kurang
dalam penulisan karya ilmiah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun agar penulis dapat memperbaikinya. Harapan penulis,
semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumber ilmu yang baru
bagi kita semua aamiin. 

 Wassalamualaikum Wr.Wb
 
Tangerang, 20 Maret 2023
 
Penyusun

ABSTRAKSI

iii
Perkembangan industri dapat meningkatkan pencemaran lingkungan salah satunya
adalah limbah dari minyak jelantah. Minyak jelantah adalah salah satu contoh
limbah rumah tangga sering dibuang jika sudah tak layak pakai, sebab jika
digunakan untuk kebutuhan masakan mempunyai efek tidak baik bagi kesehatan.
Untuk meminimalisir pembuangan limbah minyak jelantah diolah jadi beberapa
bahan pakai seperti salah satunya yaitu lilin aromaterapi. Lilin aromaterapi
merupakan aplikasi lain dari lilin yang sudah ada. Dalan pembuatan lilin
aromaterapi menggunakan beberapa bahan. Salah satunya menggunakan minyak
aroma (essestial oil). Aromaterapi sendiri memiliki sifat yang menenangkan dan
memiliki aroma yang menyegarkan. Lilin aromaterapi memberikan efek terapi
bila dibakar.

DAFTAR ISI

iv
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
ABSTRAKSI.........................................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1. Latar Belakang Masalah.........................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...................................................................................1
1.3. Batasan Masalah......................................................................................1
1.4. Tujuan Penelitian....................................................................................1
1.5. Manfaat Penelitian..................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................3
KAJIAN PUSTAKA..............................................................................................3
2.1. Landasan Teori............................................................................................3
2.1.1. Pengertian Limbah...............................................................................3
2.1.2. Pengertian Minyak Jelantah................................................................3
2.1.3. Pengertian Aromaterapi......................................................................4
2.2. Hipotesis.......................................................................................................4
BAB III....................................................................................................................5
METODOLOGI PENELITIAN...........................................................................5
3.1. Metode Penelitian........................................................................................5
3.2. Subjek Penelitian.........................................................................................5
3.3. Variabel Penelitian......................................................................................5
3.4. Waktu dan Tempat Penelitian...................................................................5
3.5. Instrumen Penelitian...................................................................................5
3.6. Teknik Pengolahan Data.............................................................................6
3.7. Teknik Analisis Data..................................................................................6
BAB IV....................................................................................................................7
PEMBAHASAN.....................................................................................................7
4.1. Proses Pengumpulan Data..........................................................................7
4.2. Proses Pembuatan Lilin Aromaterapi.......................................................7

v
4.3. Pengaruh Stearin Terhadap Pembuatan Proses Pengerasan Lilin........8
4.4. Alasan Memilih Minyak Jelantah Sebagai Penelitian Ini.......................8
BAB V......................................................................................................................9
SIMPULAN DAN SARAN....................................................................................9
5.1. Kesimpulan..................................................................................................9
5.2. Saran.............................................................................................................9

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Minyak goreng merupakan salah satu bahan yang tidak asing dijumpai
setiap harinya. Hampir setiap orang menggunakan minyak goreng untuk
memasak. Sayangnya, belum banyak yang menyadari bahwa membuang
minyak goreng bekas atau biasa disebut minyak jelantah dengan sembarangan
memiliki dampak yang serius bagi lingkungan serta kesehatan. Minyak
jelantah termasuk ke dalam salah satu limbah B3 yang dihasilkan rumah
tangga. Limbah B3 merupakan limbah yang di dalam konsentrasinya terdapat
kandungan zat-zat berbahaya yang dapat merusak lingkungan serta
mengganggu kesehatan baik secara langsung maupun tidak langsung. Dilansir
dari wartaekonomi.co.id dalam publikasi Indonesia Oilseeds and Products
Annual 2019 diketahui bahwa konsumsi minyak goreng rumah tangga di
Indonesia mencapai 13 juta ton. Data United States Department of Agriculture
atau USDA menunjukkan negara yang mengonsumsi minyak goreng paling
banyak pada 2019 berturut-turut adalah Indonesia, India, Cina, dan Malaysia.
Kurangnya edukasi kepada masyarakat mengenai bahayanya minyak jelantah
juga membuat masyarakat masih suka mengkonsumsi serta membuang
minyak jelantah ke mana saja. Dikutip dari merdeka.com, terdapat 6 bahaya
minyak jelantah jika dikonsumsi dan dibuang sembarangan diantaranya bisa
menimbulkan berbagai penyakit seperti kolesterol yang tinggi, jantung,
kanker, dan untuk lingkungan dapat menyebabkan penyumbatan drainase,
pencemaran air serta pencemaran tanah.
Di beberapa wilayah pemerintah telah melakukan upaya untuk
mengurangi pembuangan minyak jelantah ke lingkungan. Masyarakat yang
mengumpulkan minyak jelantah dengan jerigen penuh akan mendapatkan
insentif. Pengumpulan minyak jelantah tersebut dapat dilakukan ke bank

1
sampah untuk diolah lebih lanjut. Adanya bank sampah dapat membantu
perekonomian masyarakat sekaligus membantu melestarikan lingkungan.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan kenyataan diatas, maka rumusan masalah dalam karya
ilmiah ini adalah sebagai berikut: “Bagaimana cara kita mengurangi
pembuangan minyak jelantah ke lingkungan?” dan “Apa saja upaya yang
dapat kita lakukan untuk meminimalisir limbah minyak jelantah?”

1.3. Batasan Masalah


Batasan masalah penelitian ini hanya dilakukan di ruang lingkup
rumah tangga.

1.4. Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan umum penelitian
ini adalah: “Untuk melakukan upaya meminimalisir pembuangan minyak
jelantah ke lingkungan”.
Serta tujuan khusus penelitian ini adalah: “Untuk memanfaatkan
limbah minyak jelantah menjadi sesuatu yang berguna dan memiliki nilai
jual”.

1.5. Manfaat Penelitian


Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Bagi lingkungan: dapat mengurangi pencemaran air dan tanah
b. Bagi Masyarakat : bagi masyarakat memberikan informasi data kepada
masyarakat umum, ibu rumah tangga, pengusaha kecil supaya dapat
memanfaatkan limbah minyak jelantah dengan mengolahnya menjadi lilin
aromaterapi

1
c. Bagi institusi pendidikan : penulis berharap penelitian ini dapat dijadikan
sumber referensi pembelajaran mengenai manfaat limbah minyak jelantah
sebagai upaya meminimalisir limbah rumah tangga.

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori


2.1.1. Pengertian Limbah
Menurut Undang-undang Republik Indonesia No.32 Tahun 2009
tentang Perlindungan Dan Pengolahan Lingkungan Hidup (PPLH), limbah
adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan. Limbah dapat berupa tumpukan
barang bekas, sisa kotoran hewan, tanaman, atau sayuran. keseimbangan
lingkungan menjadi terganggu jika jumlah hasil buangan tersebut melebihi
ambang batas toleransi lingkungan. Apabila konsentrasi dan kuantitas
melebihi ambang batas, keberadaan limbah dapat berdampak negatif
terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia sehingga perlu
dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang
ditimbulkan oleh limbah bergantung pada jenis dan karakteristik limbah.

2.1.2. Pengertian Minyak Jelantah


Minyak jelantah merupakan minyak yang berasal dari sisa minyak
penggorengan bahan makanan. Minyak goreng bekas maupun minyak
nabati yang baru tersusun atas gliserida yang mempunyai rantai karbon
panjang, yaitu ester antara gliserol dengan asam karboksilat. Perbedaan
minyak goreng bekas dengan minyak nabati yang baru terletak pada
komposisi asam lemak jenuh dan tak jenuhnya. Minyak goreng bekas
memiliki kandungan asam lemak jenuh lebih besar dari minyak nabati
yang baru. Hal ini disebabkan pada proses penggorengan terjadi perubahan
rantai tak jenuh pada senyawa penyusunnya. Komposisi asam lemak tak
jenuh minyak jelantah adalah 30% sedangkan asam lemak jenuh 70%
(Sudarmaji.S,2007).

3
2.1.3. Pengertian Aromaterapi
Aromaterapi merupakan suatu bentuk pengobatan alternatif
menggunakan bahan tanaman volatil, banyak dikenal dalam bentuk
minyak esensial dan berbagai macam bentuk lain yang bertujuan untuk
mengatur fungsi kognitif, mood, dan kesehatan. Aromaterapi dibentuk dari
berbagai jenis ekstrak tanaman seperti bunga, daun, kayu, akar tanaman,
kulit kayu, dan bagian-bagian lain dari Tanaman dengan cara pembuatan
yang berbeda-beda dengan cara penggunaan dan fungsinya masing-
masing.

2.2. Hipotesis
1.Berhasil menekan pencemaran lingkungan dengan memanfaatkan limbah
minyak jelantah yang dapat merusak ekosistem perairan, mencemari tanah,
dan dapat menyumbat saluran.

2. Ditambahkan bahan kimia yaitu Stearin untuk memberikan bentuk pada


lilin yang akan menjadi padat setelah dingin.

4
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif deskriptif yaitu
dengan cara mencari informasi tentang bahan yang akan dijadikan sampel ,dan
di definisikan dengan jenis tujuan yang akan dicapai melalui pendekatan
Nya ,mengumpulkan data sebagai bahan laporan.

3.2. Subjek Penelitian

Sampel : Minyak jelantah

3.3. Variabel Penelitian

Pada kesempatan ini peneliti akan melakukan penelitian kuantitatif dengan


metode eksperimen. Adapun 3 (tiga) variabel yang digunakan adalah

1. Variabel Manipulasi : Durasi perendaman minyak dengan arang


2. Variabel respon : Perubahan kepadatan minyak setelah diberi Stearin
3. Variabel kontrol: minyak kayu putih, Stearin

3.4. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian : Senin, 20 Maret 2023

Tempat penelitian : Jl. Hj. Sa’alan Koang Jaya, Kota Tangerang

3.5. Instrumen Penelitian

Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan


pendekatan saintifik dengan menggunakan tiga set variabel. Penjelasan
terkait metode penelitian eksperimen sejatinya untuk mengadakan kegiatan
percobaan yang mendapatkan suatu hasil, hasil penelitian tersebut
menunjukkan hubungan sebab akibat antara variabel penelitian satu
dengan yang lainnya.

5
Pada penelitian ini, bahan yang digunakan adalah minyak jelantah 300ml,
Stearin 100gr (bahan kimia pengeras minyak), arang 1 genggam, tusuk
gigi, benang katun, crayon 1 batang dan minyak kayu putih 10ml. Serta
alat yang digunakan adalah kompor, panci, saringan, 8 gelas kecil.

3.6. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data diambil melalui percobaan merendam minyak jelantah


selama 24 jam dengan arang untuk mengurangi bau setelah itu campurkan
minyak jelantah yang sudah direndam dengan stearin lalu dipanaskan
dengan api kecil dan di beri pewarna crayon serta minyak kayu putih
sebagai aromaterapi dan tahap yang terakhir menuangkan nya ke dalam
gelas kecil yang sudah diberi benang katun yang di ikat dengan tusuk gigi
dan di diamkan selama 24 jam sampai mengeras dan menjadi lilin.

3.7. Teknik Analisis Data

Pengabdian ini dilakukan dengan menggunakan video tutorial


pembuatan lilin aromaterapi dari minyak Jelantah sebagai sarana
sosialisasi kegiatan. Video yang sudah dibuat, diserahkan kepada
pembimbing.

6
BAB IV
PEMBAHASAN

Pada bab pembahasan, uraian akan berisi proses pengumpulan


data, proses pembuatan lilin aromaterapi, pengaruh stearin terhadap proses
pengerasan lilin, alasan memilih minyak jelantah sebagai penelitian ini.

4.1. Proses Pengumpulan Data

Sebelum proses pembuatan atau eksperimen kami mengumpulkan


bahan bahan yang diperlukan serta data pada bahan yang akan digunakan.
Berikut hasil pendataan bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat lilin
aromaterapi dari pemanfaatan minyak jelantah :
1. Minyak jelantah yang digunakan yaitu yang sudah melewati maximal
3× pemakaian agar mempermudah ketika dihilangkan bau nya oleh
arang
2. Stearin, Bahan kimia yang berfungsi untuk Mengeraskan dan
membentuk larutan lilin Adalah stearin karena stearin akan menjadi
Padat setelah dingin (Megawati, dkk., 2015).
3. Arang, arang aktif dapat menyerap zat warna sebanyak 95-97 % dari
total zat warna yang terdapat dalam minyak. Arang Page 5 aktif juga
dapat menyerap sebagian bau yang tidak dikehendaki yang terdapat
pada minyak dan menurunkan jumlah bilangan peroksida sehingga
dapat memperbaiki mutu minyak.
4. Minyak telon : mengandung essential oil Green Tea, minyak telon ini
memiliki aroma yang khas. Aromanya bisa menjadi aromatherapy.

4.2. Proses Pembuatan Lilin Aromaterapi

Merendam minyak jelantah selama 24 jam dengan arang untuk


mengurangi bau setelah itu campurkan minyak jelantah yang sudah
direndam dengan stearin lalu dipanaskan dengan api kecil dan di beri
pewarna crayon serta minyak telon sebagai aromaterapi dan tahap yang

7
terakhir menuangkan nya ke dalam gelas kecil yang sudah diberi benang
katun yang di ikat dengan tusuk gigi sebagai sumbu, dan di diamkan
selama 24 jam sampai mengeras dan menjadi lilin.

4.3. Pengaruh Stearin Terhadap Pembuatan Proses Pengerasan Lilin

Fungsi dari stearin ini adalah untuk memberi bentuk pada lilin
karena stearin akan menjadi padat setelah dingin. Adanya asam palmitat
dan asam stearat yang terkandung di dalam stearin yang menyebabkan
stearin berada pada kondisi padat pada suhu kamar.

4.4. Alasan Memilih Minyak Jelantah Sebagai Penelitian Ini

Minyak jelantah termasuk dalam limbah yang berbahaya karena


kandungan lemak tidak jenuh serta berbagai vitamin dalam minyak seperti
A, D, E dan K semakin sering digunakan minyak berulang kali maka
kandungan tersebut akan mengalami penyusutan. Dan akan menyisakan
asam lemak jenuh justru dapat mengakibatkan penyakit berbahaya. Saat
ini masih banyak orang yang langsung membuang minyak jelantah ke
dalam saluran air tempat cuci piring karena tidak ingin repot dan
menganggap hal tersebut praktis. Selain dapat menyumbat saluran air atau
drainase yang berpotensi menjadi tempat tumbuh kembang bakteri,
minyak jelantah yang dibuang sembarangan nantinya akan mengalir ke
sungai dan berakhir di laut. Hal ini tentu saja menyebabkan pencemaran
air. Tumbuhan yang hidup di dalam ekosistem laut bisa terancam punah
karena tidak bisa mendapatkan sinar matahari yang cukup untuk proses
fotosintesis akibat terhalang oleh minyak yang mengapung. Maka dari itu
minyak jelantah harus bisa dimanfaatkan dan dikelola dengan benar yaitu
upaya yang bisa dilakukan salah satu nya dengan memanfaatkan limbah
minyak jelantah menjadi lilin untuk mengurangi pencemaran lingkungan
akibat pembuangan minyak jelantah yang tidak terkelola.

8
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan

Minyak goreng merupakan salah satu bahan yang tidak asing dijumpai
setiap harinya. Hampir setiap orang menggunakan minyak goreng untuk
memasak. Sayangnya, belum banyak yang menyadari bahwa membuang
minyak goreng bekas atau biasa disebut minyak jelantah dengan sembarangan
memiliki dampak yang serius bagi lingkungan serta kesehatan. Minyak
jelantah termasuk ke dalam salah satu limbah B3 yang dihasilkan rumah
tangga. Limbah B3 merupakan limbah yang di dalam konsentrasinya terdapat
kandungan zat-zat berbahaya yang dapat merusak lingkungan serta
mengganggu kesehatan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Minyak jelantah merupakan minyak yang berasal dari sisa minyak


penggorengan bahan makanan. Minyak goreng bekas maupun minyak nabati
yang baru tersusun atas gliserida yang mempunyai rantai karbon panjang,
yaitu ester antara gliserol dengan asam karboksilat.

Aromaterapi merupakan suatu bentuk pengobatan alternatif


menggunakan bahan tanaman volatil, banyak dikenal dalam bentuk minyak
esensial dan berbagai macam bentuk lain yang bertujuan untuk mengatur
fungsi kognitif, mood, dan kesehatan.

5.2. Saran

1. Pengenalan lebih lanjut tentang aromaterapi serta penggunaannya


dimasyarakat secara luas, tepat, dan benar untuk menekan dan mengurangi
efek negatif yang ditimbulkan obat-obatan kimia sintetik.

9
5. Penelitian lebih lanjut tentang apakah sistem limbik berperan dalam
menghasilkan emosi ataukah hanya mengintegrasikannya saja.
6. Penelitian lebih lanjut mengenai khasiat aromaterapi terhadap penyakit
lainnya, seperti asma, sinusitis, hipertensi, dan lain-lain.

10
DAFTAR PUSTAKA

Inayati, N. I., & Dhanti, K. R. (2021). Pemanfaatan Minyak Jelantah Sebagai


Bahan Dasar Pembuatan Lilin Aromaterapi Sebagai Alternatif Tambahan
Penghasilan Pada Anggota Aisyiyah Desa Kebanggan Kec Sumbang. Journal
of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
http://www.jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/JAIM/article/view/2217/1079,
diakses tanggal 20 Maret 2023.

“Pengelolahan Limbah”, http://.wordpress.com/2012/06/16, diakses tanggal


24 Oktober 2019.

Delta. 2019. “PEMANFAATAN MINYAK JELANTAH (Waste Cooking Oil)


DALAM PEMBUATAN LILIN AROMA TERAPI Utilization of Waste Cooking
Oil in Making Aroma Therapy Candles.” Jurnal Kesehatan Luwu Raya 7(2):
37-42.

Aini, Desti Nur, Deshinta Widy Arisanti, Hanis Milenia Fitri, and Lailatul
Rahma Safitri. 2020. “Pemanfaatan Minyak Jelantah Untuk Bahan Baku
Produk Lilin Ramah Lingkungan Dan Menambah Penghasilan Rumah Tangga
Di Kota Batu.” Warta Pengabdian 14(4): 253.

https://bbplm-jakarta.kemendesa.go.id/view/detil/621/kreativitas-
pemanfaatan-minyak-jelantah-menjadi-lilin

https://publikasi.unitri.ac.id/index.php/teknik/article/viewFile/
898/701#:~:text=arang%20aktif%20dapat%20menyerap%20zat,sehingga
%20dapat%20memperbaiki%20mutu%20minyak

11
LAMPIRAN

12
13

Anda mungkin juga menyukai