KELOMPOK 1
XII MIPA 7
DISUSUN OLEH:
1. REPIDO YOGI GANESHA
2. SALSAYYIDAH
3. NADHIFA NAJA IRAWAN
4. MUHAMMAD FATTAN ATTAUR RAHMAN
5. NYIMAS KESYAH NADINNIA
i
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh
Kelompok 1
i
NIP: 197912052005011007 NIP:
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas karunia dan hidayah-Nya yang telah
diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan proyek akhir yang berjudul
“ Pembuatan Parfum dari Kulit Jeruk Manis (Citrus Sinensis) “ ini tepat pada
waktunya. Laporan hasil karya ilmiah ini disusun untuk memenuhi tugas kegiatan
budaya gemar membaca . Atas selesainya laporan tersebut tidak lupa kami
mengucapkan terimakasih kepada:
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Penulis
ii
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I.............................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang....................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...............................................................................................1
1.3. Tujuan Penelitian................................................................................................2
1.4. Manfaat Penelitian..............................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................3
2.1. Jeruk Manis (Citrus Sinensis).............................................................................3
2.2 Kandungan Zat pada kulit jeruk manis................................................................4
2.3 Etanol 96%...........................................................................................................4
BAB III..........................................................................................................................8
3.1. Lokasi dan waktu penelitian...............................................................................8
3.2. Alat dan Bahan....................................................................................................8
3.3. Langkah Kerja.....................................................................................................8
BAB IV........................................................................................................................10
4.1. Hasil Pengamatan..............................................................................................10
4.2 Pembahasan.......................................................................................................10
BAB V.........................................................................................................................13
5.1. Kesimpulan.......................................................................................................13
5.2. Saran.................................................................................................................13
LAMPIRAN................................................................................................................14
KARTU BIMBINGAN KARYA TULIS ILMIAH....................................................15
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3. Tujuan Penelitian
2
BAB II
LANDASAN TEORI
Jeruk manis merupakan komoditas yang sangat penting dalam bidang pertanian,
khususnya dalam bidang agroindustri. Pohon jeruk manis bersifat perdu yang
memiliki ketinggian pohon mencapai 2 – 15 m dan memiliki batang yang berduri
panjang namun tidak rapat. Daun yang terdapat pada jeruk manis berwarna hijau yang
memiliki permukaan yang licin dan berminyak. Jeruk juga memiliki bunga tunggal
yang memiliki mahkota bunga berwana putih atau kuning pucat dan berbau harum.
Kulit buah jeruk manis ini sekitar ± 4 mm, bentuk buah bulat dengan warna hijau
sampai orange, warna daging buah kuning-pucat, kuning-orange hingga kuning segar.
Jenis jeruk manis (Citrus sinensis) adalah jenis jeruk peras atau jeruk yang
langsung dimakan daging buahnya tanpa mengupas kulit jeruk. Banyak faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan jeruk manis (Citrus sinensis) salah satunya ada;ah faktor
abiotik. Jeruk manis (Citrus sinensis) dapat hidup pada berbagai ketinggian baik
dataran rendah maupun dataran tinggi tergantung pada varietasnya. Curah hujan
optimum untuk pertumbuhan jeruk adalah 1.500 mm per tahun dengan penyinaran
matahari 50-70% serta suhu optimal 25˚-30˚C. Tanah yang baik untuk pertumbuhan
jeruk manis (Citrus sinensis) adalah tanah subur, gembur, mengandung humus, sedikit
tanah liat dan pasir, drainase baik serta bebas dari akar tanaman lain.
Klasifikasi yang terdapat pada tanaman jeruk adalah :
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliphyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae
3
Bangsa : Citreae
Genus : Citrus
Spesies : Citrus sinensis
Kapasitas antioksidan yang dimiliki oleh kulit jeruk disebabkan oleh tingginya
senyawa asam fenolik, flavonoid dan asam sakorbat. Fenolat dan flavonoid (seperti
hesperidin, narirurin, nobiletin dan tangeritin) pada kulit jeruk berkontribusi terhadap
donasi proton maupun elektron untuk menstabilkan radikal bebas. Hesperidin
merupakan agen oksidatif aktif yang ditemukan pada kulit jeruk matang dengan nilai
DPPH sebesar 36.64%.
Kapasitas antioksidan diketahui bervariasi antar spesies kulit jeruk, hal ini
disebabkan adanya perbedaan komposisi polifenol yang spesifik untuk masing-
masing varietas. Ekstrak etanol jeruk lemon lokal (Citrus lemon Linn) yang berasal
dari Tabanan memiliki memiliki aktivitas antioksidan sebesar 94.08% (Asendy et al.
2018). Kandungan antioksidan ini diketahui lebih tinggi jika dibandingkan dengan
ekstrak etanol kulit jeruk bali (Citrs maxima Merr.) yaitu sebesar 90.39% dan ekstrak
etanol kulit jeruk manis (Citrus sinensis) yang hanya sebesar 66.41%.
Etanol atau sering disebut dengan alkohol atau etanol alkohol merupakan
cairan berwarna bening yang sekarang ini sudah banyak tersedia di pasaran karena
memiliki beragam manfaat. Kegunaan etanol untuk kehidupan diantaranya sebagai
produk sehari-hari seperti cat, larutan desinfektan hingga kosmetik. Dengan rumus
kimia C2H5OH.
Etanol merupakan bahan alami yang dapat diperoleh dari proses fermentasi
tebu / molasses. Komponen tersebut juga bisa diproduksi melalui hidrasi etilen.
Etanol berbeda dengan metanol yang merupakan jenis petrokimia dengan kandungan
berbahaya bagi kesehatan. Etil alkohol lebih digunakan sebagai bahan baku beragam
4
jenis produk sehari-hari karena disebut salah satu alkohol yang paling aman
digunakan.
Kegunaan etanol untuk kehidupan sehari-hari memang sangat beragam,
namun apabila jenis alkohol tersebut tidak digunakan berdasarkan petunjuk justru
dapat menimbulkan resiko atau efek samping yang merugikan.
1. Jenis-jenis Etanol
Secara garis besar, etanol dibedakan menjadi 2 yakni fuel grade dan food
grade. Keduanya memiliki fungsi yang berbeda. Adapun perbedaan diantara
keduanya adalah sebagai berikut:
Etanol 96% adalah salah satu jenis alkohol yang tidak dapat dikonsumsi,
sebab memiliki kadar alkohol terlalu tinggi. Namun demikian, jenis etanol ini
memiliki banyak kegunaan di dunia kecantikan dan medis. Karena kegunaannya yang
cukup besar untuk bidang kecantikan dan medis, maka jenis etanol 96% ini sering
digunakan untuk industri besar. Khususnya industri medis, kecantikan dan bahkan
industri makanan.
1. Membersihkan luka
5
Etanol dikenal sebagai bahan campuran di dunia medis, umumnya
bahan ini dipakai untuk membersihkan luka. Etanol 96% memiliki
kandungan alkohol tinggi yang bersifat antibakteri sekaligus antiseptic.
Alkohol bisa membersihkan luka akibat bakteri serta kuman yang
menyebabkan infeksi. Umumnya luka yang dibersihkan dengan cairan
alkohol yaitu jenis luka bakar, misalnya luka sayatan atau luka yang
menyebabkan pendarahan. Etanol juga berfungsi untuk mencegah
timbulnya nanah atau cairan pada luka.
2. Alkohol sanitizer
Terkait sifatnya yang mampu membunuh kuman dan bakteri,
alkohol juga bisa digunakan sebagai bahan pembersih. Umumnya, etanol
96% digunakan sebagai bahan campuran untuk membuat hand sanitizer.
Hand sanitizer dikombinasikan dengan gel khusus untuk menekan sifat
dari etanol yang bisa menyerap minyak.
Untuk membuat produk hand sanitizer sendiri dengan bahan dasar
etanol ini tidaklah sulit. Anda hanya membutuhkan gel lidah buaya dan
etanol 96%. Campur kedua bahan tersebut menggunakan perbandingan
etanol dan gel 2:1. Disamping itu, Anda juga bisa menambahkan bahan
lain misalnya essential oil untuk menambah aroma.
3. Industri parfum
Selain untuk sanitizer, etanol 96% juga bisa dipakai untuk campuran
bahan parfum. Dapat dikatakan, etanol 96% merupakan bahan pelarut
terbaik dalam industri parfum. Etanol mempunyai peran untuk membuat
tekstur parfum menjadi lebih ringan.
Kebanyakan penjual parfum mencampurkan bibit parfum liquid
dengan alkohol 96%. Dengan tekstur yang ringan dan lebih cair, parfum
tersebut akan lebih mudah untuk disemprotkan. Tentunya ini akan sangat
cocok bagi Anda pecinta parfum dengan kemasan wadah spray.
4. Kegunaan etanol 96% dalam industri kosmetik
6
Etanol 96% juga bermanfaat dalam industri kecantikan atau
kosmetik. Umumnya, etanol digunakan sebagai campuran kosmetik
dengan sifat membersihkan misalnya toner dan micellar water. Micellar
water dengan kandungan alkohol disebut mampu mengangkat make up
maupun kotoran di atas permukaan kulit secara cepat.
Sejumlah jenis toner dengan bahan dasar alkohol pun juga sering
digunakan untuk membantu membersihkan wajah berjerawat. Kandungan
alkohol mampu membantu menghilangkan virus dan bakteri penyebab
jerawat pada kulit serta membantu mengangkat kotoran penyumbat pori-
pori. Disamping itu, etanol pada bahan kosmetik akan membantu proses
penyembuhan jerawat dengan cepat.
Meskipun etanol mempunyai banyak manfaat bagi kulit, sebaiknya
Anda tidak memakainya terlalu sering apabila kondisi kulit Anda sensitif
atau kering. Produk kosmetik yang mengandung alkohol kurang cocok
untuk diaplikasikan pada kulit sensitif, terlebih apabila Anda mempunyai
alergi terhadap alkohol. Jadi Anda harus memperhatikan pemakaiannya
agar kulit Anda tidak memerah atau terasa panas.
5. Sterilisasi
Perlu diketahui, etanol 96% yang memiliki sifat korosif bisa
dimanfaatkan untuk bahan bakar alternatif. Umumnya, ini dipakai dalam
proses pembakaran sterilisasi pada laboratorium. Proses tersebut
sebenarnya merupakan cara tradisional untuk membantu membersihkan
berbagai peralatan laboratorium atau peralatan medis sebelum digunakan.
Api yang dihasilkan oleh bahan bakar etanol 96% merupakan api
dengan warna biru. Dengan demikian, bisa dibilang api tersebut cukup
panas. Walaupun bisa dijadikan sebagai salah satu bahan bakar, namun
tetap saja alkohol bukan bahan bakar efektif untuk kompor suhu.
7
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Alat
Alat dan bahan yang dibutuhkan adalah :
1. Parutan
2. Timbangan
3. Toples
4. Kain kasa
5. Gelas ukur
6. Saringan
7. Wadah
8. Tempat menjemur
2. Bahan
Bahan yang dibutuhkan adalah :
1. Jeruk 1kg
2. Etanol 96% (150 mL)
8
1. Parut kulit jeruk manis yang ada dan hasilnya ditampung dalam wadah.
Selanjutnya, kulit jeruk ditimbang dengan berat 100 gram, lalu kulit jeruk
diratakan pada nampan yang dialasi tissue dan Koran.
2. Kulit jeruk dijemur selama 2 hari.
3. Siapkan etanol 150 mL etanol.
4. Ambil toples dan dimasukkan kulit jeruk ke dalam toples, lalu masukkan
etanol yang sudah disiapkan dan biarkan kulit jeruk terendam etanol, tutup
toples dan kocok campuran.
5. Campuran didiamkan selama 1-7 hari dan toples dikocok sebanyak 3 kali
dalam sehari, setelah 7 hari tutup toples dibuka.
6. Selanjutnya saring hasil campuran.
7. Lalu diberi kain pada bagian atas wadah, simpan ditempat tidak terkena sinar
matahari, biarkan etanol menguap selama 1 hari.
8. Buka tutup kasa dan masukkan Parfum kedalam botol.
9
BAB IV
4.2 Pembahasan
Parfum ini dibuat dengan memanfaatkun limbah kulit jeruk yang diekstraksi
dengan Etanol sehingga menghasilkan Parfum kulit jeruk yang kemudian diproses
kembali menjadi parfum. Dengan kandungan zat yaitu Kapasitas antioksidan yang
dimiliki oleh kulit jeruk disebabkan oleh tingginya senyawa asam fenolik, flavonoid
dan asam sakorbat.Fenolat dan flavonoid (seperti hesperidin, narirurin, nobiletin dan
tangeritin) pada kulit jeruk berkontribusi terhadap donasi proton maupun elektron
untuk menstabilkan radikal bebas. Hesperidin merupakan agen oksidatif aktif yang
ditemukan pada kulit jeruk matang dengan nilai DPPH sebesar 36.64%. Parfum kulit
jeruk yang dihasilkan dengan warna parfum orange tua dan aroma yang dihasilkan
10
yaitu aroma jeruk yang kuat. Parfum ini bisa dipakai untuk tambahan aroma terapi,
tambahan parfum, lotion, pengharum ruangan, dan lain-lain.
Etanol 96% juga bisa dipakai untuk campuran bahan parfum. Dengan rumus
kimia C2H5OH. Dapat dikatakan, etanol 96% merupakan bahan pelarut terbaik
dalam industri parfum. Etanol mempunyai peran untuk membuat tekstur parfum
menjadi lebih ringan. Etanol mempunyai peran untuk membuat tekstur parfum
menjadi lebih ringan. Kebanyakan penjual parfum mencampurkan bibit parfum liquid
dengan alkohol 96%. Dengan tekstur yang ringan dan lebih cair, Perendaman dengan
metode ekstraksi maserasi selama 7 hari membuat kosentrasi yang dihasilkan etanol
lebih besar yang berakibat aroma dari kulit jeruk lebih menguat dan bertahan lama.
Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Deglas, 2019) hasil yang
didapatkan adalah semakin tinggi konsentrasi pelarut yang digunakan maka semakin
tinggi pula rendemen yang dihasilkan. rendemen meningkat seiring meningkatnya
konsentrasi pelarut dan mencapai nilai optimalnya pada konsentrasi pelarut 90% dan
kemudian turun pada konsentrasi pelarut 96% hal ini dapat diakibatkan banyak
senyawa yang ikut menguap bersama pelarut pada saat proses penguapan. Selain itu
kadar air pada bahan juga mempengaruhi rendemen yang didapatkan karena jika
semakin banyak kandungan air pada bahan maka minyak sulit terdisfusi oleh pelarut
sedangkan jika kadar air sedikit akibat proses pengeringan.
Pada penelitian Pembuatan Parfum dari Kulit Jeruk Manis ini proses ektraksi
dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Metode
maserasi dipilih karena metode maserasi merupakan salah satu metode ekstraksi
dingin yang prosedur dan peralatan yang digunakan sederhana. Selain itu dalam
metode maserasi tidak menggunakan pemanasan sehingga senyawa-senyawa yang
tidak tahan panas tidak akan terurai dan dimungkinkan banyak senyawa yang
terekstraksi (Heinrich, 2004).
11
toksik, mempunyai kemampuan menyari yang baik dan dapat menyari senyawa yang
bersifat polar, semi polar maupun nonpolar. Selain itu etanol 96% mampu
berpenetrasi sampai ke dinding sel sampel dibandingkan dengan etanol yang
konsentrasinya lebih rendah dan mudah diuapkan sehingga mudah diperoleh ekstrak
etanol yang pekat (Wendersteyt et.al, 2021). Hasil ekstraksi dari kulit jeruk manis
yang diperoleh bewarna orange tua dan bau yang harum.
12
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
13
LAMPIRAN
Kelompok : 1
Nama :
Jurusan : MIPA