Anda di halaman 1dari 21

KARYA ILMIAH

PEMBUATAN PARFUM DARI KULIT JERUK MANIS (Citrus sinensis)

KELOMPOK 1
XII MIPA 7

DISUSUN OLEH:
1. REPIDO YOGI GANESHA
2. SALSAYYIDAH
3. NADHIFA NAJA IRAWAN
4. MUHAMMAD FATTAN ATTAUR RAHMAN
5. NYIMAS KESYAH NADINNIA

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA LUBUK LINGGAU
MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 (MODEL) LUBUKLINGGAU
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

i
HALAMAN PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH

“Pembuatan Parfum Dari Kulit Jeruk Manis”

Oleh

Kelompok 1

Kelas: XII MIPA 7

Disetujui dalam Program Kegiatan Budaya Gemar Membaca

Mengetahui, Lubuklinggau, Oktober 2022

Kepala MAN 1 (Model) Lubuklinggau, Guru Pembimbing,

Taslim, S.Pd., M.Si Zhala Zhadesna Septianingsih, S.Pd

i
NIP: 197912052005011007 NIP:

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas karunia dan hidayah-Nya yang telah
diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan proyek akhir yang berjudul
“ Pembuatan Parfum dari Kulit Jeruk Manis (Citrus Sinensis) “ ini tepat pada
waktunya. Laporan hasil karya ilmiah ini disusun untuk memenuhi tugas kegiatan
budaya gemar membaca . Atas selesainya laporan tersebut tidak lupa kami
mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Taslim, S.Pd.,M.Si selaku Kepala Sekolah MA Negeri 1 ( Model )


Lubuklinggau.
2. Ibu Zhala Zhadesna Septianingsih, S.Pd selaku Guru Pembimbing yang telah
membantu, meluangkan waktu, dan membagi ilmunya untuk membimbing
penulis dalam penulisan karya tulis ilmiah ini.
3. Teman-teman yang telah mendukung penulis untuk menyelesaikan tugas
karya ilmiah ini.
Kami menyadari segala kekurangan dan kesalahan yang ada pada karya tulis ilmiah
ini. Untuk itu kami harap kritik dan juga saran dari para pembaca, agar dapat
memperbaiki kekurangan dan kesalahan kami menjadi lebih baik, benar, dan
sempurna.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Lubuklinggau, Oktober 2022

Penulis

ii
iii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I.............................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang....................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...............................................................................................1
1.3. Tujuan Penelitian................................................................................................2
1.4. Manfaat Penelitian..............................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................3
2.1. Jeruk Manis (Citrus Sinensis).............................................................................3
2.2 Kandungan Zat pada kulit jeruk manis................................................................4
2.3 Etanol 96%...........................................................................................................4
BAB III..........................................................................................................................8
3.1. Lokasi dan waktu penelitian...............................................................................8
3.2. Alat dan Bahan....................................................................................................8
3.3. Langkah Kerja.....................................................................................................8
BAB IV........................................................................................................................10
4.1. Hasil Pengamatan..............................................................................................10
4.2 Pembahasan.......................................................................................................10
BAB V.........................................................................................................................13
5.1. Kesimpulan.......................................................................................................13
5.2. Saran.................................................................................................................13
LAMPIRAN................................................................................................................14
KARTU BIMBINGAN KARYA TULIS ILMIAH....................................................15

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Meningkatnya jumlah sampah yang ada di Masyarakat telah menjadi


permasalahan yang cukup rumit untuk dipecahkan. Di antara sampah Tersebut adalah
sampah organik, seperti sampah Rumah tangga, daun-daun kering, kain yang
berbahan serat alami. Hal ini medorong banyak orang untuk mengolah sampah
Tersebut menjadi barang yang lebih bernilai, seperti pemanfaatan kulit dari buah dan
biji-bijian dari sampah organik menjadi sesuatu yang bernilai.
Bahan wewangian atau parfum saat ini sudah menjadi bagian dari kehidupan.
Wewangian untuk tubuh dibutuhkun oleh setiap orang yang intensitas interaksi antar
manusianya sangat tinggi. Parfum tidak lagi sekudar menghilangkun bau badan yang
tidak sedap, bau keringat, atau bau pakaian akibat lembab. Bagi sebagian besar orang,
parfum saat ini identik dengan kepribadian, status sosial, gaya pergaulan, maupun
status-status lainnya yang bisa dibentuk berdasarkan aroma parfum. Setiap orang
dapat memilih aroma parfum yang sesuai dengan seleranya. Sebagian orang bisa
memilih parfum tanpa peduli berapa harga yang harus dibayar, namun dibutuhkan
parfum dengan harga yang terjangkau bagi sebagian lainnya.
Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan sebuah produk parfum berkualitas
tinggi dengan harga yang relatif terjangku. Parfum tersebut dibuat dengan
memanfaatkun limbah kulit jeruk yang diekstraksi sehingga menghasilkan Parfum`
kulit jeruk yang kemudian diproses kembali menjadi parfum.

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana Pembuatan Parfum dari Kulit Jeruk Manis (Citrus Sinensis)?

1
1.3. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui Pembuatan Parfum dari Kulit Jeruk Manis (Citrus


Sinensis).
2. Untuk menyelesaikan tugas KTI semester kelompok kami
3. Untuk mendapatkan nilai

1.4. Manfaat Penelitian

1. Bagi Madrasah : Sebagai bahan masukan untuk memperbaiki praktik-praktik


pembelajaran guru agar menjadi lebih efektif dan efisien sehingga kualitas
pembelajaran dan hasil belajar siswa meningkat.
2. Bagi Guru : Sebagai sumber informasi dan referensi dalam pengembangan
penelitian tindakan kelas dan menumbuhkan budaya meneliti agar terjadi
inovasi pembelajaran.
3. Bagi Peserta Didik : meningkatkan pengalaman dan kemampuan siswa untuk
merancang dan membuat suatu karya melalui penelitian dan pendekatan
secara ilmiah.
4. Bagi Pembaca : Menjadi Sumber referensi dan Informasi bagi orang yang
membaca untuk membuat topik penelitian dan mengetahui manfaat limbah
kulit jeruk manis (Citrus Sinensis) sebagai bahan pembuatan Parfum yang
berguna untuk aroma terapi dan lainya.

2
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Jeruk Manis (Citrus Sinensis)

Jeruk manis merupakan komoditas yang sangat penting dalam bidang pertanian,
khususnya dalam bidang agroindustri. Pohon jeruk manis bersifat perdu yang
memiliki ketinggian pohon mencapai 2 – 15 m dan memiliki batang yang berduri
panjang namun tidak rapat. Daun yang terdapat pada jeruk manis berwarna hijau yang
memiliki permukaan yang licin dan berminyak. Jeruk juga memiliki bunga tunggal
yang memiliki mahkota bunga berwana putih atau kuning pucat dan berbau harum.
Kulit buah jeruk manis ini sekitar ± 4 mm, bentuk buah bulat dengan warna hijau
sampai orange, warna daging buah kuning-pucat, kuning-orange hingga kuning segar.
Jenis jeruk manis (Citrus sinensis) adalah jenis jeruk peras atau jeruk yang
langsung dimakan daging buahnya tanpa mengupas kulit jeruk. Banyak faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan jeruk manis (Citrus sinensis) salah satunya ada;ah faktor
abiotik. Jeruk manis (Citrus sinensis) dapat hidup pada berbagai ketinggian baik
dataran rendah maupun dataran tinggi tergantung pada varietasnya. Curah hujan
optimum untuk pertumbuhan jeruk adalah 1.500 mm per tahun dengan penyinaran
matahari 50-70% serta suhu optimal 25˚-30˚C. Tanah yang baik untuk pertumbuhan
jeruk manis (Citrus sinensis) adalah tanah subur, gembur, mengandung humus, sedikit
tanah liat dan pasir, drainase baik serta bebas dari akar tanaman lain.
Klasifikasi yang terdapat pada tanaman jeruk adalah :
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliphyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae

3
Bangsa : Citreae
Genus : Citrus
Spesies : Citrus sinensis

2.2 Kandungan Zat pada kulit jeruk manis

Kapasitas antioksidan yang dimiliki oleh kulit jeruk disebabkan oleh tingginya
senyawa asam fenolik, flavonoid dan asam sakorbat. Fenolat dan flavonoid (seperti
hesperidin, narirurin, nobiletin dan tangeritin) pada kulit jeruk berkontribusi terhadap
donasi proton maupun elektron untuk menstabilkan radikal bebas. Hesperidin
merupakan agen oksidatif aktif yang ditemukan pada kulit jeruk matang dengan nilai
DPPH sebesar 36.64%.
Kapasitas antioksidan diketahui bervariasi antar spesies kulit jeruk, hal ini
disebabkan adanya perbedaan komposisi polifenol yang spesifik untuk masing-
masing varietas. Ekstrak etanol jeruk lemon lokal (Citrus lemon Linn) yang berasal
dari Tabanan memiliki memiliki aktivitas antioksidan sebesar 94.08% (Asendy et al.
2018). Kandungan antioksidan ini diketahui lebih tinggi jika dibandingkan dengan
ekstrak etanol kulit jeruk bali (Citrs maxima Merr.) yaitu sebesar 90.39% dan ekstrak
etanol kulit jeruk manis (Citrus sinensis) yang hanya sebesar 66.41%.

2.3 Etanol 96%

Etanol atau sering disebut dengan alkohol atau etanol alkohol merupakan
cairan berwarna bening yang sekarang ini sudah banyak tersedia di pasaran karena
memiliki beragam manfaat. Kegunaan etanol untuk kehidupan diantaranya sebagai
produk sehari-hari seperti cat, larutan desinfektan hingga kosmetik. Dengan rumus
kimia C2H5OH.
Etanol merupakan bahan alami yang dapat diperoleh dari proses fermentasi
tebu / molasses. Komponen tersebut juga bisa diproduksi melalui hidrasi etilen.
Etanol berbeda dengan metanol yang merupakan jenis petrokimia dengan kandungan
berbahaya bagi kesehatan. Etil alkohol lebih digunakan sebagai bahan baku beragam

4
jenis produk sehari-hari karena disebut salah satu alkohol yang paling aman
digunakan.
Kegunaan etanol untuk kehidupan sehari-hari memang sangat beragam,
namun apabila jenis alkohol tersebut tidak digunakan berdasarkan petunjuk justru
dapat menimbulkan resiko atau efek samping yang merugikan.

1. Jenis-jenis Etanol

Secara garis besar, etanol dibedakan menjadi 2 yakni fuel grade dan food
grade. Keduanya memiliki fungsi yang berbeda. Adapun perbedaan diantara
keduanya adalah sebagai berikut:

1) Fuel grade (jenis etanol untuk bahan bakar)


a. Kegunaan etanol ini adalah sebagai bahan bakar, bahan dasar
campuran tiner, bahan bakar kendaraan mobil dan lainnya
2) Food grade ( jenis etanol untuk makanan & kosmetik)
a. Kegunaan etanol ini adalah sebagai bahan obat, essence, pelarut
parfum, bahan kosmetik, pencucian tembakau, klinik, analysis,
farmasi, laboratorium, disinfektan, antiseptic dan lainnya.
2. Kegunaan Etanol 96%

Etanol 96% adalah salah satu jenis alkohol yang tidak dapat dikonsumsi,
sebab memiliki kadar alkohol terlalu tinggi. Namun demikian, jenis etanol ini
memiliki banyak kegunaan di dunia kecantikan dan medis. Karena kegunaannya yang
cukup besar untuk bidang kecantikan dan medis, maka jenis etanol 96% ini sering
digunakan untuk industri besar. Khususnya industri medis, kecantikan dan bahkan
industri makanan.

Adapun beberapa kegunaan etanol 96% yang mungkin jarang dipahami


masyarakat antara lain:

1. Membersihkan luka

5
Etanol dikenal sebagai bahan campuran di dunia medis, umumnya
bahan ini dipakai untuk membersihkan luka. Etanol 96% memiliki
kandungan alkohol tinggi yang bersifat antibakteri sekaligus antiseptic.
Alkohol bisa membersihkan luka akibat bakteri serta kuman yang
menyebabkan infeksi. Umumnya luka yang dibersihkan dengan cairan
alkohol yaitu jenis luka bakar, misalnya luka sayatan atau luka yang
menyebabkan pendarahan. Etanol juga berfungsi untuk mencegah
timbulnya nanah atau cairan pada luka.
2. Alkohol sanitizer
Terkait sifatnya yang mampu membunuh kuman dan bakteri,
alkohol juga bisa digunakan sebagai bahan pembersih. Umumnya, etanol
96% digunakan sebagai bahan campuran untuk membuat hand sanitizer.
Hand sanitizer dikombinasikan dengan gel khusus untuk menekan sifat
dari etanol yang bisa menyerap minyak.
Untuk membuat produk hand sanitizer sendiri dengan bahan dasar
etanol ini tidaklah sulit. Anda hanya membutuhkan gel lidah buaya dan
etanol 96%. Campur kedua bahan tersebut menggunakan perbandingan
etanol dan gel 2:1. Disamping itu, Anda juga bisa menambahkan bahan
lain misalnya essential oil untuk menambah aroma.
3. Industri parfum
Selain untuk sanitizer, etanol 96% juga bisa dipakai untuk campuran
bahan parfum. Dapat dikatakan, etanol 96% merupakan bahan pelarut
terbaik dalam industri parfum. Etanol mempunyai peran untuk membuat
tekstur parfum menjadi lebih ringan.
Kebanyakan penjual parfum mencampurkan bibit parfum liquid
dengan alkohol 96%. Dengan tekstur yang ringan dan lebih cair, parfum
tersebut akan lebih mudah untuk disemprotkan. Tentunya ini akan sangat
cocok bagi Anda pecinta parfum dengan kemasan wadah spray.
4. Kegunaan etanol 96% dalam industri kosmetik

6
Etanol 96% juga bermanfaat dalam industri kecantikan atau
kosmetik. Umumnya, etanol digunakan sebagai campuran kosmetik
dengan sifat membersihkan misalnya toner dan micellar water. Micellar
water dengan kandungan alkohol disebut mampu mengangkat make up
maupun kotoran di atas permukaan kulit secara cepat.
Sejumlah jenis toner dengan bahan dasar alkohol pun juga sering
digunakan untuk membantu membersihkan wajah berjerawat. Kandungan
alkohol mampu membantu menghilangkan virus dan bakteri penyebab
jerawat pada kulit serta membantu mengangkat kotoran penyumbat pori-
pori. Disamping itu, etanol pada bahan kosmetik akan membantu proses
penyembuhan jerawat dengan cepat.
Meskipun etanol mempunyai banyak manfaat bagi kulit, sebaiknya
Anda tidak memakainya terlalu sering apabila kondisi kulit Anda sensitif
atau kering. Produk kosmetik yang mengandung alkohol kurang cocok
untuk diaplikasikan pada kulit sensitif, terlebih apabila Anda mempunyai
alergi terhadap alkohol. Jadi Anda harus memperhatikan pemakaiannya
agar kulit Anda tidak memerah atau terasa panas.
5. Sterilisasi
Perlu diketahui, etanol 96% yang memiliki sifat korosif bisa
dimanfaatkan untuk bahan bakar alternatif. Umumnya, ini dipakai dalam
proses pembakaran sterilisasi pada laboratorium. Proses tersebut
sebenarnya merupakan cara tradisional untuk membantu membersihkan
berbagai peralatan laboratorium atau peralatan medis sebelum digunakan.
Api yang dihasilkan oleh bahan bakar etanol 96% merupakan api
dengan warna biru. Dengan demikian, bisa dibilang api tersebut cukup
panas. Walaupun bisa dijadikan sebagai salah satu bahan bakar, namun
tetap saja alkohol bukan bahan bakar efektif untuk kompor suhu.

7
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Lokasi dan waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di rumah, yaitu Repido Yogi Ganesha di


Jl.Nangka lintas RT.02 Kelurahan : Ponorogo Lubuklinggau Utara II Kota
Lubuklinggau pada hari Minggu, 11 September 2022.

3.2. Alat dan Bahan

1. Alat
Alat dan bahan yang dibutuhkan adalah :
1. Parutan
2. Timbangan
3. Toples
4. Kain kasa
5. Gelas ukur
6. Saringan
7. Wadah
8. Tempat menjemur
2. Bahan
Bahan yang dibutuhkan adalah :
1. Jeruk 1kg
2. Etanol 96% (150 mL)

3.3. Langkah Kerja

8
1. Parut kulit jeruk manis yang ada dan hasilnya ditampung dalam wadah.
Selanjutnya, kulit jeruk ditimbang dengan berat 100 gram, lalu kulit jeruk
diratakan pada nampan yang dialasi tissue dan Koran.
2. Kulit jeruk dijemur selama 2 hari.
3. Siapkan etanol 150 mL etanol.
4. Ambil toples dan dimasukkan kulit jeruk ke dalam toples, lalu masukkan
etanol yang sudah disiapkan dan biarkan kulit jeruk terendam etanol, tutup
toples dan kocok campuran.
5. Campuran didiamkan selama 1-7 hari dan toples dikocok sebanyak 3 kali
dalam sehari, setelah 7 hari tutup toples dibuka.
6. Selanjutnya saring hasil campuran.
7. Lalu diberi kain pada bagian atas wadah, simpan ditempat tidak terkena sinar
matahari, biarkan etanol menguap selama 1 hari.
8. Buka tutup kasa dan masukkan Parfum kedalam botol.

9
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengamatan

Berikut data yang diperoleh :

Jangka Waktu Hasil

Hari pertama Proses ekstraksi meserasi kulit jeruk dan etanol


Hari kedua Mulai terjadi perubahan warna
Hari terakhir warna berubah menjadi orange tua dan bau
jeruk muncul

4.2 Pembahasan

Parfum ini dibuat dengan memanfaatkun limbah kulit jeruk yang diekstraksi
dengan Etanol sehingga menghasilkan Parfum kulit jeruk yang kemudian diproses
kembali menjadi parfum. Dengan kandungan zat yaitu Kapasitas antioksidan yang
dimiliki oleh kulit jeruk disebabkan oleh tingginya senyawa asam fenolik, flavonoid
dan asam sakorbat.Fenolat dan flavonoid (seperti hesperidin, narirurin, nobiletin dan
tangeritin) pada kulit jeruk berkontribusi terhadap donasi proton maupun elektron
untuk menstabilkan radikal bebas. Hesperidin merupakan agen oksidatif aktif yang
ditemukan pada kulit jeruk matang dengan nilai DPPH sebesar 36.64%. Parfum kulit
jeruk yang dihasilkan dengan warna parfum orange tua dan aroma yang dihasilkan

10
yaitu aroma jeruk yang kuat. Parfum ini bisa dipakai untuk tambahan aroma terapi,
tambahan parfum, lotion, pengharum ruangan, dan lain-lain.
Etanol 96% juga bisa dipakai untuk campuran bahan parfum. Dengan rumus
kimia C2H5OH. Dapat dikatakan, etanol 96% merupakan bahan pelarut terbaik
dalam industri parfum. Etanol mempunyai peran untuk membuat tekstur parfum
menjadi lebih ringan. Etanol mempunyai peran untuk membuat tekstur parfum
menjadi lebih ringan. Kebanyakan penjual parfum mencampurkan bibit parfum liquid
dengan alkohol 96%. Dengan tekstur yang ringan dan lebih cair, Perendaman dengan
metode ekstraksi maserasi selama 7 hari membuat kosentrasi yang dihasilkan etanol
lebih besar yang berakibat aroma dari kulit jeruk lebih menguat dan bertahan lama.
Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Deglas, 2019) hasil yang
didapatkan adalah semakin tinggi konsentrasi pelarut yang digunakan maka semakin
tinggi pula rendemen yang dihasilkan. rendemen meningkat seiring meningkatnya
konsentrasi pelarut dan mencapai nilai optimalnya pada konsentrasi pelarut 90% dan
kemudian turun pada konsentrasi pelarut 96% hal ini dapat diakibatkan banyak
senyawa yang ikut menguap bersama pelarut pada saat proses penguapan. Selain itu
kadar air pada bahan juga mempengaruhi rendemen yang didapatkan karena jika
semakin banyak kandungan air pada bahan maka minyak sulit terdisfusi oleh pelarut
sedangkan jika kadar air sedikit akibat proses pengeringan.

Pada penelitian Pembuatan Parfum dari Kulit Jeruk Manis ini proses ektraksi
dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Metode
maserasi dipilih karena metode maserasi merupakan salah satu metode ekstraksi
dingin yang prosedur dan peralatan yang digunakan sederhana. Selain itu dalam
metode maserasi tidak menggunakan pemanasan sehingga senyawa-senyawa yang
tidak tahan panas tidak akan terurai dan dimungkinkan banyak senyawa yang
terekstraksi (Heinrich, 2004).

Maserasi dilakukan dengan pelarut etanol 96%. Pemilihan pelarut ini


didasarkan karena etanol merupakan pelarut universal, bersifat polar, selektif, tidak

11
toksik, mempunyai kemampuan menyari yang baik dan dapat menyari senyawa yang
bersifat polar, semi polar maupun nonpolar. Selain itu etanol 96% mampu
berpenetrasi sampai ke dinding sel sampel dibandingkan dengan etanol yang
konsentrasinya lebih rendah dan mudah diuapkan sehingga mudah diperoleh ekstrak
etanol yang pekat (Wendersteyt et.al, 2021). Hasil ekstraksi dari kulit jeruk manis
yang diperoleh bewarna orange tua dan bau yang harum.

12
BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

1. Parfum kulit jeruk yang dihasilkan dengan warna orange tua


2. Aroma yang dihasilkan yaitu aroma jeruk yang kuat.
3. Parfum ini bisa dipakai untuk tambahan aroma terapi, tambahan parfum,
lotion, pengharum ruangan, dll.
4. Kandungan komponen utama dalam Parfum kulit jeruk manis yaitu
limonene.

5.2. Saran

1. Penulis berharap dalam pembuatan karya ilmiah ini pembaca akan


dapat giat lagi untuk berkreasi dan berinovasi untuk membuat
berbagai karya ilmiah yang dapat membuktikan kreativitas yang
tinggi dan hal-hal lain yang bermanfaat.
2. Manfatkan limbah dari buah ataupun tumbuhan yang ada disekitar
kita sebaik mungkin. Agar kita bisa mencegah penumpukan limbah.
3. Semoga karya ilmiah ini bisa dijadikan bahan acuan untuk penelitian
selanjutnya.
4. Semoga penelitian ini bisa diteliti kembali oleh siswa/siswi
disekolah.

13
LAMPIRAN

Etanol 96% (150 mL) Hasil cairan parfum 30mL

Kulit jeruk setelah dikeringkan selama 3 hari

Memindahkan cairan parfum ke dalam Hasil parfum 30mL

setelah proses penguapan etanol


KARTU BIMBINGAN KARYA TULIS ILMIAH

Judul : Pembuatan Parfum Dari Kulit Jeruk

Kelompok : 1

Nama :

1. Repido Yogi Ganesha


2. Salsayyidah
3. Nadhifa Naja Irawan
4. Muhammad Fattan Attaur Rahman
5. Nyimas Kesyah Nadinnia

Kelas : XII MIPA 7

Jurusan : MIPA

Pembimbing : Zhala Zhadesna Septianingsih.,S.Pd.s

No. Tanggal Topik yang Komentar Paraf


dikonsultasikan Pembimbing
1. 16-09-2022 Judul KTI : Pembuatan Acc
minyak atsiri dari kulit
jeruk manis
2. 17-09-2022 Ganti judul : Acc
pembuatan parfum dari
kulit jeruk manis
3. 23-09-2022 Membuat tabel pada Revisi
hasil pembuatan
parfum dari kulit jeruk
manis
4. 25-09-2022 Penambahan Revisi
pembahasan pembuatan
parfum dari kulit jeruk
manis
5. 4-11-2022 Penambahan Revisi
pembahasan pembuatan
parfum dari kulit jeruk
manis
6.
7.
8.
9.
10.

Anda mungkin juga menyukai