Anda di halaman 1dari 27

PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK

MENJADI KOMPOS
Karya Tulis
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Mengikuti Ujian Sekolah

Disusun oleh:
Adnan Rafid Rahman
1920.1.004

PROGRAM ILMU PENGETAHUAN ALAM

SMA MUHAMMADIYAH 8 CIPUTAT


2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. yang telah memberikan

beribu macam nikmat sehingga penulis dapat menjalankan ibadah, aktivitas

dengan baik, dan tentunya dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis ini.

Sholawat serta salam tak lupa penulis curahkan kepada baginda tercinta yakni

Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa dari zaman kegelapan hingga ke

zaman terang benderang seperti saat ini. Semoga selalu mendapatkan syafa’at nya

di hari akhir kelak. Aamiin Yaa Robbal’alamiin.

Alhamdulilah atas izin serta pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan

karya tulis yang berjudul “Pemanfaatan Limbah Organik Menjadi Kompos”

untuk memenuhi dan melengkapi salah satu syarat mengikuti ujian sekolah tahun

pelajaran 2021/2022 di SMA Muhammadiyah 8 Ciputat. Meskipun banyak

kesulitan yang penulis hadapi, namun dapat terselesaikan dengan baik dan lancar.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang turut membantu menyelesaikan karya

tulis penulis, yaitu:

1. Orang Tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan serta

doanya

2. Bapak Hafis Umar, SE., Selaku Kepala SMA Muhammadiyah 8

Ciputat

3. Ibu Dra. Siti Rosmiah., Selaku Wali Kelas XII IPA 1

ii
4. Ibu Yesma Aini, S.Pd., Selaku Pembimbing Kariya Tulis

5. Bapak, Ibu Guru, Staff serta Karyawan SMA Muhammadiyah 8

Ciputat.

6. Teman – teman seperjuangan kelas XII IPA & IPS Angkatan 2022

Semoga karya tulis yang telah penulis kerjakan dapat bermanfaat bagi para

pembacanya, penulis menyadari bahwa karya tulis yang penulis kerjakan belum

sepenuhnya sempurna karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT.

Ciputat, Januari 2022

Penulis

iii
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK MENJADI KOMPOS

Penyusun : Adnan Rafid Rahman 1920.1.004

Tempat : SMA MUHAMMADIYAH 8 CIPUTAT

Jl. Dewi Sartika Gg. Nangka No.4 Cimanggis – Ciputat

Ciputat – Tangerang Selatan,

Hari : __________________, Tanggal : _________________

Disetujui oleh;

Penguji, Pembimbing,

Dra. Siti Rosmiah Yesma Aini, S.Pd

NBM : 859 628 NBM : 111 0031

Disahkan Oleh; Diketahui Oleh;

Kepala SMA Muhammadiyah 8 Ciputat, Wali Kelas,

iv
Hafis Umar, SE. Dra. Siti Rosmiah

NBM. : 859 624 NBM : 859 628

v
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………… i

LEMBAR PENGESAHAN………………………………………... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………… iv

DAFTAR ISI……………………………………………………….. v

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………. 4

1.2 Rumusan Masalah…………………………………… 6

1.3 Tujuan masalah............................................................ 6

1.4 Metode Penulisan……………………………………. 6

1.5 Sistematika Penulisan……………………………….. 7

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sampah organik...........................................………... 8

2.2 Cara mengelola limbah organik menjadi kompos...... 10

2.3 Langkah pembutan kompos.............………………... 12

2.4 Maanfaat kompos.........................…………………... 13

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan………………………………………….. 17

3.2 Saran………………………………………………… 21

1
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………… 22

LAMPIRAN………………………………………………………... 23

2
HALAMAN PERSEMBAHAN

Sujud syukurku kusembahkan kepadaMu ya Allah, Tuhan Yang Maha Agung

dan Maha Tinggi. Atas takdirmu saya bisa menjadi pribadi yang berpikir,

berilmu, beriman dan bersabar. Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah

awal untuk masa depanku, dalam meraih cita-cita saya.

3
BAB I

PENDAHULUAN.

1.1 Latar Belakang

Hingga saat ini sampah perkotaan masih menjadi masalah serius di

berbagai kota besar. Beberapa kendala yang dihadapi dalam memecahkan

masalah sampah ini antara lain disinyalir antara lain karena masih rendahnya

kesadaran masyarakat dalam menciptakan kebersihan lingkungan. Hal ini

terlihat dari kebiasaan membuang sampah yang tidak pada tempatnya, dan

adanya persepsi masyarakat tentang penanganan sampah masih tertumpu pada

pemerintah, padahal masalah kebersihan adalah tanggung jawab bersama

antara masyarakat dengan pemerintah, serta terbatasnya lahan untuk

pengumpulan dan pembuangan sampah akhir, serta terbatasnya dana

transportasi sampah. Sementara tumpukan sampah meningkat dari hari ke

hari.

Mengelola sampah pada dasarnya membutuhkan peran aktif dari

masyarakat terutama dalam mengurangi jumlah timbulan sampah, memilah

jenis sampah hingga berupaya menjadikan sampah menjadi lebih bermanfaat.

4
Hal ini telah banyak dilakukan diberbagai negara yang telah maju dan

berhasil. Keberhasilan ini didukung dengan adanya kampanye yang

disosialisasikan oleh pemerintah antara lain melalui konsep 4 R (Reduce,

Reuse Recycle dan Replant), yaitu mengurangi timbulan sampah,

menggunakan kembali bahan yang berpotensi menimbulkan sampah dan

mendaur ulang sampah baik sampah organik (sisa makanan, sayuran, buah-

buahan atau hijauan lainnya) maupun sampah non organik (potongan kaca,

kertas, logam, plastik, karet dan bahan non organik lainnya). Luas wilayah

kelurahan Parangloe adalah 6,53 km2 , terdiri atas 20 RT dan 6 RW, dengan

jumlah penduduk sebanyak 10.122 jiwa. Saat ini masyarakat Parangloe telah

memiliki kelompok wanita tani dan PKK yang telah memanfaatkan lahan tidur

yang ada dalam budidaya tanaman hias, sayuran dan buah. Sehingga

diharapkan kegiatan pemanfaatan limbah organik berkontribusi dan bersinergi

dengan kelompok tersebut, dimana produk pupuk organik tersebut dapat

dimanfaatkan untuk kebutuhan tanaman sayuran dan pada akhirnya

menghasilkan tanaman yang sehat dan bergizi.

Olehnya itu maka dipandang perlu melaksanakan pelatihan dan

pendampingan terhadap ibu-ibu PKK di Kelurahan Parangloe dan kelompok

wanita tani (KWT) Nusa Indah di Kecamatan Tamalanrea kota Makassar,

5
tentang bagaimana memanfaatkan limbah rumah tangga dan limbah organik

sehingga dapat menjadi pupuk organik untuk menghasilkan tanaman sayuran,

hias dan buah yang sehat dan bergizi. Sedangkan target dan luaran yang akan

dicapai dalam kegiatan pengabdian ini adalah adalah:

1. Terciptanya kelompok perempuan mandiri yang bisa memanfaatkan limbah

organik menjadi pupuk organik.

2. Terjadinya transfer ilmu pengetahuan dan teknologi tentang bagaimana

memanfaatkan limbah organik.

3. Terciptanya masyarakat yang bersih, sehat dan peduli akan kesehatan

lingkungan baik secara pribadi maupun bagi lingkungannya.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa pengertian sampah organik ?

1.2.2 Bagaimana cara mengolah limbah organik menjadi kompos ?

1.2.3 Apa saja langkah pembuatan kompos ?

1.2.4 Apa manfat kompos ?

1.3 Tujuan masalah

1.3.1 Untuk mengedukasi masyarakat mengenai sampah organik dapat

dikelola menjadi kompos

6
1.3.2 Untuk mengurangi angka sampah organik yang terbengkalai

1.3.3 Meningkatkan kualitas lingkungan hidup

1.3 Metode Penulisan

Dalam penulisan dan penyusunan karya tulis yang telah disusun ini,

saya melakukan studi pustaka melalui beberapa buku. Saya mencari berbagai

informasi mulai dari sumber yang ada di internet dengan mengunjungi

perpustakaan online atau Google Book, serta mencari informasi melalui web

ilmiah tentang materi yang berhubungan dengan judul karya tulis.

1.4 Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Pendahuluan terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penulisan, metode penulisan, sistematika penulisan

BAB II : PEMBAHASAN

Pembahasan tendiri dari apa saja pengertian sampah organi, bagaimana

mengelolah sampah organik menjadi kompos, apa saja langkah pembuatan

kompos.

BAB III : PENUTUP

Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran dari seluruh pembahasan.

7
BAB II

ISI

2.1 Sampah Organik

Sampah organik adalah barang yang dianggap sudah tidak diperlukan dan

dibuang oleh pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola

dengan prosedur yang benar. Contoh sampah organik buah – buahan yang

sudah membusuk, sayur - sayuran kering, sisa makan yang tersisa, nasi basi,

dan sebagainya. Sampah atau limbah organik dapat mengalami pelapukan

(dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau

(sering disebut dengan kompos). Kompos merupakan hasil pelapukan bahan-

bahan organik seperti daun-daunan, jerami, alang-alang, sampah, rumput, dan

bahan lain yang sejenis yang proses pelapukannya dipercepat oleh bantuan

manusia. Sampah pasar khusus seperti pasar sayur mayur, pasar buah, atau

pasar ikan, jenisnya relatif seragam, sebagian besar (95 %) berupa sampah

organik sehingga lebih mudah ditangani. Sampah yang berasal dari

pemukiman umumnya sangat beragam, tetapi secara umum minimal 75 %

terdiri dari sampah organik dan sisanya anorganik.

Kompos merupakan pupuk organik buatan manusia yang dibuat dari proses

pembusukan sisa-sisa buangan mahluk hidup (tanaman maupun hewan).

Kompos tidak hanya menambah unsur hara, tetapi juga menjaga fungsi tanah

8
sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik. Pengunaan kompos sebagai

sumber nutrisi tanaman merupakan salah satu program bebas bahan kimia,

walaupun kompos tergolong miskin unsur hara jika dibandingkan dengan

pupuk kimia. Namun, karena bahan-bahan penyusun kompos cukup melimpah

maka potensi kompos sebagai penyedia unsur hara kemungkinan dapat

menggantikan posisi pupuk kimia, meskipun dosis pemberian kompos

menjadi lebih besar dari pada pupuk kimia, sebagai penyetaraan terhadap

dosis pupuk kimia. Kompos berasal dari sisa bahan organik, baik dari

tanaman, hewan, dan limbah organik yang telah mengalami dekomposisi atau

fermentasi. Pada dasarnya, pupuk kandang dan pupuk hijau merupakan bagian

dari kompos. Jenis tanaman yang sering digunakan untuk kompos diantaranya

adalah jerami, sekam padi, pelepah pisang, gulma, sayuran busuk, sisa

tanaman jagung dan sabuk kelapa. Sementara itu, bahan dari hewan ternak

yang sering digunakan untuk kompos diantaranya kotoran ternak, urin, pakan

ternak yang terbuang dan cairan biogas. Kompos adalah hasil akhir suatu

proses dekomposisi tumpukan sampah/serasah tanaman dan bahan organik

lainnya. Keberlangsungan proses dekomposisi ditandai dengan nisbah C/N

bahan yang menurun sejalan dengan waktu. Bahan mentah yang biasa

digunakan seperti : daun, sampah dapur, sampah kota dan lain-lain dan pada

umumnya mempunyai nisbah C/N yang melebihi 30.

9
2.2 Cara Mengolah Limbah Organik Menjadi Kompos

Cara mengelola sampah organik relatif mudah karena dapat terurai secara

hayati. Meskipun dapat dibuat dari sampah rumah tangga, namun bukan

berarti semua jenis sampah dapat dijadikan bahan untuk membuat pupuk

organik. Selain dibuang melalui tempat pembuangan akhir (TPA) atau didaur

ulang, sampah organik juga dapat dibakar. Namun, cara pembakaran tidak

disarankan karena dapat menghasilkan asap beracun.Cara terbaik untuk

mengelola sampah organik adalah dengan mendaur ulang, seperti:

 Sampah karton, dus, dan produk kertas lainnya digunakan kembali atau

dijadikan bahan baku kertas.

 Sisa makanan dapat digunakan sebagai makanan hewan.

 Sampah organik juga dapat diolah menjadi pupuk kompos.

 Selain itu, sampah organik juga dapat dikelola untuk produksi biogas.

Cara-cara di atas juga dapat menjaga lingkungan menjadi lebih bersih dan

aman.

Ada juga beberapa sampah daur ulang rumah tangga namun tak bisa dimanfaatkan

untuk membuat pupuk kompos.

10
Bahan-bahan ini di antaranya ialah:

 Tumbuhan yang terkenan penyakit;

 Kertas kado metalik;

 Boks minuman yang dilapisi bahan metal;

 Kaca, besi, alumunium

 Boks kardus makanan bertekstur greasy (seperti boks pizza).

 Plastik 

 kaleng bekas makanan/minuman

 botol

11
2.3 Langkah pembuatan kompos

Alat Membuat Pupuk Kompos

 Wadah berukuran besar dengan penutup (tong atau ember)

 Sarung tangan

Bahan Membuat Pupuk Kompos

 Sampah rumah tangga (bisa sisa makanan atau bekas sayuran)

 Tanah

 Air secukupnya

 Arang sekam

 kapur

 Cairan pupuk EM4 sebagai tambahan

Langkah pembuatan

1. Siapkan sampah rumah tangga yang akan diolah menjadi pupuk kompos.

12
2. Pisahkan sampah organik (sisa makanan/dedaunan) dengan sampah plastik.

Sampah organiklah yang nantinya akan digunakan sebagai pupuk kompos.

3. Siapkan wadah berukuran besar untuk membuat pupuk kompos. Jangan lupa

bahwa wadah harus dilengkapi dengan penutup agar pupuk yang dibuat tidak

akan terkontaminasi.

4. Masukkan tanah secukupnya ke dalam wadah yang telah diisi dengan sampah

organik. Ketebalannya bisa kamu sesuaikan dengan wadah dan banyaknya

sampah organik.

5. Siram permukaan tanah tersebut menggunakan air secukupnya.

6. Masukkan sampah organik yang telah dicampur arang sekam(optional) dan

kapur pertanian ke dalam wadah.

7. Pastikan sampah disimpan secara merata. Sebisa mungkin ketebalan sampah

setara dengan ketebalan tanah

8. siram dengan air yang telah bercampur EM4

9. Masukkan lagi tanah ke dalam wadah. Kali ini tanah berperan sebagai penutup

sampah.

10. Tutup wadah dengan rapat dan biarkan sekitar tiga minggu.

2.4 Manfaat kompos

13
Teknologi pengomposan di kemabangkan dari proses penguraian material

organik yg terjadi di alam bebas. Terbentuknya humus di hutan merupakan

salah satu contoh pengomposan secara alami. Proses pembuatan pupuk

kompos berjalan sangat lambat, bisa berbulan bulan bisampai bertahun tahun.

Kemudian manusia memodifikasi proses penguraian material organik tersebut.

Sehingga pengomposan yang dikelola manusia bisa dilakukan  dalam tempo

yang lebih singkat untuk menjadi pupuk kompos.

Kompos menurut wikipedia adalah hasil penguraian parsial/ tidak lengkap dari

campuran bahan bahan organik yang dapat dipercepat  secara artifisial oleh

populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat,

lembab dan aerobik atau anaerobik (Modifikasi dari J.H.Crawford,2003 ).

Sedangkan pengomposan adalah dimana bahan organik mengalami

penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba – mikroba yang

memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. Membuat kompos

adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut  agar kompos dapat

terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi membuat campuran bahan seimbang,

pemberian air yang cukup, pengaturan aerasi dan  penambahan aktivator

pengomposan.

Aspek ekonomi

 Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah.

 Mengurangi volume/ukuran limbah.

14
 Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada asalnya.

Aspek lingkungan

 Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah

 Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan

Aspek bagi tanah/ tanaman

 Meningkatkan Kesuburan tanah

 Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah

Tanah yang baik ialah tanah yang remah atau granuler yang mempunyai tata

ruang udara yang baik sehingga aliran udara serta air dapat masuk dengan

baik. Tanah yang buruk adalah apabila butuir butir tanah tidak melekat satu

sama lain (pasir) atau saling melekat (tanah liat). Kompos adalah adalah

perekat pada butir butir tanah serta mampu menjadi penyeimbang tingkat

kerekatan pada tanah.

 Meningkatkan Kapasitas serap air tanah

Kapasitas Tukar kation ( KTK) ialah sifat kimia yang berkaitan erat dengan

kesuburan tanah . Tanah dengan KTK tinggi jauh lebih dapat menyediakan

unsur hara dari pada tanah KTK rendah. Pupu kompos mampu menyediakan

KTK dalam jumlah yang lebih tinggi dibandingakan dengan pupuk organik

 Meningkatkan aktivitas mikroba tanah

Pada kompos terdapat mikroorganisme yang dapat menguntungkan tanaman.

Dalam tanah kompos akan bisa membantu kehidupan mikroorganisme. Selain

15
berisi bakteri serta jamur pengurai keberadaan kompos akan membuat tanah

menjadi sejuk tidak terlalu lembab serta tidak terlalu kering. Keadaan seperti

itu sangat disukai oleh mikroorganisme:

 Meningkatkan kualitas hasil panen ( rasa, nilai gizi dan jumlah panen )

 Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman

 Menekan pertumbuhan/ serangan penyakit tanaman.

 Meningkatkan retensi / ketersediaan hara didalam tanah.

16
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sampah organik adalah barang yang dianggap sudah tidak diperlukan dan

dibuang oleh pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau

dikelola dengan prosedur yang benar. Sampah atau limbah organik dapat

mengalami pelapukan dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak

berbau . Kompos merupakan hasil pelapukan bahan-bahan organik seperti

daun-daunan, jerami, alang-alang, sampah, rumput, dan bahan lain yang

sejenis yang proses pelapukannya dipercepat oleh bantuan manusia.

Sampah yang berasal dari pemukiman umumnya sangat beragam, tetapi

secara umum minimal 75 % terdiri dari sampah organik dan sisanya

anorganik. Kompos merupakan pupuk organik buatan manusia yang

dibuat dari proses pembusukan sisa-sisa buangan mahluk hidup . Kompos

berasal dari sisa bahan organik, baik dari tanaman, hewan, dan limbah

organik yang telah mengalami dekomposisi atau fermentasi. Jenis tanaman

17
yang sering digunakan untuk kompos diantaranya adalah jerami, sekam

padi, pelepah pisang, gulma, sayuran busuk, sisa tanaman jagung dan

sabuk kelapa.

Sementara itu, bahan dari hewan ternak yang sering digunakan untuk

kompos diantaranya kotoran ternak, urin, pakan ternak yang terbuang dan

cairan biogas. Keberlangsungan proses dekomposisi ditandai dengan

nisbah C/N bahan yang menurun sejalan dengan waktu. Sehingga

pengomposan yang dikelola manusia bisa dilakukan dalam tempo yang

lebih singkat untuk menjadi pupuk kompos. Kompos menurut wikipedia

adalah hasil penguraian parsial/ tidak lengkap dari campuran bahan bahan

organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai

macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab dan

aerobik atau anaerobik .

Sedangkan pengomposan adalah dimana bahan organik mengalami

penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba – mikroba yang

memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. Proses ini meliputi

membuat campuran bahan seimbang, pemberian air yang

cukup, pengaturan aerasi dan penambahan aktivator pengomposan.

3.2 Saran

18
DAFTAR PUSTAKA

https://dlh.palangkaraya.go.id/membuat-kompos-dari-sampah-organik/

https://www.sehatq.com/artikel/mengenal-sampah-organik-dan-non-organik-dari-

sumber-hingga-cara-mengolahnya

https://pertanian.pontianakkota.go.id/artikel/57-membuat-kompos-dari-sampah-

rumah-tangga.html

https://media.neliti.com/media/publications/156080-ID-pemanfaatan-limbah-

organik-menjadi-kompo.pdf

https://www.rumah.com/panduan-properti/cara-membuat-pupuk-kompos-44957

https://www.99.co/blog/indonesia/cara-membuat-pupuk-kompos/

http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/77438/Manfaat-Kompos/

19
LAMPIRAN

Sumber dari Google

20
Sumber dari Google

Sumber dari Google

21
Sumber dari Google

22

Anda mungkin juga menyukai