Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM TUGAS AKHIR KIMIA

PEMBUATAN SABUN CUCI PIRING

DISUSUN OLEH :
1 MICHAEL RIVALDO PARDEDE (16)
2 ANDIKA PRAWIRA SAKTI(5)
3 DIMAS ADITYA PRASTYO(9)

KELAS XII MIPA 2


SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 12 TANGERANG SELATAN
Jl. Cilenggang 1, Cilenggang, Kec. Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten. 15310
2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

Tugas Akhir KIMIA

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Ketuntasan Nilai


Mata Pelajaran Kimia
Pada Program Kimia dan Ilmu Pengetahuan Alam
SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Disusun oleh :
1. Michael Pardede
2. Andika Prawira
3. Dimas Aditya

Tangerang Selatan, …… Februari 2022


Menyetujui,

Kepala Sekolah Guru Pembimbing

Drs.H.Hamdari,M.Pd Ana Mukaromah, S. Si.,M.Pd


NIP. 19620705 1986021013 NIP. 19620705 19860210

ii
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada Kami, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul Pembuatan Sabun Batang

Terlebih dahulu, saya mengucapkan terima kasih kepada guru prmbimbing Bu Ana
Mukaromah, S.Pd, selaku guru Kimia yang telah memberikan tugas akhir ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam
kesempatan ini kami menghaturkan rasa hormat dan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik
dan oleh karenanya,penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima
masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini

Akhirnya Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................................ii

KATA PENGANTAR......................................................................................................iii

DAFTAR ISI....................................................................................................................iv

DAFTAR TABEL.............................................................................................................vi

DAFTAR GAMBAR........................................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

1.1 Latar Belakang................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................1

1.3 Tujuan.............................................................................................2

1.4 Manfaat(Siswa, Sekolah,dan Masyarakat)......................................2

BABII LANDASAN TEORI.............................................................................................3

A.Tinjauan Pustaka..................................................................................................3

2.1 Sabun Cuci Piring........................................................................................3

2.2 Kekurangan dan Kelebihan Sabun Cuci Piring...........................................4

2.3 Kandungan di Sabun Cuci Piring.……..…………………………………..4

2.4 Morfologi Anggur……….……………………………………….………..4

2.5 Kandungan Gizi Minyak Essential Anggur per gram……………………..5

2.6 Tipe dan varietas Anggur………………..…………………..…………….5


iv
2.7 Ekstrak…………………..…………………..……………………………7

2.8 Sabun Cuci Piring……….…..…………………..………………………..8

2.9 Sabun Cuci Piring……….…..…………………..………………………..9

BAB III METODOLOGI……………..………………………………………………..10

3.1 Alat dan Bahan………………………………………………..……….....10

3.2 Cara Kerja………………………………………..………………………10

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN…………………..……………………………11

4.1 Pembahasan……………….……………...……….…………….11

4.2 Hasil……………….……………...……….………………….12

BAB V PENUTUP………………………………………...…………………………….13

5.1 KESIMPULAN…………………………..………………………………13

5.2 SARAN……………………………………………..…………………….13

DAFTAR PUSTAKA………………………………………..…………………………..14

LAMPIRAN………………………………………………...……………………………15

v
DAFTAR TABEL
Tabel1.1 Pelaksanaan penelitian ....................................................................................9
Tabel1.2 Alat dan Bahan Praktikum...............................................................................10
Tabel1.3 Cara Kerja Praktikum......................................................................................10

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Proses pembuatan........................................................................................11
Gambar 1.2 Proses pembuatan………………………………………………………….11
Gambar 1.3 Hasil dalam wadah mangkuk......................................................................11

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Penggunaan sabun sudah tidak asing lagi dalam kehidupan sehari-hari. Pada
perkembangannya seperti sekarang, semakin banyak jenis sabun yang beredar di pasaran,
mulai dari yang bersifat khusus untuk kecantikan maupun umum untuk membersihkan
kotoran salah satunya adalah sabun cuci piring. Sabun cuci piring mempunyai dua
bentuk, yaitu sabun cuci piring cream dan sabun cuci piring cair. Faktor kepraktisan dan
kecepatan larut sabun dalam air pada sabun cair menyebabkan banyak orang lebih
memilih menggunakannya daripada sabun cream cuci piring. Selain itu pula disebabkan
aroma sabun cream baunya lebih menempel pada peralatan dapur serta kurang lembut di
tangan. Oleh karena itu di praktek kimia ini, kami mempelajari proses pembuatan sabun
cair cuci piring.
Sabun secara umum merupakan senyawa natrium atau kalium yang mempunyai
rangkaian karbon yang panjang dan direaksikan dengan asam lemak khususnya
trigliserida dari minyak nabati atau lemak hewani. Sabun dihasilkan oleh proses
saponifikasi, yaitu hidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol dalam kondisi basa.
Pada perkembangannya bentuk sabun menjadi bermacam-macam, yaitu sabun padat,
sabun lunak, sabun cair, dan sabun bubuk. Jika basa yang digunakan adalah NaOH, maka
produk reaksi berupa sabun keras (padat), sedangkan bila basa yang digunakan berupa
KOH, maka produk reaksi berupa sabun cair. Untuk proses lebih lanjutnya akan dibahas
semuanya dalam makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa kelebihan dan kekurangan sabun Cuci Piring ekstrak buah buahan
alami?
2. Apa saja kandungan yang terdapat pada sabun batang?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui kelebihan dan kekurangan sabun Cuci Piring ekstrak buah-


buahan alami.
2. Mengetahui kandungan yang terdapat dalam sabun Cuci Piring.
3. Menambah wawasan mengenai sabun Cuci Piring ekstrak buah-buahan
alami.
1
1.4Manfaat
1. Bagi Siswa
Meningkatkan kemampuan dalam melakukan praktikum dan
menganalisis suatu bahanatauproduk

2. Bagi Masyarakat
Segi kesehatan : Memiliki Formulasi yang Kuat
Segi ekonomi : Harga lebih variabel

2
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

2.1 Tinjauan Zaitun

Zaitun (Olea europaea) adalah pohon kecil tahunan dan hijau abadi, yang buah mudanya dapat dimakan
mentah ataupun sesudah diawetkan sebagai penyegar. Buahnya yang tua diperas dan minyaknya
diekstrak menjadi minyak zaitun yang dapat dipergunakan untuk berbagai macam keperluan. Zaitun
adalah anggota suku Oleaceae.

2.2 Budidaya Tanaman Zaitun

Menyiapkan bibit zaitun

Bibit zaitun bisa didapatkan dengan metode micro cutting yaitu dengan memotong beberapa
ruas ranting muda dari tanaman induk.

Hal penting yang perlu diperhatikan adalah dalam melakukan micro cutting adalah
pemotongannya dari tanaman induk yaitu harus pas di bawah ruas daun ke 4-6, karena akar
akan tumbuh dari pangkal ruas daun paling bawah/pada bekas pemotongan.

Kemudian daun pada ruas 2-3 bagian bawah dibuang untuk meminimalisir penguapan selama akar
belum tumbuh. Bila dipandang perlu 2-3 ruas daun yang tersisa yaitu 2-3 ruas bagian atas dipotong
masing-masing separuh dari lebar daun. buah dengan pisau atau gunting. Tangkai dipotong seperti
huruf T, jadi bagian yang dipotong adalah yang mengarah pada daun bukan pada buah. Pemanenan
sebaiknya pada pagi hari sekitar pukul 8-11 dan dilakukan secara bertahap.

Untuk mempercepat tumbuhnya akar perlu ditambahkan zat pengatur tumbuh atau ZPT baik
alami maupun sintetis, untuk cara alami dengan menggunakan bawang merah atau madu
murni.

Madu murni bisa membantu pertumbuhan akar, karena bisa melindungi luka bekas
potongan dari bakteri dan jamur.

Oleskan ZPT pada bekas potongan kemudian tancapkan pada floral foam, setelah itu
tempatkan pada media dan disungkup.

Jika pembibitan berjalan baik maka sejumlah akar bisa mulai muncul sekitar 3 minggu kemudian,
tunggu hingga akar-akar tersebut memiliki panjang rata-rata antara 3-5 cm dan mulai sedikit
3
kecoklatan. Saat itulah anda bisa memulai memindahkan bibit zaitun ke media tanam dan bisa ditaruh
pada tempat yang mendapatkan sinar matahari penuh.

2.3 Keragaman Minyak Zaitun

Minyak zaitun amat beragam, dalam spesies ini:

Jenis minyak
1. Extra Virgin Olive Oil
2. Virgin Olive Oil
3. Refined olive oil
4. Pure Olive Oil
.

2.4 Morfologi Tanaman Zaitun

 Bentuk tanaman
Pohon zaitun tumbuh tinggi sekitar 8-15 meter. Habitus pohon yang pendek dan gemuk. Daunzaitul
merupakan daun tunggal yang terletak berhadap-hadapan dan duduk pada tangkai daun, bentuk oval
memanjang dengan ukuran panjang sekitar 4-10 cm dan lebar 1-3 cm. Warna daun hijau keperakan.
Batang pohon keriput dan terpuntir Bunga berwarna putih, berbentuk lonceng, berambut halus, helai
kelopak dan mahkota bunga berjumlah sepuluh dan Buah batu, bentuk lonjong seperti buah melinjo,
berwarna hijau saat muda dan ungu kehitaman saat matang, panjang buah sekitar 1-2,5 cm. Biji zaitun
mengandung endosperm. Tanaman ini masih berkerabat dengan tanaman melati. Minyak zaitun berasal
dari buah yang diperas dan diambil minyaknya.

2.5 Kandungan Gizi Minyak Zaitun per 100 gram

Besi (Fe), Ferrum, Iron : 1,2 miligram

Energi (Energy) : 884 Kalori

Kalsium (Ca), Calcium : 14 miligram

Lemak (Fat) : 100,0 gram

Natrium (Na), Sodium : 7 miligram

Niasin, C6H5NO2, Niacin : 5,0 miligram

4
2.6 Tipe dan Varietas Zaitun

Chamomile Sevillian
Seperti zaitun Picual, spesies ini juga menghasilkan zaitun dengan ukuran yang baik meskipun mereka
lebih bulat. Jenis ini digunakan baik untuk minyak dan untuk berpakaian dan ditanam terutama di
provinsi Seville dan Huelva, Spanyol.

Chamomile Caceres
Zaitun ini juga digunakan untuk konsumsi di meja dan untuk produksi minyak. Buah ini menghasilkan
minyak yang cukup padat, dengan warna yang bisa kuning atau cerah, sedangkan rasanya tidak pahit,
meskipun bisa sedikit pedas.

Arbequina
Ini berbeda dari jenis lain karena kecil, bulat dan cukup simetris. Ini adalah salah satu varietas yang
paling dihargai untuk produksi minyak, yang biasanya buah dengan rasa manis dan dengan aroma apel
dan almond..

2.7 Ekstrak
Ekstrak adalah sedian kental yang di peroleh dengan mengekstraksi senyawa aktif dari simplisa nabati
atau simplisa hewani menggunakan pelarut yang sesuai (Depkes RI Dirjen POM, 2000).

Ekstrak dikelompokan atas dasar sifatnya, yaitu (Voight, 2005) :


1) Ekstrak encer adalah sediaan yang memiliki konsistensi semacam madu dan dapat dituang.
2) Ekstrak kental adalah sediaan yang liat dalam keadaan dingin dan tidak dapat dituang. Kandungan
airnya berjumlah sampai 30%. Tingginya kandungan ainya menyebabkan ketidakstabilan sediaan obat
karena cemaran bakteri.
3) Ekstrak kering adalah sediaan yang memiliki konsistensi dan mudah dituang. Sebaiknya memiliki
kandungan lembab tidak lebih dari 5%.
4) Ekstrak cair, ektrak yang dibuat sedemikian sehingga 1 bagian simplisa sesuai dengan 2 bagian
ekstrak cair.
Faktor yang dapat mempengaruhi mutu ekstrak yang telah dibuat menurut
(Maradona, 2013), yaitu sebagai berikut:
a. Faktor Biologi
Identitas tanaman seperti asal tumbuhan, jenis tumbuhan yang akan
digunakan, umur tumbuhan, bagian yang digunakan pada tanaman, lokasi
tumbuhan, periode pemanenan, penyimpanan bahan. Semua faktor yang telah
dijelaskan diatas akan mempengaruhi mutu ekstrak yang digunakan.
b. Faktor Kimia

5
Kandungan kimia pada bahan yang digunakan antara lain zat aktif yang
terkandung pada bahan yang digunakan, kadar rata-rata total dari senyawa aktif,
kualitas ekstrak juga dipengaruhi oleh bahan tambahan seperti larutan yang
digunakan pada saat melakukan ekstraksi.
Selain faktor yang mempengaruhi ekstrak, ada faktor penentu mutu ekstrak
yang terdiri dari beberapa aspek, yaitu : kesahihan tanaman, genetik, lingkungan
tempat tumbuh, penambahan bahan pendukung pertumbuhan, waktu panen,
penangan pasca panen, teknologi ekstraksi, teknologi pengentalan dan
pengeringan ekstrak, dan penyimpanan ekstrak (Saifudin et al., 2011).

2.8 Sabun Batang

Sabun mandi batang adalah sediaan berbentuk padat yang digunakan untuk membersihkan kulit, dibuat
dari bahan dasar sabun dengan penambahan surfaktan, penstabil busa, pengawet, pewarna dan pewangi
yang diijinkan dan digunakan untuk mandi tanpa menimbulkan iritasi pada kulit

Sabun batang ini disukai karena penggunaannya lebih praktis dan nilai higienitasnya lebih terjamin.
Anda bisa membeli sabun batang dalam botol atau kemasan refill sesuai kebutuhan. Teksturnya tetap
kental dan wangi hingga menjelang habis. Karakteristik tersebut tentu berbeda dengan sabun mandi
batang yang aromanya mulai berkurang ketika ukurannya mengecil. Fungsi sabun batang sebenarnya
sama seperti sabun batang, hanya berbeda bentuk saja. Terkadang, sabun batang juga mengandung
scrub yang berfungsi mendukung proses eksfoliasi atau pelepasan sel-sel kulit mati. Bagi Anda yang
menitikberatkan nilai kepraktisan dan efisiensi sebagai pertimbangan memilih sabun mandi, jenis sabun
batang cocok dijadikan pilihan.

2.9
A.Sabun Batang
Sabun batang adalah Sabun yang di ekstrak oleh buah-buahan alami yaitu Zaitun, dengan dilakukan
beberapa tahapan tertentu untuk membuat sabun tersebut. Sabun Batang ini dapat membuat tubuh kita
lebih wangi dengan adanya ciri khas buah Zaitun. Kulit akan lebih segar dan di jauhi dari bakteri dan
kuman yang berbahaya. Dengan adanya sabun ekstrak Zaitun ini kita lebih senang jika bertemu dengan
teman-teman karena wanginya yang ciri khas dan terdapat juga vitamin C yang bagus untuk kulit Kita.
B.Gliserin
Gliserin adalah salah satu zat cairan yang kental dan tidak berwarna dan akan dicampur dengan
air dan alkohol yang diperoleh dari lemak hewan atau nabati atau dari fermentasi glukosa.
Gliserin atau gliserin digunakan sebagai bahan kosmetik, pengawet farmasi, pelembab buah
atau tembakau, dan hal ini dapat Ini menarik oksigen ke kulit sehingga dapat menjaga
kelembaban kulit tetap terjaga. Gliserin juga dapat digunakan untuk rambut meskipun dapat
diaplikasikan pada kulit, tidak bisa hanya menerapkannya pada rambut, Menurut sebuah
6
Healthline, gliserin adalah salah satu zat asam gula alkohol yang terbuat dari lemak hewan,
tumbuhan, atau minyak bumi,khasiat yang terdapat pada gliserin diantaranya adalah sebagai
berikut.1. Mengurangi keriput kulit = dalam hal ini dapat menjaga kulit awet muda karena
mampu menunda penuaan dini.2. Mengurangi bekas jerawat = Hal ini dapat juga bisa
menggunakan glierin untuk menghilangkan bekas jerawat dan dapat dioleskan setiap hari untuk
menyamarkan dan menghilangkan bekas jerawat karena gliserin memberi nutrisi pada kulit.3.
Menghilangkan komedo = Kulit kasar akibat komedo juga bisa diatasi dengan gliserin sehingga
kulit halus dan bebas dari komedo. 4. Membuat kulit cerah = Gliserin membantu mencerahkan
kulit secara alami dan tanpa noda dan mencegah kulit bercahaya secara alami.

7
B. Pelaksanaan peneliti
Tabel1.1

Kegiatan Waktu Pelaksanaan Tempat Pelaksanaan

Persiapan 08.00-09.00 Rumah masing-masing

Berangkat ke lokasi 09.00-09.30 Di jalan

Persiapan alat & bahan praktikum 09.30-09.40 Di Rumah kediaman


Rasyida

Pelaksanaan praktikum 09.40-10.20 Di Rumah kediaman


Rasyida

Uji coba hasil akhir 10.20-10.25 Di Rumah kediaman


Rasyida

Pembersihan lokasi prktikum 10.25-10.30 Di Rumah kediaman


Rasyida

Selesai 10.30-10.45 Di Rumah kediaman


Rasyida

8
BAB 3

METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan


Tabel 1.2
Alat Praktikum Bahan Praktikum
- Wadah - Air Distilasi
- Parutan - Minyak Zaitun
- Panci - Minyak pewangi
- Soda Api

3.2 CaraKerja
Tabel 1.3
1. Pertama siapkan alat dan bahan yang sudahdisediakan.
2. Isi soda api kedalam wadah.
3. Kemudian tuang air ke dalam wadah yang sudah di isi soda api..
4. Aduk larutan air dan soda api.
5. Tuangkan minyak Zaitun.
6. Kemudian tunggu hingga 1 menit dan kita aduk hingga merata.
7. Jika sudah mendidih masukkan minyak pewangi 1sdm.
8. Tuangkan ke dalam pencetak.
9. Diamkan hingga 24 jam.
10. Keluarkan sabun dari cetakan.

10
BAB IV
HASIL dan PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Gambar1.1

Gambar1.2

11
Gambar 1.2

 Deskripsi Hasil Praktikum


Setelah melakukan percobaan disini kami ingin mendeskripsikan hasil yang kami peroleh. untuk
tekstur sabun batang yang kami buat kental, Dan setelah mengeras dan saat di gosok di tangan
keluar busa dari sabun batang tersebut dan bisa di gunakan untuk mencuci tangan, kemudian
ada aroma wangi dari melon yang cukup kuat pada saat kita menghirupnya.

4.2 Pembahasan

Sabun batang yang kami buat banyak kekurangan yang harus kami perbaiki. Percobaan
pertama membuat sabun batang gagal karena kurangnya kadar air distilasi

12
BAB V
PENUTUPAN

5.Kesimpulan
Kelebihan sabun batang diformulasikan lebih lembut dan menghidrasi kulit karena
banyak formula mengandung emolien, Selain itu, sabun batang ekstrak buah-buahan juga
lebih higienis, sehingga resiko pertumbuhan bakteri lebih kecil. Dan kemudian dengan
adanya bahan-bahan alami ini dapat membantu mengharumkan kulit menjadi wangi.
Kekurangannya, sabun batang ekstrak buah-buah ini biasanya digunakan dengan sponge
atau digosok dengan kulit maupun tangan agar berbusa lebih banyak. Disitulah bakteri
bisa berkembang jika tidak sering dicuci atau diganti.

5.1 Saran
Sabun batang pada saat ini kurang banyak di pakai baik kaum minoritas maupun mayoritas. Kebanyakan
masyarakat di Indonesia memakai sabun cair dibanding sabun batang. Dari sini kita banyak belajar baik dari
kekurangan yang udah kami buat, dalam praktikum. Disini saya berharap bisa membuat sabun batang yang
berkualitas dan alami. Karena pada dasarnya jika menggunakan bahan ekstrak buatan perisa hasilnya tidak
akan sebagus yang alami.
13
DAFTAR PUSTAKA

https://kids.grid.id/read/472891678/ketahui-4-manfaat-sabun-batang-
untuk-mandi-dari-lembabkan-kulit-hingga-lebih-ramah-lingkungan?
page=all

https://id.wikipedia.org/wiki/Zaitun

https://katadata.co.id/safrezi/berita/61c3d3681b477/12-manfaat-minyak-
zaitun-untuk-kulit-dan-kesehatan-tubuh
14

Anda mungkin juga menyukai