Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH PENDIDIKAN DALAM KEPERAWATAN

Oleh :

Nama : Dinda Dwi Pustika


Npm : 1826010048
Kelas : 3 B Keperawatan
Dosen Pengampu : Gatot Supriyanto, M.Pd

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TRI MANDIRI SAKTI

BENGKULU 2019
KATA PENGANTAR

Syukur alhamduillah, sudah seharusnya kita sebagai manusia selalu


mengucapkan syukur atas anugrah dan kekuatan sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah saya yang berjudul ”Pendidikan Dalam Keperawatan”
dengan cukup baik, makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah
Pendidikan Dalam Keperawatan.

Dalam makalah ini akan diuraikan lebih lanjut pendidikan dalam


keperawatan. Karena didalam mata perkuliahan Pendidikan Dalam Keperawatan
sangat penting untuk mempelajari Pendidikan Dalam Keperawatan.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada guru pembimbing mata kuliah


Pendidikan Dalam Keperawatan yang telah membimbing penulis dalam
menuangkan ide gagasan dalam menulis makalah ini dan ucapan terimakasih
kepada teman-teman dalam memberikan informasi.

Bengkulu, November 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................

BAB I.........................................................................................................................

PENDAHULUAN.....................................................................................................

A. Latar Belakang............................................................................................

B. Rumusan Masalah.......................................................................................

C. Tujuan Penulisan.........................................................................................

BAB II........................................................................................................................

PEMBAHASAN........................................................................................................

A. Definisi Dalam Keperawatan............................................................................

B. Sejarah Dan Perkembangan Pendidikan Dalam Keperawatan..........................

2.1 Sejarah Pendidikan dalam keperawatan.......................................................

2.2 Perkembangan Keperawatan di Indonesia...................................................

2.3 Perkembangan Profesi Keperawatan.............................................................

C. Tujuan Pendidikan Dalam Keperawatan...........................................................

D. Fungsi Pendidikan Keperawatan.......................................................................

BAB III......................................................................................................................

PENUTUP..................................................................................................................

A. Kesimpulan..................................................................................................

B. Saran............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan t keperawatan sangat berperan dalam membina sikap, pandangan


dan kemampuan professional, lulusannya. Diharapkan perawat mampu bersikap
dan berpandangan professional, berwawasan keperawatan yang luas, serta
mempunyai pengetahuan ilmiah keperawatan yang memadai, dan menguasai
keterampilan professional secara baik dan benar (Husin, 1966).

Sebagai perawat profesioanal diperoleh kepuasaan kerja yang selanjutnya


memacu pencapaian kemampuan melalui penampilan kerja yang lebih baik lagi.
Kemampuan berpikir kritis dalam mengambil keputusan serta mampu
mempertanggungjawabkan keputusan dan tindakan yang dilakukan merupakan
salah satu factor utama tercapainya kepuasaan kerja (Jones dan Beck, 1996).
Kepuasaan kerja perawat akan menghasilkan kepuasaan pada pemakai jasa
keperawatan, baik masyarakat maupun intitusi tempat bekerja.

A. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang tersebut, dapat ditarik rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana definisi pendidikan dalam keperawatan?
2. Sejarah dan manfaat pedidikan dalam keperawatan?
3. Perkembangan keperawatan di Indonesia?
4. Perkembangan organisasi profesi keperawatan?
5. Tujuan pendidikan dalam keperawatan?
6. Fungsi pendidikan keperawatan?

4
B. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, penulisan makalah ini
bertujuan sebagai berikut:
1. Mahasiswa mengetahui Bagaimana definisi pendidikan dalam
keperawatan?

2. Mahasiswa mengetahui Sejarah dan manfaat pedidikan dalam


keperawatan?
3. Mahasiswa mengetahui Perkembangan keperawatan di Indonesia?

4. Mahasiswa Mengetahui Perkembangan organisasi profesi


keperawatan?

5. Mengetahui Tujuan pendidikan dalam keperawatan?

6. Mengetahui Fungsi pendidikan keperawatan?

5
BAB II

PEMBAHASAN

A.    Defenisi Pendidikan dalam Keperawatan

 Untuk mengatahui  definisi pendidikan  dalam perspektif kebijakan, kita


telah memiliki rumusan formal dan   operasional, sebagaimana termaktub
dalam UU No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS, yakni: Pendidikan
adalahusaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar danproses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.

 Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan


bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang
komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga kelompok dan
masyarakat, baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses
kehidupan manusia.

 Pendidikan dalam keperawatan adalah usaha sadar dan terencana untuk


mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya sesuai dengan ilmu dan kiat
keperawatan yang dimilikinya sehingga dapat diaplikasikan dalam bentuk
pelayanan professional yang berbentuk bio-psiko-sosio-spiritual yang
komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga kelompok dan
masyarakat, baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses
kehidupan manusia.

6
 Pendidik kesehatan adalah : seseorang yang memberi pendidikan maupun
bimbingan kepada  orang lain dibidang kesehatan, dengan tujuan
terjadinya perubahan tingkah laku positif  tentang kesehatan untuk
mencapai derajat kesehatan yang optimal.

 Peserta didik adalah : klien (individu,keluarga,masyarakat) yang


mendapatkan materi pendidikan atau bimbingan di bidang kesehatan,
sehingga klien tersebut secara mandiri mau melakukan perubahan tingkah
laku yang positif dan permanen dalam meningkatkan derajat kesehatannya.

B.     Sejarah dan Perkembanagan Pendidikan dalam Keperawatan

      2.1     Sejarah Pendidikan dalam Keperawatan

 Zaman purbakala ( Primitif Culture )

Manusia percaya bahwa apa yang ada di bumi, mempunyai kekuatan


spritual/mistik yang mempengaruhi kehidupan manusia (animisme) Sakit di
sebabkan oleh kekuatan alam/kekuatan gaib (batu-batu besar, gunung tinggi &
pohon-pohon besar) serta masyarakat masih percaya pada dukun

 Zaman mesir

Masyarakat percaya dewa ibis mampu menyembuhkan penyakit di Cina, syetan


sebagai penyebab penyakit akibatnya perawat tidak di perkenankan untuk
merawat.

 Pertengahan abad VI masehi

Keperawatan berkembang di benua asia tepatnya asia barat daya yaitu timur
tengah seiring dengan  perkembangan agama Islam.

 Abad VII

7
Di jazirah Arab berkembang pesat ilmu pengetahuan seperti ilmu pasti, ilmu
kimia, hygiene dan obat-obatan.

Keperawatan mengalami kemajuan dengan prinsip dasar kesehatan pentingnya


kebersihan diri (personal hygiene), kebersihan makanan, air & lingkungan. Tokoh
yang terkenal dari dunia arab pada masa itu adalah Rafidah.

 Permulaan abad XVI

Orientasi masyarakat pada saat terjadi perang dimana rumah ibadah banyak yang
tutup yang biasanya di gunakan untuk merawat orang sakit.

Perawat di gaji rendah dengan jam kerja yang lama pada kondisi kerja yang
buruk. Sisi positif dari perang untuk perkembangan keperawatan korban banyak
membutuhkan tenaga sukarela sebagai perawat (orde-orde agama, istri yg
mengikuti suami perang & tentara-tentara yang merangkap sebagai perawat)
konsep P3K.

Rumah sakit yang berperan besar tahap perkembangan keperawatan pada masa
kini (zaman pertengahan) yaitu hotel Dieu di Lion awalnya perawat mantan seks
yang bertobat, tidak lama kemudian menggunakan perawat yang terdidik dari
rumah sakit tersebut.

Hotel Dieu di Paris orde agama, setelah revolusi orde agama dihapus di ganti
orang-orang bebas yang tidak terikat agama, pelapor perawat terkenal rumah
sakit ini yaitu Genevieve Bouquet

St. Thomas Hospital, di dirikan tahun 1123 M Florence Nigtingale


memperbaharui keperawatan.

 Pertengahan abad XVIII – XIX

Keperawatan mulai di percaya orang yaitu Florence Nigthingale.


Beliau lahir tahun 1820 dari keluarga kaya, terhormat, tumbuh & berkembang di
Inggris, di terima mengikuti kursus pendidikan perawat usia 31 tahun.

8
     2.2      Perkembangan Keperawatan Di Indonesia

Masa pemerintahan Belanda

 Perawat berasal dari penduduk pribumi (Velpleger) di bantu penjaga orang


sakit (Zieken Oppaser)

 Bekerja di R.S Binnen Hospital di Jakarta (1799) memelihara kesehatan


staf & tentara Belanda

 Membentuk dinas kesehatan tentara & dinas kesehatan rakyat

Masa VOC (Gubenur Inggris Rafles 1812-1816)

 Kesehatan adalah milik manusia melakukan pencacaran umum.

 Membenahi cara perawatan pasien dengan gangguann jiwa.

 Memperhatikan kesehatan & perawatan para tahanan.

2.3    Perkembangan Organisasi Profesi Keperawatan

Beberapa organisasi keperawatan

1. ICN (International Council of Nurses) organisasi profesional wanita


pertama di dunia di dirikan tgl 1 Juli 1899 o/ Mrs.Bedford Fenwick.

Tujuannya:

 Memperkokoh silaturahmi perawat seluruh dunia

 Memberi kesempatan bertemu bagi perawat di seluruh dunia untuk


membicarakan masalah keperawatan.

 Menjunjung peraturan dlm ICN agar dapat mencapai kemajuan dalam


pelayanan, pendidikan keperawatan berdasarkan kode etik profesi
keperawatan.

9
1. ANA di dirikan tahun 1800 yg anggotanya dari negara- negara bagian,
berperan:

 Menetapkan standar praktek keperawatan.

 Canadian Nurse Association (CNA) tujuan sama dengan ANA


memberikan izin praktek keperawatan mandiri.

1. NLN (National League for Nursing) di dirikan tahun 1952, tujuan untuk
pengembangan & peningkatan mutu pelayanan keperawatan &
pendidikkan keperawatan.

2. British Nurse Association di dirikan tahun 1887, tujannya:

memperkuat persatuan & kesatuan seluruh perawat di Inggris & berusaha


memperoleh pengakuan terhadap profesi keperawatan.

1. PPNI di dirikan 17 Maret 1974.

C.    Tujuan Pendidikan Dalam Keperawatan

Tujuan pendidikan sering bersifat sangat umum, seperti menjadi manusia yang
baik, bertanggung jawaab, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengabdi
kepada masyarakat, bangsa dan negara, dan sebagainya.

Dalam dunia pendidikan dikenal sejumlah usaha untuk menguraikan tujuan


yang sangat umum tersebut. Salah seorang diantaranya adalah Herbert Spencer
(1860) yang menganalisis tujuan pendidikan dalam lima bagian, yang berkenaan
dengan:

1. Kegiatan demi kelangsungan hidup.

2. Usaha mencari nafkah.

3. Pendidikan anak.

4. Pemeliharaan hubungan dengan masyarakat dan negara.

10
5. Penggunaan waktu senggang.

Tujuan pendidikan yang dikemukakan Herbert Spencer tersebut didasarkan


atas apa yang dianggapnya paling berharga dan perlu untuk setiap orang bagi
kehidupannya dalam masyarakat.

Bloom cs mebedakan tiga kategori tujuan pendidikan, yaitu :

1. Kognitif (head)

Tujuan kognitif berkenaan dengan kemampuan individual mengenal dunia


sekitarnya yang meliputi perkembangan intelektual atau mental. Tujuan kognitif
dibagi dalam 6 bagian, yaitu;

a). Knowledge (Pengetahuan)

Meliputi informasi dan fakta yang dapat dikuasai melalui hafalan untuk diingat.

b). Comprehension (Pemahaman)

Merupakan kesanggupan untuk menyatakan suatu definisi, rumusan, menafsirkan


suatu teori.

c). Application (Penerapan)

Merupakan kesanggupan menerapkan atau menggunakan suatu pengertian,


konsep, prinsip, teori yang memerlukan penguasaan pengetahuan dan pemahaman
yang lebih mendalam.

d). Analysis (Analisis)

Yaitu kemampuan untuk menguraikan sesuatu dalam unsur-unsurnya misalnya


analisis hubungan antara masyarakat dengan alam dan jagad raya.

e). Synthesis (Sintesis)

Yaitu kesanggupan untuk melihat hubungan antara sejumlah unsur.

F). Evaluation (Penilaian)

11
Penilaian berdasarkan bukti-bukti atau kriteria tertentu.

2. Afektif (heart)

Tujuan afektif mengenai perkembangan sikap, perasaan, dan nilai-nilai


atau perkembangan emosional dan moral.  Tujuan afektif dibagi dalam 5 bagian,
yaitu;

a). Receiving

Menerima, menaruh perhatian terhadap nilai tertentu.

b). Responding (Merespon)

Yaitu memperlihatkan reaksi terhadap norma tertentu, menunjukan kesediaan dan


kerelaan untuk merespon, merasa puas dalam merespon.

c). Valuing (Menghargai)

Yaitu menerima suatu norma, menghargai suatu norma, dan mengikat diri pada
norma tersebut.

d). Organization (Organisasi)

Membentuk suatu konsep tentang suatu nilai, menyusun suatu sistem nilai-nilai.

e). Characterization by Value or Value Complex

Mewujudkan nilai-nilai dalam pribadi sehingga merupakan watak seseorang,


norma itu menjadi bagian diri pribadi.

3. Psikomotor (hand)

Tujuan psikomotor menyangkut perkembangan keterampilan yang


mengandung unsur motoris.

Peran perawat tidak hanya care giver (pemberi asuhan) saja tetapi juga
sebagai concelor, educator dan concultant, sehingga dengan perannya tersebut
seorang perawat memerlukan pengetahuan tentang pendidikan agar bisa

12
memberikan pendidikan secara sistematis sesuai cara, metode dan media
pendidikan yang benar dan tepat terhadap klien, sehingga hasil dari pendidikan
yang diberikan kepada klien bisa tercapai tepat sasaran dan tepat guna.

Perawat Harus menguasai bidang pendidikan, karena dengan mempelajari


ilmu pendidikan seorang mahasiswa prodi keperawatan diharapkan dapat
memberi dan menerima informasi yang akan dibutuhkan dalam menghadapi
pasien ( orang lain) sehingga mampu mengarahkan pada pencapaian kompetensi
profesional.

D.    Fungsi Pendidikan Keperawatan

1. Fungsi pendidikan

Fungsi ini terdiri atas tiga hal yang perlu mendapat perhatian yaitu :

1. Peserta didik dalam hal kaulifikasi/persyaratan, mekanisme seleksi dan


penerimaan, serta daya tampung peserta didik.

2. Proses pendidikan yang mencakup tujuan pendidikan/rumusan


kompetensi, kurikulum pendidikan, proses pembelajaran/evaluasi hasil
belajar, fasilitas sumber daya pendidikan, dan rumah sakit pendidikan.

3. Lulusan yang mencakup kaulifikasi/persyaratan, mekanisme penilaian


akhir/keprofesian, dan jumlah yang diluluskan dan sebaran.

4. Fungsi penelitian

Fungsi ini mencakup :

1. Berperan aktif dalam riset dasar dan terapan, pengembangan ilmu


pengetahuan ilmu keperawatan, mengembangangkan teknologi
keperawatan, meningkatkan mutu, dan memperluas jangkauan pelayanan

2. Manfaatkan tekhnologi maju secara tepat dalam rangka meningkatkan


mutu dan memperluas jangkauan pelayanan professional

13
3. Melaksanakan berbagai bentuk kegiatan ilmiah yang meliputi
ceramah/diskusi ilmiah, forum ilmiah, tulisan ilmiah/majalah ilmiah dan
pengawal ilmu keperawatan.

4. Fungsi pengabdian masyarakat

Fungsi ini mencakup :

1. Pelayanan kepada masyarakat melalui berbagai bentuk, sifat dan jenjang


pelayanan kepada masyarakat, serta membangun model pelayanan/asuhan
keperawatan

2. Pendidikan dan bimbingan masyarakat dengan cara membina kemampuan


masyarakat mengatasi masalah keperawatan yang dihadapi.

3. Mengarahkan kemampuan masyarakat untuk mengorganisir dan


melaksanakan pelayanan/asuhan keperawatan professional

4. Memberi konsultasi dalam keperawatan kepada berbagai pihak yang


memerlukan.

E.     Penataan Pendidikan Tinggi Keperawatan

Penataan pendidikan ini dimulai dengan penataan system pendidikan


keperawatan yang dimulai dari:

1. Program pendidikan D-III keperawatan program pendidikan ini akan


menghasilkan perawat Vokasional (ahli madya keperawatan) yang
dikembangkan dengan landasan keilmuan dan keprofesian serta
diharapkan memiliki tingkah laku dan kemampuan professional serta
akuntabel dalam melaksanakan asuhan keperawatan dasar secara mandiri
dibawa sepervisi. Mereka diharapkan mempunyai kemampuan
mengelolah peraktek keperawatan yang sesuai dangan kebutuhan klien.

14
2. Program pendidikan ners

Program pendidikan ini menghasilkan sarjana keperawatan dan professional


(Ns = first professional degree) dengan sikap, tingkah laku, dan kemampuan
professional, serta akuntabel untuk melaksanakan asuhan keperawatan dasar
sampai dengan tingkat kerumitan tertentu secara mandiri. Mereka dituntut untuk
memiliki kemampuan dalam meningkatkan mutu pelayanan dengan
memanfaatkan IPTEK keperawatan yang maju secara tepat guna, serta
kemampuan melaksanakan riset keperawatan dasar dan penerapan yang
sederhana.

1. Program magister keperawatan program ini menghasilkan perawat ilmuan


(scintist) dengan sikap tingkah laku dan kemampuan sebagai ilmuan
keperawatan yang diharapkan mempunyai kemampuan: meningkatkan
pelayanan profesi dengan jalan penelitian dan pengembangan,
berpartisipasi dalam pengembangan bidang ilmunya, mengembangkan
penampilanya dalam spectrum yang lebih luas dengan mengaitkan
ilmu/profesi yang serupa serta merumuskan pendekatan penyelesaian
berbagai masalah masyarakat dengan cara penalaran ilmiah (keputusan
Mendikbud Nomor.056/U/1994/pasal 2 ayat 3).

2. Program pendidikan ners spesialis

Program pendidikan ini menghasilkan perawat ilmuan (magister) dan


professional (Ns spesialis = second professional degree) dengan sikap, tingkah
laku, dan keterampilan professional serta akuntabel untuk melaksanakan prektik
keperawatan spesialistik ners spesialis merupakan ilmuan dalam bidang ilmu
keperawatan klinik dengan kemampuan dan tanggung jawab sebagai ilmuan klinik
(SK Mendikbud No.056/U/1994).

F.    Sistem Pendidikan Tinggi Keperawatan

Kata sistem menjadi populer dengan munculnya pendekatan sistem yang


digunakan dalam berbagai bidang ilmu. Sistem secara teknis berarti seperangkat

15
komponen yang saling berhubungan dan bekrja bersama – sama untuk mencapai
suatu tujuan . kata sistem berasal dari bahasa latin (syst dan ema) dan bahasa
yunani (sust dan ema ) adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau
elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi,
atau energi. istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan suatu kesatuan
yang berintraksi, ketika suatu model matematika sering kali dapat buat.

Sistem merupakan kesatuan bagian – bagian yang saling berhubungan


yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak. misalnya,
negara yang merupakan suatu kumpulan dalam beberapa elemen kesatuan lain
seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara
dengan rakyat sebagai penggeraknya. ‘’ sistem’’ sering kali digunakan baik dalam
prcakapan sehari-hari , forum diskusi maupun dokumen ilmiah.

Landasan pembangunan sistem pendidikan tinggi keperawatan di indonesia


merupakan bagian terintegrasi dari sistem pendidikan tinggi nasional karena
hakikat pendidikan tinggi keperawatan sebagai pendidikan profesi dan tuntutan
kebutuhan masyarakat. Melalui pelaksanaan tiga fungsi pokok pendidikan tinggi
keperawatan, yaitu pendidikan keperawatan, riset keperawatan dan
pengabdian masyarakat ,di harapkan pendidikan tinggi keperawatan
menghasilkan berbagai karakter dan sifat lulusan yang kompoten dalam bidang
pelayanan dan konsultasi keperawatan bagi masyarakat. Pengembangan
kurikulum pendidikan keperawatan merupakan pandangan filosifis atau
paradigma tentang keperawatan , orientsi pendidikan tinggi , kerangka konsep
pendidikan tinggi keperawatan , dan kelompok ilmu keperawatan.

G.    Pendidikan Profesi Keperawatan

Pendidikan tinggi keperawatan dikembangkan berdasarkan dan bertolak


dari paradigma keperawatan. Orientasi pendidikan tinggi keperawatan yang
mantap dan kerangka konsep pendidikan tinggi yang kokoh memungkinkan
profesi keperawatan menghadapi masa depan dan tidak tergoyangkan oleh
perubahan – perubahan pandangan perorangan, terutama yang bersifat

16
menyimpang dari hakikat keperawatan yang sesungguhnya. Kperawatan
berkeyakinan dan berpandangan bahwa manusia dan kemanusian merupakan
focus utama dari setiap upaya pelayanan keperawatan dengan menjunjung tinggi
nilai dan martabatnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Bertolak dari pandangan
ini disusun paradigm keperawatan yang terdiri dari 4 konsep yaitu manusia,
lingkungan, sehat, dan Keperawatan.

Kelly  (1981) dalam Ma’rifin (2003) mengembangkan criteria profesi meliputi :

1. Layanan yang diberikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi
kemanusiaan.

2. Adanya body of knowledge yang khusus dipelajari dan dikembangkan


melalui proses penelitian.

3. Layanan yang diberikan termasuk aktivitas intelektual, tanggung jawab


dan tanggung gugat secara individu merupakan suatu tangtangan yang
besar dan harus dijawab.

4. Perawat praktisi relative bebas dan dapat mengontrol kebijakan dan


aktivitas yang mereka perbuat (otonomi).

5. Perawat praktisi harus memiliki dasar pendidikan di institusi pendidikan


tinggi.

6. Perawat praktisi`memberikan pelayanan dengan motivasi altruistikdan


menganggap bahwa pekerjaan yang mereka lakukan merupakan kegiatan
terpenting di hidupnya

7. Terdapat kode etik yang memberikan panduan dalam mengambil


keputusan dan meneruskan praktik yang mereka lakukan

8. Terdapat organisasi profesi yang dapat memberikan bantuan dan dorongan


dalam menerapkan standar praktek keperawatan.

17
Pendidikan keperawatan sebagai pendidikan profesi mengarahkan hasil
pendidikan menjadi tenaga professional. Melalui sistim pendidikan ini, dihasilkan
perawat yang dapat menjalankan peran dan fungsinya sesuai dengan tuntutan
profesi untuk memberikan pelayanan professional kepada masyarakat. Peran
perawat sebagai :

1. Mitra kerja

Hubungan perawat-klien merupakan hubungan yang memerlukan kerja sama yang


harmonis atas dasar kemitraan sehingga perlu dibina rasa saling percaya,
mengasihi dan menghargai.

2. Sumber informasi

Perawat harus mampu memberikan informasi yang akurat, jelas, dan rasional
kepada klien dalam suasana yang bersahabat dan akrab.

3. Pendidik

Perawat harus berupaya memberikan pendidikan, pelatihan dan bimbingan pada


klien atau keluarganya terutama dalam mengatasi masalah kesehatan.

4. Pemimpin

Perawat harus mampu memimpin klien atau keluarga untuk memecahkan masalah
kesehatan melalui proses kerja sama dan partisipasi klien.

5. Wali atau pengganti

Perawat merupakan individu yang dipercaya klien untuk berperan sebagai orang
tua, tokoh masyarakat atau rohaniawan guna membantu memenuhi kebutuhan.

6. Konselor

Perawat harus dapat memberi bimbingan terhadap masalah klien sehingga


pemecahan masalah akan mudah dilakukan.

18
Akan tetapi pendidikan profesi keperawatan yang bertujuan mewujudkan
pelayanan professional harus dilandasi oleh kemampuan meneliti dari peserta
didiknya. Kemampuan ini ditimbulkan melalui keingintahuan yang tinggi selama
proses pendidikan yang dipelihara sedemikan rupa sehingga setelah lulus perawat
dapat memberikan pelayanan keperawatan yang berbasis fakta (Evidence based
practice).

19
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan dalam Keperawatan merupakan suatu proses
perkembangan yang selalu berubah secara dinamis dimana seseorang
dapat menerima atau menolak keterangan baru, sikap baru dan perilaku
baru yang ada hubungannya dengan tujuan hidup sehat. Perawat berperan
dalam memberikan pendidikan kesehatan yang bertujuan untuk mengubah
perilaku individu dan masyarakat (dalam hal ini pasien dan keluarganya)
di bidang kesehatan. Salah satu pendidikan kesehatan yang diberikan
adalah mengenai perilaku kesehatan, yakni respons seseorang terhadap
rangsangan atau objek-objek yang berkaitan dengan sehat-sakit, penyakit,
dan faktor-faktor yang mempengaruhi sehat -sakit

B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan sebaiknya
merujuk ke sumber referensinya langsung untuk keperluan informasi
tambahan.

20
DAFTAR PUSTAKA

Simamora Roymond H.,M.Kep, Ns.2009.Pendidikan Dalam


Keperawatan.Jakarta:EGC.

Salam dan Salmon,Ferry.2009. Pendidikan Dalam Keperawatan.Jakarta:Salemba.

Keperawatanadil.blogspot.com/2007/11/pendidikan-keperawatan.html

Akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/12/04/definisi-pendidikan-definisi-
pendidikan-menurut-uu-no-20-tahun-2003-tentang-sisdiknas/

21

Anda mungkin juga menyukai