Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, dimana atas rahmat dan
karuniaNya kami dapat menyusun makalah yang mengangkat tentang Teori dan
Model Keperawatan Konseptual menurut Myra Estrin Levine.
Dalam proses penyusunan makalah ini, tentu saja kelompok 11 mengalami
banyak permasalahan. Namun berkat arahan dan dukungan dari rekan-rekan akhirnya
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini, kelompok
11 mengucapkan terima kasih kepada Dosen Mata Perkuliahan Konsep Dasar
Keperawatan, yaitu Bapak Dedi Wahyudin yang telah membimbing kami dalam
proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih belum sempurna, baik dari isi maupun
cara penulisannya, maka dari itu kelompok 11 berterima kasih apabila ada kritik dan
saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya
Program Studi Konsep Dasar Keperawatan.

Sukabumi,
Penyusun

Kelompok 11

i
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang 1
1.2 Tujuan Penulisan . 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Biografi Myra Estrin Levine... 2
2.2 Konsep utama . 3
2.3 Konsep Dasar Model Konservasi Levine 4
2.4 Teori Levine dan Proses Keperawatan 5
2.5 Komposisi Model Konservasi . 6
2.6 Konsep Kunci (Konservasi Prinsip). 7
2.7 Sumber Teori Levine .. 8
2.8 Gambaran Umum Teori Levine .. 8
2.9 Asumsi 9
2.10 Kelemahan dan Kelebihan Teori Levine 9

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan. 11
3.2 Saran... 11

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan suatu
bentuk pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu pengetahuan keperawatan.
Perkembangan ilmu pengetahuan keperawatan saat ini tidak terlepas dari upaya ahli
keperawatan yang mengembangkan berbagai konsep dan model teori keperawatan
untuk memberikan arah bagi perawat dalam melaksanakan kegiatan keperawatan.
Salah satu grand theory keperawatan adalah model keperawatan konservasi
yang dikembangkan oleh Myra Estrin Levine. Tiga konsep utama konservasi model
adalah holistik, adaptasi, dan konservasi (Tomey&Alligood, 2006). Tujuan dari model
ini adalah untuk meningkatkan adaptasi dan mempertahankan keutuhan menggunakan
prinsip-prinsip konservasi.
Berdasarkan tulisan diatas kelompok ingin mencoba untuk menggali lebih
jauh mengenai model konservasi levine dalam penerapannya dalam pemberian asuhan
keperawatan. Contoh kasus dan proses asuhan keperawatannya dibahas secara khusus
berdasar model konservasi Levine
1.2 Tujuan
1. Memenuhi tugas dalam mata Kuliah Ilmu Keperawatan Dasar II
2. Untuk lebih memahami konsep model konservasi Levine.
3. Dapat menghubungkan dan menganalisa model konsep konservasi Levine
dengan proses keperawatan.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Biografi Myra Estrin Levine

Myra Estrin Levine (1920-1996) lahir di Chicago, Illinois. Ia adalah anak


tertua dari tiga bersaudara. Levine mengembangkan minat dalam perawatan karena
ayahnya sering sakit (mengalami masalah gastrointestinal) dan memerlukan
perawatan(George, 2002).
Levine lulus dari Cook County School of Nursing tahun 1944 dan
memperoleh gelar Bachelor Science of Nursing (BSN) dari University of Chicago
pada tahun 1949. Setelah lulus, Levine bekerja sebagai perawat sipil untuk US Army,
sebagai supervisor perawat bedah, dan administrasi keperawatan. Setelah
mendapatkan gelar Master Science of Nursing (MSN) di Wayne State University pada
tahun 1962, ia mengajar keperawatan di berbagai lembagaseperti University of
Illinois di Chicago dan Tel Aviv University di Israel. Levine menulis 77 artikel yang
dipublikasikan yang termasuk artikel An Introduction to Clinical Nursing yang
dipublikasikan berulang kali pada tahun pada tahun 1969, 1973 & 1989.Ia juga
menerima gelar doktor kehormatan dari Loyola University pada tahun
1992(Tomey&Alligood, 2006).
Levine meninggal pada tanggal 20 Maret 1996 di usianya ke 75 tahun. Levine
pribadi menyatakan bahwa ia tidak bertujuan khusus untuk mengembangkan Teori
keperawatan, tetapi ingin menemukan cara untuk mengajarkan konsep-konsep utama
2
dalam Keperawatan Medikal Bedah dan berusaha untuk mengajarkan siswa
keperawatan sebuah pendekatan baru dalam kegiatan keperawatan. Levine juga ingin
berpindah dari praktek keperawatan pendidikan yang menurutnya sangat prosedural
dan kembali fokus pada pemecahan masalah secara aktif dan perawatan pasien
(George, 2002).
2.2 Konsep Utama
Selama bertahun-tahun, perawat (seperti Myra Levine) telah mengembangkan
berbagai teori yang memberikan penjelasan yang berbeda dari disiplin keperawatan ,
yaitu sebagai berikut:
2.2.1 Orang
Seseorang adalah holistik sedang yang terus berupaya untuk menjaga
keutuhan dan integritas. Orang juga digambarkan sebagai individu yang unik dalam
persatuan dan kesatuan, perasaan, percaya, berpikir dan seluruh sistem dari sistem.
2.2.2 Lingkungan
Lingkungan melengkapi keutuhan individu. Lingkugan terbagi menjadi 2
bagian yaitu lingkungan internal dan eksternal :
a. Lingkungan internal menggabungkan aspek fisiologi dan patofisiologi dari
individu dan konstan ditantang oleh lingkungan eksternal. Lingkungan internal juga
adalah integrasi dari fungsi tubuh yang menyerupai homeorhesis daripada
homeostasis dan tunduk terhadap tantangan dari lingkungan eksternal, yang selalu
merupakan bentuk energi.
b. Lingkungan eksternal dibagi ke dalam lingkungan persepsi, operasional,
dan konseptual. Lingkungan persepsi adalah bagian dari lingkungan eksternal yang
individu menanggapi dengan organ-organ indera mereka dan termasuk cahaya, suara,
sentuhan, suhu, kimia perubahan yang berbau atau terasa, dan rasa posisi dan
keseimbangan. Lingkungan operasional adalah bagian dari lingkungan eksternal yang
berinteraksi dengan jaringan hidup meskipun individu tidak memiliki organ perasa
yang dapat merekam adanya faktor dan mencakup semua bentuk radiasi,
mikroorganisme, dan polutan. Lingkungan konseptual adalah bagian dari lingkungan
eksternal yang terdiri dari bahasa, ide, simbol, dan konsep dan penemuan dan
mencakup pertukaran bahasa, kemampuan berpikir dan pengalaman emosi, sistem
nilai, keyakinan agama, etnis dan tradisi budaya, dan psikologis individu pola yang
berasal dari pengalaman hidup.
3
2.2.3 Kesehatan
Sehat dan sakit merupakan pola perubahan adaptif. Kesehatan tersirat berarti
persatuan dan kesatuan dan "merupakan adaptasi keutuhan dan sukses". Tujuan
keperawatan adalah untuk meningkatkan kesehatan. Levine (1991, hal 4 )
2.2.4 Perawatan
Perawatan melibatkan terlibat dalam "interaksi manusia" (Levine, 1973).
"Perawat itu masuk ke dalam kemitraan pengalaman manusia di mana saat-saat
berbagi dalam waktu beberapa sepele, beberapa dramatis-daun tandanya selamanya
pada setiap pasien" (Levine, 1977). Tujuan keperawatan adalah untuk
mempromosikan adaptasi dan memelihara keutuhan (kesehatan).

2.3 Konsep Dasar Model Konservasi Levine


Teori keperawatan Myra Levine dirumuskan pada tahun 1966 dan
dipublikasikan pada tahun 1973,menggambarkan pasien sebagai mahkluk hidup
terintegrasi yang saling berinteraksi dan beradaptasi terhadap lingkungannya.
Lervine percaya bahwa intervensi keperawatan merupakan aktivitas konservasi ,
dengan konservasi energi sebagai pertimbangan utama (Fawcett,1989).Sehat
dipandang dari sudut konservasi energi dalam lingkup area sebagai berikut , Levine
menyebutnya sebagai empat prinsip konservasi dalam keperawatan :
2.3.1 Konservasi Energi
Tujuan dari konversi energi ini adalah untuk menghindari penggunaan energi
yang berlebihan atau kelelahan.Karena individu memerlukan keseimbangan energi
dan memperbaharui energi secara konstan untuk mempertahankan aktifitas
hidup.Dalam praktek keperwatan hal ini terlihat di ruang rawat pasien disamping
tempat tidur pasien.
2.3.2 Konservasi Struktur Integritas
Penyembuhan adalah suatu proses pergantian dari penetapan struktur .Seorang
perawat harus membatasi jumlah yang terlibat dengan penyakit melalui perubahan
fungsi dan campur tangan keperawatan
2.3.3 Konservasi integritas personal
Seorang perawat harus dapat menghargai diri pasien .Hal ini bisa terlihat
ketika klien dipanggil dengan namanya .Sikap menghargai tersebut terjadi karena
adanya proses nilai personal yang menyediakan privasi selama prosedur.
4
2.3.4 Konservasi Integritas Sosial
Kehidupan berarti komunitas ,sosial dan kesehatan merupakan keadaan sosial
yang telah ditentukan .Oleh karena itu ,perawat berperan menyediakan kebutuhan
terhadap keluarga ,membantu kehidupan religius dan menggunakan hubungan
interpersonal .

2.4 Teori Levine Dan Proses Keperawatan


Teori perawatan Levine pada pokoknya sama dengan elemen-elemen proses
perawatan. Menurutnya harus selalu mengobservasi klien, memberikan intervensi
yang tepat sesuai dengan perencanaan dan mengevaluasi. Semua tindakan ini
bertujuan untuk membantu klien. Menurutnya dalam perawatan klien, perawat dan
klien harus bekerja sama.
Dalam teori Levine, klien dipandang dalam posisi ketergantungan, sehingga
kemampuan klien terbatas untuk berpartisipasi dalam pengumpulan data,
perencanaan, implementasi atau semua fase dari posisi ketergantungan. Klien
membutuhkan bantuan dari perawat untuk beradaptasi terhadap gangguan
kesehatannya. Perawat bertanggung jawab dalam menentukan besarnya kemampuan
partisipasi klien dalam perawatan. Hal ini juga mempengaruhi kesiapan klien dalam
menghadapi lingkungan eksternal. Menurut Levine, jika anggota keluarga
membutuhkan suatu perjanjian maka keluarga harus menjadi sasaran pengkajian.
Dalam pengkajian menyeluruh, perawat menggunakan empat prinsip teori Levine
yang disebut pedoman pengkajian. Kemudian perawat mengumpulkan sumber energi
klien yaitu nutrisi, istirahat (tidur), waktu luang, pola koping, hubungan dengan
anggota keluarga/orang lain, pengobatan, lingkungan dan penggunaan energi yakni
fungsi dari beberapa sistem tubuh, emosi dan stress sosial dan pola kerja. Juga data
tentang integritas struktur klien yaitu pertahanan tubuh, struktur fisik, integritas
personal (sistem diri klien) yakni keunikan, nilai, kepercayaan dan integritas sosial
yakni : proses keputusan dari klien dan hubungan klien dengan orang lain serta
kesukaran dalam berhubungan dengan orang lain atau masyrakat.
Setelah mengumpulkan semua data, perawat menganalisa data secara
menyeluruh. Analisa ini mencerminkan keseimbangan kekuatan dan kelemahan dari
diri klien pada empat area pengkajian (prinsip konservasi). Analisa ini juga
membutuhkan pengumpulan data lebih banyak. Dalam menganalisa, konsep dan teori
5
dari disiplin lain juga sama penekanannya. Proses perawatan menekankan kualitas
dari aktifitas klien dan perawat. Bagaimanpun, Levine tidak secara khusus
mengidentifikasikan atau menekankan kebutuhan sebagai tujuan akhir.
Tujuan harus mencerminkan usaha membantu klien untuk beradaptasi dan mencapai
kondisi sehat. Dalam fase perencanaan, perawat harus menetapkan tujuan :
1. Menetapkan strategi yang dipakai untuk perencanaan.
2. Menentukan tingkat perencanaan yang harus dikembangkan untuk
mencapai suatu tujuan
Levine menyatakan perawat harus mempunyai dasar pengetahuan praktis,
kemudian tahapan dari perencanaan perawatan harus berdasar dari prinsip, hukum,
konsep, teori, dan pengetahuan tentang diri manusia. Dalam mengembangkan
perencanaan perawat harus meningkatkan kemampuan partisipasi klien dalam
perencanaan perawatan dan mengidentifikasi tingkat partisipasi klien. Selama fase
evaluasi perawat bertanggung jawab untuk memberikan perawatan kepada klien.
Teori Levine menyatakan bahwa :
1. Perawat harus memiliki skill untuk melaksanakan intervensi keperawatan.
2. Intervensi perawat mendorong adaptasi klien.
3. Dalam fase evaluasi perawat memusatkan respon dari klien untuk
melakukan tindakan perawatan.
4. Perawat mengumpulkan data tentang respon klien untuk menetukan
intervensi perawatan yaitu tentang pengobatan atau support.

2.5 Komposisi Model Konservasi


Levine's Conservation Model difokuskan dalam mempromosikan adaptasi dan
mempertahankan keutuhan menggunakan prinsip-prinsip konservasi. Panduan Model
perawat untuk fokus pada pengaruh dan tanggapan pada tingkat organismic. Perawat
menyelesaikan tujuan model melalui konservasi energi, struktur, dan integritas pribadi
dan sosial (Levine, 1967). Meskipun konservasi adalah dasar hasil yang diharapkan
saat model yang digunakan, Levine juga membahas dua konsep penting lainnya
penting untuk penggunaan modelnya.
Adaptasi adalah proses perubahan, dan konservasi adalah hasil dari adaptasi.
Adaptasi adalah proses dimana pasien mempertahankan integritas dalam realitas

6
lingkungan (Levine, 1966, 1989a). Adaptasi ini dicapai melalui "penggunaan hemat,
ekonomi, berisi, dan dikendalikan sumber daya lingkungan dengan individu dalam
bunganya yang terbaik.
Keutuhan didasarkan pada Erikson (, 1964 hal 63) uraian tentang keutuhan
sebagai sistem terbuka: "Keutuhan menekankan suara, organik, kebersamaan
progresif antara fungsi beragam dan bagian-bagian dalam keseluruhan, batas-batas
yang terbuka dan cairan." Levine (1973, hal 11) menyatakan bahwa "interaksi gencar
organisme individu dengan lingkungannya ini merupakan sebuah sistem terbuka dan
cairan ', dan kondisi kesehatan, keutuhan, terjadi ketika interaksi atau adaptasi
konstan terhadap lingkungan, izin kemudahan jaminan integritas ... di semua dimensi
kehidupan "ini dinamis terus menerus, interaksi terbuka. antara lingkungan internal
dan eksternal memberikan dasar untuk berpikir holistik, pandangan dari individu
secara keseluruhan.
Konservasi, di sisi lain, adalah produk adaptasi. Konservasi dari conservatio
kata Latin, yang berarti "untuk tetap bersama-sama" (Levine, 1973). "Konservasi
menggambarkan cara sistem kompleks dapat terus berfungsi bahkan ketika sangat
menantang." (Levine, 1990, hal 192). Melalui konservasi, individu dapat menghadapi
kendala, beradaptasi sesuai, dan mempertahankan keunikan mereka. "Tujuan dari
konservasi adalah kesehatan dan kekuatan untuk menghadapi kecacatan" sebagai "...
aturan konservasi dan terus integritas "dalam semua situasi di mana menyusui
membutuhkan" (Levine, 1973, hlm 193-195). Fokus utama dari konservasi adalah
menjaga keutuhan bersama dari individu. Meskipun intervensi keperawatan mungkin
berurusan dengan satu prinsip konservasi particualr, perawat juga harus mengakui
pengaruh prinsip-prinsip konservasi lainnya (Levine, 1990).

2.6 Konsep Kunci (Konservasi Prinsip)


Inti, atau konsep sentral, teori Levine adalah konservasi (Levine, 1989).
Ketika seseorang dalam keadaan konservasi, itu berarti bahwa respon adaptif individu
menyesuaikan perubahan produktif, dan dengan pengeluaran sedikit usaha, sambil
menjaga fungsi optimal dan identitas. Konservasi yang berhasil dicapai melalui
aktivasi jalur adaptif dan perilaku yang sesuai untuk berbagai tanggapan yang
dibutuhkan oleh manusia berfungsi.

7
Myra Levine menggambarkan Empat Prinsip Konservasi. Prinsip-prinsip ini
berfokus pada pelestarian keutuhan individu. Dia menganjurkan bahwa keperawatan
adalah interaksi manusia dan prinsip-prinsip konservasi yang diusulkan empat
keperawatan yang berkaitan dengan persatuan dan integritas individu. kerangka nya
meliputi: energi, integritas struktural, integritas pribadi dan integritas sosial.

2.7 Sumber Teori Levine


Dalam mengembangkan teorinya Levine menggunakan dasar pemikiran yaitu
perjalanan penyakit dan pandangan individu terhadap perubahan penyakit. teori-teori
yang dipakai sebagai sumber teori Levine adalah teori Beland(1971); theory of
specific causation and multiple factors, Gibsons (1966); definition of perceptual
system, Eriksons (1964); different between total and whole, Selyes (1956); stress
theory, Bates (1967); model of external environment, Rogess (1970), dan
Nigtinggale. Disamping itu Levine dalam mengembangkan teorinya dipengaruhi oleh
teori Goldstein (1963), Hall (1966), Sherrington (1960), dan Dubos (1961,1965).

2.8 Gambaran Umum Teori Levine


Teori Myra Estin Levine dikenal dangan Konservasi Model. Model
Konservasi Levine difokuskan dalam mempromosikan keseluruhan adaptasi dan
pemeliharaan dengan menggunakan prinsip-prinsip konservasi. Model ini memandu
perawat untuk berfokus pada pengaruh-pengaruh dan respon-respon di tingkatan yang
organismik. Perawat memenuhi sasaran dari model melalui konservasi energi,
struktur, dan integritas sosial dan pribadi (Levine, 1967 dalam Tomey & Alligood,
2006). Walaupun konservasi adalah fundamental terhadap hasil-hasil yang diharapkan
ketika model itu digunakan. Model Levine didasari 3 konsep utama, yaitu adaptasi
(adaptation,), wholeness, dan konservasi (conservation) (Levine dalam Parker,
2001).

8
2.9 Asumsi
Model Myra Levine juga membahas pernyataan lain dan asumsi:
Perawat menciptakan lingkungan di mana penyembuhan dapat terjadi
Seorang manusia lebih dari jumlah bagian
Manusia merespons dengan cara yang dapat diprediksi
Manusia adalah unik dalam respon mereka
Manusia tahu dan menilai benda-benda, situasi dan kondisi
Manusia yang rasa, mencerminkan, alasan dan memahami
Tindakan Manusia adalah ditentukan diri sendiri bahkan ketika emosi
Manusia mampu memperpanjang refleksi melalui strategi seperti itu
Seorang manusia memiliki kesatuan dalam tanggapannya terhadap lingkungan
Ada perintah dan kelangsungan untuk mengubah hidup adalah tidak acak
Seorang manusia menanggapi organismically dengan cara yang selalu
berubah

2.10 Kelemahan dan Kelebihan Teori Levine


a. Kelemahan Teori Levine
Meskipun kelengkapan teori dan aplikasi teori Levine luas, model ini bukan
tanpa batasan. Sebagai contoh model konservasi levine berfokus pada penyakit yang
bertentangan dengan kesehatandemikian, intervensi keperawatan dibatasi hanya untuk
mengatasi kondisi penyajian individu. Oleh karena itu, intervensi keperawatan
berdasarkan teori Levine adalah berfokus pada saat ini dan jangka pendek, dan tidak
mendukung prinsip-prinsip promosi dan pencegahan penyakit, meskipun ini adalah
komponen penting dari praktek keperawatan saat ini. Dengan demikian, keterbatasan
utama adalah fokus individu dalam keadaan sakit dan pada ketergantungan pasien.
Selanjutnya, perawat memiliki tanggung jawab untuk menentukan kemampuan pasien
untuk berartisipasi dalam perawatan, dan jika persepsi perawat dan pasien tentang
kemampuan pasien untuk berpartisipasi dalam keperawatan tidak cocok,
ketidakcocokan ini akan menjadi daerah konflik. Selain itu, ada beberapa keterbatasan
ketika ke empat prinsip model konservasi diterapkan.
Pada konservasi energi, tujuan Levine adalah untuk menghindari penggunaan
energi yang berlebihan atau kelelahan. Hal ini diatur dalam perawatan sakt samping

tempat tidur klien. Dalam kasus dimana kebutuhan energi untuk digunakan dari pada
seperti pada pasien mania, ADHD (Attention-Defict Hyperactivity Disorder) pada
anak-anak atau mereka dengan gerakan terbatas seperti klien lumpuh, teori Levine itu
tidak berlaku.
Pda konservasi integritas struktural, fokusnya adalah untuk melestarikan
struktur anatomi. Ini sekali lagi memiliki keterbatasan. Dalam kasus-kasus dimana
struktur anatomis tidak begitu sempurna tapi tanpa diidentifikasi cacat atau masalah
seperti dalam operasi plastik, prosedur seperti perangkat tambahan patudara dan
liposuctions, integritas struktural seseorang dikompromikan tetapi pilihan pasien
mencari kecantikan fisik dan epuasan psikologis yang dibawa ke pertimbangan. Jika
tidak demikia, proedur tidak boleh dipromosikan.
Pada konservasi integritas personal, perawat diharapkan memberikan
pengetahuan dan kebutuhan pasien harus dihormati, dilengkapi dengan privasi,
didorong dan psikologis terganggu dan lumpuh dan tidak bisa memahami dan
menyerap pengetahuan, pasien koma yaitu individu atau klien bunuh diri.
Tujuan konservasi integritas sosial adalah untuk melestarikan dan pengakuan
dari interaksi manusia, terutama dengan klien, orang lain yang signifikan yang terdiri
dari sistem dukungannya. Keterbatasan khusus untuk ini, adalah ketika klien tidak
memiliki orang lain yang signifikan seperti ditinggalkan anak-anak, pasien psikiatris
yagn tidak mampu berinteraksi, klien tidak responsif seperti orang tak sadar, fokus
disini adalah tidak lagi pasien sendiri tetapi orang-orang yang terlibat dalam
perawatansakit samping tempat tidur klien. Dalam kasus dimana kebutuhan energi
untuk digunakan dari pada seperti pada pasien mania, ADHD pada anak-anak atau
mereka dengan gerakan terbatas seperti pasien lumpu, teori lavine itu tak dapat
berlaku.
b. Kelebihan Teori Levine
Pada teori akan terlihat lebih menguntungkan saat dimana keadaan klien
mempunyai partner pengawas non perawat yang turut membantu dalam penjadwalan
keperawatan. Dan perawat yang dapat mengerti keadaan dan integritas klien secara
penuh. Dengan didukung dari klien yang mampu beradaptasi dan melakukan persepsi
dengan normal.

10

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Myra Estrin Levine adalah seorang ahli yang memberikan penjelasan berbeda
dari kedisiplinan ilmu keperawatan.Dalam teori Levine ini terdapat empat konsep
konversi utama yaitu konversi energi,integritas struktur,integritas personal dan
integritas sosial. Semua teori ia bagi menjadi empat bagian utama antara lain : orang,
lingkungan , kesehatan, keperawatan. Selain itu, Levine juga membahas orang dan
lingkungan yang tergabung atau menjadi keadaan dari waktu ke waktu. Menurutnya
seorang perawat harus selalu mengobservasi, memberikan intervensi yang tepat sesuai
perencanaan dan mengevaluasi. Hal tersebut untuk membantu klien,sehingga
hubungan kerja sama antara perawat dengan klien harus baik agar terwujudnya tujuan
kedua belah pihak.

3.2 Saran
Perawat harus mampu dalam memenuhi tujuan dari asuhan keperawatan yang
dilakukan, agar proses keperawatan benar-benar mampu menunjang proses pemulihan
klien dan memenuhi tujuan dari keperawatan sesuai dengan teori Levine yaitu klien
sebagai mahkluk hidup terintegrasi yang saling berinteraksi dan beradaptasi terhadap
lingkungannya. Lervine percaya bahwa intervensi keperawatan merupakan aktifitas
konservasi , dengan konservasi energi sebagai pertimbangan utama. Semua tindakan
ini bertujuan untuk membantu klien dalam mencapai kesehatan yang seutuhnya.

11

DAFTAR PUSTAKA
Potter, Patricia A. dan Anna G. Perry.2005. Fundamental Keperawatan Edisi 4.
Jakarta : Buku Kedokteran.
Hidayat, A.Aziz Azimul.2007.Konsep dasar keperawatan edisi 2.Jakarta : Salemba
Medika.

Anda mungkin juga menyukai