Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perkembangan ilmu keperawatan, model konseptual dan teori merupakan
aktivitas berpikir yang tinggi. Model konseptual mengacu pada ide-ide
global mengenai individu, kelompok, situasi atau kejadian tertentu yang
berkaitan dengan disiplin yang spesifik. Konsep merupakan suatu ide
dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat diorganisir menjadi
simbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan ide
untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan. Salah
satunya adalah Myra Estrin Levine, Teori keperawatan Myra Estrin Levine
dirumuskan pada tahun 1966 dan dipublikasikan tahun 1973,
menggambarkan klien sebagai makhluk hidup terintegrasi yang saling
berinteraksi dan beradaptasi terhadap lingkungannya.
Definisi teori keperawatan dapat membantu mahasiswa keperawatan dalam
memahami bagaimana peran dan tindakan keperawatan yang sesuai dengan
peran keperawatan. Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu
model yang berhubungan dengan konsep keperawatan.Teori keperawatan
juga mengidentifikasi dan menjabarkan konsep khusus yang berhubungan
dengan hal-hal nyata dalam keperawatan sehingga teori keperawatan
didasarkan pada kenyataan-kenyataan yang ada di alam dan sesuai dengan
kenyataan yang ada. Selain itu teori keperawatan harus konsisten sebagai
dasar-dasar dalam mengembangkan model konsep keperawatan.
Adanya teori keperawatan nmembantu para anggota profesi perawat untuk
memahami berbagai pengetahuan dalam pemberian asuhan keperawatan
dalam penyelesaian masalah keperawatan, pelayanan keperawatan, baik
bentuk tindakan atau bentuk model praktek keperawatan sehingga berbagai
masalah dapat teratasi.
Pandangan model konsep dan teori ini merupakan gambaran dari bentuk
pelayanan keperawatan yang akan diberikan dalam memenuhi kebutuhan
dasar manusia berdasarkan tindakan dan lingkup pekerjaan dengan arah
yang jelas dalam pelayanan keperawatan. Dalam keperawatan terdapat
beberapa model konsep keperawatan berdasarkan pandangan ahli dalam
bidang keperawatan, yang memiliki keyakinan dan nilai yang
mendasarinya, tujuan yang hendak dicapai serta pengetahuan dan
keterampilan yang ada.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Bagaimanakah riwayat hidup seorang Myra Estrin Levine?
2. Apa teori yang dikemukakan oleh Myra Estrin Levine?
3. Bagaimanakah penjelasan dari teori Myra Estrin Levine tersebut?
4. Bagaimanakah bentuk aplikasinya dalam ilmu keperawatan?
C. TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Mengetahui riwayat hidup seorang Myra Estrin Levine
2. Mengetahui teori yang dikemukakan oleh Myra Estrin Levine
3. Mengetahui penjelasan dari teori Myra Estrin Levine
4. Mengetahui bentuk aplikasi teori Myra Estrin Levine dalam ilmu
keperawatan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. RIWAYAT HIDUP


Nama : Myra Estrin Levine
Tempat, tanggal lahir : Chicago, Illinois in 1920
nggal : Hospice of the North Shore at Evanston Hospital in 1996.
yat Pendidikan :Myra Levine mengembangkan minat dalam perawatan karena ayahnya sering
sakit (mengalami masalah gastrointestinal) dan memerlukan perawatan. Levine
lulus dari Cook County School of Nursing tahun 1944 dan memperoleh gelar
Bachelor Science of Nursing (BSN) dari University of Chicago pada tahun 1949.
Setelah lulus, Levine bekerja sebagai perawat sipil untuk US Army, sebagai
supervisor perawat bedah, dan administrasi keperawatan. Setelah mendapatkan
gelar Master Science of Nursing (MSN) di Wayne State University pada tahun
1962, ia mengajar keperawatan di berbagai lembaga (George, 2002) seperti
University of Illinois di Chicago dan Tel Aviv University di Israel.
itas tambahan :Levine adalah seorang pemimpin aktip di dalam Asosiasi Perawat Amerika dan
Asosiasi Perawat Illinois. Seorang penyuara dinamik, dia menjadi pembawa acara
pada program, tempat kerja, seminar dan panel, dan seorang penulis berbakat
mengenai ilmu perawatan dan pendidikan. Walaupun dia tidak pernah berniat
untuk mengembangkan teorinya, akan tetapi dia menyajikan suatu struktural
pengajaran tentang medical-surgical dan suatu stimulus untuk pengembangan
teori. " Empat Prinsip Konservasi Keperawatan" adalah statmen pertama dari
prinsip konservasi
gak karir :Levine memiliki berbagai macam karir. Pengalamannya dalam ilmu keperawatan
seperti menjadi staff keperrawatan, administrasi dan tenaga pengajar, instruksi
teknis dan pengarah dalam jasa keperawatan.
el Yang Diterbitkan :Levine menulis 77 artikel yang dipublikasikan yang termasuk artikel An
Introduction to Clinical Nursing yang dipublikasikan berulang kali pada tahun
pada tahun 1969, 1973 & 1989. Ia juga menerima gelar doktor kehormatan dari
Loyola University pada tahun 1992.
Penghargaan :
A charter fellow of the American Academy of Nursing(1973)
An honorary membership in the American Mental Health Aid to Israel (1976)
Honorary Recognition from the Illinois Nurses' Association
Member of Sigma Theta Tau (Alpha Beta Chapter, Loyola University)
Enlisted in Who's Who in Americal Women (1977-1988)
Enlisted in Who's Who in American Nursing (1987)
Elected fellow in the Institute of Medicine of Chicago (1987-1991)
First recipient of the Elizabeth Russel Belford Award for excellence in
teaching from Sigma Theta Tau (1977)
Both the first and second editions of her book, Introduction to Clinical Nursing,
received American Journal of Nursing (AJN) Book of the Year awards and her
1971 book, Renewal for Nursing was translated to Hebrew
Awarded Honorary Doctorate of Humane Letters from Loyola University of
Chicago (1992)

2.2. TEORI YANG DIKEMUKAKAN

Nursing is human interaction.Nursing knowledge, thoroughly grounded in


modern scientific concepts, allows for a sensitive and productive relationship
between the nurse and the individual entrusted to her care. In the care of the sick,
this has always been true, but never before has there been available to the nurse
so rich and demanding a body of knowledge to use in the patients behalf Myra
Levine (1973, p. 1)

Model Levine berfokus pada individual sebagai makhluk holistic dan area
utama yang menjadi konsern perawat dalam memelihara keutuhan seseorang
(persons wholeness). Model konsep Myra Levine memandang klien sebagai
makhluk hidup terintegrasi yang saling berinteraksi dan beradaptasi terhadap
lingkungannya.Dan intervensi keperawatan adalah suatu aktivitas konservasi dan
konservasi energy adalah bagian yang menjadi pertimbangan.Kemudian sehat
menurut Levine itu dilihat dari sudut pandang konservasi energi, sedangkan dalam
keperawatan terdapa tempat konservasi di antaranya energy klien, struktur
integritas, integritas personal dan integritas social, sehingga pendekatan asuhan
keperawatan ditunjukkan padapengguanaan sumber-sumber kekuatan klien secara
optimal.

2.3. PENGERTIAN
Model Konservasi Levine
Model konservasi levine merupakan Keperawatan praktis dengan konservasi
model dan prinsip yang berfokus pada pelestarian energi pasien untuk kesehatan
dan penyembuhan. Adapun prinsip konservasi tersebut adalah sbb:
1. Konservasi Energi
Individu memerlukan keseimbangan energi dan memperbaharui energi secara
konstan untuk mempertahankan aktivitas hidup. Konservasi energi dapat
digunakan dalam praktek keperawatan.
2. Konservasi Integritas Struktur
Penyembuhan adalah suatu proses pergantian dari integritas struktur. Seorang
perawat harus membatasi jumlah jaringan yang terlibat dengan penyakit melalui
perubahan fungsi dan intervensi keperawatan.
3. Konservasi Integritas Personal
Seorang perawat dapat menghargai klien ketika klien dipanggil dengan namanya.
Sikap menghargai tersebut terjadi karena adanya proses nilai personal yang
menyediakan privasi selama prosedur.
4. Konservasi Integritas Sosial
Kehidupan berarti komunitas social dan kesehatan merupakan keadaan social
yang telah ditentukan. Oleh karena itu, perawat berperan menyediakan kebutuhan
terhadap keluarga, membantu kehidupan religius dan menggunakan hubungan
interpersonal untuk konservasi integritas social.

Tiga Konsep Utama Dari Model Konservasi

A. Wholeness (Keutuhan)
Erikson dalam Levine (1973) menyatakan wholeness sebagai sebuah sistem
terbuka:Wholeness emphasizes a sound, organic, progressive mutuality between
diversified functions and parts within an entirety, the boundaries of which are
open and fluent. (Keutuhan menekankan pada suara, organik, mutualitas progresif
antara fungsi yang beragam dan bagian-bagian dalam keseluruhan, batas-batas
yang terbuka) Levine (1973, hal 11) menyatakan bahwa interaksi terus-
menerus dari organisme individu dengan lingkungannya merupakan sistem yang
terbuka dan cair, dan kondisi kesehatan, keutuhan, terwujud ketika interaksi atau
adaptasi konstan lingkungan, memungkinkan kemudahan (jaminan integritas) di
semua dimensi kehidupan. Kondisi dinamis dalam interaksi terbuka antara
lingkungan internal dan eksternal menyediakan dasar untuk berpikir
holistik, memandang individu secara keseluruhan.

B. Adaptasi
Adaptasi merupakan sebuah proses perubahan yang bertujuan mempertahankan
integritas individu dalam menghadapi realitas lingkungan internal dan eksternal.
Konservasi adalah hasil dari adaptasi. Beberapa adaptasi dapat berhasil dan
sebagian tidak berhasil.
Levine mengemukakan 3 karakter adaptasi yakni: historis, spesificity, dan
redundancy. Levin menyatakan bahwa setiap individu mempunyai pola respon
tertentu untuk menjamin keberhasilan dalm aktivitas kehidupannya yang
menunjukkan adaptasi historis dan spesificity. Selanjutnya pola adaptasi dapat
disembunyikan dalam kode genetik individu. Redundancy menggambarkan
pilihan kegagalan yang terselamatkan dari individu untuk menjamin adaptasi.
Kehilangan redundancy memilih apakah melalui trauma, umur, penyakit, atau
kondisi lingkungan yang membuat individu sulit mempertahankan hidup.
a. Lingkungan
Levine memandang setiap individu memiliki lingkungannya sendiri baik
lingkungan internal maupun eksternal. Perawat dapat menghubungkan lingkungan
internal individu dengan aspek fisiologis dan patofisiologis, dan lingkungan
eksternal sebagai level persepsi, opersional dan konseptual. Level perseptual
melibatkan kemampuan menangkap dan menginterpretasi dunia dengan organ
indera. Level operasional terdiri dari segala sesuatu yang mempengaruhi individu
secara fisiologis meskipun mereka tidak dapat mempersepsikannya secara
langsung, seperti mkroorganisme. Pada konseptual level, lingkungan dibentuk
dari pola budaya, dikarakteristikkan dengan keberadaan spiritual, dan ditengahi
oleh simbol bahasa, pikiran dan pengalaman.
b. Respon organisme
Respon organisme adalah kemampuan individu untuk beradaptasi dengan
lingkungannya, yang bisa dibagi menjadi fight atau flight, respon inflamasi,
respon terhadap stress, dan kewaspadaan persepsi.
1) Fight-flight merupakan respon yang paling primitif dimana ancaman yang
diterima individu baik nyata maupun tidak, merupakan respon terhadap ketakutan
melalui menyerang atau menghindar hal ini bersifat reaksi yang tiba-tiba. Respon
yang disampaikan adalah kewaspadaan untuk mencari informasi untuk rasa aman
dan sejahtera.
2) Respon peradangan atau inflamasi merupakan mekanisme pertahanan yang
melindungi diri dari lingkungan yang merusak, merupakan cara untuk
menyembuhkan diri, respon individu adalah menggunakan energi sistemik yang
ada dalam dirinya untuk membuang iritan atau patogen yang merugikan, untuk hal
ini sangat dibutuhkan kontrol lingkungan.
3) Respon terhadap stress menghasilkan respon defensif dalam bentuk perubahan
yang tidak spesifik pada manusia, perubahan structural dan kehilangan energi
untuk beradaptasi secara bertahap terjadi sampai rasa lelah terjadi,
dikarakteristikkan dengan pengaruh yang menyebabkan pasien atau individu
berespon terhadap pelayanan keperawatan.
4) Kewaspadaan perceptual, respon sensori menghasilkan kesadaran persepsi,
informasi dan pengalaman dalam hidup hanya bermanfaat ketika diterima secara
utuh oleh individu, semua pertukaran energi terjadi dari individu ke lingkungan
dan sebaliknya. Hasilnya adalah aktivitas fisiologi atau tingkah laku. Respon ini
sangat tergantung kepada kewaspadaan perceptual individu, hanya terjadi saat
individu menghadapi dunia (lingkungan) baru disekitarnya dengan cara mencari
dan mengumpulkan informasi dimana hal ini bertujuan untuk mempertahankan
keamanan dirinya.
c. Trophicognosis
Levine merekomendasikan trophicognosis sebagai alternatif untuk diagnosa
keperawatan. Ini merupakan metode ilmiah untuk menentukan sebuah penentuan
rencana keperawatan.

C. Konservasi
Levine menguraikan model Konservasi sebagai inti atau dasar teorinya.
Konservasi menjelaskan suatu system yang kompleks yang mampu melanjutkan
fungsi ketika terjadi tantangan yang buruk. Dalam pengertian Konservasi juga,
bahwa individu mampu untuk berkonfrontasi dan beradaptasi demi
mempertahankan keunikan mereka.
2.4. APLIKASI DALAM KEPERAWATAN
Aplikasi Pada Proses Keperawatan
Proses Keperawatan Levin dengan menggunakan pemikiran kritis (Tomey,
2006)
Proses Pembuatan keputusan
Pengkajian Perawat mengobservasi pasien dengan
Mengumpulkan data provokatif melihat respon organisme teradap
melalui wawancara dan observasidengan penyakit, membaca catatan medis,
menggunakan prinsip konservasi evaluasi hasil diagnostik dan berdiskusi
dengan pasien tentang kebutuhan akan
1. Konservasi energi
bantuannya.n
2. Integritas struktur
Perawat mengkaji pengaruh lingkungan
3. Integritas personal
eksternal dan internal pasien dengan
4. Integritas sosial
prinsip konservasi.
Fakta provokatif yang perlu dikaji:

1. Keseimbangan suplai dan


kebutuhan energi
2. Sistem pertahanan tubuh
3. harga diri
4. Kesiapan seseorang dalam
berpartisipasi dalam sosial
sistem

Keputusan Tropihicognosis Fakta provokatif disusun sedemikian


Diagnosa keperawatan menyimpulkan rupa untuk menunjukkan kemungkinan
fakta provokatif dari kondisi pasien. Sebuah kep utusan
mengenai bantuan yang dibutuhkan
pasien dibuat .
Keputusan ini disebut tropihicognosis

Hipotesis Berdasarkan keputusan, perawat


Mengarahkan intervensi keperawatan memvalidasi masalah pasien, lalu
dengan tujuan untuk keutuhan dan mengemukakan hipotesis tentang
promosi adaptasi masalah dan solusinya. Ini disebut
rencana keperawatan.
Intervensi Perawat menggunakan hipotesis untuk
memberi arah dalam melakukan
Uji hipotesis perawatan.
Intervensi dilakukan berdasarkan prinsip
konsevasi, yaitu konservasi energi,
struktur, personal dan sosial.
Pendekatan ini diharapkan mampu
mempertahankan keutuhan dan promosi
adaptasi.
Evaluasi Hasil dari uji hipotesa dievaluasi
Observasi repon organisme terhadap dengan mengkaji respn organisme
intervensi apakah hipotesis membantu atau tidak.

KETERBATASAN TEORI
Meskipun kelengkapan dan aplikasi teori Levine luas, model ini bukan tanpa
batasan. Sebagai contoh model konservasi Levine berfokus pada penyakit yang
bertentangan dengan kesehatan; demikian, intervensi keperawatan dibatasi hanya
untuk mengatasi kondisi penyajian individu. Oleh karena itu, intervensi
keperawatan berdasarkan teori Levine adalah berfokus pada saat ini dan jangka
pendek, dan tidak mendukung prinsip-prinsip promosi kesehatan dan pencegahan
penyakit, meskipun ini adalah komponen penting dari praktek keperawatan saat
ini. Dengan demikian, keterbatasan utama adalah fokus pada individu dalam
keadaan sakit dan pada ketergantungan pasien. Selanjutnya, perawat memiliki
tanggung jawab untuk menentukan kemampuan pasien untuk berpartisipasi dalam
perawatan, dan jika persepsi perawat dan pasien tentang kemampuan pasien untuk
berpartisipasi dalam perawatan tidak cocok, ketidakcocoka ini akan menjadi
daerah konflik.
Selain itu, ada beberapa keterbatasan ketika ke empat prinsip Conservational
Modelditerapkan:

1. Konservasi energi, Levine tujuan adalah untuk menghindari penggunaan


energy yang berlebihan atau kelelahan. Hal ini diatur dalam perawatan
sakit samping tempat tidur klien. Dalam kasus di mana kebutuhan energi
untuk digunakan dari pada seperti pada pasien mania, ADHD (Attention-
Deficit Hyperactivity Disorder) pada anak-anak atau mereka dengan
gerakan terbatas seperti klien lumpuh, teori Levine itu tidak berlaku.
2. Pada konservasi integritas struktural, fokusnya adalah untuk melestarikan
struktur anatomi tubuh serta untuk mencegah kerusakan struktur anatomi.
Ini, sekali lagi, memiliki keterbatasan. Dalam kasus-kasus dimana struktur
anatomis tidak begitu sempurna tapi tanpa diidentifikasi cacat atau
masalah seperti dalam operasi plastik, prosedur seperti perangkat
tambahan payudara dan liposuctions; integritas struktural seseorang
dikompromikan tetapi pilihan pasien mencari kecantikan fisik dan
kepuasan psikologis yang dibawa ke pertimbangan. Jika tidak demikian,
prosedur tidak boleh dipromosikan.
3. Pada konservasi integritas personal, perawat diharapkan memberikan
pengetahuan dan kebutuhan pasien harus dihormati, dilengkapi dengan
privasi, didorong dan psikologis didukung. Keterbatasan di sini akan
berpusat pada klien yang secara psikologis terganggu dan lumpuh dan
tidak bisa memahami dan menyerap pengetahuan, pasien koma yaitu,
individu atau klien bunuh diri.
4. Tujuan konservasi integritas sosial adalah untuk melestarikan dan
pengakuan dari interaksi manusia, terutama dengan klien, orang lain yang
signifikan yang terdiri dari sistem dukungannya. Keterbatasan khusus
untuk ini, adalah ketika klien tidak memiliki orang lain yang signifikan
seperti ditinggalkan anak-anak, pasien psikiatris yang tidak mampu
berinteraksi, klien tidak responsif seperti orang tak sadar, fokus di sini
adalah tidak lagi pasien sendiri namun orang-orang yang terlibat dalam
perawatan kesehatannya.
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Model konsep Myra Levine memandang klien sebagai makhluk hidup terintegrasi
yang saling berinteraksi dan beradaptasi terhadap lingkungannya.
Model Konservasi Levine terdiri atas: Konservasi Energi, Konservasi Integresitas
struktur, Konservasi Integresitas personal, dan Konservasi Integresitas sosial

3.2. SARAN
1. Bagi calon perawat semoga bisa mencontoh tauladan dari ilmuwan yang
disebutkan diatas.
2. Tingkatkan ilmu dari para ilmuwan yang telah diberikan dari kata-kata diatas.
3. Tingkatkan solidararitas antara tenaga kesehatan dengan lingkungan
disekitarnya.

.
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat,A.Aziz Alimut,2006,KEBUTUHAN DASAR


MANUSIA,Jakarta:Salemba Medika

Aonuevo, C. A., et al. (2005). Theoretical foundations of nursing. University of


the Philippines Open University: Quezon city, Philippines.
Current Nursing. (n.d.). Nursing theorities: Levines four conservation
principles. Downloaded from,
http://currentnursing.com/nursing_theory/Levin_four_conservation_principles.ht
ml at September

Anda mungkin juga menyukai