Anda di halaman 1dari 16

PANCASILA SEBAGAI

SISTEM ETIKA

kelompok:3
1. Riska Fitria Yunandi
2. Gissa Yan Yubaini Milani
3. Nurhayati
4. Nova Wibawanti
5. Rila Indiarwati
6. Imam Rifqi Maulana
Latar belakang

Etika merupakan hal yang sangat diperlukan


dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan
bernegara. Karena dengan demikian, maka kita
mampu menjalankan kehidupan bernegara dengan
baik sebagai masyarakat yang mempunyai perilaku
yang baik
Pengertian Pancasila
Sebagai Sistem Etika
Etika Pancasila adalah etika yang mendasarkan penilaian baik dan
buruk pada nilai-nilai Pancasila, yaitu nilai Ketuhanan, Kemanusiaan,
Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan.Suatu perbuatan dikatakan baik
bukan hanya apabila tidak bertentangan dengan nilai-nilai tersebut,
namun juga sesuai dan mempertinggi nilai-nilai Pancasila tersebut.
Nilai-nilai Pancasila meskipun merupakan kristalisasi nilai yang hidup
dalam realitas sosial, keagamaan, maupun adat kebudayaan bangsa
Indonesia, namun sebenarnya nilai-nilai Pancasila juga bersifat universal
dapat diterima oleh siapapun dan kapanpun
Implementasi pancasila
sebagai sistem etika dalam
kehidupan berbangsa dan
bernegara
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa ini nilai-nilainya meliputi dan menjiwai
keempat sila lainnya. Dalam sila ini terkandung nilai bahwa negara yang didirikan
adalah pengejawantahan tujuan manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha esa.
.
Implementasi Sila ke-1 antara lain:
1.Sikap pemeluk agama tidak boleh menghalangi ibadah agama lain.
Mengembangkan toleransi agama sejak lahir.
2. Walaupun berbeda agama, rakyat Indonesia harus dapat bekerjasama
dalam bidang social, perekonomian dan keamanan lingkungan.
2.  Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Kemanusian berasal dari kata manusia yaitu makhluk yang berbudaya dengan memiliki
potensi pikir, rasa, karsa dan cipta. Potensi itu yang mendudukkan manusia pada
tingkatan martabat yang tinggi yang menyadari nilai-nilai dan norma-norma.
Kemanusiaan terutama berarti hakekat dan sifat-sifat khas manusia sesuai dengan
martabat. Adil berarti wajar yaitu sepadan dan sesuai dengan hak dan kewajiban
seseorang. Beradab sinonim dengan sopan santun, berbudi luhur, dan susila, artinya, sikap
hidup, keputusan dan tindakan harus senantiasa berdasarkan pada nilai-nilai keluhuran
budi, kesopanan, dan kesusilaan.

Implementasi sila ke-2 antara lain:


1. Sesama manusia tidak boleh saling melecehkan
2. Tidak semena-mena terhadap orang lain
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
3)    Persatuan Indonesia

Persatuan Indonesia ialah persatuan bangsa yang mendiami seluruh


wilayah Indonesia. Yang bersatu karena didorong untuk mencapai
kehidupan kebangsaan yang bebas dalam wadah negara yang merdeka dan
berdaulat. Persatuan Indonesia merupakan faktor yang dinamis dalam
kehidupan bangsa Indonesia dan bertujuan melindungi segenap bangsa dan
seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa, serta mewujudkan perdamaian dunia
yang abadi.
Implementasi sila ke-3 antara lain:
1. Meskipun Indonesia terdiri dari banyak suku, bahasa, budaya dan agama, namun
bangsa Indonesia harus tetep menjaga persatuan agar selalu tercipta rasa kerukunan dan
persatuan.
2. Bangsa Indonesia bangga sebagai warga Negara Indonesia yang merupakan tanah airnya
sejak dalam kendungan.
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/
Perwakilan

Kerakyatan berasal dari kata rakyat yaitu sekelompok manusia yang berdiam
dalam satu wilayah negara tertentu. Dengan sila ini berarti bahwa bangsa Indonesia
menganut sistem demokrasi yang menempatkan rakyat di posisi tertinggi dalam
hirarki kekuasaan.
Hikmat kebijasanaan berarti penggunaan ratio atau pikiran yang sehat dengan
selalu mempertimbangkan persatuan dan kesatuan bangsa, kepentingan rakyat dan
dilaksanakan dengan sadar, jujur dan bertanggung jawab serta didorong dengan
itikad baik sesuai dengan hati nurani. Permusyawaratan adalah suatu tata cara khas
kepribadian Indonesia untuk merumuskan atau memutuskan sesuatu hal berdasarkan
kehendak rakyat sehingga tercapai keputusan yang bulat dan mufakat. Perwakilan
adalah suatu sistem, dalam arti, tata cara mengusahakan turut sertanya rakyat
mengambil bagian dalam kehidupan bernegara melalui lembaga perwakilan.
5)    Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Keadilan social berarti keadilan yang berlaku dalam masyarakat di segala


bidang kehidupan , baik metril maupun spiritual. Seluruh rakyat Indonesia
berarti untuk setiap orang yang menjadi rakyat Indonesia.
 

Implementasi sila ke4 antara lain:


1. Aktif dalam permusyawarahan
2. Tidak memaksakan kehendak orang lain
3. Mengutamakan musyawarah dengan akal sehat.
Implementasi pancasila
sebagai sistem etika dalam
menjalankan proses
keperawatanan
1. Ketuhanan yang Maha Esa
Sebagai seorang perawat tentu harus menjungjung tinggi kebebasan beragama bagi klien.
Pengamalan pancasila sila pertama tentu wajib dilakukan oleh seorang perawat.
Selain itu, seorang perawat yang baik juga harus bisa menagamlkan nilai-nilai keagamaan dalam
menjalankan profesi keperawatannya seperti dalam tata kelakuan yang sesui norma agama.

Implentasi dari sila pertama antara lain :


1. Ikut mendoakan kesembuhan pasien meskipun berbeda keyakinan.
 2. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk berdoa atau sholat sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing sebelum dan sesudah melakukan tindakan keperawatan.
 3. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah masing-masing jika
antara perawat maupun dokter berbeda keyakinan dengan pasien.
4. Perawat membantu pasien yang ingin menghormati dan melaksanakan ibadahnya saat pasien
dalam keadaan keterbatasan.
5. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan perlu bersikap sadar, murah hati dalam arti
bersedia memberikan bantuan dan pertolongan kepada pasien dengan sukarela tanpa
mengharapkan imbalan.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Sangat jelas bahwa seorang perawat harus adil dan menangani klien
dengan penuh tanggung jawab serta tidak dengan semena-mena.
Implementasi dari sila kedua antara lain :

1. Memberikan pelayanan yang adil tanpa membeda-bedakan suku,


keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit
dan sebagainya sesuai dengan penyakit yang diderita pasien.
2. Dalam merawat pasien hendaknya menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan dengan tidak memperlakukan pasien dengan semena-mena.
3. Perawat merawat pasien dengan penuh perasaan cinta, serta sikap
tenggang rasa dan tepa selira.
3. Persatuan Indonesia
Dalam profesi perawat, perawat akan berbaur dengan tenaga kesehatan yang lainnya.
Hal ini akan menimbulkan berbagai pandangan antara tenaga kesehatan yang satu
dengan tenaga kesehatan yang lainnya.
Implementasi dari sila ketiga antara lain :
1. Mengembangkan kerjasama sebagai tim dalam menyelenggarakan pelayanan
kesehatan.
2. Mengutamakan kepentingan dan keselamatan pasien daripada kepentingan
pribadi.
3. Perawat harus menjalin hubungan baik terhadap sesama perawat lain, staf
kesehatan lainnya, pasien dan keluarga agar tidak terjadi konflik yang menimbulkan
perpecahan.
4. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Dalam
Permusyawaratan Perwakilan.

Dalam profesi perawat akan terlihat jelas bahwa dalam


pelaksanaan keperawatan terhadap klien. Seorang perawat
harus bisa dipimpin dan bekerja secara tim. Selain itu, sebelum
melaksanakan tindakan kepada klien harus terlebih dahulu
melakukan musyawarah dengan keluarga klien serta tenaga
medis lainnya.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia
Seorang perawat juga harus mampu mementingkan keselamatan klien dan juga
keselamatan bagi dirinya sendiri. Seorang perawat harus mampu menyeimbangkan
antara hak dan kewajiban klien.
Implementasi dari sila kelima antara lain :
1. Mengembangkan sikap adil dan keseimbangan antara hak dan kewajiban terhadap
semua pasien.
2. Perawatan pasien dilaksanakan dengan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotong-royongan antara pasien, keluarga pasien, perawat, dokter serta tim
paramedis dan medis lainnya.
3. Antara hak dan kewajibannya perlu diseimbangkan. Lebih mementingkan
keselamatan pasien tapi tidak mengabaikan keselamatan perawat itu sendiri.
4. Perawat mampu mencurahkan waktu dan perhatian, sportif dalam tugas, konsisten
serta tepat dalam bertindak.
5. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotongroyongan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai