Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

ETIKA KEPERAWATAN

HAK DAN KEWAJIBAN DALAM ETIKA PROFESI KEPERAWATAN SERTA


PENERAPAN DALAM PRAKTEK KEPERAWATAN

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
1. AHMAD FAIQ
2. DIANA TRISTIANINGRUM
3. MAHDA ELYANA
4. PUJI ASTUTI
5. SITI MUNAWAROH
6. SUPRIYONO
7. WIWIK WIDIASTUTI

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH KUDUS
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam perdebatan moral yang berlangsung dalam masyarakat
dewasa ini paham “hak” memegang peranan penting. Sering kali
kita dengar atau kita baca tentang hak-hak asasi manusia dan
penerapannya. Hak merupakan bagian terpenting dari etika, kita
telah melihat bahwa hal itu belum begitu lama disadari, Dalam
perdebatan tentang etis tidaknya eksperimen ilmiah sering diacu
ke hak subyek penelitian, bahkan tentang hak binatang yang
dipakai untuk penelitian.
Dalam forum internasional berulang kali menegaskan bahwa
setiap bangsa berhak menentukan nasibnya sendiri. Hak
berkaitan erat dengan posisi manusia sebagai subyek hukum.
Tapi disamping itu hak berhubungan erat dengan manusia
sebagai makluk moral, dan karena itu perlu dipelajari juga dalam
rangka etika umum.

B. RUMUSAN MASALAH
a. Etika keperawatan
 Pengertian
 Kode Etik Keperawatan
 Kode Etik Keperawatan Indonesia ( PPNI )
 Kode Etik Keperawatan American Nurse Association ( ANA )
 Kode Etik Keperawatan International Council Nurse ( ICN )
b. Hak dan Kewajiban dalam Etika Profesi Keperawatan serta Penerapannya
dalam Praktek Keperawatan
 Dasar Hukum Hak dan Kewajiban dalam Etika Profesi Keperawatan
 Hak Perawat
 Kewajiban Perawat
 Hak dan Kewajiban Pasien, Hak Orang Cacat, Hak Orang Yang Akan
Meninggal
 Penerapan Hak dan Kewajiban dalam Etika Profesi Keperawatan
C. TUJUAN
Mengetahui dan memahami tentang :
a. Etika keperawatan
 Pengertian
 Kode Etik Keperawatan
 Kode Etik Keperawatan Indonesia ( PPNI )
 Kode Etik Keperawatan American Nurse Association ( ANA )
 Kode Etik Keperawatan International Council Nurse ( ICN )
b. Hak dan Kewajiban dalam Etika Profesi Keperawatan serta Penerapannya
dalam Praktek Keperawatan
 Dasar Hukum Hak dan Kewajiban dalam Etika Profesi Keperawatan
 Hak Perawat
 Kewajiban Perawat
 Hak dan Kewajiban Pasien, Hak Orang Cacat, Hak Orang Yang Akan
Meninggal
 Penerapan Hak dan Kewajiban dalam Etika Profesi Keperawatan
BAB II
PEMBAHASAN

A. ETIKA KEPERAWATAN
a. Pengertian
Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan
bagi perilaku seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan
buruk yang dilakukan oleh seseorang dan merupakan suatu kewajiban
dan tanggung jawab moral.
Keperawatan merupakan salah satu profesi yang bergerak pada bidang
kesejahteraan manusia yaitu dengan memberikan bantuan kepada
individu yang sehat maupun yang sakit untuk dapat menjalankan fungsi
hidup sehari-hari
Etika Keperawatan dapat diartikan sebagai filsafat yang mengarahkan
tanggung jawab moral yang mendasari pelaksanaan praktek
keperawatan.
b. Kode Etik Keperawatan
Kode etik adalah pernyataan standar profesional yang digunakan
sebagai pedoman perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk membuat
keputusan.
Kode etik keperawatan adalah suatu standar yang akan menjadi
pedoman bagi perawat dalam melakukan tindakan atau praktik
keperawatan.
Aturan yang berlaku untuk seorang perawat Indonesia dalam
melaksanakan tugas/fungsi perawat adalah kode etik perawat nasional
Indonesia, dimana seorang perawat selalu berpegang teguh terhadap
kode etik sehingga kejadian pelanggaran etik dapat dihindarkan.
c. Kode Etik Keperawatan menurut PPNI
Kode etik keperawatan di Indonesia telah disusun oleh Dewan Pinpinan
Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI) melalui munas
PPNI di Jakarta pada tangal 29 November 1989.

Fungsi Kode Etik Perawat


Kode etik perawat yang berlaku saat ini berfungsi sebagai landasan bagi
status profesional dengan cara sebagai berikut:

1. Kode etik perawat menunjukkan kepada masyarakat bahwa


perawat diharuskan memahami dan menerima kepercayaan dan
tanggung jawab yang diberikan kepada perawat oleh masyarakat.
2. Kode etik menjadi pedoman bagi perawat untuk berperilaku dan
menjalin hubungan keprofesian sebagai landasan dalam
penerapan praktek etika.
3. Kode etik perawat menetapkan hubungan-hubungan profesional
yang harus dipatuhi yaitu hubungan perawat dengan pasien/klien
sebagai advokator, perawat dengan tenaga profesional kesehatan
lain sebagai teman sejawat, dengan profesi keperawatan sebagai
seorang kontributor dan dengan masyarakat sebagai perwakilan
dari asuhan kesehatan.
4. Kode etik perawat memberikan sarana pengaturan diri sebagai
profesi.
Kode etik keperawatan Indonesia : Terdiri dari 5 Bab, dan 17 pasal.
yaitu:

1. Tanggung jawab perawat terhadap individu, keluarga dan


masyarakat

 Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya senantiasa


berpedoman kepada tanggung jawab yang bersumber dari
adanya kebutuhan akan keperawatan individu, keluarga dan
masyarakat.
 Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya di bidang
keperawatan senantiasa memelihara suasana lingkungan yang
menghormati nilai-nilai budaya, adat-istiadat dan kelangsungan
hidup beragama dari individu, keluarga dan masyarakat.
 Perawat dalam melaksanakan kewajibannya bagi individu,
keluarga dan masyarakat senantiasa dilandasi dengan rasa tulus
ikhlas sesuai dengan martabat dan tradisi luhur keperawatan.
 Perawat senantiasa menjalin hubungan kerja sama dengan
individu, keluarga dan masyarakat dalam mengambil prakarsa
dan mengadakan upaya kesehatan khususnya serta upaya
kesejahteraan umum sebagai bagian dari tugas kewajiban bagi
kepentingan masyarakat.
2. Tanggungjawab terhadap tugas

 Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan


yang tinggi disertai kejujuran profesional dalam menerapkan
pengetahuan serta ketrampilan keperawatan sesuai dengan
kebutuhan individu, keluarga dan masyarakat.
 Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui
sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya
kecuali jika diperlukan oleh yang berwenang sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku.
 Perawat tidak akan menggunakan pengetahuan dan
keterampilan keperawatan untuk tujuan yang bertentangan
dengan norma-norma kemanusiaan.
 Perawat dalam menunaikan tugas dan kewajibannya senantiasa
berusaha dengan penuh kesadaran agar tidak terpengaruh oleh
pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis
kelamin, aliran politik dan agama yang dianut serta kedudukan
sosial.
 Perawat senantiasa mengutamakan perlindungan dan
keselamatan klien dalam melaksanakan tugas keperawatan serta
matang dalam mempertimbangkan kemampuan jika menerima
atau mengalihtugaskan tanggungjawab yang ada hubungannya
dengan keperawatan.
3. Tanggungjawab terhadap sesama perawat dan profesi kesehatan
lainnya
 Perawat senantiasa memelihara hubungan baik antara sesama
perawat dan dengan tenaga kesehatan lainnya, baik dalam
memelihara kerahasiaan suasana lingkungan kerja maupun
dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara
menyeluruh.
 Perawat senantiasa menyebarluaskan pengetahuan,
keterampilan dan pengalamannya kepada sesama perawat serta
menerima pengetahuan dan pengalaman dari profesi lain dalam
rangka meningkatkan kemampuan dalam bidang keperawatan.
4. Tanggungjawab terhadap profesi keperawatan

 Perawat senantiasa berupaya meningkatkan kemampuan


profesional secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama
dengan jalan menambah ilmu pengetahuan, keterampilan dan
pengalaman yang bermanfaat bagi perkembangan keperawatan.
 Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi
keperawatan dengan menunjukkan perilaku dan sifat pribadi
yang luhur.
 Perawat senantiasa berperan dalam menentukan pembakuan
pendidikan dan pelayanan keperawatan serta menerapkan
dalam kegiatan dan pendidikan keperawatan.
 Perawat secara bersama-sama membina dan memelihara mutu
organisasi profesi keperawatan sebagai sarana pengabdiannya.
5. Tanggungjawab terhadap pemerintah, bangsa dan negara

 Perawat senantiasa melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai


kebijaksanaan yang diharuskan oleh pemerintah dalam bidang
kesehatan dan keperawatan.
 Perawat senantiasa berperan secara aktif dalam
menyumbangkan pikiran kepada pemerintah dalam
meningkatkan pelayanan kesehatan dan keperawatan kepada
masyarakat.
d. Kode Etik Keperawatan menurut American Nurse Association
(ANA) adalah sebagai berikut:
a. Perawat memberikan pelayanan dengan penuh hormat bagi martabat
kemanusiaan dan keunikan klien yang tidak dibatasi oleh pertimbangan
status sosial atau ekonomi, atribut personal atau corak masalah
kesehatan.
b. Perawat melindungi hak klien akan privasi dengan memegang teguh
informasi yang bersifat rahasia
c. Perawat melindungi klien dan publik bila kesehatan dan
keselamatannya terancam oleh praktek seseorang yang tidak
berkompoten, tidak etis atau ilegal
d. Perawat memikul tanggung jawab atas pertimbangan dan tindakan
perawatan yang dijalankan masing-masing individu
e. Perawat memelihara kompetensi keperawatan
f. Perawat melaksanakan pertimbangan yang beralasan dan
menggunakan kompetensi dan kualifikasi individu sebagai kriteria
dalam mengusahakan konsultasi, menerima tanggung jawab dan
melimpahkan kegiatan keperawatan kepada orang lain.
g. Perawat turut serta beraktivitas dalam membantu pengembangan
pengetahuan profesi
h. Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk melaksanakan
dan meningfkatkan standar keperawatan
i. Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk membentuk dan
membina kondisi kerja yang mendukung pelayanan keperawatan yang
berkualitas
j. Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk melindungi
publik terhadap informasi dan gambaran yang salah serta
mempertahankan integritas perawat
k. Perawat bekerja sama dengan anggota profesi kesehatan atau warga
masyarakat lainnya dalam meningkatkan upaya-upaya masyarakat dan
nasional untuk memenuhi kebutuhan kesehatan publik
e. Kode Etik Keperawatan menurut ICN
ICN adalah suatu federasi perhimpunan perawat di seluruh dunia yang
didirikan pada tanggal 1 Juli 1899 oleh Mrs.Bedford Fenwich di
Hanover Square, London dan direvisi pada tahun 1973. Adapun kode
etiknya adalah sebagai berikut :
1. Tanggung Jawab Utama Perawat

Tanggung jawab utama perawat adalah meningkatkan kesehatan,


mencegah timbulnya penyakit, memelihara kesehatan dan mengurangi
penderitaan. Untuk melaksanakan tanggung jawab utama tersebut,
perawat harus meyakini bahwa :

 Kebutuhan terhadap pelayanan keperawatan di berbagai tempat


adalah sama.
 Pelaksanaan praktik keperawatan dititik beratkan pada
penghargaan terhadap kehidupan yang bermartabat dan
menjunjung tinggi hak asasi manusia.
 Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dan /atau keperawatan
kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, perawat
mengikutsertakan kelompok dan instansi terkait.
2. Perawat, Individu dan Anggota Kelompok Masyarakat

Tanggung jawab utama perawat adalah melaksanakan asuhan


keperawatan sesuai dengan kebutuhan masyuarakat. Oleh karena itu ,
dalam menjalankan tugas, perawat perlu meningkatkan keadaan
lingkungan kesehatan dengan menghargai nilai-nilai yang ada di
masyarakat, menghargai adat kebiasaan serta kepercayaan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat yang menjadi pasien atau
kliennya. Perawat dapat memegang teguh rahasia pribadi (privasi) dan
hanya dapat memberikan keterangan bila diperlukaan oleh pihak yang
berkepentingan atau pengadilan.

3. Perawat dan Pelaksanaan Praktik Keperawatan

Perawat memegang peranan penting dalam menentukan dan


melaksanakan standar praktik keperawatan untuk mencapai
kemampuan yang sesuai dengan standar pendidikan keperawatan.
Perawat dapat mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya secara
aktif untuk menopang perannya dalam situasi tertentu. Perawat sebagai
anggota profesi, setiap saat dapat mempertahankan sikap sesuai dengan
standar profesi keperawatan.
4. Perawat dan Lingkungan Masyarakat

Perawat dapat memprakarsai pembaharuan, tanggap, mempunyai


inisiatif, dan dapat berperan serta secara aktif dalam menentukan
masalah kesehatan dan masalah sosial yang terjadi di masyarakat.

5. Perawat dan Sejawat

Perawat dapat menopang hubungan kerja sama dengan teman kerja,


baik tenaga keperawatan maupun tenaga profesi lain di keperawatan.
Perawat dapat melindungi dan menjamin seseorang, bila dalam masa
perawatannya merasa terancam.

6. Perawat dan Profesi Keperawatan

Perawat memainkan peran yang besar dalam menentukan pelaksanaan


standar praktik keperawatan dan pendidikan keperawatan . Perawat
diharapkan ikut aktif dalam mengembangkan pengetahuan dalam
menopang pelaksanaan perawatan secara profesional. Perawat sebagai
anggota profesi berpartisipasi dalam memelihara kestabilan sosial dan
ekonomi sesuai dengan kondisi pelaksanaan praktik keperawatan.

B. HAK DAN KEWAJIBAN DALAM ETIKA PROFESI KEPERAWATAN


SERTA PENERAPAN DALAM PRAKTEK KEPERAWATAN
Pengertian - Pengertian
Hak : Kekuasaan / kewenangan yang dimiliki oleh seseorang atau suatu badan
hukum untuk mendapatkan atau memutuskan untuk berbuat sesuatu.
Hak pasien : hak-hak pribadi yang dimiliki manusia sebagai pasien.
Kewajiban : Sesuatu yang harus diperbuat atau yang harus dilakukan oleh
seseorang atau suatu badan hukum.
Pasien : Penerima jasa pelayanan kesehatan di rumah sakit baik dalam
keadaan sehat maupun sakit.
Perawat : seseorang yang telah lulus pendidikan perawat baik di dalam
maupun di luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
a. Dasar Hukum Hak dan Kewajiban dalam Etika Profesi Keperawatan
1. UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
2. PP No. 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
3. Keputusan Menteri Kesehatan No. 647/Menkes/SK/IV/2000 tentang
Registrasi dan Praktik Perawat
4. Surat Edaran Direktur Jenderal Pelayanan Medik No.
YM.02.04.3.5.2504 Tahun 1997 tentang Pedoman Hak dan Kewajiban
Pasien, Dokter dan Rumah Sakit
5. Surat Keputusan Dirjen Yanmed No. 00.03.2.6.951 Tahun 1997 tentang
berlakunya Hak dan Kewajiban Perawat dan Bidan di RS.
6. UU NO. 44 Tahun 2009 tentang RS
7. PERMENKES NO. 69 Tahun 2014
8. UU NO. 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan
b. Hak Perawat
Berdasarkan UU No.38 tahun 2014 tentang Keperawatan Bab VI Pasal 36-
40 membahas tentang Hak dan Kewajiban Perawat dan Klien
Hak Perawat :
1. Memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas
sesuai dengan standar pelayanan, standar profesi, standar prosedur
operasional dan ketentuan peraturan perundangan- undangan.
2. Memperoleh informasi yang benar, jelas dan jujur dari klien dan atau
keluarganya.
3. Menerima imbalan jasa atas pelayanan keperawatan yang telah
diberikan.
4. Menolak keinginan klien atau pihak lain yang bertentangan dengan
kode etik, standar pelayanan, standar profesi, standar prosedur
operasional atau ketentuan peraturan perundang-uandangan
5. Memperoleh fasilitas kerja sesuai dengan standar.
c. Kewajiban Perawat
Berdasarkan UU no.38 tahun 2014 tentang Keperawatan Bab VI Pasal 36-
40 membahas tentang Hak dan Kewajiban Perawat dan Klien
Kewajiban Perawat :
1. Melengkapi sarana dan prasarana pelayanan keperawatan sesuai
dengan standar pelayanan dan ketentuan peraturan.
2. Memberikan pelayanan keperawatan sesuai dengan kode etik, standar
pelayanan keperawatan, standar prosedur operasional dan ketentuan
peraturan perundangan- undangan
3. Merujuk klien yang tidak dapat ditangani kepada perawat atau tenaga
kesehatan lain yang lebih tepat sesuai dengan lingkup dan tingkat
kompetensinya
4. Mendokumentasikan asuhan keperawatan sesuai dengan standar
5. Memberikan informasi yang lengkap, jujur, benar, jelas dan mudah
dimengerti mengenai tindakan keperawatan
6. Melaksanakan tindakan pelimpahan wewenang dari tenaga kesehatan
lain yang sesuai dengan kompetensi perawat
7. Melaksanakan penugasan khusus yang ditetapkan pemerintah
d. Hak dan Kewajiban Pasien, Hak Orang Cacat, Hak Orang Yang Akan
Meninggal
Hak Pasien
Berdasarkan UU no.38 tahun 2014 tentang Keperawatan Bab VI Pasal 36-
40 membahas tentang Hak dan Kewajiban Perawat dan Klien
Hak Pasien :
1. Mendapatkan informasi secara benar, jelas dan jujur tentang tindakan
keperawatan yang akan dilakukan
2. Meminta pendapat perawat lain dan atau tenaga kesehatan lainnya
3. Mendapatkan pelayanan keperawatan sesuai dengan kode etik, standar
pelayanan keperawatan, standar profesi, standar prosedur operasional
dan ketentuan peraturan
4. Memberi persetujuan atau penolakan tindakan keperawatan yang akan
diterimanya
5. Memperoleh keterjagaan kerahasiaan kondisi kesehatannya
Berdasarkan SE Direktur Jenderal Pelayanan Medik
No.YM.02.04.3.5.2504 Tahun 1997 tentang pedoman Hak dan Kewajiban
Pasien, Dokter dan Rumah Sakit
Hak Pasien :
1. Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan
peraturan yang berlaku di rumah sakit.
2. Pasien berhak atas pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur.
3. Pasien berhak memperoleh pelayanan medis yang bermutu sesuai
dengan standar profesi kedokteran / kedokteran gigi dan tanpa
diskriminasi .
4. Pasien berhak memperoleh asuhan keperawatan dengan standar profesi
keperawatan
5. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan
keinginannya dan sesuai dengan peraturan yang berlaku di rumah sakit.
6. Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan
pendapat klinis dan pendapat etisnya tanpa campur tangan dari pihak
luar.
7. Pasien berhak meminta konsultasi kepada dokter lain yang terdaftar di
rumah sakit tersebut (second opinion) terhadap penyakit yang
dideritanya, sepengetahuan dokter yang merawat.
8. Pasien berhak atas “privacy” dan kerahasiaan penyakit yang diderita
termasuk data-data medisnya.
9. Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi :

 penyakit yang diderita tindakan medik apa yang hendak dilakukan


 kemungkinan penyakit sebagai akibat tindakan tersebut dan
tindakan untuk mengatasinya
 alternatif terapi lainnya
 prognosanva.
 perkiraan biaya pengobatan

10. Pasien berhak menyetujui/memberikan izin atas tindakan yang akan


dilakukan oleh dokter sehubungan dengan penyakit yang dideritanya
11. Pasien berhak menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap
dirinya dan mengakhiri pengobatan serta perawatan atas tanggung
jawab sendiri sesudah memperoleh informasi yang jelas tentang
penyakitnya.
12. Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
13. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama/kepercayaan yang
dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya.
14. Pasien berhak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam
perawatan di rumah sakit
15. Pasien berhak mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan
perlakuan rumah sakit terhadap dirinya.
16. Pasien berhak menerima atau menolak bimbingan moril maupun
spiritual.

Menurut UU NO. 44 Tahun 2009 Tentang RS :

Hak Pasien

1. memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku


di Rumah Sakit;
2. memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien;
3. memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa
diskriminasi;
4. memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar
profesi dan standar prosedur operasional;
5. memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar
dari kerugian fisik dan materi;
6. mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan;
7. Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya
dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit;
8. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter
lain yang mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) baik di dalam maupun di
luar Rumah Sakit;
9. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk
data-data medisnya;
10. Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan
medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan
komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan
yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan;
11. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya;
12. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis;
13. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya
selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya;
14. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam
perawatan di Rumah Sakit;
15. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit
terhadap dirinya;
16. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama
dan kepercayaan yang dianutnya;
17. Menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit
diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik
secara perdata ataupun pidana; dan
18. Mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan
standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Kewajiban Pasien
Berdasarkan UU no.38 tahun 2014 tentang Keperawatan Bab VI Pasal 36-
40 membahas tentang Hak dan Kewajiban Perawat dan Klien.
Kewajiban Pasien :
1. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur tentang masalah
kesehatan
2. Mematuhi nasihat dan petunjuk perawat
3. Mematuhi ketentuan yang berlaku di Fasilitas pelayanan kesehatan
4. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima

Berdasarkan SE Direktur Jenderal Pelayanan Medik


No.YM.02.04.3.5.2504 Tahun 1997 tentang pedoman Hak dan Kewajiban
Pasien, Dokter dan Rumah Sakit.

Kewajiban Pasien :
1. Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala peraturan
dan tata tertib rumah sakit
2. Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi dokter dan
perawat dalam pengobatannya.
3. Pasien berkewajiban memberikan informasi dengan jujur dan
selengkapnya tentang penyakit yang diderita kepada dokter yang
merawat.
4. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban untuk melunasi semua
imbalan atas jasa pelayanan rumah sakit/dokter
5. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban memenuhi hal-hal yang
telah disepakati/perjanjian yang telah dibuatnya

Menurut PERMENKES NO. 69 Tahun 2014 Sesuai Pasal 31 UU NO. 44


Tahun 2009 Tentang RS:

1. mematuhi peraturan yang berlaku di Rumah Sakit;


2. menggunakan fasilitas rumah sakit secara bertanggungjawab;
3. menghormati hak-hak pasien lain, pengunjung dan hak Tenaga
Kesehatan serta petugas lainnya yang bekerja di rumah sakit ;
4. memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat sesuai
kemampuan dan pengetahuannya tentang masalah kesehatannya;
5. menghormati hak-hak pasien lain, pengunjung dan hak Tenaga
Kesehatan serta petugas lainnya yang bekerja di rumah sakit ;
6. memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat sesuai
kemampuan dan pengetahuannya tentang masalah kesehatannya;
7. Menerima segala konsekuensi atas keputusan pribadinya untuk
menolak rencana terapi yang direkomendasikan oleh Tenaga Kesehatan
dan/atau tidak mematuhi petunjuk yang diberikan oleh Tenaga
Kesehatan dalam rangka penyembuhan penyakit atau masalah
kesehatannya; dan
8. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima

Hak Orang Cacat :

Pasal 139 uu no.36 tahun 2009 tentang kesehatan:

1. Upaya pemeliharaan kesehatan penyandang cacat harus ditujukan


untuk menjaga agar tetap hidup sehat dan produktif secara sosial,
ekonomis, dan bermanfaat
2. Pemerintah wajib menjamin ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan
dan memfasilitasi penyandang cacat untuk dapat tetap hidup mandiri
dan produktif secara sosial dan ekonomis

Hak Orang Yang Akan Meninggal :

1. Diperlakukan sebagai manusia yang hidup sampai mati


2. Tetap merasa punya harapan
3. Dirawat
4. Merasakan perasaan dan emosi mengenai kematian
5. Mengambil dan berpartisipasi mengenai perawatannya
6. Mengharapkan terus mendapatkan pelayanan medis
7. Tidak mati dalam kesepian
8. Bebas dari rasa nyeri
9. Memperoleh jawaban yang jujur
10. Tidak ditipu
11. Mendapatkan bantuan dari dan untuk keluarga
12. Mati dengan tenang dan terhormat
13. Mempertahankan individualitas
14. Membicarakan dan memperluas pengalaman keagamaan
15. Mengharapkan bahwa kesucian tubuh manusia akan dihormati sesudah
mati
e. Penerapan Hak dan Kewajiban dalam Etika Profesi Keperawatan
Contoh kasus :
Seorang laki-laki usia 15 tahun dibawa ke UGD karena
mengalami dehidrasi berat dan mendapat terapi
pemasangan infus. Setelah dilakukan beberapa kali
penusukan oleh perawat, pemasangan infus gagal
dilakukan sehingga dibagian tangan dan kaki klien
kebiruan. Keluarga pasien mengadukan ke bagian
komite etik untuk meminta pertanggungjawaban
perawat.
1. Analisa dan klarifikasi kasus
Akibat dehidrasi, pembuluh darah klien mengecil sehingga
menyebabkan susah untuk dimasukkan
infus/pemasangan infus gagal, sehingga membuat
kaki dan tangan klien kebiruan akibat infus yang
gagal.
2. Hak dan kewajiban pasien dalam kasus ini
Hak Pasien dalam kasus ini adalah :
 Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan
standar profesi dan standar prosedur operasional. Sebagai
pasien kita berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang
bermutu dan berstandar SOP,agar pelayanan
tersebut menjadi kenyamanan pasien dan
mencegah terjadinya kejadian tidak diinginkan.
 Memperoleh layanan efektif dan efisien sehingga
pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi.
Dengan memperoleh layanan yang efektif dan
efisien, pasien akan terhindar dari kerugian
apapun baik itu dari pasien maupun perawat.
 Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan
yang ditetapkan. Jika pelayanan tersebut kurang
berkualitas, pasien bisa mengajukan kepada
atasan atas pelayanan yang kurang berkualitas.
 Memberikan persetujuan atau menolak atas
tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga
kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.
Dari kasus tersebut, jika saat pemasangan infuse
selalu gagal, pasien berhak meminta pengganti
perawat untuk menginfusnya.
 Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya
selama dalam perawatan di rumah sakit.
 Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan
rumah sakit terhadap dirinya. Dalam kasus
tersebut, sebagai pasien dapat mengajukan usul
seperti meminta pengganti perawat.
Kewajiban pasien dalam kasus ini:
Memberikan informasi yang lengkap dan jujur
tentang masalah kesehatannya kepada dokter atau
perawat.
3. Bagaimana komite etik berespon terhadap pengaduan ini.
Sebelumnya komite etik melihat dulu apa yang terjadi dengan
pasien tersebut. Jika melanggar hukum, maka akan dikenakan
sanksi sesuai peraturan perundang-undangan.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Keperawatan sebagai suatu profesi bertanggung jawab dan
bertanggung gugat atas pelayanan/asuhan keperawatan yang diberikan. Oleh
sebab itu pemberian pelayanan/asuhan keperawatan harus berdasarkan pada
landasan hukum dan etika keperawatan. Standar asuhan perawatan di
Indonesia sangat diperlukan untuk melaksanakan praktek keperawatan,
sedangkan etika keperawatan telah diatur oleh organisasi profesi, hanya saja
kode etik yang dibuat masih sulit dilaksanakan dilapangan karena bentuk kode
etik yang ada masih belum dijabarkan secara terinci dan lengkap dalam bentuk
petunjuk tehnisnya.
Etik merupakan kesadaran yang sistematis terhadap prilaku yang dapat
dipertanggung jawabkan, etik bicara tentang hal yang benar dan hal yang salah
dan didalam etik terdapat nilai-nilai moral yang merupakan dasar dari prilaku
manusia (niat). Prinsip-prinsip moral telah banyak diuraikan dalam teori
termasuk didalamnya bagaimana nilai-nilai moral di dalam profesi
keperawatan. Penerapan nilai moral professional sangat penting dan sesuatu
yang tidak boleh ditawar lagi dan harus dilaksanakan dalam praktek
keperawatan.

B. SARAN
Dalam konteks pelayanan kesehatan hubungan perawat dan pasien hendaknya
saling memperhatikan antara hak dan kewajiban dalam
layanan Kesehatan secara profesional.

DAFTAR PUSTAKA

Dalami, Ermawati, dkk. 2010. Etika Keperawatan. Jakarta: Trans Info


Media.
Sumijatun. 2011. Membudidayakan Etika dalam Prakti
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Rustiyanto, Eri. 2009. Etika Profesi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Potter & Perry. 2009. Fundamental of Nursing, Buku 1 Edisi
7. Jakarta. Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai