Definisi
Etik (ethis) berasal dari bahasa Yunani ethos yang berarti adat, kebiasaan perilaku,
atau karakter. Sedangkan menurut kamus Webster, etik adalah ilmu yang mempelajari
tentang apa yang baik dan buruk secara moral. Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan
bahwa etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang menentukan bagaimana seharusnya manusia
hidup di dalam masyarakat, yang menyangkt aturan-aturan atau prinsip=prinsip yang
menentukan tingkah laku yang benar, yaitu baik dan buruk, serta kewajiban dan tanggung
jawab. Jadi, etika berhubungan dengan pertimbangan membuat keputusan terhadap suatu
perbuatan karena tidak ada undang-undang atau peraturan yang menegaskan apa yang harus
dilakukan moral. Etika keperawatan merupakan alat untuk mengukur perilaku moral dalam
keperawatan. keputusan keperawatan seharusnya berdasarkan kode etik sebagai standar yang
dapat diukur dan dievaluasi melalui perilaku moral perawat.
4. Penolakan pengobatan
5. Minta dilayani
7. Kesinambungan pelayanan
Etika adalah kode perilaku yang berhubungan dengan apa yang baik dan tidak baik
dengan kewajiban moral. Prinsip benar dan salah dalam suatu tindakan didasarkan perilaku
yang bersumber pada moral sanksi yang diberikan, bukan sanksi hukum, tetapi sanksi moral.
Tujuan dibuatnya etika keperawatan pada profesi keperawatan adalah sebagai berikut :
1. Aliran deskriptif, yaitu aliran yang memberi gambaran dan penjelasan tentang
bagaimana manusia harus berperilaku dalam lingkungan atau dalam masyarakat untuk
memperoleh suatu tujuan.
2. Aliran normatif, yaitu aliran yng mengukur perilaku benar atau salah dengan norma.
Deontologi yang berfokus pada formalitas dan teologikal dimana etika menjadi
pedoman perilaku yang berfokus pada penggunaannya.
3. Aliran pluralisme, yaitu suatu tindakan etik diukur berdasarkan kompleksitas situasi
yang dihadapi. Prinsip-prinsip aliran ini, antara lain:
a. Etika merupakan cabang ilmu filsafat yang objeknya adalah perilaku manusia,
dimana etika disebut filsafat moral
b. Etika memberi keputusan tentang tindakan yang dianggap benar, tepat, atau
bermoral.
c. Keperawatan adalah pelayanan vital terhadap manusia dengan berbagai latar
belakang yang dalam berinteraksi mempunyai tingkah laku yang berbeda,
sehingga perlu disusun suatu pedoman untuk bertindak, berlaku, dan tanggung
jawa, yaitu kode etik.
KODE ETIK KEPERAWATAN, PRINSIP, DAN FUNGSI KODE ETIK
Kode etik keperawatan merupakan bagian dari etika kesehatan yang mnenerapkan
nilai etika terhadap bidang pemeliharaan atau pelayanan kesehatan masyarakat. Kode etik
keperawatan di Indonesia telah di sususn oleh Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Perawat
Nasional Indonesia melalui Musyawarah Nasional PPNI di Jakarta pada tanggal 29
November 1989. Kode etik keperawatan Indonesia tersebut terdiri atas 4 Bab dan 16 Pasal,
yaitu sebagai berikut.
1. Bab I
Bab I terdiri atas empat pasal, menjelaskan tentang tanggung jawab perawat terhadap
individu, keluarga, dan masyarakat. Dalam memberikan pelayanan keperawatan
kepada individu, keluarga atu komunitas, perawat sangat memerlukan etika
keperawatan yang merupakan filsafat yang mengarahkan tanggung jawab moral yang
mendasar terhadap pelaksanaan praktik keperawatan, dimana inti dari falsafah
tersebut adalah hak dan martabat manusia. Oleh karena itu, fokus dari etika
ditunjukan terhadap sifat manusia yang unik. Untuk memelihara yang meningkatkan
keperacayaan masyarakat, diperlukan peraturan tentang hubungan antara perawat
dengan masyarakat, yaitu sebagai berikut.
2. Bab 2
Bab 2 terdiri atas lima pasal, yang menjelaskan tentang tanggung jawab perawat
terhadap tugas, yaitu sebagai berikut.
3. Bab 3
Bab 3 terdiri atas dua pasal, menjelaskan tentang tanggung jawab perawat terhadap
sesama perawat dan profesi kesehatan lain, yaitu sebagai berikut.
a. Perawat memelihara hubungan baik dengan sesama perawat dan tenaga kesehatan
lainnya, baik dalam memelihara keserasian sesuai lingkungan kerja maupun dalam
mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara menyeluruh.
b. Perawat menyebarluaskan pengetahuan, keterampilan, dan pengalamannya kepada
sesama perawat, serta menerima pengetahuan dan pengalaman dari profesi dalam
rangka meningkatkan kemampuan dalam bidang keperawatan.
4. Bab 4
Bab 4 terdiri atas empat pasal, menjelaskan tentang tanggung jawab perawat terhadap
profesi keperawatan, yaitu sebagai berikut.
5. Bab 5
Bab 5 terdiri atas dua pasal, menjelaskan tentang tanggung jawab perawat terhadap
pemerintah, bangsa, dan tanah air, yaitu sebagai berikut.
Sedangkan kode etik keperawatan menurut ANA ( 1976 ) adalah sebagai berikut :
3. Perawat melindungi klien dan publik bila kesehatan dan keselamatannya terancam
oleh praktik seseorang yang tidak berkompeten, tidak etik, atu ilegal.
8. Perawat turut serta dalam upaya profesi untuk melaksanakan dan meningkatkan
standar keperawatan.
9. Perawat turut serta dalam upaya profesi untuk membentuk dan membina kondisi
kerja yang mendukung pelayanan keperawatan yang berkualitas.
10. Perawat turut serta dalam upaya profesi untuk melindungi publik terhadap
informasi dan gambaran yang salah serta mempertahankan integritas perawat.
11. Perawat bekerja sama dengan anggota profesi kesehatan atau warga masyarakat
lainya dalam meningkatkan upaya-upaya masyarakat dan nasional untuk
memenuhi kebuthan masayarakat kesehatan publik.
Selain itu, ICN juga telah mengatur kode etik keperawatn. ICN adalah suatu federasi
penghimpunan perawat nasional diseluruh dunia yang didirikan pada tanggal 1 juli
1899oleh Mrs.Bedford Fenwich di Hanover Square, London dan direvisi pada tahun
1973. Uraian kode etik menurut ICN diuraikan sebagai berikut.
a. Meningkatkan kesehatan.
b. Mencegah timbulnya penyakit.
c. Memelihara kesehatan.
d. Mengurangi penderitaan.
Perawat dapat menopang hubungan kerja sama dengan teman sejawat, baik tenaga
keperawatan maupun tenaga profesi lain di luar keperawatan. Perawat dapat
melindungi dan menjamin seseorang bila dalam masa perawatannya merasa
terancam.
Manusia
Lingkungan
1. Perawat perkesmas dalam upaya musyawarah masyarakat desa, anggota yang terlibat
dalam upaya ini, antara lain:
a. Kepala dusun, ketua LKMD, ketua RW, kader, tokoh masyarakat, ketua karang
taruna, remaja masjid.
b. Perangkat desa/kelurahan.
c. Petugas BKKBN.
d. Petugas pertanian/peternakan.
e. Kader kesehatan.
Upaya yang dapat dilakukan perawat perkesmas antara lain upaya kesehatan usila,
pemberdayaan masyarakat dalam kemandirian, upaya penyehatan lingkungan
masyarakat, upaya perbaikan gizi, P2M dan upaya kesehatan, posyandu lansia,
pengaktifan kader jika sudah terbentuk posyandu lansia, jika belum dibuat posyandu
lansia, bekerja dengan LSM, dan lainnya.
Upaya yang dapat dilakukan oleh perawat kesehatan masyarakat antara lain perbaikan
gizi, pemeriksaan laboratorium, P2M dan upaya kesehatan, pemerdayaan masyarakat
dalam kemandirian, serta upaya penyehatan lingkungan masyarakat.