Dosen Pembimbing
Desmalinda Ramadhani
Erna Pasaribu
Fadhli Rahman
Fathia Ulfa
Febi Anggraini
JURUSAN D3 KEPERAWATAN
2019/2020
KODE ETIK PROFESI KEPERAWATAN
A. Pengertian Kode Etik Profesi Keperawatan
Kode etik dapat diartikan polaaturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan
suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai
pedoman berperilaku. Dalam kaitannya dengan profesi, kode etik profesi merupakan
pernyataan yang kompherensif dari bentuk tugas dan pelayanan dari profesi yang memberi
tuntunan bagi anggota dalam melaksanakan praktek dibidang profesinya, baik yang
berhubungan dengan teman sejawat, profesi dan diri sendiri.
Kode etik keperawatan Indonesia telah disusun oleh Dewan Pimpinan Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia, melalui Munas PPNI di Jakarta pada tanggal 29 November
1989. Kode etik tersebut terdiri atas limat bab dan 16 pasal, dimana:
1.Menjelaskan tentang tanggung jawab perawat terhadap individu, keluarga dan masyarakat
yang terdiri atas 4 pasal.
3. Menjelaskan tanggung jawab terhadap sesama perawat dan profesi kesehatan lainnya yang
terdiri dari 2 pasal.
Tanggung jawab perawat terhadap sesama perawat dan profesi kesehatan lainnya
a. Perawat senantiasa memelihara hubungan yang baik antar sesama perawat dan dengan
tenaga kesehatan lainnya, baik dalam memelihara keserasian suasana lingkungan
kerja maupun dalm mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara menyeluruh.
b. Perawat senantiasa menyebarluaskan pengetahuan keterampilan dan pengalamannya
kepada sesama perawat serta menerima pengetahuan dan pengalaman dari profesi lain
bidang perawatan.
4. Menjelaskan tentang tanggung jawab perawat terhadap profesi keperawatan yang terdiri
dari empat pasal.
5. Menjelaskan tanggung jawab perawat terhadap pemerintah, bangsa, dan tanah air yang
terdiri dari dua pasal.
1. Pernyataan yang komprehensif dari bentuk tugas dan pelayanan dari profesi yang
memberi tuntunan bagi anggota dalam melaksanakan praktek di bidang profesinya,
baik yang berhubungan dengan pasien, keluarga, masyarakat dan teman sejawat,
profesi dan diri sendiri, disebut...
a. Hukum keperawatan
b. Tanggung jawab keperawatan
c. Hak perawat
d. Kode etik keperawatan
Jawaban: D
Jawaban: A
Jawaban: D
Jawaban:
Jawaban: B
Jawaban: C
Jawaban: A
8. Suatu model dimana perawat dan dokter berperan aktif dan pasien berperan pasif.
Model ini tepat untuk bayi, pasien koma, pasien dibius, dan pasien dalam keadaan
darurat. Dokter berada pada posisi mengatur semuanya, merasa mempunyai
kekuasaan, dan identitas pasien kurang diperhatikan, merupakan model dari..
a. Aktivitas-pasivitas
b. Hubungan timbal balik
c. Hubungan Partisipasi Mutual
d. Hubungan timbal balik
Jawaban: A
9. Ketentuan mengenai standar profesi dan hak – hak klien ditetapkan dengan peraturan
pemerintah, bunyi undang – undang kesehatan nomor............
a. No. 23 tahun 2000 pasal 52
b. No. 23 tahun 2001 pasal 52
c. No. 23 tahun 2002 pasal 52
d. No. 23 tahun 1992 pasal 52
Jawaban: D
10. Ketika klien berusia lanjut menolak untuk mengenakan tongkat atau alat bantu lain
sewaktu berjalan karena ia ingin berjalan dengan bebas. Pertanyaan di atas yang
termasuk permasalahan dasar etika yaitu....
a. Kebebasan versus penanganan dan pencegahaan bahaya
b. Terapi ilmiah konvensional versus terapi tidak ilmiah dan coba – coba
c. Berkata jujur versus berkata bohong
d. Kuantitas hidup versus kualitas hidup
Jawaban: A
11. Seorang ibu yang meminta perawat untuk melepas semua peralatan medis termasuk
selang yangterpasang pada anaknya yang baru usia 14 tahun dan telah mengalami
koma selama 8 hari. Pertanyaan kasus di atas yang termasuk permasalahan dasar etika
yaitu............
a. Kebebasan versus penanganan dan pencegahaan bahaya
b. Terapi ilmiah konvensional versus terapi tidak ilmiah dan coba – coba
c. Berkata jujur versus berkata bohong
d. Kuantitas hidup versus kualitas hidup
Jawaban: D
12. Apabila anggota profesi perawat melanggar kode etik profesi, organisasi profesi dapat
memberikan ..........
a. Otonomi
b. Advocasi
c. Sanksi atau mengeluarkan anggota
d. Akuntabilitas
Jawaban: C
Jawaban:
14. berikut ini yang tidak termasuk criteria kualitas asuhan keperawatan adalah:
a. efektif biaya
b. Manusiawi
c. Memberikan harapan yang sama tentang apa yang baik bagi perawat dan pasien
d. Memberikan keuntungan yang sebesar-besarnya bagi perawat
Jawaban : D
15. Standar kerja profesional dari ANA meliputi berikut ini, kecuali.....
a. Kualitas perawatan
b. Penilaian kinerja
c. Pendidikan, kesejawatan
d. Pengakuan diri
e. Kaloborasi
Jawaban: D
16. Yang bukan merupakan tujuan utama standar praktek keperawatan adalah....
a. Memberikan kejelasan dan pedoman asuhan keperawatan
b. Mengidetifikasi ukuran dan penilaian hasil akhir asuhan keperawatan
c. Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan
d. Mencapai kualitas asuhan keperawatan yang menguntungkan bagi perawat
Jawaban: D
Jawaban: B
Jawaban: C
19. Pada tahun berapa keperawatan diakui sebagai sebuah profesi yang sah secara
hukum...
a. 1992
b. 1990
c. 1991
d. 1993
Jawaban: A
20. Hukum membedakan tanggung jawab perawat dari tenaga profesional kesehatan
lainnya, hukum juga memberikan kerangka kerja untuk menetapkan jenis tindakan
keperawatan yang sah dalam asuhan keperawatan, penjelasan tersebut pengertian
dari....
a. Tujuan hukum
b. Hukum
c. Fungsi hukum
d. Peran hukum
Jawaban: C