Anda di halaman 1dari 14

ETIK DALAM KEPERAWATAN PALIATIF

OLEH :

KELOMPOK 3

1.Aini Amelia (2013142010049)

2.Diva Merliyoni (2012142010023)

3.Dwi Mitha Yuliani (2013142010059)

4.Emellyah Jaya Putri (2013142010065)

5.Farhan Aditya(2013142010027)

6.Justine Nailah(2013142010084)

7.Rifa Willyanda (2013142010030)

8.Rezi Mai Zikri (2013142010067)

9.Siti Masyithoh(20103142010089)

10.Supria Ningsih(2013142010035)

11.Sunchi Cahnia (2013142010013)

12.Sovia Khoirun Nisa’ (2013142010042)

13.Zahra Fitri Yani (2013142010047)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MOHAMMAD NATSIR BUKITTINGGI


KATAPENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat
dan karunia Nya kita berada dalam keadaan sehat wal’afiat dan mendapat kesempatan
untuk menyelesaikan makalah ini.
Dalam pembuatan makalah yang berjudul “ETIK DALAM KEPERAWATAN
PALIATIF” penulis banyak mendapatkan hambatan dan kesulitan, waktu, tempat, dan
dana.Tetapi karena bantuan dan saran dari berbagai pihak terutama kelompok, akhirnya
kami sebagai penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Maka dalam kesempatan ini,
kami menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada Dosen.
Dengan iringan doa semoga amal baik yang telah diberikan kepada kami
mendapat balasan yang baik dari ALLAH SWT. Akhir kata semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami selaku penulis dan pembaca pada umumnya.

Bukittinggi, 27 September2022

Kelompok3
Daftar isi

KataPengantar..........................................................................................................2

DaftarIsi....................................................................................................................3

BabI Pendahuluan.....................................................................................................4

A. LatarBelakang.......................................................................................................4

B. RumusanMasalah..................................................................................................4

C. Tujuan...................................................................................................................4

BabII Pembahasan....................................................................................................5

A. Pengertian.............................................................................................................5

B. Dasar HukumKeperawatan Paliatif......................................................................5

C. Kajian Etik TentangKeperawatanPaliatif.............................................................7

D. Kebijakan Nasional TerkaitPerawatan Paliatif...................................................11

BabIII Penutup........................................................................................................13

A. Kesimpulan.........................................................................................................13

B. Saran...................................................................................................................13

C. Daftarpustaka......................................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latarbelakang

Perawatan paliatif adalah kesehatan yang aktif dan menyeluruh,dengan


pendekatan multidisiplin yang terintegrasi. Tujuanya untuk mengurangi
penderitaan pasien, memperpanjang umurnya, meningkatkan kualitas hidupnya,
juga memberikan support kepada keluarganya. Meski pada akhirnya pasien
meninggal, sebelum meninggal sudah siap secara psikologi dan spiritual.
Menurut WHO paliative care merupakan pendekatan untuk meningkatkan
kualitas hidup panien dan keluarga dalam menghadapi masalah yang berkaitan
dengan masalah yang mengancam jiwa, melalui pencegahan dan menghentikan
penderitaan dengan identifikasi dan penilaian dini, penanganan nyeri dan
masalah lainya, seperti fisik, psikologis,sosial dan spiritual.

B. RumusanMasalah

1. Apa yang dimaksud dengan etik dalam perawatanpaliatif?

2. Bagaimana kebijakan nasional terkait perawatanpaliatif?

C. Tujuan

1. Agar mengetahui etik dalam keperawatanpaliatif

2. Agar mengetahui kebijakan nasional terkait perawatanpaliatif


BAB II
PEMBAHASAN

A. Perawatanpaliatif

Perawatan paliatif adalah kesehatan terpaduy ang aktif dan menyeluruh,


dengan pendekatan multi disiplin yang terintregrasi. Tujuannya untuk
mengurangi penderitaan pasien, memperpanjang umurnya, meningkatkan
kualitas hidupnya, juga memberikan support kepada keluarganya. Meski pada
akhirnya pasien meninggal, sebelum meninggal sudah siap secara psikologis dan
spiritual.

Etik adalah Kesepakatan tentang praktik moral, keyakinan, sistemnilai,


standar perilaku individu dan atau kelompok tentang penilaian terhadap apa
yang benar dan apa yang salah, mana yang baik dan mana yang buruk, apa yang
merupakan kejahatan, apa yang dikehendaki dan apa yangditolak.

Etika Keperawatan adalah Kesepakatan / peraturan tentang penerapan


nilai moral dan keputusan keputusan yang ditetapkan untuk profesi keperawatan
(Wikipedia, 2008)

B. Dasar Hukum KeperawatanPaliatif

Dasar hukum keperawatan paliatif diantaranya :

1. Aspek Medikolegal dalam perawatan paliatif (Kep. Menkes NOMOR :


812/Menkes/SK/VII/2007)

a. Persetujuan tindakan medis/infomed consent untuk pasien paliatif.


Pasien harus memahami pengertian, tujuan dan pelaksanaan
perawatanpaliatif.

b. Resusitasi/Tidak resisutasi pada pasien paliatif. Keputusan dilakukan


atau tidak dilakukan tindakan resusitasi dapat dibuat oleh pasien
yang kompeten atau oleh Tim perawatan paliatif.Informasi
tentang hal ini sebaiknya telah di informasikan pada saat
pasien memasuki atau memulai perawatanpaliatif.

c. Perawatan pasien paliatif di ICU Pada dasarnya perawatan paliatif


pasien di ICU mengikuti ketentuan umum yangberlaku.

d. Masalah medikolegal lainnya pada perawatan pasien paliatif.


Tindakan yang bersifat kedokteran harus dikerjakan oleh tenaga
medis, tetapi dengan pertimbangan yang mempertimbangkan
keselamatan pasien tindakan tindakan tertentu dapat didelegasikan
kepada tenaga kesehatan yangterlatih.

2. Medikolegal Euthanasia

Euthanasia adalah dengan sengaja tidak melakukan sesuatu untuk


memperpanjang hidup seseorang pasien atau sengaja melakukan sesuatu
untuk memperpendek hidup atau mengakhiri hidup seorang pasien, dan ini
dilakukan untuk kepentingan pasien sendiri.
C. Kajian Etik Tentang KeperawatanPaliatif

1. Prinsip Dasar Dari Perawatan Paliatif Perawatan paliatif terkait dengan


seluruh bidang perawatan mulai dari medis, perawatan, psikologis sosial,
budaya dan spiritual, sehingga secara praktis, prinsip dasar perawatan
paliatif dapat dipersamakan dengan prinsip pada praktek medis yang baik.
Prinsip dasar perawatan paliatif. (Rasjidi,2010)

a. Sikap peduli terhadap pasien Termasuk sensifitas dan empati. Perlu


dipertmbangkan segala aspek dari penderitaan pasien, bukan hanya
masalah kesehatan. Pendekatan yang dilakukan tidak boleh bersifat
menghakimi .Faktor karakteristik, kepandaian, suku, agama, atau faktor
induvidal lainnya tidak boleh mempengaruhiperawatan.

b. Menganggap pasien sebagai seorang individu. Setiap pasien adalah


unik. Meskipun memiliki penyakit ataupun gejala-gejala yang sama,
namun tidak ada satu pasienpun yang sama persis dengan pasien
lainnya. Keunikan inilah yang harus inilah yang harus dipertimbangkan
dalam merencanakan perawatan paliatif untuk tiapindividu.

c. Pertimbangan kebudayaan Faktor etnis, ras, agama, dan faktor budaya


lainnya bisa jadi mempengaruhi penderitaan pasien. Perbedaan ini harus
diperhatikan dalam perencanaan perawatan.

d. Persetujuan Persetujuan dari pasien adalah mutlakdiperlukan sebelum


perawatan dimulai atau diakhiri. Pasien yang telah diberi informasi dan
setuju dengan perawatan yang akan diberikan akan lebih patuh
mengikuti segala usahaperawatan.

e. Memilih tempat dilakukannya perawatan Untuk menentukan tempat


perawatan, baik pasien dan keluarganya harus ikut serta dalam diskusi
ini. Pasien dengan penyakit terminal sebisa mungkin diberi perawatan
dirumah.
f. Komunikasi Komunikasi yang baik antara dokter dan pasien maupun
dengan keluarga adalah hal yang sangat penting dan mendasar
dalampelaksanaan perawatanpaliatif.

g. Aspek klinis : perawatan yangsesuai

Semua perawatan paliatif harus sesuai dengan stadium dan


prognosis dari penyakit yang diderita pasien .hal ini penting karena
karena pemberian parawatan yang tidak sesuai, baik itu lebih maupun
kurang, hanya akan menambah penderitaan pasien. Pemberian
perawatan yang berlebihan beresiko untuk memberikan harapan palsu
kepada pasien.

Hal ini berhubungan dengan masalah etika yang akan dibahas


kemudian. Perawatan yang diberikan hanya karena dokter merasa harus
melakukan sesuatu meskipun itu sia sia adalah tidak etis.

h. Perawatan komprehensif dan terkoordinasi dari berbagai bidang profesi


perawatan palitif memberikan perawatan yang bersifat holistik dan
intergratif sehingga dibutuhkan sebuah tim yang mencakup keseluruhan
aspek hidup pasien serta koordinasi yang baik dari masing masing
anggota tim tersebut untuk memberikan hasil yang maksimal kepada
pasien dankeluarga.

i. Kualitas perawatan yang ebaik mungkin Perawatan medis


secarakonsisten, terkoordinasi dan berkelanjutan. Perawatan medis yang
konsisten akan mengurangi kemungkinan terjadinya perubahan kondisi
yang tidak terduga, dimana hal ini akan sangat mengganggu baik pasien
maupunkeluarga.

j. Perawatan yang berkelanjutan. Pemberian perawatan simtomatis dan


suportif dari awal hingga akhir merupakan dasar tujuan dari parawatan
paliatif. Masalah yang sering terjadi adalah pasien dipindahkan darisatu
tempat ketempat lain sehingga sulit untuk mempertahankan komunitas
perawatan.
k. Mencegah terjadinya kegawatan Perawatan paliatif yang baikmencakup
perencanaan teliti untuk mencegah terjadinya kegawatan fisik dan
emosional yang mungkin terjadi dalam perjalanan penyakit. Pasien dan
keluarga harus diberitahukan sebelumnya mengenai masalah yang
sering terjadi dan membentuk rencana untuk meminimalisasi stress fisik
danemosional.

l. Bantuan kepada sang perawat Keluarga pasien dengan penyakit lanjut


sering kali rentan terhadap stress fisik dan emosianal terutama apabila
pasien dirawat di rumah sehingga perlu diberikan perhatian khusus
kepada mereka, mengingat keberhasilan dari perawatan paliatif
tergantung dari pemberiperawatan.

m. Pemeriksaan ulang Perlu dilakukan pemeriksaan mengenai kondisi


pasien secara terus menerus mengingat pasien dengan penyakit lanjut
karena kondisinya akan cenderung dari waktu kewaktu.

2. Prinsip prinsipetik

a. Autonomy (otonomi) Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan


bahwa individu mampu berpikir logis dan mampu membuat
keputusan sendiri.prinsip otonomi merupakan bentuk respek terhadap
seseorang atau dipandang sebagai persetujuan tidak memaksa dan
bertindak secararasional.

b. Non maleficienci (tidak merugikan ) Prinsip ini berati tidak


menimbulkan bahaya/ cedera fisik dan psikologis pada klien. Prinsip
tidak merugikan, bahwa kita berkewajiban jika melakukan suatu
tindakan agar jangan sampai merugikan oranglain.

c. Veracity ( kejujuran ) Prinsip veracity berarti penuh dengan


kebenaran.Nilaiinidiperlukanolehpemberilayanankesehatan
untuk menyampaikan kebenaran pada setiap pasien dan untuk
menyakinkan bahwa pasien sangat mengerti.

d. Beneficienec ( berbuat baik ) Beneficience berarti, hanya melakukan


sesuatu yang yang baik. Kebaikan memerlukan pencegahan dari
kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan
peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. Terkadang dalam
situsi pelayanan kesehatan, terjadi konflik antara prinsip ini dengan
otonomi.

e. Justice ( keadilan ) Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terapi yang


sama dan adil terhadap orang lain yang menjunjung prinsip – prinsip
moral, legal dankemanusiaan.

Nilai ini direfleksikan dalam praktek profesional ketika tim


perawatan paliatif bekerja untuk terapi yang benar sesuai
hukum,standar praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh
kualitas pelayanankesehatan.

f. Kerahasiaaan ( Confidentiality ) Aturan dalam prinsip kerahasiaan ini


adalah bahwa informasi tentang pasien harus dijaga privasinya. Apa
yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan pasien hanya boleh
dibaca dalam rangka pengobatan pasien. Tak ada satu orangpun
dapat memperoleh informasi tersebut kecuali diijinkan oleh pasien
dengan buktipesetujuannya.

g. Akuntabilitas (accountability). Prinsip ini berhubungan erat dengan


fidelity yang berarti bahwa tanggung jawab pasti pada setiap
tindakan dan dapat digunakan untuk menilai orang lain.
Akuntabilitas merupakan standar yang pasti yang man tindakan
seorang professional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau
tanpaterkecuali.
D. Kebijakan Nasional Terkait PerawatanPaliatif

Kualitas hidup pasien adalah keadaan pasien yang dipersepsikan


terhadap keadaan pasien sesuai konteks budaya dan sistem nilai yangdianutnya,
termasuk tujuan hidup, harapan, danniatnya.

Dimensi dari kualitas hidup menurut Jennifer J.Clinch, Deborah


Dudgeeon dan Harvey Schipper (1999) adalah :

a. Gejalafisik

b. Kemampuan fungsional(aktivitas)

c. Kesejahteraankeluarga

d. Spiritual

e. Fungsisosial

f. Kepuasan terhadap pengobatan (termasukmasalahkeuangan)

g. Orientasimasadepan

h. Kehidupan seksual, termasuk gambaran terhadap dirisendiri

i. Fungsi dalambekerja

Paliative homecare adalah pelayanan perawatan paliatif yang dilakukan


di rumah pasien oleh tenaga paliatif atau keluarga atas bimbingan/pengawasan
tenagapaliatif.

Hospis adalah tempat dimana pasien dengan penyakit stadium


terminal yang tidak dapat dirawat di rumah namun tidak melakukan tindakan
yang harus dilakukan di rumah sakit Pelayanan yang diberikan tidak seperti di
rumah sakit, tetapi dapat memberikan pelayaan untuk mengendalikan gejala-
gejalayangada,dengan keadaan seperti dirumah pasiensendiri.
Sarana (fasilitas) kesehatan adalah tempat yang menyediakan layanan
kesehatan secara medis bagi masyarakat. Kompeten adalah keadaan kesehatan
mental pasien sedemikian rupa sehingga mampu menerima dan memahami
informasi yang diperlukan dan mampu membuat keputusan secara rasional
berdasarkan informasi tersebut.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan untuk meningkatkan


kualitas kehidupan pasien dan keuarganya dalam menghadapi masalah
masalah yang berhubungan dengan penyakit yang mengancam jiwa, dengan
mencegah dan meringankan penderitaan melalui identifikasi awal serta terapi dan
masalah lain, fisik, psikososial danspirittual.

Etik merupakan kesadaran yang sistematis terhadap prilaku yang dapat


dipertanggungjawabkan di dalam etik terdapat nilai nilai moral yang merupakan
dasar dari perilaku manusia (niat). Yang terpenting adalah rambu-rambu etika,
moral maupun hukum yang tegas tentang euthanasia, agar terdapatkejelasan.

B. SARAN

Diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan mahasiswa dalam


mengikuti proses pembelajaran dan dapat meningkatkan pelayanan perawatan
pasien paliatif baik di instansi rumah sakit maupun di pelayanan lanjutan atau home
care,serta menerapkan prinsip etik perawatan paliatif berdasarkan hukum perawatan
paliatif.
DAFTAR PUSTAKA

Achadiat. Chritiono M, 2007, Dinamika Etika & Hukum Kedokteran dalam Tantangan
Zaman, ECG, Jakarta

Asshiddiqie. Jimly, 2005, Demokrasi Dan Hak Asasi Manusia, Ketua Mahkamah
Konstitusi Republik Indonesia dan Guru Besar Hukum Tata Negara Fakultas
HukumUniversitas Indonesia.

Guwandi, 2000, Bioethics & Biolaw, Faultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
Komalawati. D. Veronica, 1989, Hukum dan Etika dalam Praktek Dokter, Pustaka
Harapan, Jakarta

Kozier, 2000, Fundamentals of Nursing : concept theory and practices. Philadelphia.


Addison Wesley.

Mendri. Ni Ketut, 2009, Hubungan Pemberian Informasi Tindakan Invasif Oleh Perawat
Dengan Pemahaman Hak Pasien Rawat Inap Di IRNA I RSUP Dr. Sardjito, Tesis Tidak
Dipublikasikan. Pasca Sarjana UGM Yogyakarta

Perry & Potter, 1997, Fundamental Keperawaran, Buku Ajar Konsep, Proses dan Praktik,
( Alih Bahasa : Yasmin Asih, dkk) Ed. 4, EGC, Jakarta.

Rasjidi. Imam, 2010, Perawatan Paliatif Suportif & Bebas Nyeri Pada Kanker, CV
Sagung Seto, Jakarta Sutarno, Eutanasia Yang Tidak Disadari Di Rumah Sakit,
disampaikan dalamKongres Masyarakat Hukum Kesehatan Indonesia di Yogyakarta 10
Juni 2012 Tejawinata.

Sunaryadi, 2008, Perawatan Paliatif adalah Hak Asasi Setiap Manusia, disampiakan
pada seminar peringatan hari paliatif sedunia 26 Oktober 2008, Surabaya. (Kepala Pusat
Pengembangan Paliatif & Bebas Nyeri RSU Dr. Soetomo periode1992-2006)

WHO. 2009. WHO Definition of Palliative Care. http://www.WHO.Int/can cerlpallia


tiveldefinitionlenl. Diakses tanggal 4 Mei 2011.

Anda mungkin juga menyukai