MAKALAH
Dosen Pembimbing :
Disusun oleh :
Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas berkat rahmat
makalah “Etik Dan Kebijakan Tentang Perawatan Paliatif”. Sholawat serta salam
kami curahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Yang berkat
hadirnya membawa cahaya yang membuat manusia melangkah keluar dari dunia
gelap.
Menjelang Ajal dan Paliatif dengan pokok bahasan “Etik Dan Kebijakan Tentang
makalah ini didapati dari hasil diskusi, buku, serta pencarian di internet terkait
Paliatif. Tak lupa pula kami ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak terkait:
1. Ibu Hj. Lindawati, S.Kep., Ners, MKM, AIFM Selaku Dosen Pembimbing
3. Penulis buku dan penulis artikel lepas. Dimana tulisannya menjadi sumber
Perawatan Paliatif.
i
4. Rekan kelompok yang telah bersama-sama mengerjakan serta menyusun
Keperawatan.
Seperti tak ada gading yang tak retak, begitupula dengan makalah ini yang
dalam berbagai sisi tentu banyak kekuragan yang harus dibenahi. Sekiranya satu
dua kalimat dalam bentuk kritik dan saran yang membangun bisa menjadi tombak
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Tujuan Penulisan..................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI.........................................................................3
A. Pengertian Keperawatan Paliatif Dan Etika Keperawatan...................3
B. Dasar Hukum Keperawatan Paliatif.....................................................3
C. Kajian Etik Tentang Perawatan Paliatif ...............................................4
D. Kebijakan Nasional Terkait Perawatan Paliatif....................................8
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Paliatif adalah perawatan kesehatan terpadu yang bersifat aktif dan
menyeluruh, dengan pendekatan multidisiplin yang terintegrasi. Meski pada
akhirnya pasien meninggal dunia, yang terpenting sebelum meninggal dia
sudah siap secara psikologis dan spiritual, serta tidak stres menghadapi
penyakit yang di deritanya. Prinsip perawatan paliatif antara lain menghargai
setiap kehidupan, mengganggap kematian sebagai proses yang normal, tidak
mempercepat atau menunda kematian, menghargai keinginan pasien dalam
mengambil keputusan, menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang
mengganggu, mengintegrasikan aspek psikologis, sosial, dan spiritual dalam
perawatan pasien dan keluarga, menghindari tindakan medis yang sia-sia,
Memberikan dukungan yang diperlukan agar pasien tetep aktif sesuai dengan
kondisinya sampai akhir hayat, dan memberikan dukungan kepada keluarga
dalam masa duka cita.
Masyarakat menganggap perawatan paliatif hanya untuk pasien dalam
kondisi terminal yang akan segera meninggal. Namun, konsep baru perawatan
paliatif menekankan pentingnya integrasi perawatan paliatif lebih dini agar
masalah fisik, psikososial dan spiritual dapat diatasi dengan baik. Perawatan
paliatif adalah pelayanan kesehatan yang bersifat holistik dan terintegrasi
dengan melibatkan berbagai profesi dengan dasar falsafah bahwa setiap
pasien berhak mendapatkan perawatan terbaik sampai akhir hayatnya.
Keadaan sarana pelayanan perawatan paliatif di Indonesia masih
belum merata sedangkan pasien memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan
yang bermutu, komprehensif dan holistik, maka diperlukan kebijakan
perawatan paliatif di Indonesia yang memberikan arah bagi sarana pelayanan
kesehatan untuk menyelenggarakan pelayanan perawatan paliatif.
1
2
B. Tujuan Makalah
1. Tujuan Umum
Tujuan umum pada makalah ini untuk mengetahui etik dan kebijakan
tentang keperawatan paliatif.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus penulisan makalah ini, yaitu :
a. Mengetahui pengertian keperawatan paliatif dan etik
b. Mengetahui dasar hukum keperawatan paliatif
c. Mengetahui kajian etik tentang perawatan paliatif
d. Mengetahui kebijakan nasional terkait perawatan paliatif
BAB II
TINJAUAN TEORI
3
4
1. Gejala fisik
2. Kemampuan fungsional (aktivitas)
3. Kesejahteraan keluarga
4. Spiritual
5. Fungsi sosial
6. Kepuasan terhadap pengobatan (termasuk masalah keuangan)
7. Orientasi masa depan
8. Kehidupan seksual, termasuk gambaran terhadap diri sendiri
9. Fungsi dalam bekerja.
b. Tujuan khusus:
1) Terlaksananya perawatan paliatif yang bermutu sesuai standar
yang berlaku di seluruh Indonesia
2) Tersusunnya pedoman-pedoman pelaksanaan / juklak
perawatan paliatif.
3) Tersedianya tenaga medis dan non medis yang terlatih.
10
8. Pendanaan
Pendanaan yang diperlukan untuk:
a. Pengembangan sarana dan
b. Peningkatan kualitas SDM/pelatihan
c. Pembinaan dan pengawasan
d. Peningkatan mutu pelayanan. Sumber pendanaan dapat dibebankan
pada APBN/APBD dan sumber-sumber lain yang tidak
mengikat.Untuk perawatan pasien miskin dan PNS dapat
dimasukan dalam skema Askeskin dan Askes.
Menimbang :
a. bahwa kasus penyakit yang belum dapat disembuhkan semakin
meningkat jumlahnya baik pada pasien dewasa maupun anak;
b. bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
bagi pasien dengan penyakit yang belum dapat disembuhkan selain
dengan perawatan kuratif dan rehabilitatif juga diperlukan
perawatan paliatif bagi pasien dengan stadium terminal;
c. bahwa sesuai dengan pertimbangan butir a dan b di atas, perlu
adanya Keputusan Menteri Kesehatan tentang Kebijakan Perawatan
Paliatif.
Mengingat :
1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3495);
14
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
1. Kesatu: keputusan menteri kesehatan tentang kebijakan perawatan
paliatif
2. Kedua: Keputusan Menteri Kesehatan mengenai Perawatan Paliatif
sebagaimana dimaksud Diktum Kesatu sebagaimana tercantum
dalam Lampiran I Keputusan ini.
3. Ketiga: Surat Persetujuan Tindakan Perawatan Paliatif
sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Keputusan ini
4. Keempat: Pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan
keputusan ini dilakukan oleh Menteri Kesehatan, Dinas Kesehatan
Propinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sesuai dengan fungsi
dan tugasnya masing-masing.
15
A. Kesimpulan
B. Saran
Sebagai profesi yang diatur dalam undang-undang, diakui oleh
beberapa profesi tenaga kesehatan lainnya dan diatur dalam konsil
keperawatan atau persatuan perawat di Indonesia. Perawat berkewajiban
untuk mematuhi segala etik dan aturan dalam melaksanakan tugasnya.
Diharapkan perawat dapat menjunjung kode etik yang menjadi dasar yang
sangat penting bagi perawat dalam membina hubungan baik dengan semua
pihak pada saat memberikan pelayanan kesehatan. Yang diharapkan jika
hubungan baik perawat dengan pasien atau dengan pihak lainnya terjalin
dengan baik, maka tujuan seperti kepuasa atau kesembuhan pasien akan dapat
tercapai
17
18
DAFTAR PUSTAKA
Rasjidi Imam. (2010). Kanker Serviks Dalam Buku Epidemiologi Kanker Pada
Wanita, Jakarta.
World Health Organization. The World Medicine Situation 2011 3ed. Rational
Use of Medicine. Geneva, 2011.
http://www.aidsindosia.or.id/uploads/20130506131833.skmenkes_Nomor_812M
ENKESSKVII2007_Tentang_Kebijakan_Perawatan_paliatif.pdf
https://es.scribd.com/document/349938260/Etik-Dalam-Perawatan-
PaliatifKelompok-1
https://kupdf.net/download/kelompok-2-etik-dan-kebijakan-nasional-perawatan-
paliatifdocx_5bffcdcae2b6f575293aaee3_pdf