Anda di halaman 1dari 8

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN

JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG


LEMBAR OBSERVASI
UJIAN PRAKTEK LABORATURIUM

Nama Mahasiswa :
NIM :
Hari/Tanggal Ujian :
Tindakan : Teknik Pemeriksaan Fisik

NO KEGIATAN 0 1 2
.
1. Identifikasi kebutuhan pasien
2. Persiapan alat-alat :
1. Stetoskop
2. Handscoon
3. Pen light
4. Alat tulis
3. Salam terapeutik
4. Jelaskan tujuan dan prosedur kepada pasien
5. Dekatkan alat-alat ke pasien
6. Tutup sampiran
7. Cuci tangan
8. Teknik pemeriksaan fisik :
1. Inspeksi
Inspeksi adalah metode observasi di mana pemeriksaan
dilakukan dengan cara melihat bagian tubuh yang di periksa
melalui pengamatan. Cahaya yang adekuat p erlu agar
perawat dapat membedakan warna, bentuk, dan kebersihan
tubuh klien. Focus inspeksi pada setiap bagian tubuh
meliputi ukuran tubuh, warna, bentuk, posisi, dan
kesimetrisan. Pada pemeriksaan fisik, secara inspeksi perlu
dibandingkan hasil normal dan abnormal dengan bagian
tubuh lainnya. Contoh : mata kuning (icterus), terdapat
struma di leher, kulit kebiiruan (sianosis), dan lain-lain.
2. Palpasi
Palpasi adalah suatu teknik yang menggunakan indra peraba.
Tangan dan jari-jari adalah instrument yang sensitive
digunakan untuk mengumpulkan data, misalnya :
temperatur, turgor, bentuk, kelembapan, vibrasi, ukuran.
Untuk lebih jelasnya dapat di lihat di table.

Sensitivitas Bagian Tangan


Bagian tangan yang Hal yang dapat dirasakan
dipakai
Jari-jari (Ujung jari) Adanya gerakan jaringan
atau
Pulsasi
Permukaan tangan Getaran yang mungkin
terjadi (fremitus)
Punggung tangan Suhu kulit

Dengan pemeriksaan ini, anda dapat memenentukan : tekstur


(kasar/halus), suhu (hangat/panas/dingin), kelembapan
(kering,basah atau lembap), gerakan (diam atau tremor otot),
dan konsistensi jaringan (padat atau berair).
Langkah-langkah yang perlu diperatikan selama
palpasi adalah sebagai berikut :
 Ciptakan lingkungan yang nyaman dan santai
 Tangan perawat harus dalam keadaan hangat
dan kering.
 Kuku jari perawat harus di potong pendek
 Semua bagian nyeri di palpasi paling akhir.
Misalnya : adanya tumor, edema, krepitasi
(patah tulang), dan lain-lain. Berikut dalah
teknik palpasi yang digunakan dalam
pemeriksaan.
Teknik Palpasi
Jenis Tujuan Teknik
Palpasi ringan Digunakan Tekan kulit ½ hingga
untuk ada ¼ inci dengan ujung
tidaknya jari.
abnormalitas
permukaan
(contoh:
tekstur, suhu,
kelembapan,
elastisitas,
pulsasi, organ-
organ
superfisial dan
lain-lain.)
Palpasi Digunakan Gunakan dua tangan,
Bimanual untuk mengkaji satu tangan pada sisi
(gunakan organ dalam di masing-masing bagian
teknik ini hati- rongga perut. tubuh atau organ yang
hati karena diperiksa. Tangan
mungkin akan yang dibagian atas
merangsang digunakan untuk
nyeri atau memberikan tekanan
mengganggu ketika tangan yang di
organ internal bawah di gunakan
tubuh) untuk memeriksa
jaringan yang dalam.
Gunkan satu tangan
untuk menekan secara
dalam dinding perut
abdominal untuk
menggerakan jaringan
dalam arah tangan
yang lainnya dan
gunakan tangan
tersebut untuk
merasakan jaringan
yang diperiksa.

3. Perkusi
Perkusi adalah pemeriksaan dengan jalan mengetuk
bagian permukaan tubuh tertentu untuk membandingkan
dengan bagian tubuh lainnya (kiri dan kanan) dengan tujuan
mengahasilkan suara, perkusi bertujuan untuk
mengidentifikasi lokasi, ukuran bentuk dan konsistensi
jaringan. Perawat menggunakan kedua tangannya sebagai
alat untuk menghasilkan suara. Perawat mengetuk bagian
tubuh untuk memeriksa nyeri tekan atau suara yang
bervariasi sesuai dengan ketebalan atau isi jaringan di
bawahnya.
Dua jenis perkusi yang di gunakan bergantung pada
tujuan pemeriksaan ini, yaitu perkusi secra langsung dan
perkusi secara tidak langsung. Pemeriksaan ini biasanya di
gunakan untuk pemeriksaan area tubuh yang telah di palpasi
sebelumnya.

Teknik Perkusi
Jenis Tujuan Teknik pemeriksaan
perkusi
Perkusi secra Untuk Secara langsung
langsung memeriksa lakukan ketukan ke
nyeri tekan bagian tubuh yang
atau nyeri. dicurigai dengan satu
atau dua jari secara
lembut.
Perkusi tidak Digunaka Letakkan jari tengah di
langsung untuk bagian tubuh yang
memeriksa diperiksa. Kemudian
suara di dada dengan jaringan yang
atau perut lain ketuk jari yang
(timpani, menempel di tubuh
resonan, (gunkan tangan yang
hiperresonan, dominan). Tekuk
pekak, dan pergelangan tangan.
datar) Dengarkan suara yang
dihasilkan oleh ketukan
jari ( dilakukan dengan
menggerakan
pergelangan tangan
secra cepat seperti saat
melakukan suntikan
(intramuskular)).

Suara Perkusi
Jenis Penyebab Suara Contoh
Timpani Udara di Seperti Udara dipipi
bawah suara atau di
jaringan . gendang saluran usus
Resonan Sebagaian Hollow Suara normal
seperti paru
campuran
air dan
jaringan
padat.
Hiperresonan Bagian Booming Paru yang
udara lebih mengalami
banyak. emfisema .
Dullness Jaringan Sura Hati, limpa
padat. pekak jamtung.

4. Auskultasi
Auskultasi adalah pemeriksaan fisik yang dilakuakan
dengan cara mendengar suara yang dihasilkan oleh tubuh.
Hal-hal yang didengarkan adalah bunyi jantung, suara napas,
dan bising usus. Suara napas tidak normal yang dapat di
dengar pada saat auskultasi adalah sebagai berikut.
 Rales : sura yang dihasilkan dari eksudat
lengket saat saluran-saluran halus pernapasan
mengembang pada inspirasi (rales halus, rales
sedang ), misalnya : pada pasien pneumonia,
TBC.
 Ronchi : nada rendah dan sangat kasar
terdengar baik saat inspirasi maupun saat
ekspirasi. Ciri khas ronchi adalah akan hilang
bila klien batuk. Misalnya pada edema paru.
 Pleura Friction Rub : bunyi yang terdengar
“kering” seperti suara gosokan amplas pada
kayu, misalnya : pada klien peradangan
pleura.
 Wheezing: bunyi yang terdengar “ngi...kk”.
bisa dijumpai pada fase inspirasi maupun
ekspirasi, misalnya pada klien bronchitis akut
atau asma.
Ketika melakukan auskultasi terhadap klien, evaluasi
frekuensi, intensitas, durasi, jumlah dan kualita suara.

9. Rapikan alat
10. Rapikan pasien
11. Cuci tangan
12. Dokumentasi
JUMLAH
TOTAL NILAI
PRESENTASE

Keterangan :

 Nilai 2 : Tindakan dilakukan sempurna


 Nilai 1 : Tindakan dilakukan tidak sempurna
 Nilai 0 : tindakan tidak dilakukan sama sekali
 Presentase : total nilai X 100%

30

 Lulus ujian praktek


Apabila mahasiswa mampu melakukan prasat dengan presentase minimal 75 (3,25)
Tangerang,
Mahasiswa yang diuji Penguji

( ) ( )

Anda mungkin juga menyukai