Anda di halaman 1dari 3

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN


JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG

Jalan Syekh Nawawi Al-Bantani No.12, Banjar Agung, Cipocok Jaya, Serang 42122
Telepon/faksimile : 0254-7917796, Surat elektronik :poltekkesbanten@gmail.com

SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR)


PEMASANGAN NGT PADA ANAK

A. Pengertian NGT
Memasukkan makanan cair atau ke dalam lambung anak menggunakan pipa
penduga lambung.

B. Tujuan NGT
1. Memasukan makanan cair atau obat-obatan cair atau padat yang dicairkan.
2. Mengeluarkan cairan atau isi lambung dan gas yang ada dalam lambung.
3. Mengirigasi lambung karena perdarahan atau keracunan dalam lambung.
4. Mencegah atau mengurangi mual dan muntah setelah pembedahan atau trauma.
5. Mengambil spesimen dalam lambung untuk pemeriksaan laboratorium.

C. Indikasi Pemasangan NGT


1. Pasien tidak sadar
2. Pasien mengalami kesulitan menelan
3. Pasien yang keracunan
4. Pasien yang muntah darah
5. Pasien pra atau post operasi esophagus atau mulut

D. Kontraindikasi Pemasangan NGT


1. Pasien dengan masalah saluran pencernaan atas (stenosis esofagus, tumor mulut
atau faring atau juga esofagus dll).
E. Persiapan Alat
1. Baki dan alas
2. Makanan cair atau susu atau cairan sesuai kebutuhan.
3. Corong.
4. Handscoon.
5. Masker.
6. Pipa penduga lambung sesuai kebutuhan.
a. Anak-anak ukurannya 12-14 Fr
b. Bayi ukuran 6 Fr
7. Air matang pada tempatnya.
8. Stetoskop.
9. Pen light.
10. Sudip lidah.
11. Alas dada.
12. Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan.
13. Plester.
14. Kasa steril pada tempatnya.
15. Bak instrumen.
16. Gunting perban.
17. Pelicin (cylokain jelly).
18. Bengkok.

F. Prosedur Kerja
1. Pastikan kebutuhan pasien untuk dilakukan pemasangan NGT
a. Pasien tidak sadar
b. Pasien mengalami kesulitan menelan
c. Pasien yang keracunan
d. Pasien yang muntah darah
e. Pasien pra atau post operasi esophagus atau mulut
2. Jelaskan tujuan prosedur dan tindakan yang akan dilakukan.
3. Dekatkan alat-alat dan privasi ruangan.
4. Cuci tangan.
5. Pakai handscoon.
6. Pasang alas dada pada anak.
7. Siapkan anak dalam posisi kepala lebih tinggi daripada badan.
8. Ukur selang NGT mulai dari hidung ke telinga bagian bawah, kemudian dari
telinga tadi ke prosesus xypoidius setelah selesai tandai selang dengan plaster
untuk batas selang yang akan dimasukkan.
9. Licinkan/ lenturkan ujung pipa dengan cara terlebih dahulu rendam di dalam air
panas atau dengan pelicin (cylokain jelly).
10. Lem atau lipat bagian pangkal pipa, kemudian tutup dengan jari, dan masukkan
ujungnya melalui hidung dengan hati-hati sampai batas yang telah ditentukan.
11. Masukkan selang dengan perlahan, jika sudah sampai epiglottis suruh pasien
untuk menelan dan posisikan kepala pasien fleksi, setelah sampai batas plester
cek apakah selang sudah benar-benar masuk dengan pen light jika ternyata masih
di mulut tarik kembali selang dan pasang lagi.
12. Periksa apakah pipa betul-betul masuk ke lambung, caranya dengan mengisap
cairan lambung menggunakan spuit, atau dengan memasukkan pangkal pipa
penduga lambung ke dalam gelas berisi air, apabila ada gelembung segera cabut,
atau dapat pula dengan cara memasukkan udara sambil mendengarkan stetoskop,
apabila posisi tepat akan terdengar bunyi “dup”.
13. Setelah yakin posisi masuk pada lambung, fiksasi.
14. Pasang corong atau spuit pada pangkal pipa.
15. Tuangkan sedikit demi sedikit cairan yang dibutuhkan, selama pemberian hindari
masuknya udara pada selang.
16. Bila cairan sudah hampir habis, tuangkan sedikit air matang untuk membilas
slang sampai bening.
17. Bila pipa dipasang secara menetap, fiksasi pada hidung dengan cara plester
dibelah dua, letakkan di bawah slang, kemudian lilitkan ke slang mengarah dari
kiri ke kanan dan dari kanan ke kiri.
18. Evaluasi setelah terpasang NGT.
19. Rapihkan alat-alat.
20. Fase Terminasi.
21. Cuci tangan.
22. Dokumentasi hasil tindakan pada catatan perawat.

Anda mungkin juga menyukai