Anda di halaman 1dari 9

Keperawatan Maternitas

ANATOMI ALAT REPRODUKSI PRIA INTERNA DAN EKSTERNA


RESPON SEKSUAL PADA PRIA
Kelompok 2 :

1. Aisyah Fathaniah H 5. Siti Hayatunnufus


2. Diyah Dwi L 6. Umi Kulsum
3. Endang Suartini 7. Yossy Anggelia
4. Frengki Eko W
A. Pengertian Reproduksi
Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup
untuk menghasilkan keturunan yang baru.
Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya
dan melestarikan jenis agar tidak punah. Pada
manusia untuk menghasilkan keturunan yang
baru diawali dengan peristiwa fertilisasi.
Sehingga dengan demikian reproduksi pada
manusia dilakukan dengan cara generatif atau
seksual.
B. Sistem Reproduksi Pria

Alat reproduksi pria dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu :


1. Organ Reproduksi Dalam
a. Testis
b. Saluran Reproduksi : duktus epididimis, duktus deferens
(saluran sperma), vesikula seminalis (kantung sperma), d
an duktus ejakulatorius (saluran pemancaran).
c. Kelenjar Kelamin : vesikula seminalis, kelenjar prostat, ke
lenjar Cowper
2. Organ Reproduksi Luar
a. Penis
b. Scrotum
C. Respon Seksual Pada Pria

Setelah melewati masa remaja, setiap orang akan merasakan suatu dorongan seksual.
Dorongan seksual adalah perasaan erotis terhadap lawan jenis, dengan tujuan akhir
melakukan hubungan seksual.
Pada awal masa remaja, dorongan seksual muncul karena pengaruh hormon
testosteron pada pria. Namun demikian, berbagai faktor lain ternyata juga berperan
dalam menimbulkan dorongan seksual, seperti faktor psikis, rangsangan seksual dari
luar, dan pengalaman seksual sebelumnya. Dorongan seksual akan semakin kuat jika
ada rangsangan dari luar, baik yang bersifat fisik maupun psikis. Rangsangan itu
dapat berupa audiovisual maupun sentuhan.
Lanjutan…
Berdasarkan perubahan anatomi pada saat terjadinya hubungan seks, siklus respons
seksual pada pria dapat dibagi menjadi 4 fase. Fase tersebut adalah :

1. Fase Perangsangan (Excitement Phase)


Fase Perangsangan (Excitement Phase) adalah tahap pertama pada siklus respon
seksual, dimana Adanya keinginan untuk melakukan hubungan seksual yang dapat
berlangsung dari beberapa menit sampai beberapa jam.
Pada fase ini bangkitnya gairah dapat disertai oleh respon-respon fisik dan mental
atau rangsangan fisik:
a. Meningkatnya tekanan otot-otot
b. Ereksi penis (penambahan besar penis dari yang sebelumnya)
c. Penebalan dan elevasi skrotum
d. Testis pria akan mengembang dan scrotum akan penuh cairan yang siap
dikeluarkan.
Lanjutan…
2. Fase Dataran Tinggi (Plateau Phase)
Fase Dataran Tinggi (Plateau Phase) adalah fase kedua dari respon seksual dimana fase ini
merupakan kelanjutan tahap exitement atau rangsangan awal yang berupa bangkitan
seksual mencapai derajat tertinggi yaitu sebelum mencapai ambang batas yang diperlukan
untuk terjadinya orgasme.
Pada fase ini bangkitnya gairah dapat disertai oleh respon-respon fisik antara lain :
a. Adanya peningkatan dalam tingkat pernapasan, denyut jantung, dan tekanan darah.
b. Otot mengejang di kaki, muka dan tangan.
c. Testis naik ke dalam skrotum.
d. Meningkatnya ketegangan otot.
e. Peningkatan ukuran glans (ujung) penis.
f. Peningkatan intensitas warna glans.
g. Elevasi dan peningkatan 50% ukuran testis.
3. Fase Orgasme (Orgasmic Phase)
Fase Orgasme (Orgasmic Phase) adalah fase ketiga dalam siklus respon seksual yaitu pelepasan tiba-tiba
ketegangan seksual yang terkumpul, yang mengakibatkan kontraksi otot ritmik di daerah pinggul yang
menghasilkan sensasi kenikmatan yang tinggi dan diikuti relaksasi yang cepat. Ini biasanya berlangsung
untuk beberapa detik.
Pada fase ini bangkitnya gairah dapat disertai oleh respon-respon fisik antara lain :
a. Tekanan darah, denyut jantung dan nafas berada dalam kondisi puncak dengan kebutuhan oksigen
yang masimal.
b. Kontraksi duktus deferens vesikel seminalis prostat dan duktus ejakulatorius
c. Penutupan sfinter urinarius internal
d. Relaksasi sfinter kandung kemih eksternal
e. Pada pria, kontraksi ritmis otot pada pangkal penis akan mengakibatkan ejakulasi dan pengeluaran
semen.
f. Gerakan tubuh tak beraturan akan berlanjut dan keringat akan cenderung keluar dari pori-pori tubuh.

Lanjutan…
Lanjutan…
4. Fase Resolusi (Resolution Phase)
Fase Resolusi (Resolution Phase) adalah fase terakhir pada siklus respon seksual yaitu
merupakan fase yang mengembalikan keadaan genitalia dan sistem-sistem tubuh kembali ke
keadaan semula (sebelum terangsang). Fase reolusi adalah Proses kembalinya tubuh pada
keadaan semula , dalam kondisi ini tubuh mengalami relaksasi  sehingga terasa lebih ringan dan
beban seolah telah lepas.
Pada fase resolusi dimana fase terakhir dapat disertai oleh respon-respon phisik antara lain :
a. Kehilangan ereksi penis
b. Periode refraktori ketika dilanjutkan stimulasi menjadi tidak enak
c. Reaksi berkeringat
d. Penurunan testis
e. Secara bertahap frekuensi jantung, tekanan darah, dan frekuensi pernafasan kembali normal.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai