Anda di halaman 1dari 13

Pada tahun 2025 menghasilkan ahli madya keperawatan

yang berkar unggul dalam penguasaan teknologi


keperawatan neurosains

ISU PENGHAPUSAN D-III KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI : Program D III Keperawatan


MATA KULIAH : Konsep Dasar Keperawatan
BEBAN STUDI : 2 SKS
KELAS : 1 Reguler B
NAMA KELOMPOK : Ajeng Citra Septiyantri
Dea Nolea Heri
Dinda Fitriyana Nur Amin
Hanifah Nidya Pramesti
Ilsa Septiani
Nurmita Azzahra
Qotrun Nada Auliya
Silmi Kaffah Brotojoyo
Siti Kamilah
Yunita Putri
DOSEN : Nurdiana, S.Kp., M.Sc.

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III


JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2019

0
Kata Pengantar

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat
waktu dalam rangka pemenuhan tugas mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan yang berjudul “
Isu Penghapusan D3 Keperawatan”.
Penulis mengucapkan terima kasih  kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar
pada makalah ini. Oleh karena itu, tidak menutup kesempatan bagi pembaca yang hendak
memberi kritik dan saran berkenaan dengan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Bekasi, 8 September 2019


Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...............................................................................................................................i
Daftar Isi.........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian trend issue keperawatan................................................................................3
B. Penyebab keputusan D-III akan dihapus.........................................................................3
C. Dasar peraturan perundang-undangan tentang kesahan adanya program D-III..............4
D. Perbedaan antara vokasi dengan sarjana keperawatan....................................................4
E. Dampak yang didapatkan jika D-III dihapus..................................................................7
F. Solusi kita sebagai perawat vokasi..................................................................................8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan......................................................................................................................9
B. Saran ...............................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tenaga kesehatan khususnya perawat memilik faktor penting dalam pelayanan
kesehatan yang diberikan institusi kesehatan rnya.rnyaserta peningkatan status kesehatan
masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu dibutuhkan perawat yang kompeten dan berdedikasi
dalam jumlah dan sebaran baik agar dapat menjalankan peran dan fungsinya secara optimal.
Saat ini dunia keperawatan semakin berkembang. Perawat dianggap sebagai salah
satu profesi kesehatan yang harus dilibatkan dalam pencapaian tujuan pembangunan
kesehatan baik di dunia maupun di Indonesia. Seiring dengan berjalannya waktu dan
bertambahnya kebutuhan pelayanan kesehatan menuntut perawat saat ini memiliki
pengeahuan dan keterampilan di berbagai bidang. Saat ini perawat memiliki peran yang
lebih luas dengan penekanan pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, juga
memandang pasien secara komprehensif.
Perawat menjalankan fungsi dalam kaitannya dengan berbagai peran pemberi perawatan,
pembuat keputusan klinik dan etika, pelindung dan advokat bagi pasien, menejer kasus,
rehabilitator, komunikator dan pendidik.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan trend issue keperawatan?
2. Apakah penyebab keputusan D-III akan dihapus?
3. Apakah dasar peraturan perundang-undangan tentang kesahan adanya program D-III?
4. Apakah perbedaan antara vokasi dengan sarjana keperawatan?
5. Apakah dampak yang didapatkan jika program D-III dihapus?
6. Apakah solusi yang dapat dilakukan oleh perawat vokasi?

1
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian trend issue keperawatan.
2. Mengetahui dan memahami penyebab keputusan D-III akan dihapus.
3. Mengetahui dan memahami dasar peraturan perundang-undangan tentang kesahan adanya
program D-III.
4. Mengetahui dan memahami perbedaan antara vokasi dengan sarjana keperawatan.
5. Mengetahui dan memahami dampak yang terjadi jika program D-III dihapus.
6. Mengetahui dan memahami solusi yang dapat dilakukan oleh perawat vokasi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Trend dan Issue

Trend adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak orang saat ini dan
kejadiannya berdasarkan fakta. Setelah tahun 2000, dunia khususnya bangsa Indonesia
memasuki era globalisasi, pada tahun 2003 era dimulainya pasar bebas ASEAN dimana
banyak tenaga professional keluar dan masuk ke dalam negeri. Pada masa itu mulai terjadi
suatu masa transisi/pergeseran pola kehidupan masyarakat dimana pola kehidupan
masyarakat tradisional berubah menjadi masyarakat yang maju. Keadaan itu menyebabkan
berbagai macam dampak pada aspek kehidupan masyarakat khususnya aspek kesehatan baik
yang berupa masalah urbanisaasi, pencemaran, kecelakaan, disamping meningkatnya angka
kejadian penyakit klasik yang berhubungan dengan infeksi, kurang gizi, dan kurangnya
pemukiman sehat bagi penduduk.
Issue adalah sesuatu yang sedang dibicarakan oleh banyak namun belum jelas faktanya
atau buktinya

B. Penyebab Keputusan D-III Keperawatan akan dihapus

Pendidikan keperawatan pun telah mengalami peningkatan kualitas dari waktu ke


waktu demi terciptanya lulusan keperawatan yang handal dan professional. Namun seperti
buah simalakama dimana ketika satu sisi mengalami peningkatan ada sisi lain yang mau
tidak mau menjadi resiko yang harus diambil. Hal ini berkaitan dengan pelaksanaan program
pendidikan S1 Keperawatan sebagai pendidikan lanjut tingkat diploma.
Dimana progam S1 ini sebenarnya memiliki fokus pembelajaran yang berbeda dengan
program D-III, namun pada praktik kerjanya sering mengalami ranah keabu-abuan dan
kurang jelasnya batasan-batasan dalam praktik keperawatan yang akhirnya memunculkan
stigma pada masyarakat mengapa jenjang D-III ini tidak dihapus saja, dan hanya berfokus
pada S-1 keperawatan. Dan jumlah pelamar dari lulusan sarjana cukup banyak dibandingkan

3
lulusan vokasi sehingga banyak lulusan D-III yang nantinya dituntut untuk melanjutkan
pendidikan S-1 yang bersifat teori bukan melanjutkan pendidikan ke D-4 yang bertujuan
menjadi sarjana terapan. Hal ini sejalan apabila melihat prospek kerja lulusan S-1 khususnya
perawat yang lebih banyak dari pada lulusan D-III.

C. Dasar Peraturan Perundang-Undangan tentang Kesahan Adanya Program D-III.

Berdasarkan UU No 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan Bab III Pendidikan Tinggi


Keperawatan Pasal 9 Ayat 2 bentuk-bentuk institusi pendidikan perawat adalah universitas,
politeknik atau akademi, sekolah tinggi, dan institusi lainnya. Bentuk-bentuk institusi
pendidikan keperawatan ini menciptakan perawat dengan jenjang diploma, sarjana, ners,
spesialis, magister, dan doktor. Hal ini menunjukkan bahwa jenjang D-III keperawatan
merupakan jenjang pendidikan keperawatan yang sah, yang pelaksanaannya sudah diatur
dalam undang-undang dan keputusan menteri kesehatan dan ditetapkan sebagai pendidikan
vokasi paling rendah sesuai dengan UU No 38 Tahun 2014 Pasal 6 Ayat 2.

D. Perbedaan antara Vokasi dengan Sarjana Keperawatan.

1. Kompetensi Lulusan D-III Keperawatan


Lulusan Program Studi D-III Keperawatan dibekali dengan pengetahuan, etika
profesi, ketrampilan dan kemampuan sebagai ahli madya perawat yang memenuhi
standard kompetensi utama dan kompetensi umum seperti berikut ini.
Standard Kompetensi Utama Lulusan D-III Keperawatan:
a. Menerapkan konsep dan prinsip etika keperawatan, komunikasi dalam praktek
keperawatan professional.
b. Menerapkan pendekatan proses keperawatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan
dengan berpikir kritis.
c. Mengkonsultasikan penanganan pasien terhadap tim kesehatan lain.
d. Melaksanakan tindakan pengobatan sebagai hasil kolaborasi.
e. Melaksanakan tindakan diagnostik dan tindakan khusus sebagai hasil kolaborasi.

4
f. Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan
kebutuhan oksigen.
g. Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan
kebutuhan cairan, elektrolit dan darah.
h. Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi.
i. Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan
kebutuhan eliminasi urine dan fecal.
j. Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan
kebutuhan rasa aman dan nyaman.
k. Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan mobilisasi dan
transportasi.
l. Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan istirahat dan tidur.
m. Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien terminal.
n. Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien menjelang ajal.
o. Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien pre dan post operasi.
p. Melaksanakan asuhan keperawatan pada anak sehat dan anak sakit.
q. Melaksanakan asuhan keperawatan pada bayi resiko tinggi.
r. Melaksanakan asuhan keperawatan pada ibu hamil normal dan komplikasi.
s. Melaksanakan asuhan keperawatan pada ibu intranatal dan bayi baru lahir.
t. Melaksanakan asuhan keperawatan pada ibu post partum normal dan komplikasi.
u. Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah kesehatan reproduksi.
v. Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah psikososial.
w. Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien gangguan jiwa.
x. Melaksanakan asuhan keperawatan komunitas.
y. Melaksanakan asuhan keperawatan pada kelompok khusus (anak sekolah, pekerja,
lansia).

5
2. Profesi dan Karir Lulusan D-III Keperawatan
Ahli Madya Keperawatan dapat bekerja dan berkarir sebagai perawat pelaksana atau
tenaga kesehatan di Instansi Pemerintah atau Swasta (Rumah Sakit Umum, Puskesmas,
Poliklinik, Asuransi Kesehatan, Perusahaan bidang kesehatan, Dinas Kesehatan Pusat dan
Daerah, Badan Penelitian dan Pengembangan bidang kesehatan, dsb) di Indonesia
maupun di Mancanegara.

3. Kompetensi Lulusan S1 Keperawatan


Lulusan Program Studi S1 Keperawatan dibekali dengan pengetahuan, etika profesi,
kepekaan, ketrampilan dan kemampuan sebagai Sarjana Keperawatan yang memenuhi
standard kompetensi utama dan kompetensi umum seperti berikut ini.
Standard Kompetensi Utama Lulusan S1 Keperawatan :
a. Mampu melaksanakan profesi keperawatan dalam suatu sistem pelayanan kesehatan,
khususnya pelayanan asuhan keperawatan dasar sampai tingkat kerumitan tertentu
secara mandiri kepada individu, keluarga & masyarakat berdasarkan kaidah-kaidah
keperawatan
b. Mampu mengelola pelayanan keperawatan profesional secara bertanggung jawab dan
menunjukkan sikap kepemimpinan.
c. Mampu mengelola kegiatan penelitian keperawatan dasar dan terapan yang sederhana
dan menggunakan hasil penelitian serta perkembangan IPTEK untuk meningkatkan
mutu dan jangkauan pelayanan asuhan keperawatan.
d. Mampu berperan aktif dalam mendidik dan melatih calon perawat dan tenaga
keperawatan serta berperan dalam berbagai program pendidikan tenaga kesehatan lain.
e. Mampu mengembangkan diri secara terus-menerus untuk meningkatkan kemampuan
profesionalnya serta meningkatkan daya saingnya.
f. Mampu memelihara dan mengembangkan kepribadian serta sikap yang sesuai dengan
etika keperawatan dalam melaksanakan profesinya.
g. Mampu berperan aktif sebagai anggota masyarakat yang kreatif, produktif dan terbuka
untuk menerima perubahan serta berorientasi ke masa depan

6
4. Profesi dan Karir Lulusan S1 Keperawatan
Lulusan S1 Keperawatan dapat bekerja dan berkarir sebagai tenaga ahli keperawatan,
tenaga ahli kesehatan, peneliti keperawatan / kesehatan, pendidik atau penyuluh
keperawatan / kesehatan, atau tenaga pengelola pelayanan kesehatan di Instansi
Pemerintah atau Swasta (Rumah Sakit, Puskesmas, Poliklinik, Departemen / Dinas
Kesehatan Pusat atau Daerah, dsb), Lembaga-lembaga Penelitian dan Pengembangan
bidang kesehatan, Institusi Pendidikan Negeri atau swasta (Perguruan Tinggi
Negeri/Swasta, Sekolah-sekolah, Lembaga Pelatihan/Kursus, dsb) di Indonesia maupun
di Mancanegara (luar negeri).

E. Dampak yang Terjadi jika Program D-III dihapus.


Setiap perubahan yang terjadi selalu menimbulkan dampak positif maupun negatif. Begitu
pula dengan program penghapusan D-III. Dampak positif yang didapat adalah
1. Menambahnya semangat atau motivasi bagi mahasiswa atau lulusan D-III untuk
tetap meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
2. Menambah besarnya peluang untuk mendapatkan pekerjaan karena banyaknya
mahasiswa vokasi yang menjadi profesi.
3. Perawat di Indonesia menjadi lebih baik dari segi kualitasnya.

Dampak negatifnya sebagai berikut :


1. Perguruan tinggi yang menyelenggarakan jenjang vokasi akan mengalami penurunan
pendaftar mahasiswa baru karena lebih banyak yang memilih untuk mendaftar ke
jenjang profesi.
2. Bagi mahasiswa atau lulusan D-III akan merasa kesulitan karena peluang kerja yang
semakin lama semakin berkurang.
3. Untuk para lulusan D-III Keperawatan harus menambahkan waktu dan
mengeluarkan biaya kembali utnuk melanjutkan studi ke S1 ataupun program Profesi
Ners.

7
F. Solusi D3 Keperawatan
Menyadari peran profesi keperawatan yang masih rendah dalam dunia kesehatan akan
berdampak negatif terhadap mutu pelayanan kesehatan bagi tercapainya tujuan kesehatan sehat untuk
seemua maka solusi yang harus ditempuh adalah :

1. Pengembangan pendidikan keperawatan.


Sistem pendidikan tinggi keperawatan sangat penting dalam pengembangan perawatan
professional, pengembangan teknologi keperawatan, pembinaan profesi dan pendidikan
keperawatan berkelanjutan. Akademi Keperawatan merupakan pendidikan keperawatan yang
menghasilkan tenaga perawatan professional dibidang keperawatan. Sampai saat ini jenjang ini
masih terus ditata dalam hal SDM pengajar, lahan praktik dan sarana serta prasarana penunjang
pendidikan.
2. Untuk perguruan tinggi yang membuka jenjang D3, dalam jangka waktu dekat ini harus mulai
mengurangi kuota kelas untuk jenjang D3. dan dalam jangka waktu lama harus mulai membuka
jenjang yang baru yaitu D4/S1.
3. Bagi mahasiswa yang sudah menjalani pendidikan di perguruan tinggi jenjang D3 agar
mempersiapkan diri untuk mengikuti program alih jenjang ners, karena untuk meningkatkan
kualitas tenaga kerja keperawatan dan diharapkan untuk beberapa universitas yang menolak
mahasiswa D3 untuk melenjutkan S1 untuk bisa melakukan penerimaan mahasiswa D3
dikarenakan tenaga kesehatan sangat dibutuhkan sekali dan peningkatan kualitas pun juga sangat
penting.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Trend adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak orang saat ini dan
kejadiannya berdasarkan fakta. Setelah tahun 2000, dunia khususnya bangsa Indonesia
memasuki era globalisasi, pada tahun 2003 era dimulainya pasar bebas ASEAN dimana
banyak tenaga profesional keluar dan masuk ke dalam negeri. Issue adalah sesuatu yang
sedang di bicarakan oleh banyak namun belum jelas faktannya atau buktinya. Pendidikan
keperawatan pun telah mengalami peningkatan kualitas dari waktu ke waktu demi
terciptanya lulusan keperawatan yang handal dan professional.
Menyadari peran profesi keperawatan yang masih rendah dalam dunia kesehatan akan
berdampak negatif terhadap mutu pelayanan kesehatan bagi tercapainya tujuan kesehatan
sehat untuk semua maka solusi yang harus ditempuh adalah mengembangan pendidikan
keperawatan, penyempurnaan organisasi keperawatan, memantapkan system pelayanan
perawatan professional.

B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa  makalah ini masih
belum dapat dikatakan sempurna maka dari itu penyusun mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan dalam pembuatan makalah
selanjutnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Devafiani, Senalda (2019,20 Mei). Dilema Penghapusan Pendidikan Keperawatan


Jenjang D-3. Di akses 6 September 2019 dari Kompasiana:
https://www.kompasiana.com/senaldadefa/5ce2c3d73ba7f740cd791fe2/dilema-
penghapusan-pendidikan-keperawatan-jenjang-d-3?page=2

10

Anda mungkin juga menyukai