Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TREND DAN ISSUE PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas keperawatan keluarga

Dosen pengampu : Kusmiyati, S.Kp, M.Kes

DI SUSUN OLEH:

NAMA : MEYSA MARGARETA


NIM : P20620120018
TINGKAT : III A

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah swt, karena berkat rahmat dan ridho-
Nya alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan makalah sebagai tugas dari mata kuliah
Trend dan Issue Keperawatan dengan judul “Trend dan Issue Praktik Keperawatan
Keluarga’’.Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangannya
baik dari segi materi maupun penulisannya.Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun untuk menyempurnakannya.Semoga makalah yang telah penulis
susun dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi yang
membaca.Amin.

Penulis

28-08-2022
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL.........................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii

BAB I :PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................1

BAB II :PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Trend.........................................................................................2
2.2 Pengertian Issue..........................................................................................2
2.3 Trend dan Issue Keperawatan Indonesia.....................................................3
2.2.1 Pengaruh Politik terhadap Keperawatan professional......................4
2.2.2 Pengaruh Perawat dalam Peraturan dan Praktik Keperawatan........5
2.2.3 Beberapa Permasalahan Mengenai Trend Dan Isu Keperawatan
Yang Muncul di Indonesia..............................................................6
2.4 Penyakit yang Menjadi Tren dan Issu keperawatan di Indonesia, pada
system Kardiovaskuler “Jantung Koroner”...............................................7
2.4.1 Pengertian........................................................................................7
2.4.2 Resiko dan Insidensi.......................................................................7
2.4.3 Patofisiologi....................................................................................8

BAB III :PENUTUP


3.1 Kesimpulan................................................................................................9
3.2 Saran..........................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara terus
menerus dan terlibat dalam masyarakat yang berubah, sehingga pemenuhan dan
metode keprawatan kesehatan berubah, karena gaya hidup masyarakat berubah dan
perawat sendiri juga dapat menyesuaikan dengan perubahan tersebut. Definisi dan
filosofi terkini dari keperawatan memperlihatkan trend holistic dalam keperawatan
yang ditunjukkan secara keseluruhan dalam berbagai dimensi, baik dimensi sehat
maupun sakit serta dalam interaksinya dengan keluarga dan komunitas. Tren praktik
keperawatan meliputi perkembangan di berbagai tempat praktik dimana perawat
memiliki kemandirian yang lebih besar.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diungkapkan penulis dalam makalah ini
adalah sebagai berikut :
1.2.1. Apa pengertian Tren ?
1.2.2. Apa pengertian isu ?
1.2.3. Tren dan Issu keperawatan di Indonesia ?
1.2.4. Tren dan isu keperawatan di Indonesia, pada system Kardiovaskuler
“Jantung Koroner”?
1.3. Tujuan Penulisan
Sesuai dengan rumusan masalah yang ditulis oleh penulis maka dapat
dijelaskan tujuan penulisannya yaitu untuk mengetahui dan menjelaskan
tentang Tren dan isu keperawatan keperawatan di Indonesia, pada system
Kardiovaskuler “Jantung Koroner”
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Trend


Trend adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak orang saat ini
dan kejadiannya berdasarkan fakta.
Setelah tahun 2000, dunia khususnya bangsa Indonesia memasuki era
globalisasi, pada tahun 2003 era dimulainya pasar bebas ASEAN dimana banyak
tenaga professional keluar dan masuk ke dalam negeri. Pada masa itu mulai terjadi
suatu masa transisi/pergeseran pola kehidupan masyarakat dimana pola kehidupan
masyarakat tradisional berubah menjadi masyarakat yang maju. Keadaan itu
menyebabkan berbagai macam dampak pada aspek kehidupan masyarakat khususnya
aspek kesehatan baik yang berupa masalah urbanisaasi, pencemaran, kecelakaan,
disamping meningkatnya angka kejadian penyakit klasik yang berhubungan dengan
infeksi, kurang gizi, dan kurangnya pemukiman sehat bagi penduduk. Pergeseran
pola nilai dalam keluarga dan umur harapan hidup yang meningkat juga
menimbulkan masalah kesehatan yang berkaitan dengan kelompok lanjut usia serta
penyakit degeneratif.
Pada masyarakat yang menuju ke arah moderen, terjadi peningkatan
kesempatan untuk meningkatkan pendidikan yang lebih tinggi, peningkatan
pendapatan dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap hukum dan
menjadikan masyarakat lebih kritis. Kondisi itu berpengaruh kepada pelayanan
kesehatan dimana masyarakat yang kritis menghendaki pelayanan yang bermutu dan
diberikan oleh tenaga yang profesional. Keadaan ini memberikan implikasi bahwa
tenaga kesehatan khususnya keperawatan dapat memenuhi standart global
internasional dalam memberikan pelayanan kesehatan/keperawatan, memiliki
kemampuan professional, kemampuan intelektual dan teknik serta peka terhadap
aspek social budaya, memiliki wawasan yang luas dan menguasi perkembangan
Iptek.
Namun demikian upaya untuk mewujudkan perawat yang professional di
Indonesia masih belum menggembirakan, banyak factor yang dapat menyebabkan
masih rendahnya peran perawat professional, diantaranya:
1. Keterlambatan pengakuan body of knowledge profesi keperawatan. Tahun
1985 pendidikan S1 keperawatan pertama kali dibuka di UI, sedangkan di
negara barat pada tahun 1869.
2. Keterlambatan pengembangan pendidikan perawat professional.
3. Keterlambatan system pelayanan keperawatan.(standart, bentuk praktik
keperawatan, lisensi)
2.2. Pengertian Isu
Issue adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak namun belum jelas
faktannya atau buktinya. Berikut salah satu contoh kasus issue keperawatan pada
saat ini :
Penyakit jantung koroner/ penyakit arteri koroner (penyakit jantung
artherostrofik) merupakan suatu manifestasi khusus dan arterosclerosis pada arteri
koroner. Plaque terbentuk pada percabangan arteri yang ke arah aterion kiri, arteri
koronaria kanan dan agak jarang pada arteri sirromflex. Aliran darah ke distal dapat
mengalami obstruksi secara permanen maupun sementara yang di sebabkan oleh
akumulasi plaque atau penggumpalan. Sirkulasi kolateral berkembang di sekitar
obstruksi arteromasus yang menghambat pertukaran gas dan nutrisi ke miokardium.
2.3. Tren dan Issu keperawatan di Indonesia
Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara terus-
menerus dan terlibat dalam masyarakat yang yang berubah, sehingga pemenuhan dan
metode keperawatan kesehatan berubah, karena gaya hidup masyarakat berubah dan
perawat sendiri juga dapat menyesuaikan perubahan tersebut.
Keperawatan menetapkan diri dari ilmu social bidang lain karena fokus
asuhan keperawatan bidang lain meluas.tren dalam pendidikan keperawatan di
indonesia adalah berkembangnya jumlah peserta keperawatan yang menerima
pendidikan keperawatan, baik peserta didik dari D3 keperawatan, S1 keperawatan
atau kesehatan masayrakat sampai ke tingkat yang lebih tinggi, yaitu S2 atau
kesehatan.
Tren paraktik keperawatan meliputi berbagai praktik di berbagai tempat
praktik dimana perawat memiliki kemandirian yang lebih besar. Perawat secara terus
menerus meningkatkan otonomi dan penghargaan sebagai anggota tim asuhan
keperawatan. Peran perawat meningkat dengan meluasnya focus asuhan
keperawatan. Tren dalam keperawatan sebagai profesi meliputi perkembangan
aspek-aspek dari keperawatan yang mengkarakteristikan keperawatan sebagai
profesi meliputi: pendidikan, teori, pelayanan, otonomi, dan kode etik. Aktivitas dari
organisasi keperawatan professional menggambarkan trend an praktik keperawatan.
Trend dan Isu tersebut adalah:
1. Semakin tingginya tuntutan profesionalitas pelayanan kesehatan.
2. Penerapan desentralisasi yang juga melibatkan bidang kesehatan.
3. Peran serta masyarakat yang semakin tinggi dalam bidang kesehatan.
4. Munculnya perhatian dari pihak pemerintah mengenai masalah
kesehatan masyarakat seperti diberikannya bantuan bagi keluarga
miskin serta asuransi kesehatan lainnya bagi keluarga yang tidak
mampu.
2.2.1 Pengaruh Politik terhadap Keperawatan professional
Keterlibatan perawat dalam politik sangat terbatas. Walaupun secara individu
ada beberapa nama seperti F.Nightingale, Lilian Wald, Margaret Sunger, dan Lavinia
Dock telah mempengaruhi dalam pembuatan di berbagai bidang nampaknya perawat
kurang di hargai sebagai kelompok. Gerakan wanita telah memberikan inspirasi pada
perwat mengenai masalah keperawatan komunitas.
Kekuatan politik merupakan kemampuan untuk mempengaruhi atau
meyakinkan seseorang untuk memihak pada pemerintah untuk memperlihatkan
bahwa kekuatan dari pihak tersebut membentuk hasil yang diinginkan (Rogge,1987).
Perawat merasa tidak nyaman dengan politik karena mayoritas perawat
adalah wanita dan poolitik merupakan dominasi laki-laki (Marson,1990) .
Keterlibatan perawat dalam politik mendapatkan perhatian yang lebih besar
dalam kurikulum keperawatan, organisasi professional, dan tempat perawtan
professional.
Organisasi keperawatan mampu memgabungkan semua upaya seperti pada
Nursing Agenda For Healt Care Reform (Tri-council,1991).
Strategi spesifik pengintegrasian peraturan public dalam kurikulum
keperawatan, sosialisasi dini, berpartisipasi dalam organisasi profesi, memperluas
lingkungan praktik klinik, dan menjalankan tempat pelayanan kesehatan.
2.2.2 Pengaruh Perawat dalam Peraturan dan Praktik Keperawatan
Pospek keperawatan komunitas dimasa yang akan dating cenderung semakin
berkembang dan dibutuhkan dalam system pelayanan kesehatan pemerintah. Peran
perawat kesehatan masyarakat sangat dibutuhkan dalam mengatasi sebagai masalah
kesehatan yang terjadi di masa yang akan datang karena mengikuti perubahan secara
keseluruhan. Dampak perubahan tersebut dapat berpengaruh pada peran yang
dilkaukan perawat. Intervensi keperawatan kesehatan masarakat diberbagai tingkat
pelayanan akan semakin besar dikarnakan adanya kelalaian, ketidaktahuan,
ketidakmauan, dan ketidakmampuan individu,keluarga, kelompok, dan masyarakat.
Komponen–komponen perubahan dalam masyarakat :
1. Pertambahan penduduk. Pertambahan penduduk secara cepat (population)
dan perubahan dalam gambaran penduduk, diantaranya perubahan dalam
komposisi usia, penyebarannya, dan kepadatan penduduk kota besar.
2. Transisi penyakit. Perubahan pola penyakit atau transisi penyakit yaitu
perubahan penyakit menular ke penyakit degenerative,seperti penyakit
jantung, kanker, depresimental dan ansietas, stroke, peningkatan kecelakaan,
alkoholisme, dan yang akhir-akhir ini marak adalah penyalahgunaan
narkotika.
3. Perkembangan industrialisasi serta perubahan kondisi social. Perkembangan
industrialisasi serta perubahan kondisi social yang cepat dengan di sertai
perubahan-perubahan sikap, niali, gaya hidup,kondisi lingkungan, kelompok-
kelompok masyarakat baru, masalh individu, dan masyarakat.
4. Meningkatnya pengetahuan masarakat sebagai pelayanan kesehatan akan
meningkatkan juga harapan mereka terhadap mutu pelayanan keperawatan
dan kesehatanpola pelayanan kesehatan yang baru akan meningkatkan
pencpaian kesehatan bagi semua orang pada tahun 2000.
5. Kurang tenaga medis menyebabkan pelimpahan tanggung jawab atau
wewenang pada perawat.
6. Masyarakat akan menjadi rekan kerja dalam pelayanan kesehatan
masyarakat. Banyak pelayanan yang akan dilaksanakan di luar rumah sakit,
misalnya pelayanan pada rehabilitasi, kesehatan jiwa, dan lain-lain.
2.2.3 Beberapa Permasalahan Mengenai Trend Dan Isu Keperawatan Yang
Muncul di Indonesia
1. Sumber daya tenaga kesehatan yang belum dapat bersaing secara global serta
belum adanya perawat keluarga secara khusus di negara kita.
2. Penghargaan dan reward yang dirasakan masih kurang bagi para tenaga
kesehatan.
3. Pelayanan kesehatan yang diberikan sebagian besar masih bersifat pasif.
4. Masih tingginya biaya pengobatan khususnya di sarana-sarana pelayanan
kesehatan yang memiliki kualitas baik.
5. Pengetahuan dan ketrapilan perawat yang masih perlu ditingkatkan.
6. Rendahnya minat perawat untuk bekerja dengan keluarga akibat system yang
belum berkembang.
7. Pelayanan keperawatan keluarga yang belum berkembang meskipun telah
disusun telh disusun pedoman pelayanan keluarga namun belum
disosialisaikan secara umum.
8. Geografis Indonesia yang sangat luas namun belum di tunjang dengan
fasilitas transfortasi yang cukup.
9. Kerjasama program lintas sektoral belum memadai.
10. Model pelayanan belum mendukung peran aktif semua profesi.
11. Lahan praktek yang terbatas.
12. Sarana dan prasarana pendidikan juga terbatas.
13. Rasio pengajar dan mahasiswa yang tidak seimbang.
14. Keterlibatan berbagai profesi selama menjalani pendidikan juga kurang.
15. Dunia tanpa batas (global vilage) mempengaruhi sikap dan pola perilaku
keluarga.
16. Kemajuan dan pertukaran iptek
17. Kemajuan teknologi transportasi  migrasi mudah  interaksi keluarga berubah.
18. Kesiapan untuk bersaing secara berkualitas   sekolah-sekolah berkualitas.
19. Kompetensi global tenaga kesehatan/ keperawatan.
2.4 Penyakit yang Menjadi Tren dan Issu keperawatan di Indonesia, pada
system Kardiovaskuler “Jantung Koroner”.
2.4.1 Pengertian
Penyakit jantung koroner/ penyakit arteri koroner (penyakit jantung
artherostrofik) merupakan suatu manifestasi khusus dan arterosclerosis pada arteri
koroner. Plaque terbentuk pada percabangan arteri yang ke arah aterion kiri, arteri
koronaria kanan dan agak jarang pada arteri sirromflex. Aliran darah ke distal dapat
mengalami obstruksi secara permanen maupun sementara yang di sebabkan oleh
akumulasi plaque atau penggumpalan. Sirkulasi kolateral berkembang di sekitar
obstruksi arteromasus yang menghambat pertukaran gas dan nutrisi ke miokardium.
Kegagalan sirkulasi kolateral untuk menyediakan supply oksigen yang adekuat
ke sel yang berakibat terjadinya penyakit arteri koronaria, gangguan aliran darah
karena obstruksi tidak permanen (angina pektoris dan angina preinfark) dan
obstruksi permanen (miocard infarct) Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Dep.kes,
1993.
2.4.2 Resiko dan insidensi
Penyakit arteri koronaria merupakan masalah kesehatan yang paling lazim dan
merupakan penyebab utama kematian di USA. Walaupun data epidemiologi
menunjukan perubahan resiko dan angka kematian penyakit ini tetap merupakan
tantangan bagi tenaga kesehatan untuk mengadakan upaya pencegahan dan
penanganan. Penyakit jantung iskemik banyak di alami oleh individu berusia yang
berusia 40-70 tahun dengan angka kematian 20 %. (Pusat Pendidikan Tenaga
Kesehatan Dep.kes, 1993).
Faktor resiko yang berkaitan dengan penyakit jantung koroner dapat di
golongkan secara logis sebagai berikut:
1. Sifat pribadi Aterogenik.
Sifat aterogenik mencakup lipid darah, tekanan darah dan diabetes
melitus. Faktor ini bersama-sama berperan besar dalam menentuak kecepatan
artero- genensis (Kaplan & Stamler, 1991).
2. Kebiasaan hidup atau faktor lingkungan yang tak di tentukan semaunya.
Gaya hidup yang mempredisposisi individu ke penyakit jantung koroner
adalah diet yang terlalu kaya dengan kalori, lemak jenuh, kolesterol, garam
serta oleh kelambanan fisik, penambahan berat badan yang tak terkendalikan,
merokok sigaret dan penyalah gunaan alkohol (Kaplan & Stamler, 1991).
3. Faktor resiko kecil dan lainnya.
Karena faktor resiko yang di tetapkan akhir-akhir ini tidak tampak
menjelaskan keseluruhan perbedaan dalam kematian karena penyakit jantung
koroner, maka ada kecurigaan ada faktor resiko utama yang tak diketahui
bernar-benar ada.
Berbagai faktor resiko yang ada antara lain kontrasepsi oral, kerentanan
hospes, umur dan jenis kelamin (Kaplan & Stamler, 1991).
2.4.3 Patofisiologi
Penyakit jantung koroner dan micardiail infark merupakan respons iskemik
dari miokardium yang di sebabkan oleh penyempitan arteri koronaria secara
permanen atau tidak permanen. Oksigen di perlukan oleh sel-sel miokardial, untuk
metabolisme aerob di mana Adenosine Triphospate di bebaskan untuk energi jantung
pada saat istirahat membutuhakn 70 % oksigen. Banyaknya oksigen yang di perlukan
untuk kerja jantung di sebut sebagai Myocardial Oxygen Cunsumption (MVO 2),
yang dinyatakan oleh percepatan jantung, kontraksi miocardial dan tekanan pada
dinding jantung.
Jantung yang normal dapat dengan mudah menyesuaikan terhadap peningkatan
tuntutan tekanan oksigen dangan menambah percepatan dan kontraksi untuk
menekan volume darah ke sekat-sekat jantung. Pada jantung yang mengalami
obstruksi aliran darah miocardial, suplai darah tidak dapat mencukupi terhadap
tuntutan yang terjadi. Keadaan adanya obstruksi letal maupun sebagian dapat
menyebabkan anoksia dan suatu kondisi menyerupai glikolisis aerobic berupaya
memenuhi kebutuhan oksigen.
Penimbunan asam laktat merupakan akibat dari glikolisis aerobik yang dapat
sebagai predisposisi terjadinya disritmia dan kegagalan jantung. Hipokromia dan
asidosis laktat mengganggu fungsi ventrikel. Kekuatan kontraksi menurun, gerakan
dinding segmen iskemik menjadi hipokinetik.
Kegagalan ventrikel kiri menyebabkan penurunan stroke volume, pengurangan
cardiac out put, peningkatan ventrikel kiri pada saat tekanan akhir diastole dan
tekanan desakan pada arteri pulmonalis serta tanda-tanda kegagalan jantung.
Kelanjutan dan iskemia tergantung pada obstruksi pada arteri koronaria
(permanen atau semntara), lokasi serta ukurannya. Tiga menifestasi dari iskemi
miocardial adalah angina pectoris, penyempitan arteri koronarius sementara,
preinfarksi angina, dan miocardial infark atau obstruksi permanen pada arteri
koronari (Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Dep.kes, 1993).
BAB III
PENUTUP

1.1. Kesimpulan
Jadi, Trend adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak orang saat
ini dan kejadiannya berdasarkan fakta, sedangkankan Issue adalah sesuatu yang
sedang di bicarakan oleh banyak namun belum jelas faktannya atau buktinya.
Berikut salah satu contoh kasus issue keperawatan pada saat ini :
Penyakit jantung koroner/ penyakit arteri koroner (penyakit jantung
artherostrofik) merupakan suatu manifestasi khusus dan arterosclerosis pada arteri
koroner. Penyakit ini disebabkan oleh penyempitan arteri.
1.2. Saran
Diharapkan kepada mahasiswa yang nantinya sebagai tenaga
kesehatan di masyarakat dapat mengetahui Trend an Isu Keperawatan pada
Sistem Kardiovaskuler ”Jantung Koroner” dan dapat memberikan pengetahuan
tersebut kepada masyarakat luas.

DAFTAR PUSTAKA

American Nurses’ Association, Council of Community Health Nurses, 1986.


“Standards of Community Health Nursing Practice”. Kansas city: ANA.
American Nurses’ Association.1986. “Standards of Community Health Nursing
Practice”. Washington DC: Author.

Departemen RI.1993. ”Perawatan Kesehatan Masyarakat”. Jakarta: Depkes RI


Tabrani. (1998). Agenda Gawat Darurat. Pembina Ilmu. Bandung.

Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan. (1993). Proses Keperawatan Pada Pasien


Dengan Gangguan Sistem Krdiovaskuler. Departemen Kesehatan. Jakarta.

Kaplan, Norman M. (1991). Pencegahan Penyakit Jantung Koroner. EGC Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai