Oleh:
Kelompok II
Dosen Pembimbing:
TAHUN 2022/2023
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan yang
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibuk Ns.Mersi Eka Putri M.kep sebagai
dosen pengampu keperawatan dewasa sistem hematologi yang telah membantu memberikan
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran
untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua
Penuli
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
1.1 Pendahuluan....................................................................................................................3
1.2 Skenario Kasus................................................................................................................4
1.3 Rumusan Masalah...........................................................................................................4
1.4 Metode Strategi Penelusuran Bukti...............................................................................5
1.5 Telaah Jurnal Melalui VIA............................................................................................6
1.6 Diskusi..............................................................................................................................6
1.7 Kesimpulan......................................................................................................................7
1.8 Daftar Pustaka.................................................................................................................8
2
1.1 Pendahuluan
Sel darah merah merupaka komponen yang sangat aktif dalam peredaran darah.
Sel darah merah sangat penting bagi kelangsungan hidup tubuh manusia. Dimana
darah, dan menjaga system kekebalan tubuh. Jika sel darah merah tidak berfungsi dengan
baik, tubuh akan mengalami berbagai penyakit. Kekurangan sel darah merah
mengakibatkan terjadinya anemia yaitu keadaan dimana masa eritrosit dan masa
hemoglobin yang beredar tidak memenuhi fungsinya untuk menyediakan oksigen bagi
jaringan tubuh . Pada anemia terjadi penurunan jumlah hemoglobin sehingga tidak dapat
mengikat oksigen dalam darah. Kegagalan untuk memelihara jaringan pada tingkat kapiler
1.6 Diskusi
1.7 Kesimpulan
3
BAB II
PEMBAHASAN
Trend adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak orang saat ini dan
Setelah tahun 2000, dunia khususnya bangsa Indonesia memasuki era globalisasi, pada
tahun 2003 era dimulainya pasar bebas ASEAN dimana banyak tenaga professional keluar
dan masuk ke dalam negeri. Pada masa itu mulai terjadi suatu masa transisi/pergeseran pola
masyarakat yang maju. Keadaan itu menyebabkan berbagai macam dampak pada aspek
kehidupan masyarakat khususnya aspek kesehatan baik yang berupa masalah urbanisaasi,
berhubungan dengan infeksi, kurang gizi, dan kurangnya pemukiman sehat bagi penduduk.
Pergeseran pola nilai dalam keluarga dan umur harapan hidup yang meningkat juga
menimbulkan masalah kesehatan yang berkaitan dengan kelompok lanjut usia serta penyakit
degeneratif.
Pada masyarakat yang menuju ke arah moderen, terjadi peningkatan kesempatan untuk
kesadaran masyarakat terhadap hukum dan menjadikan masyarakat lebih kritis. Kondisi itu
pelayanan yang bermutu dan diberikan oleh tenaga yang profesional. Keadaan ini
kemampuan professional, kemampuan intelektual dan teknik serta peka terhadap aspek social
masih belum menggembirakan, banyak factor yang dapat menyebabkan masih rendahnya
pendidikan S1 keperawatan pertama kali dibuka di UI, sedangkan di negara barat pada
tahun 1869.
lisensi)
Issue adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak namun belum jelas
faktannya atau buktinya. Berikut salah satu contoh kasus issue keperawatan pada saat ini.
merupakan suatu manifestasi khusus dan arterosclerosis pada arteri koroner. Plaque terbentuk
pada percabangan arteri yang ke arah aterion kiri, arteri koronaria kanan dan agak jarang pada
arteri sirromflex. Alirandarah ke distal dapat mengalami obstruksi secara permanen maupun
sementara yang disebabkan oleh akumulasi plaque atau penggumpalan. Sirkulasi kolateral
berkembang di sekitar obstruksi arteromasus yang menghambat pertukaran gas dan nutrisi
kemiokardium.
dan terlibat dalam masyarakat yang yang berubah, sehingga pemenuhan dan metode
keperawatan kesehatan berubah, karena gaya hidup masyarakat berubah dan perawat sendiri
5
Keperawatan menetapkan diri dari ilmu social bidang lain karena fokus asuhan
dimana perawat memiliki kemandirian yang lebih besar. Perawat secara terus menerus
meningkatkan otonomi dan penghargaan sebagai anggota tim asuhan keperawatan. Peran
perawat meningkat dengan meluasnya focus asuhan keperawatan. Tren dalam keperawatan
otonomi, dan kode etik. Aktivitas dari organisasi keperawatan professional menggambarkan
trend dan issue praktik keperawatan. Trend dan Isu tersebut adalah:
seperti diberikannya bantuan bagi keluarga miskin serta asuransi kesehatan lainnya
2.4 Beberapa Permasalahan Mengenai Trend Dan Isu Keperawatan Yang Muncul di
Indonesia
1. Sumber daya tenaga kesehatan yang belum dapat bersaing secara global serta belum
2. Penghargaan dan reward yang dirasakan masih kurang bagi para tenaga kesehatan.
6
4. Masih tingginya biaya pengobatan khususnya di sarana-sarana pelayanan kesehatan
6. Rendahnya minat perawat untuk bekerja dengan keluarga akibat system yang belum
berkembang.
8. Geografis Indonesia yang sangat luas namun belum di tunjang dengan fasilitas
15. Dunia tanpa batas (global vilage) mempengaruhi sikap dan pola perilaku keluarga.
2.5 Penyakit yang menjadi Trend dan Issue keperawatan di Indonesia, pada system
A. Pengertian
merupakan suatu manifestasi khusus dan arterosclerosis pada arteri koroner. Plaque terbentuk
7
pada percabangan arteri yang ke arah aterion kiri, arteri koronaria kanan dan agak jarang pada
arteri sirromflex. Alirandarahke distal dapat mengalami obstruksi secara permanen maupun
sementara yang di sebabkan oleh akumulasi plaque atau penggumpalan. Sirkulasi kolateral
berkembang di sekitar obstruksi arteromasus yang menghambat pertukaran gas dan nutrisi
kemiokardium.
Kegagalan sirkulasi kolateral untuk menyediakan supply oksigen yang adekuat yang
berakibat terjadinya penyakit arterikoronaria, gangguan aliran darah karena obstruksi tidak
permanen (angina pektoris dan angina preinfark) dan obstruksi permanen (miocardinfarct)
Penyakit arteri koronaria merupakan masalah kesehatan yang paling lazim dan
perubahan resiko dan angka kematian penyakit ini tetap merupakan tantangan bagi tenaga
kesehatan untuk mengadakan upaya pencegahan dan penanganan. Penyakit jantung iskemik
banyak di alami oleh individu berusia yang berusia 40-70 tahun dengan angka kematian 20 %.
Faktor resiko yang berkaitan dengan penyakit jantung koroner dapat di golongkan
Sifat aterogenik mencakup lipid darah, tekanan darah dan diabetes melitus. Faktor ini
&Stamler, 2005).
2. Kebiasaan hidup atau faktor lingkungan yang tak di tentukan semaunya.Gaya hidup
yang mempredisposisi individu kepenyakit jantung koroner adalah diet yang terlalu
kaya dengan kalori, lemak jenuh, kolesterol, garam serta oleh kelambanan fisik,
8
penambahan berat badan yang tak terkendalikan, merokok sigaret dan penyalahgunaan
Karena faktor resiko yang di tetapkan akhir-akhir ini tidak tampak menjelaskan
keseluruhan perbedaan. dalam kematian karena penyakit jantung koroner, maka ada
kecurigaan ada faktor resiko utama yang tak diketahui bernar-benar ada. Berbagai
faktor resiko yang ada antara lain kontrasepsi oral, kerentanan hospes, umur dan jenis
kelamin
C. Patofisiologi
Penyakit jantung koroner dan miocardial infark merupakan respons iskemik dari
miokardium yang di sebabkan oleh penyempitan arteri koronaria secara permanen atau tidak
permanen. Oksigen di perlukan oleh sel-sel miokardial, untuk metabolisme aerob di mana
Adenosine Triphospate di bebaskan untuk energi jantung pada saat istirahat membutuhakn 70
% oksigen. Banyaknya oksigen yang di perlukan untuk kerja jantung di sebut sebagai
tuntutan tekanan oksigen dangan menambah percepatan dan kontraksi untuk menekan volume
darah ke sekat-sekat jantung. Pada jantung yang mengalami obstruksi aliran darah miocardial,
suplai darah tidak dapat mencukupi terhadap tuntutan yang terjadi. Keadaan adanya obstruksi
letal maupun sebagian dapat menyebabkan anoksia dan suatu kondisi menyerupai glikolisis
Penimbunan asam laktat merupakan akibat dari glikolisis aerobik yang dapat sebagai
predisposisi terjadinya disritmia dan kegagalan jantung. Hipokromia dan asidosis laktat
9
mengganggu fungsi ventrikel. Kekuatan kontraksi menurun, gerakan dinding segmen iskemik
menjadi hipokinetik.
out put, peningkatan ventrikel kiri pada saat tekanan akhir diastole dan tekanan desakan pada
arteri pulmonalis serta tanda-tanda kegagalan jantung. Kelanjutan dan isquemia tergantung
pada obstruksi pada arteri koronaria (permanen atau sementara), lokasi serta ukurannya. Tiga
sementara, preinfarksi angina, dan miocardial infark atau obstruksi permanen pada arteri
hanya memompa darah dalam waktu yangsingkat dan dinding otot jantung yang melemah
tidak mampu memompa denganadekuat. Bila terjadi kegagalan jantung hal ini akan
mengakibatkan bendungancairan dalam beberapa organ tubuh seperti: tangan, kaki, paru atau
intra vaskuler (tekanan yang mendorong darah mengalir di dalamvaskuler oleh kerja pompa
& Brown, 2009 dalam Purwardi, I ketutAgus Hida, 2015). Dalam keadaan ini klien yang
mengalami edema pada daerahekstremitas akan berdampak pada kemandirian pasien atau pun
aktivitas sehari-hari sehingga kemampuan pasien untuk melakukan aktivitas menjadi terhenti.
10
Penatalaksanaan edema berupa elevasi 30° menggunakan gravitasi untuk
meningkatkan aliran vena dan limpatik dari kaki. Vena perifer dan tekanan arteridipengaruhi
oleh gravitasi. Pembuluh darah yang lebih tinggi dari jantung gravitasiakan meningkatkan dan
menurunkan tekanan periver sehingga mengurangi edema(Villeco & Otr, 2012 dalam
Sukmana, Mayusef, 2016). Terapi lain yang dapat dilakukan yaitu contrast bath. Contrast
denganmenggunakan air hangat dan dilanjutkan dengan air dingin. Dimana suhu dari air
hangat antara 36,6-43,3°C dan suhu air dingin antara 10-20°C. Dengan merendamkaki yang
edema dengan terapi ini akan mengurangi tekanan hidrostatik intra venayang menimbulkan
pembesaran cairan plasma ke dalam ruang interstisium dan cairan yang bererada di
intertisium akan kembali ke vena. Sehingga edema dapat berkurang (Mcneilus, 2004 dalam
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi, Trend adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak orang saat ini dan
kejadiannya berdasarkan fakta, sedangkankan Issue adalah sesuatu yang sedang di bicarakan
oleh banyak orang namun belum jelas faktannya atau buktinya. Berikut salah satu contoh
kasus issue keperawatan pada saat ini, Penyakit jantung koroner atau penyakit arteri koroner
(penyakit jantung artherostrofik) merupakan suatu manifestasi khusus dan arterosclerosis pada
3.2 Saran
Demikian makalah yang telah kami susun, semoga dapat membantu pembaca untuk
menambah pengetahuan serta memahami pokok bahasan asuhan keperawatanTrend dan Issue
12
DAFTAR PUSTAKA
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik, Ed
13