Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MATA KULIAH ETIKA KEPERAWATAN

“TREND DAN ISSUE BIOETIK KEPERAWATAN YANG BERHUBUNGAN

DENGAN KEPERAWATAN KOMUNITAS”

Dosen Pengampu : Kartini Massa, S.Kep., M.Kes

OLEH :

I GEDE ARYA AMBARA

(22 21 0067)

YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA

AKADEMI KEPERAWATAN RUMKIT TK.III MANADO

JL. 14 FEBRUARI 9 KOMP. RS. R.W MONGISIDI MANADO

JANUARI 2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Trend dan Issue Bioetik
Keperawatan yang Berhubungan dengan Keperawatan Komunitas” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Etika
Keperawatan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para
pembaca dan penulis mengenai trend dan issue bioetik keperawatan yang berhubungan degan
keperawatan komunitas serta melihat apa saja contoh kasus dan bagaimana cara
penyelesaiannya.

Tidak lupa pula saya mengucapkan banyak terima kasih kepada ibu Kartini Massa, S.Kep.,
M.Kes selaku dosen pengampu mata kuliah Etika Keperawatan yang telah memberikan tugas
makalah ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan pada bidang studi yang saya
tekuni.

Saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak maupun sumber terkait yang
telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya selaku penulis merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Oleh karena itu saya sangat
mengharapkan saran yang membangun dari bapak dosen serta para pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Manado, 22 Juni 2022

I Gede Arya Ambara

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ......................................................................................................... 1

B. TUJUAN PENULISAN ....................................................................................................... 1

C. RUMUSAN MASALAH ..................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................... 3

A. ISSUE ASPEK LEGAL ....................................................................................................... 3

B. TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN KOMUNITAS .................................................. 4

BAB III PENUTUP ....................................................................................................................... 9

A. KESIMPULAN .................................................................................................................... 9

B. SARAN ................................................................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Keperawatan sebagai profesi dituntut untuk mengembangkan keilmuannya sebagai wujud
kepeduliannya dalam meningkatkan kesejahteraan umat manusia baik dalam tingkatan preklinik
maupun klinik. Untuk dapat mengembangkan keilmuannya maka keperawatan dituntut untuk
peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya setiap saat.
Keperawatan medikal bedah sebagai cabang ilmu keperawatan juga tidak terlepas dari adanya
berbagai perubahan tersebut, seperti teknologi alat kesehatan, variasi jenis penyakit dan teknik
intervensi keperawatan. Adanya berbagai perubahan yang terjadi akan menimbulkan berbagai
trend dan isu yang menuntut peningkatan pelayanan asuhan keperawatan.
Berdasarkan fenomena diatas, penulis tertarik untuk membahas Trend dan Isu Keperawatan
Komunitas serta Implikasinya terhadap Perawat di Indonesia.
Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan kesehatan yang semakin meningkat dan
mendesak, perlu mendapatkan perhatian yang serius bagi semua kalangan yang berkompeten,
khususnya Dinas Kesehatan dan Puskesmas.
Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN) Nomor: 81/1995, yang
menyebutkan bahwa layanan prima adalah layanan yang memberikan kepuasan pelanggan, maka
untuk menghadapai tuntutan masyarakat, harapan Kepala Puskesmas serta mengacu pada visi
Pemerintah Kabupaten Klungkung tersebut diatas, Dinas Kesehatan merespon tuntutan dan
harapan masyarakat tersebut dengan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas
melalui strategi “Puskesmas Idaman”, yaitu Puskesmas yang fokus pada pelanggan, baik
pelanggan internal maupun eksternal.

B. TUJUAN PENULISAN
• Memenuhi tugas mata kuliah etika keperawatan
• Mengidentifikasi trend dalam keperawatan komunitas di Indonesia
• Mengidentifikasi isu dalam keperawatan komunitas di Indonesia

1
• Mengetahui implikasi trend dan isu keperawatan komunitas perawat di Indonesia.

C. RUMUSAN MASALAH
• Apa yang dimaksud dengan trend dan issue keperawatan?
• Apa yang dimaksud dengan trend dan issue keperawatan komunitas?
• Apa saja trend dan issue keperawatan yang berhubungan dengan keperawatan komunitas?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. ISSUE ASPEK LEGAL


Telenursing akan berkaitan dengan isu aspek legal, peraturan etik dan kerahasiaan pasien sama
seperti telehealth secara keseluruhan. Di banyak negara, dan di beberapa negara bagian di
Amerika Serikat khususnya praktek telenursing dilarang (perawat yang online sebagai
koordinator harus memiliki lisensi di setiap resindesi negara bagian dan pasien yang menerima
telecare harus bersifat lokal) guna menghindari malpraktek perawat antar negara bagian. Isu
legal aspek seperti akontabilitas dan malprakatek, dsb dalam kaitan telenursing masih dalam
perdebatan dan sulit pemecahannya.
Dalam memberikan asuhan keperawatan secara jarak jauh maka diperlukan kebijakan umum
kesehatan (terintegrasi) yang mengatur praktek, SOP/standar operasi prosedur, etik dan
profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang diberikan. Kegiatan
telenursing mesti terintegrasi dengan startegi dan kebijakan pengembangan praktek keperawatan,
penyediaan pelayanan asuhan keperawatan, dan sistem pendidikan dan pelatihan keperawatan
yang menggunakan model informasi kesehatan/berbasis internet.
Perawat memiliki komitmen menyeluruh tentang perlunya mempertahankan privasi dan
kerahasiaan pasien sesuai kode etik keperawatan. Beberapa hal terkait dengan isu ini, yang
secara fundamental mesti dilakukan dalam penerapan tehnologi dalam bidang kesehatan dalam
merawat pasien adalah :
1. Jaminan kerahasiaan dan jaminan pelayanan dari informasi kesehatan yang diberikan harus
tetap terjaga
2. Pasien yang mendapatkan intervensi melalui telehealth harus diinformasikan potensial resiko
(seperti keterbatasan jaminan kerahasiaan informasi, melalui internet atau telepon) dan
keuntungannya
3. Diseminasi data pasien seperti identifikasi pasien (suara, gambar) dapat dikontrol dengan
membuat informed consent (pernyataan persetujuan) lewat email
4. Individu yang menyalahgunakan kerahasiaan, keamanan dan peraturan dan penyalah gunaan
informasi dapat dikenakan hukuman/legal aspek.

3
B. TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN KOMUNITAS
Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara terus-menerus dan terlibat
dalam masyarakat yang yang berubah, sehingga pemenuhan dan metode keperawatan kesehatan
berubah, karena gaya hidup masyarakat berubah dan perawat sendiri juga dapat menyesuaikan
perubahan tersebut.
Keperawatan menetapkan diri dari ilmu social bidang lain karena focus asuhan keperawatan
bidang lain meluas. Tren dalam pendidikan keperawatan adalah berkembangnya jumlah peserta
keperawatan yang menerima pendidikan keperawatan, baik peserta didik dari D3 keperawatan,
S1 keperawatan atau kesehatan masayrakat sampai ke tingkat yang lebih tinggi, yaitu S2 atau
kesehatan.
Tren paraktik keperawatanmeliputi berbagai praktik di berbagai tempat praktik dimana perawat
memiliki kemandirian yang lebih besar. Perawat secara terus menerus meningkatkan otonomi
dan penghargaan sebagai anggota tim asuhan keperawatan. Peran perawat meningkat dengan
meluasnya focus asuhan keperawatan. Tren dalam keperawatan sebagai profesi meliputi
perkembangan aspek-aspek dari keperawatan yang mengkarakteristikan keperawatan sebagai
profesi meliputi: pendidikan, teori, pelayanan, otonomi, dan kode etik. Aktivitas dari organisasi
keperawatan professional menggambarkan trend an praktik keperawatan.
Tren yang sedang dibicarakan adalah:
1. Pengaruh politik terhadap keperawatan professional
2. Pengaruh perawat dalam aturan dan praktik keperawatan
3. Puskesmas Idaman

1.1 Pengaruh Politik terhadap Keperawatan professional


Keterlibatan perawat dalam politik sangat terbatas. Walaupun secara individu ada beberapa nama
seperti F.Nightingale, Lilian Wald, Margaret Sunger, dan Lavinia Dock telah mempengaruhi
dalam pembuatan di berbagai bidang nampaknya perawat kurang di hargai sebagai kelompok.
Gerakan wanita telah memberikan inspirasi pada perwat mengenai masalah keperawatan
komunitas.
Kekuatan politik merupakan kemampuan untuk mempengaruhi atau meyakinkan seseorang
untuk memihak pada pemerintah untuk memperlihatkan bahwa kekuatan dari pihak tersebut
membentuk hasil yang diinginkan (Rogge,1987).

4
Perawat merasa tidak nyaman dengan politik karena mayoritas perawat adalah wanita dan
poolitik merupakan dominasi laki-laki (Marson,1990) .
Keterlibatan perawat dalam politik mendapatkan perhatian yang lebih besar dalam kurikulum
keperawatan, organisasi professional, dan tempat perawtan professional.
Organisasi keperawatan mampu memgabungkan semua upaya seperti pada Nursing Agenda For
Healt Care Reform (Tri-council,1991).
Strategi spesifik pengintegrasian peraturan public dalam kurikulum keperawatan, sosialisasi dini,
berpartisipasi dalam organisasi profesi, memperluas lingkungan praktik klinik, dan menjalankan
tempat pelayanan kesehatan.

1.2 Pengaruh Perawat dalam Peraturan dan Praktik Keperawatan


Pospek keperawatan komunitas dimasa yang akan dating cenderung semakin berkembang dan
dibutuhkan dalam system pelayanan kesehatan pemerintah. Peran perawat kesehatan masyarakat
sangat dibutuhkan dalam mengatasi sebagai masalah kesehatan yang terjadi di masa yang akan
datang karena mengikuti perubahan secara keseluruhan. Dampak perubahan tersebut dapat
berpengaruh pada peran yang dilkaukan perawat. Intervensi keperawatan kesehatan masarakat
diberbagai tingkat pelayanan akan semakin besar dikarnakan adanya kelalaian, ketidaktahuan,
ketidakmauan, dan ketidakmampuan individu,keluarga, kelompok, dan masyarakat.
Komponen–komponen perubahan dalam masyarakat
1. Pertambahan penduduk. Pertambahan penduduk secara cepat (population) dan perubahan
dalam gambaran penduduk, diantaranya perubahan dalam komposisi usia, penyebarannya, dan
kepadatan penduduk kota besar.
2. Transisi penyakit. Perubahan pola penyakit atau transisi penyakit yaitu perubahan penyakit
menular ke penyakit degenerative, seperti penyakit jantung, kanker, depresimental dan ansietas,
stroke, peningkatan kecelakaan, alkoholisme, dan yang akhir-akhir ini marak adalah
penyalahgunaan narkotika.
3. Perkembangan industrialisasi serta perubahan kondisi social. Perkembangan industrialisasi
serta perubahan kondisi social yang cepat dengan di sertai perubahan-perubahan sikap, niali,
gaya hidup, kondisi lingkungan, kelompok-kelompok masyarakat baru, masalh individu, dan
masyarakat.
4. Meningkatnya pengetahuan masarakat sebagai pelayanan kesehatan akan meningkatkan juga

5
harapan mereka terhadap mutu pelayanan keperawatan dan kesehatanpola pelayanan kesehatan
yang baru akan meningkatkan pencpaian kesehatan bagi semua orang pada tahun 2000.
5. Kurang tenaga medis menyebabkan pelimpahan tanggung jawab atau wewenang pada
perawat.
6. Masyarakat akan menjadi rekan kerja dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Banyak
pelayanan yang akan dilaksanakan di luar rumah sakit, misalnya pelayanan pada rehabilitasi,
kesehatan jiwa, dan lain-lain.

1.3 Puskesmas Idaman


Puskesmas Idaman adalah Puskesmas dengan pelayanan kesehatan bermutu yang memenuhi atau
melebihi harapan pelanggan serta memberi pelayanan yang sesuai dengan standart operating
procedure (SOP) pelayanan kesehatan. “Puskesmas Idaman” sebagai pelayanan masyarakat,
akan berusaha untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang sesuai dengan
harapan pelanggan, oleh karena itu Puskesmas Idaman juga merubah paradigma dari “
Puskesmas yang mengatur Masyarakat” menjadi “Puskesmas yang memenuhi harapan
Masyarakat”.
Puskesmas Idaman adalah Puskesmas dengan pelayanan kesehatan yang bermutu yang sesuai
dengan standart operating procedure (SOP) untuk memenuhi atau melebihi harapan pelanggan ,
baik pelanggan eksternal maupun internal.

Manfaat Puskesmas Idaman


1. Bagi Masyarakat
a) Mendapat pelayanan kesehatan bermutu dan terjangkau
b) Masyarakat mampu mendapat pelayanan kesehatan sesuai keinginan
c) Masyarakat tidak mampu/maskin mendapat pelayanan kesehatan standard

2. Bagi Pemerintah Daerah


a) Pemerintah Daerah dapat meningkatkan mutu pelayanan pada masyarakat
b) Meningkatkan citra Puskesmas, citra Pemerintah Daerah serta meningkatkan daya saing
c) Pemberian subsidi pada masyarakat miskin lebih efektif dan efisien

6
3. Bagi Tenaga Kesehatan
a) Pengetahuan dan ketrampilan tenaga kesehatan meningkat
b) Motivasi Tenaga kesehatan meningkat
c) Kesejahteraan tenaga kesehatan meningkat
d) Obat yang diberikan kepada pasien adalah obat generik berblister
e) Tenaga kesehatan cepat dan tanggap dalam merespon keluhan dan keinginan pelanggan
f) Kamar mandi dan WC bersih, tidak bau dan cukup air, serta dibersihkan setiap hari
g) Lingkungan Puskesmas dibuat taman yang membuat suasana asri dan segar.

Upaya dan Azas Penyelenggaraan


1. Upaya Kesehatan
Upaya kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas Idaman upaya kesehatan perorangan dan
upaya kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan tersebut dikelompokan menjadi dua yakni:
a. Upaya Kesehatan wajib adalah upaya kesehatan yang wajib dillaksanakan oleh Puskesmas
Idaman, upaya kesehatan wajib tersebut adalah:
a) Upaya Promosi Kesehatan
b) Upaya Kesehatan Lingkugan
c) Upaya Kesehatan Ibu dan anak serta Keluarga Berencana
d) Upaya Kesehatan Gizi Masyarakat
e) Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
f) Upaya Pengobata
g) Upaya Kesehatan Pengembangan

Upaya kesehatan Pengembangan adalah upaya kesehatan inovatif berdasarkan permasalahan


kesehatan di masyarakat serta disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas.
a) Upaya Kesehatan Sekolah
b) Upaya Kesehatan Olah Raga
c) Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
d) Upaya Kesehatan Kerja
e) Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
f) Upaya Kesehatan Jiwa

7
g) Upaya Kesehatan Mata
h) Upaya Kesehatan Usia Lanjut
i) Upaya Pembinaan Pengobatan tradisional

2. Azas Penyelenggaraan
a) Azas pertanggungawaban wilayah, artinya Puskesmas Idaman bertanggung jawab
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya.
b) Azas pemberdayaan masyararakat, artinya Puskesmas Idaman wajib memberdayakan
perorangan, keluarga dan masyarakat, agar berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya
Puskesmas.
c) Azas keterpaduan, artinya penyelenggaraan setiap upaya Puskesmas harus diselenggarakan
secara terpadu baik keterpaduan lintas program aupun lintas sektor.
d) Azas rujukan, artinya untuk menyelesaikan berbagai masalah kesehatan di Puskesmas yang
mempunyai kemampuan terbatas, perlu ditopang oleh azas rujukan, baik rujukan upaya
kesehatan perorangan maupun upaya kesehatan masyarakat.

3. Upaya Peningkatan Mutu


a) Fokus utama peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas Idaman, terletak pada dua
aspek:
a. Peningkatan wawasan dan ketrampilan tenaga kesehatan, serta
b. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan
c. Memperbaiki manajemen pelayanan kesehatan yang fokus pada pelanggan

8
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Telenursing membantu pasien dan keluarganya untuk berpartisipasi aktif dalam perawatan,
terutama sekali untuk self management pada penyakit kronis. Hal itu memungkinkan perawat
untuk menyediakan informasi secara akurat dan tepat waktu dan memberikan dukungan secara
langsung (online). Kesinambungan pelayanan ditingkatkan dengan memberi kesempatan kontak
yang sering antara penyedia pelayanan kesehatan dan pasien dan keluarga-keluarga merek
Telenursing saat ini semakin berkembang pesat di banyak Negara.
Tren paraktik keperawatan meliputi berbagai praktik di berbagai tempat praktik dimana perawat
memiliki kemandirian yang lebih besar. Perawat secara terus menerus meningkatkan otonomi
dan penghargaan sebagai anggota tim asuhan keperawatan. Peran perawat meningkat dengan
meluasnya focus asuhan keperawatan. Tren dalam keperawatan sebagai profesi meliputi
perkembangan aspek-aspek dari keperawatan yang mengkarakteristikan keperawatan sebagai
profesi meliputi: pendidikan, teori, pelayanan, otonomi, dan kode etik.

B. SARAN
Diharapkan kepada mahasiswa yang nantinya sebagai tenaga kesehatan di
masyarakat dapat mengetahui Trend an Isu Keperawatan Komunitas dan dapat memberikan
pengetahuan tersebut kepada masyarakat luas.

9
DAFTAR PUSTAKA

American Nurses’ Association, Council of Community Health Nurses, 1986. “Standards of


Community Health Nursing Practice”. Kansas city: ANA.

American Nurses’ Association.1986. “Standards of Community Health Nursing Practice”.


Washington DC: Author

Departemen RI.1993. ”Perawatan Kesehatan Masyarakat”. Jakarta: Depkes RI Departemen


RI.1998. “Proyek Peningkatan Pelayanan Puskesmas, Modul A-E, pengembangan Program
Jaminan Mutu Pelayanan Kesehatan Dasar”.
Diposkan oleh Eka Novriady di 08.54

10

Anda mungkin juga menyukai