Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN MATERNITAS

Disusun Oleh :

Fira Yediska(20334036)

Tingkat : II B

Dosen :

Mariza Elvira,M.Kep

DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Trend Dan Issu Keperawatan Maternitas ini
tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
ibu Mariza Elvira,M.Kep pada bidang keperawayan materniatas. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Mariza Elvira,M.Kep, selaku dosen keperawatan
maternitas yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Pariaman, 21 Juni 2022

Fira Yediska
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara terus-menerus dan
terlibat dalam masyarakat yang yang berubah, sehingga pemenuhandan metode keperawatan
kesehatan berubah, karena gaya hidup masyarakatberubah dan perawat sendiri juga dapat
menyesuaikan perubahan tersebut.Keperawatan menetapkan diri dari ilmu social bidang lain karena
focus asuhankeperawatan bidang lain meluas. Tren dalam pendidikan keperawatan
adalahberkembangnya jumlah peserta keperawatan yang menerima pendidikankeperawatan, baik
peserta didik dari D3 keperawatan, S1 keperawatan atau Kesehatan masayrakat sampai ke tingkat
yang lebih tinggi, yaitu S2.Tren paraktik keperawatanmeliputi berbagai praktik di berbagai tempat
praktikdimana perawat memiliki kemandirian yang lebih besar. Perawat secara terusmenerus
meningkatkan otonomi dan penghargaan sebagai anggota tim asuhankeperawatan. Peran perawat
meningkat dengan meluasnya focus asuhankeperawatan. Tren dalam keperawatan sebagai profesi
meliputi perkembanganaspek-aspek dari keperawatan yang mengkarakteristikan keperawatan
sebagaiprofesi meliputi: pendidikan, teori, pelayanan, otonomi, dan kode etik. Aktivitas
dariorganisasi keperawatan professional menggambarkan trend dan
praktikkeperawatan.Keperawatan sebagai profesi dituntut untuk mengembangkan keilmuannya
sebagai wujud kepeduliannya dalam meningkatkan kesejahteraan umat manusia baik
dalamtingkatan preklinik maupun klinik. Untuk dapat mengembangkan keilmuannya
makakeperawatan dituntut untuk peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi
dilingkungannya setiap saat.

B. Rumusan masalah

1. Apa Definisi Trend Dan Issue ?

2. Apa Bentuk-Bentuk Dari Trend Dan Issue Dalam Keperawatan ?

3. Apa Manfaat Trend Dan Issue Dalam Keperawatan ?

4. Apa Faktor Yang Mempengaruhi Trend Dan Issue Keperawatan Kritis ?

5. Apa Peran Perawat Terhadap Trend Dan Issue ?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui Definisi Trend Dan Issue

2. Mengetahui Bentuk-Bentuk Dari Trend Dan Issue Dalam Keperawatan

3. Mengetahui Manfaat Trend Dan Issue Dalam Keperawatan

4. Mengetahui Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Trend Dan Issue KeperawatanKritis

5. Mengetahui Peran Perawat Terhadap Trend Dan Issue


BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Trend dan Issue

1. Definisi TrendTrend adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan
analisa, tren juga dapat di definisikan salah satu gambaran ataupun informasi yang terjadi padasaat
ini yang biasanya sedang popular di kalangan masyarakat. Trend adalahsesuatu yang sedang di
bicarakan oleh banyak orang saat ini dan kejadiannyaberdasarkan faktaSetelah tahun 2000, dunia
khususnya bangsa Indonesia memasuki era globalisasi,pada tahun 2003 era dimulainya pasar bebas
ASEAN dimana banyak tenagaprofessional keluar dan masuk ke dalam negeri. Pada masa itu mulai
terjadi suatumasa transisi/pergeseran pola kehidupan masyarakat dimana pola
kehidupanmasyarakat tradisional berubah menjadi masyarakat yang maju. Keadaan
itumenyebabkan berbagai macam dampak pada aspek kehidupan masyarakatkhususnya aspek
kesehatan baik yang berupa masalah urbanisaasi, pencemaran,kecelakaan, disamping meningkatnya
angka kejadian penyakit klasik yangberhubungan dengan infeksi, kurang gizi, dan kurangnya
pemukiman sehat bagipenduduk. Pergeseran pola nilai dalam keluarga dan umur harapan hidup
yangmeningkat juga menimbulkan masalah kesehatan yang berkaitan dengan kelompoklanjut usia
serta penyakit degeneratif.

Pada masyarakat yang menuju ke arah moderen, terjadi peningkatan kesempatanuntuk


meningkatkan pendidikan yang lebih tinggi, peningkatan pendapatan danmeningkatnya kesadaran
masyarakat terhadap hukum dan menjadikan masyarakatlebih kritis. Kondisi itu berpengaruh kepada
pelayanan kesehatan dimanamasyarakat yang kritis menghendaki pelayanan yang bermutu dan
diberikan olehtenaga yang profesional. Keadaan ini memberikan implikasi bahwa tenagakesehatan
khususnya keperawatan dapat memenuhi standart global internasionaldalam memberikan
pelayanan kesehatan/keperawatan, memiliki kemampuanprofessional, kemampuan intelektual dan
teknik serta peka terhadap aspek socialbudaya, memiliki wawasan yang luas dan menguasi
perkembangan Iptek.Namun demikian upaya untuk mewujudkan perawat yang professional di
Indonesiamasih belum menggembirakan,

banyak factor yang dapat menyebabkan masihrendahnya peran perawat professional,


diantaranya :

1. Keterlambatan pengakuan body of knowledge profesi keperawatan. Tahun


1985pendidikan S1 keperawatan pertama kali dibuka di UI, sedangkan di negara baratpada tahun
1869.

2. Keterlambatan pengembangan pendidikan perawat professional.

3. Keterlambatan system pelayanan keperawatan ( standart, bentuk praktikkeperawatan,


lisensi )Menyadari peran profesi keperawatan yang masih rendah dalam dunia kesehatanakan
berdampak negatif terhadap mutu pelayanan kesehatan bagi tercapainya tujuan kesehatan “ sehat
untuk semua pada tahun 2020 “, maka solusi yang harus ditempuh adalah :
1. Pengembangan pendidikan keperawatan.

Sistem pendidikan tinggi keperawatan sangat penting dalam pengembanganperawatan


professional, pengembangan teknologi keperawatan, pembinaan profesidan pendidikan
keperawatan berkelanjutan. Akademi Keperawatan merupakanpendidikan keperawatan yang
menghasilkan tenaga perawatan professionaldibidang keperawatan. Sampai saat ini jenjang ini
masih terus ditata dalam hal SDMpengajar, lahan praktik dan sarana serta prasarana penunjang
pendidikan.

2. Memantapkan system pelayanan perawatan

ProfessionalDepertemen Kesehatan RI sampai saat ini sedang menyusun registrasi, lisensi


dansertifikasi praktik keperawatan. Selain itu semua penerapan model praktikkeperawatan
professional dalam memberikan asuhan keperawatan harus segera dilakukan untuk menjamin
kepuasan konsumen/klien.

3. Penyempurnaan organisasi keperawatan

Organisasi profesi keperawatan memerlukan suatu perubahan cepat dan dinamisserta


kemampuan mengakomodasi setiap kepentingan individu menjadi kepentinganorganisasi dan
mengintegrasikannya menjadi serangkaian kegiatan yang dapatdirasakan manfaatnya.
Restrukturisasi organisasi keperawatan merupakan pilihantepat guna menciptakan suatu organisasi
profesi yang mandiri dan mampumenghidupi anggotanya melalui upaya jaminan kualitas kinerja dan
harapan akanmasa depan yang lebih baik serta meningkat.Komitmen perawat guna memberikan
pelayanan keperawatan yang bermutu baiksecara mandiri ataupun melalui jalan kolaborasi dengan
tenaga kesehatan lainsangat penting dalam terwujudnya pelayanan keperawatan professional.
Nilaiprofessional yang melandasi praktik keperawatan dapat di kelompokkan dalam :

1. Nilai intelektual

Nilai intelektual dalam praktik keperawatan terdiri daria. Body of Knowledge

a. Pendidikan spesialisasi (berkelanjutan)

b. Menggunakan pengetahuan dalam berpikir secara kritis dan kreatif.

2. Nilai komitmen moral

Pelayanan keperawatan diberikan dengan konsep altruistic, dan memperhatikankode etik


keperawatan. Menurut Beauchamp & Walters (1989) pelayananprofessional terhadap masyarakat
memerlukan integritas, komitmen moral dantanggung jawab etik.

Aspek moral yang harus menjadi landasan perilaku perawat adalah :

a. Beneficience : Selalu mengupayakan keputusan dibuat berdasarkan keinginanmelakukan


yang terbaik dan tidak merugikan klien. (Johnstone, 1994)

b. Fair : Tidak mendeskriminasikan klien berdasarkan agama, ras, social budaya,keadaan


ekonomi dan sebagainya, tetapi memprlakukan klien sebagai individu yangmemerlukan bantuan
dengan keunikan yang dimiliki.
c. Fidelity : Berperilaku caring (peduli, kasih sayang, perasaan ingin membantu),selalu
berusaha menepati janji, memberikan harapan yang memadahi, komitmenmoral serta
memperhatikan kebutuhan spiritual klien.

3. Otonomi, kendali dan tanggung gugatOtonomi merupakan kebebasan dan kewenangan


untuk melakukan tindakan secaramandiri. Hak otonomi merujuk kepada pengendalian kehidupan
diri sendiri yangberarti bahwa perawat memiliki kendali terhadap fungsi mereka. Otonomi
melibatkankemandirian, kesedian mengambil resiko dan tanggung jawab serta tanggung gugat
terhadap tindakannya sendiribegitupula sebagai pengatur dan penentu diri sendiri.Kendali
mempunyai implikasi pengaturan atau pengarahan terhadap sesuatu atauseseorang. Bagi profesi
keperawatan, harus ada kewenangan untuk mengendalikanpraktik, menetapkan peran, fungsi dan
tanggung jawab anggota profesi. Tanggunggugat berarti perawat bertanggung jawab terhadap setiap
tindakan yangdilakukannya terhadap klien

2. Definisi IssueIssu

Adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau tidakterjadi
pada masa mendatang, yang menyangkut ekonomi, moneter, sosial, politik,hukum, pembangunan
nasional, bencana alam, hari kiamat, kematian, ataupuntentang krisis. Issu adalah sesuatu yang
sedang di bicarakan oleh banyak namunbelum jelas faktannya atau buktinyaBeberapa issue
keperawatan pada saat ini :

• EUTHANASIA : Membunuh bisa dilakukan secara legal. Itulah euthanasia,

pembuhuhan legal yang sampai kini masih jadi kontroversi. Pembunuhan legal inipun ada
beragam jenisnya.Secara umum, kematian adalah suatu topik yang sangat ditakuti oleh publik.
Haldemikian tidak terjadi di dalam dunia kedokteran atau kesehatan. Dalam kontekskesehatan
modern, kematian tidaklah selalu menjadi sesuatu yang datang secaratiba-tiba. Kematian dapat
dilegalisir menjadi sesuatu yang definit dan dapatdipastikan tanggal kejadiannya. Euthanasia
memungkinkan hal tersebut terjadi.Euthanasia adalah tindakan mengakhiri hidup seorang individu
secara tidakmenyakitkan, ketika tindakan tersebut dapat dikatakan sebagai bantuan
untukmeringankan penderitaan dari individu yang akan mengakhiri hidupnya.

3. Definisi Trend dan Issu Keperawatan

Adalah sesuatu yang sedang d.bicarakan banyakorang tentang praktek/mengenai


keperawatan baik itu berdasarkan fakta ataupuntidak, trend dan issu keperawatan tentunya
menyangkut tentang aspek legal dan etiskeperawatan.

Saat ini trend dan issu keperawatan yang sedang banynak dibicarakan orang adalah Aborsi,
Eutanasia dan Transplantasi organ manusia, tentunya semua issu tersebutmenyangkut keterkaitan
dengan aspek legal dan etis dalam keperawatan.
B. Bentuk-Bentuk Trend dan Issue

1. Trend Keperawatan Medikal Bedah dan Implikasinya di Indonesia

Perkembangan trend keperawatan medikal bedah di Indonesia terjadi dalamberbagai


bidang yang meliputi:

a. Telenursing (Pelayanan Asuhan Keperawatan Jarak Jauh)Menurut Martono, telenursing


(pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh) adalahupaya penggunaan tehnologi informasi dalam
memberikan pelayanan keperawatandalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara
fisik yang jauh antaraperawat dan pasien, atau antara beberapa perawat. Keuntungan dari teknologi
iniyaitu mengurangi biaya kesehatan, jangkauan tanpa batas akan layanan kesehatan,mengurangi
kunjungan dan masa hari rawat, meningkatkan pelayanan pasien sakitkronis, mengembangkan
model pendidikan keperawatan berbasis multimedia(Britton, Keehner, Still & Walden 1999). Tetapi
sistem ini justru akan mengurangiintensitas interaksi antara perawat dan klien dalam menjalin
hubungan terapieutiksehingga konsep perawatan secara holistik akan sedikit tersentuh oleh ners.
Sistemini baru diterapkan dibeberapa rumah sakit di Indonesia, seperti di Rumah SakitInternasional.
Hal ini disebabkan karena kurang meratanya penguasaan teknikinformasi oleh tenaga keperawatan
serta sarana prasarana yang masih belummemadai.

Definisi lain dari telenursing :

b.1. Telenursing (pelayanan Asuhan keperawatan jarak jauh) adalah penggunaantehnologi


komunikasi dalam keperawatan untuk memenuhi asuhan keperawatankepada klien. Yang
menggunakan saluran elektromagnetik (gelombang magnetik,radio dan optik) dalam
menstransmisikan signal komunikasi suara, data dan video. Atau dapat pula di definisikan sebagai
komunikasi jarak jauh, menggunakantransmisi elektrik dan optik, antar manusia dan atau komputer.

b.2 Telenursing (pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh) adalah upayapenggunaan


tehnologi informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan dalambagian pelayanan kesehatan
dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawatdan pasien, atau antara beberapa perawat.
Sebagai bagian dari telehealth, danbeberapa bagian terkait dengan aplikasi bidang medis dan non-
medis, sepertitelediagnosis, telekonsultasi dan telemonitoring.

b.3. Telenursing is defined as the practice of nursing over distance


usingtelecommunications technology (National Council of State Boards of Nursing).

b.4. Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk memberikaninformasi


dan pelayanan keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya saat ini, menggunakanteknologi satelit untuk
menyiarkan konsultasi antara fasilitas-fasilitas kesehatan didua negara dan memakai peralatan video
conference (bagian integral daritelemedicine atau telehealth)7)

2. Trend Current issue dan kecenderungan dalam keperawatan jiwa

Trend atau current issue dalam keperawatan jiwa adalah masalah-masalah yangsedang
hangat dibicarakan dan dianggap penting. Masalah-masalah tersebut dapatdianggap ancaman atau
tantangan yang akan berdampak besar pada keperawatan jiwa baik dalam tatanan regional maupun
global. Ada beberapa tren penting yangmenjadi perhatian dalam keperawatan jiwa di antaranya
adalah sebagai berikut :

: • Kecenderungan dalam penyebab gangguan jiwa

• Trend peningkatan masalah kesehatan jiwa

• Kesehatan jiwa dimulai masa konsepsi

• Kecenderungan situa si di era global

• Kecenderungan penyakit jiwa

• Globalisasi dan perubahan orientasi sehat

• Kecenderungan penyakit jiwa

• Meningkatnya masalah psikososial

• Trend bunuh diri pada anak Masalah AIDS dan NAPZA Pattern of parenting

• Perspektif life span history

• Kekerasan

• Masalah ekonomi dan kemiskinan

3. Trend dan issue keperawatan komunitas

Tren yang sedang dibicarakan adalah:

1. Pengaruh politik terhadap keperawatan professionalKeterlibatan perawat dalam politik


sangat terbatas. Walaupun secara individu adabeberapa nama seperti F.Nightingale, Lilian Wald,
Margaret Sunger, dan LaviniaDock telah mempengaruhi dalam pembuatan di berbagai bidang
nampaknyaperawat kurang di hargai sebagai kelompok. Gerakan wanita telah memberikaninspirasi
pada perwat mengenai masalah keperawatan komunitas.Kekuatan politik merupakan kemampuan
untuk mempengaruhi atau meyakinkanseseorang untuk memihak pada pemerintah untuk
memperlihatkan bahwa kekuatandari pihak tersebut membentuk hasil yang diinginkan
(Rogge,1987).Perawat merasa tidak nyaman dengan politik karena mayoritas perawat adalahwanita
dan poolitik merupakan dominasi laki-laki (Marson,1990) . Keterlibatanperawat dalam politik
mendapatkan perhatian yang lebih besar dalam kurikulumkeperawatan, organisasi professional, dan
tempat perawtan professional. Organisasikeperawatan mampu memgabungkan semua upaya
seperti pada Nursing AgendaFor Healt Care Reform (Tri-council,1991).Strategi spesifik
pengintegrasian peraturan public dalam kurikulum keperawatan,sosialisasi dini, berpartisipasi dalam
organisasi profesi, memperluas lingkunganpraktik klinik, dan menjalankan tempat pelayanan
kesehatan.

2. Pengaruh perawat dalam aturan dan praktik keperawatanPospek keperawatan


komunitas dimasa yang akan dating cenderung semakinberkembang dan dibutuhkan dalam system
pelayanan kesehatan pemerintah. Peranperawat kesehatan masyarakat sangat dibutuhkan dalam
mengatasi sebagaimasalah kesehatan yang terjadi di masa yang akan datang karena
mengikutiperubahan secara keseluruhan. Dampak perubahan tersebut dapat berpengaruhpada
peran yang dilkaukan perawat. Intervensi keperawatan kesehatan masarakatdiberbagai tingkat
pelayanan akan semakin besar dikarnakan adanya kelalaian,ketidaktahuan, ketidakmauan, dan
ketidakmampuan individu,keluarga, kelompok,dan masyarakat.Komponen

komponen perubahan dalam masyarakat

1. Pertambahan penduduk. Pertambahan penduduk secara cepat (population)


danperubahan dalam gambaran penduduk, diantaranya perubahan dalam komposisiusia,
penyebarannya, dan kepadatan penduduk kota besar.

2. Transisi penyakit. Perubahan pola penyakit atau transisi penyakit yaitu perubahan
penyakit menular ke penyakit degenerative, seperti penyakit jantung, kanker,depresimental dan
ansietas, stroke, peningkatan kecelakaan, alkoholisme, dan yangakhir-akhir ini marak adalah
penyalahgunaan narkotika.

3. Perkembangan industrialisasi serta perubahan kondisi social. Perkembanganindustrialisasi


serta perubahan kondisi social yang cepat dengan di sertaiperubahan-perubahan sikap, niali, gaya
hidup, kondisi lingkungan, kelompok-kelompok masyarakat baru, masalh individu, dan masyarakat.

4. Meningkatnya pengetahuan masarakat sebagai pelayanan kesehatan akanmeningkatkan


juga harapan mereka terhadap mutu pelayanan keperawatan dankesehatanpola pelayanan
kesehatan yang baru akan meningkatkan pencpaiankesehatan bagi semua orang pada tahun 2000.

5. Kurang tenaga medis menyebabkan pelimpahan tanggung jawab atau wewenangpada


perawat.

6. Masyarakat akan menjadi rekan kerja dalam pelayanan kesehatan masyarakat.Banyak


pelayanan yang akan dilaksanakan di luar rumah sakit, misalnya pelayananpada rehabilitasi,
kesehatan jiwa, dan lain-lain.

C. Manfaat Trend Dan Issue Dalam Keperawatan

Pemanfaatan tekhnologi telehealth mempunyai banyak manfaat dan keuntunganbagi


berbagai pihak diantaranya pasien, petugas kesehatan dan pemerintah. Aspekkemudahan dan
peningkatan jangkauan serta pengurangan biaya menjadikeuntungan yang bisa terlihat secara
langsung Dengan adanya kontribusi telehealthdalam pelayanan keperawatan di rumah atau
homecare, akan banyak sekalimanfaat yang dapat dirasakan oleh pasien dan keluarga, perawat,
instansipelayanan kesehatan dan termasuk juga pemerintah dalam hal ini adalahDepartemen
Kesehatan. Namun demikian untuk bisa mengaplikasikan telehealthdalam bidang keperawatan
banyak sakali tantangan dan hambatannya misalnya:faktor biaya, sumberdaya manusia, kebijakan
dan perilaku.Peluang Perawat dalam Memanfaatkan Trend Issue JurnalPerawat sangat berpeluang
dalam menerapkan teknologi Telenursing ini dimanaperawat dapat memanfaatkan komunikasi pada
telenursing sehingga pelayananasuhan keperawatan dapat berjalan dengan baik. Telenursing adalah
penggunaantekhnologi dalam keperawatan untuk meningkatkan perawatan bagi pasien (Skiba,1998)
Telenursing menggunakan tehnologi komunikasi dalam keperawatan untukmemenuhi asuhan
keperawatan kepada klien. Teknologi berupa saluranelektromagnetik (gelombang magnetik, radio
dan optik) dalam menstransmisikansignal komunikasi suara, data dan video. Atau dapat pula di
definisikan sebagaikomunikasi jarak jauh, menggunakan transmisi elektrik dan optik, antar manusia
danatau computer. Salah satu contoh program tlehealth adalah homecare. Sistem inimenyediakan
audio dan video interaktif untuk hubungan antara lanjut usia di rumahdan telehealth perawat.
Perawat memasukkan data data pasien secara elektronikdan menganalisanya, kalau perlu untuk
dilakukan kunjungan, perawat akanmelakukan kunjungan ke pasien.

D. Faktor yang Mempengaruhi Trend Dan Issue Keperawatan Kritis

1.Faktor agama dan adat istiadat.

Agama serta latar belakang adat-istiadat merupakan faktor utama dalam


membuatkeputusan etis. Setiap perawat disarankan untuk memahami nilai-nilai yang
diyakinimaupun kaidah agama yang dianutnya. Untuk memahami ini memang diperlukanproses.
Semakin tua dan semakin banyak pengalaman belajar, seseorang akanlebih mengenal siapa dirinya
dan nilai-nilai yang dimilikinya.Indonesia merupakan negara kepulauan yang dihuni oleh penduduk
denganberbagai agama/kepercayaan dan adat istiadat. Setiap penduduk yang menjadiwarga negara
Indonesia harus beragama/berkeyakinan. Ini sesuai dengan silapertama Pancasila : Ketuhanan Yang
Maha Esa, dimana di Indonesia menjadikanaspek ketuhanan sebagai dasar paling utama. Setiap
warga negara diberikebebasan untuk memilih kepercayaan yang dianutnya.

2.Faktor sosial.

Berbagai faktor sosial berpengaruh terhadap pembuatan keputusan etis. Faktor iniantara
lain meliputi perilaku sosial dan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi,hukum, dan peraturan
perundang-undangan.Perkembangan sosial dan budaya juga berpengaruh terhadap sistem
kesehatannasional. Pelayanan kesehatan yang tadinya berorientasi pada program medislambat laun
menjadi pelayanan komprehensif dengan pendekatan tim kesehatan.

3.Faktor ilmu pengetahuan dan tekhnologi.

Pada era abad 20 ini, manusia telah berhasil mencapai tingkat kemajuan ilmupengetahuan
dan teknologi yang belum dicapai manusia pada abad sebelumnya.Kemajuan yang telah dicapai
meliputi berbagai bidang.Kemajuan di bidang kesehatan telah mampu meningkatkan kualitas hidup
sertamemperpanjang usia manusia dengan ditemukannya berbagai mesin mekanikkesehatan, cara
prosedur baru dan bahan-bahan/obat-obatan baru. Misalnya pasiendengan gangguan ginjal dapat
diperpanjang usianya berkat adanya mesinhemodialisa. Ibu-ibu yang mengalami kesulitan hamil
dapat diganti dengan berbagaiinseminasi. Kemajuan-kemajuan ini menimbulkan pertanyaan-
pertanyaan yangberhubungan dengan etika.

4.Faktor legislasi dan keputusan juridis.

Perubahan sosial dan legislasi secara konstan saling berkaitan. Setiap perubahansosial atau
legislasi menyebabkan timbulnya tindakan yang merupakan reaksiperubahan tersebut. Legislasi
merupakan jaminan tindakan menurut hukumsehingga orang yang bertindak tidak sesuai hukum
dapat menimbulkan konflik.Saat ini aspek legislasi dan bentuk keputusan juridis bagi permasalahan
etikakesehatan sedang menjadi topik yang banyak dibicarakan. Hukum kesehatan telahmenjadi
suatu bidang ilmu, dan perundang-undangan baru banyak disusun untukmenyempurnakan
perundang-undangan lama atau untuk mengantisipasiperkembangan permasalahan hukum
kesehatan

.5.Faktor dana/keuangan.

Dana/keuangan untuk membiayai pengobatan dan perawatan dapat menimbulkankonflik.


Untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat, pemerintah telah banyakberupaya dengan
mengadakan berbagai program yang dibiayai pemerintah

6.Faktor pekerjaan.

Perawat perlu mempertimbangkan posisi pekerjaannya dalam pembuatan suatukeputusan.


Tidak semua keputusan pribadi perawat dapat dilaksanakan, namunharus diselesaikan dengan
keputusan/aturan tempat ia bekerja. Perawat yangmengutamakan kepentingan pribadi sering
mendapat sorotan sebagai perawatpembangkang. Sebagai konsekuensinya, ia mendapatkan sanksi
administrasi ataumungkin kehilangan pekerjaan.

7.Faktor Kode etik keperawatan.

Kelly (1987), dikutip oleh Robert Priharjo, menyatakan bahwa kode etik merupakansalah
satu ciri/persyaratan profesi yang memberikan arti penting dalam penentuan,pertahanan dan
peningkatan standar profesi. Kode etik menunjukkan bahwatanggung jawab kepercayaan dari
masyarakat telah diterima oleh profesi.Untuk dapat mengambil keputusan dan tindakan yang tepat
terhadap masalah yangmenyangkut etika, perawat harus banyak berlatih mencoba
menganalisispermasalahan-permasalahan etis.

8.Faktor Hak-hak pasien.

Hak-hak pasien pada dasarnya merupakan bagian dari konsep hak-hak manusia.Hak
merupakan suatu tuntutan rasional yang berasal dari interpretasi konsekuensidan kepraktisan suatu
situasi.

Pernyataan hak-hak pasien cenderung meliputi hak-hak warga negara, hak-hakhukum dan hak-hak
moral. Hak-hak pasien yang secara luas dikenal menurutMegan (1998) meliputi hak untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan yang adil danberkualitas, hak untuk diberi informasi, hak untuk
dilibatkan dalam pembuatankeputusan tentang pengobatan dan perawatan, hak untuk diberi
informed concent,hak untuk mengetahui nama dan status tenaga kesehatan yang menolong,
hakuntuk mempunyai pendapat kedua(secand opini), hak untuk diperlakukan denganhormat, hak
untuk konfidensialitas (termasuk privacy), hak untuk kompensasiterhadap cedera yang tidak legal
dan hak untuk mempertahankan dignitas(kemuliaan) termasuk menghadapi kematian dengan
bangga.

E. Peran Perawat Terhadap Trend Issue


Peran perawat dalam peerapan trend issue pada yaitu dapat melakukan perannyasebagai pembari
asuhan keperawatan (Care giver) dengan lebih baik. Pemberianasuhan keperawatan akan lebih baik
dengan adanya Telehealth atau Telenursingyang berbasis teknologi. Dengan adanya telnologi
telenursing ini perawat hendaknyadapat melakukan tindakan keperawatan dengan lebih efisien dan
tepat. Dengandemikian Perawat sebagai pemberi layanan keperawatan dengan
asuhankeperawatannya dituntut semakin profesional dan mengedepankan perkembanganteknologi
kesehatandalam memberi pelayanan kesehtan. Dengan memanfaatkankecanggihan tekhnologi,
asuhan keperawatan tersebut bisa diberikan hasil yanglebih baik. Perawat juga dapat melakukan
perannya sebagai kolaborator dengan timkesehatan lain dengan memanfaatkan komunikasi pada
telenursing sehinggapelayanan kepada pasien lebih meningkat.

BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan

Telenursing membantu pasien dan keluarganya untuk berpartisipasi aktif dalam perawatan,
terutama sekali untuk self management pada penyakit kronis. Hal itumemungkinkan perawat untuk
menyediakan informasi secara akurat dan tepat waktudan memberikan dukungan secara langsung
(online). Kesinambungan pelayananditingkatkan dengan memberi kesempatan kontak yang sering
antara penyediapelayanan kesehatan dan pasien dan keluarga-keluarga merek Telenursing saat
inisemakin berkembang pesat di banyak Negara.Tren paraktik keperawatan meliputi berbagai
praktik di berbagai tempat praktikdimana perawat memiliki kemandirian yang lebih besar. Perawat
secara terusmenerus meningkatkan otonomi dan penghargaan sebagai anggota tim
asuhankeperawatan. Peran perawat meningkat dengan meluasnya focus asuhankeperawatan. Tren
dalam keperawatan sebagai profesi meliputi perkembanganaspek-aspek dari keperawatan yang
mengkarakteristikan keperawatan sebagaiprofesi meliputi: pendidikan, teori, pelayanan, otonomi,
dan kode etik.

B.Saran

Diharapkan kepada mahasiswa Poltekkes Kemenkes Jambi Jurusan Keperawatanyang nantinya


sebagai tenaga kesehatan di masyarakat dapat mengetahui Trenddan Isu Keperawatan dan dapat
memberikan pengetahuan tersebut kepadamasyarakat luas.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/40766275/MAKALAH_TREND_DAN_issu

https://www.academia.edu/40766275

https://nanopdf.com/download/konsepdasarmaternitas-akademi-keperawatan-
adi_pdf file:///D:/Perspektif.pdf Keperawatan Maternitas

Anda mungkin juga menyukai