Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KEPERAWATAN ANAK

SATUAN ACARA BERMAIN ULAR TANGGA

Dosen Pembimbing Mata Kuliah:


Alwin Widianto, S.Kep.,Ns.,M.Kes

Disusun Oleh:

1. Bunga Destiana (14201.12.20006)


2. Hosnol Khotimah (14201.12.20013)
3. Ima Amalia Julyantiara (14201.12.20015)
4. Najjmudin Naufal (14201.12.20029)
5. Silvina Sugianti (14201.12.20038)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG
PAJARAKAN-PROBOLINGGO
TAHUN 2021-2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya karena
penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa sholawat serta salam semoga
senantiasa tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, kepada
keluarganya, sahabatnya hingga kepada kita sebagai umatnya hingga akhir zaman.
Pada makalah ini penulis membahas mengenai penulis membahas mengenai pengaruh
kesejajaran tubuh. Dalam menyusun makalah ini, penulis menggunakan beberapa sumber
sebagai referensi, penulis mengambil referensi dari buku dan internet.
Penulisan makalah ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar antara lain tidak lepas dari
dukungan dan masukan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih
kepada:
1. KH. Muhammad Hasan Mutawakkil Alallah, SH, MM. selaku Pengasuh Yayasan
Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong.
2. Dr. Nur Hamim, S.Kep., N.s M.Kes. selaku Direktur Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Hafshawaty Zainul Hasan Genggong.
3. Alwin Widianto, S.Kep.,Ns.,M.Kes Selaku dosen pembimbing mata kuliah
Keperawatan Anak.
Dalam penulisan makalah ini, kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk
menyajikan yang terbaik, namun kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan dikarenakan keterbatasan pengetahuan kami. Oleh sebab itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca untuk
kesempurnaan makalah ini.
Genggong, 16 Maret 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
BAB1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG…………………………………………………………...…..4
1.2 IDENTIFIKASI MASALAH………………….…………………………………….4
1.3 TUJUAN PENULISAN……………………….…………………………………….4
BAB II
PEMBAHASAN
A. satuan acara bermain …………………….……….…………..……………..…………5
B. Tujuan…...…………………………………………………………..………………..5
C. Sasaran SAB……….......................................................................................................5
D. Proses SAB…….……....................................................................................................6
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN ................................................................................................................10
SARAN…………………………………………………………………………………10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................11

3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Permainan ular tangga adalah permainan yang sudah lama di dunia anak dan tentu
menggunakan aturan sehingga dapat dimainkan dengan benar. Sugiwati menjelaskan bahwa
permainan ular tangga adalah permainan (games) adanya kontes antara pemain yang
berinteraksi satu sama lain dengan mengikuti aturan-aturan tertentu untuk tujuan tertentu
pula (Sugiwati, 2018). Selain itu menurut W Atik Pramesti, permainan ular tangga juga
memiliki manfaat yaitu anak dapat mematuhi peraturan dalam permainan, dapat menghitung
peluang dadu yang muncul, dapat membaaca simbol angka, menyebutkan gambar dan warna,
anak juga mampu bersosialisasi dengan teman dan guru (Maqdalena & Ajeng Ayu
Widiastuti, 2018).
Menurut Nachiappan, ada beberapa fungsi permainan ular tangga. Ular tangga dapat
menjadi alat membangun komunikasi yang interaktif antar pemain. Selain itu, ular tangga
dapat diisi dengan berbagai macam materi yang mendidik serta menghibur (Suppiah et al.,
2019). Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat penulis simpulkan bahwa ular tangga
merupakan permainan tradisional yang dimainkan oleh dua orang atau lebih. Cara permainan
ular tangga yaitu menggunakan dadu untuk menentukan berapa langkah yang harus dijalani
oleh bidak atau pion.
1.2 Rumusan Masalah.
1. Bagaimana satuan acara bermain?
2. Apa saja tujuannya?
3. Siapa saja yang menjadi sasaran SAB?
4. Bagaimana proses SAB ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui satuan acara bermain.
2. Untuk mengetahui tujuan SAB.
3. Untuk mengetahui sasaran SAB
4. Untuk mengetahui proses SAB.

4
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Satuan Acara Bermain Ular Tangga pada Anak Usia 5-6 Tahun
Pokok bahasan : Terapi Bermain Pada Anak Di Rumah Sakit
Sub pokok bahasan : Terapi Bermain Anak usia 5-6 tahun
Hari / tanggal : Senin / 17 Maret 2022
Waktu : 10.00 WIB s/d Selesai
Penyuluh : Mahasiswa
Sasaran : Anak usia 5-6 tahun
Tempat : Ruang Nurse Station 2 Rumah Sakit Islam Lumajang
B. Tujuan.
a. Tujuan Instruksional Umum:
Setelah diajak bermain,diharapkan anak dapat mengembangkan aktivitas dan kreativitas
melalui pengalaman bermain dan beradaptasi efektif terhadap stress karena penyakit
dan dirawat di rumah sakit.
b. Tujuan Instruksional Khusus):
Setelah mendapatkan terapi bermain 1 kali diharapkan anak mampu:
1. Dapat berinteraksi dengan sesama pasien dan perawat
2. Dapat mengembangkan imajinasinya
3. Dapat mengembangkan kemampuan motorik halusnya
4. Dapat meningkatkan kreativitasnya
5. Mengungkapkan kegembiraan atau rasa senang
6. Terlihat lebih rileks
7. Kooperatif terhadap perawatan dan pengobatan
C. Sasaran
1. Anak usia 5-6 tahun laki-laki dan permpuan
2. Anak Setuju/bersedia
3. Anak tidak terpasang infus
4. Kondisi anak stabil
5. Anak sudah mampu mobilisasi aktif
6. Anak tidak mengidap penyakut menular
D. Metode
DemonstrasI
E. Materi
(Terlampir)
F. Media
Set ular tangga.

5
G. Proses Satuan Acara Bermain.
Fase kegiatan Kegiatan Terapis Kegiatan Sasaran Waktu
Persiapan (Pre a. Menata ruangan Ruangan,alat, anak 5 menit
interaksi) b. Menyiapkan alat dan keluarga siap
a. Menyiapkan c. Anak dan klrg berkumpul di
ruangan. ruang terapi membentuk
b. Menyiapkan lingkaran
alat-alat.
c. Menyiapkan
anak dan
keluarga

Fase orientasi Menjawab salam 5 menit


a. Leader Membuka a. ”Selamat pagi adek-adek,bgm dan mendengarkan
proses terapi kabar adek-adek hari ini??semua
bermain dengan semangat!!
mengucapkan b. ”adek-adek perkenalkan
salam ya,kakak adalah dan kakak
b. Leader  membawa teman-teman
memperkenalkan kakak,ayo kakak-kakak
diri dan anggota perkenalkan diri masing-
terapis yang lain masing..
c. Leader membuat c. ”Adek-adek hr ini kita
kontrak waktu, berkumpul disini untuk
tempat dan tujuan melaksanakan terapi
terapi bermain bermain,tujuannya agar adek-
pada anak dan adek bisa berkumpul dengan
keluarga teman-teman,bisa tetap bermain
d. Leader walaupun sedang sakit dan biar
menjelaskan lebih dekat dengan kakak-kakak
aturan bermain. perawat”
e. Leader -“kita akan bermain selama 30
memberikan menit”
kesempatan pada d. ”Sebelum kita bermain kakak
masing-masing jelaskan aturan mainnya ya:
anak untuk …….(lihat aturan
memperkenalkan bermain).Adek-adek setuju??
dirinya e. ”Tadi kakak sudah
(menyebutkan memperkenalkan diri,skrg
nama, umur, giliran adek,coba dimulai dari
alamat) sebelah kanan,ayo adek 
kenalkan siapa nama
panjangnya,panggilan ,umur ,da
n alamatnya??
Bagus! semuanya pintar..(tepuk

6
tangan

a. Leader a. Adek-adek, kakak akan Memperhatikan 15


menjelaskan cara menjelaskan cara memainkan menit
menggunakan alat alat ini.
permainan yang b. Begini caranya (berikan contoh)
benar dan dibantu c. Ayo kakak-kakak alatnya
oleh co leader dan dibagikan ke adek-adek
fasilitator d. (Dampingi klien selama
b. Leader memberi bermain)
contoh e. (Terus motivasi klien untuk
c. Leader meminta bermain)
fasilitator f. (Amati kondisi umum klien
membagikan alat
permainan kepada
peserta terapi
bermain
d. Terapis
mendampingi
setiap anak
e. Mengajak anak
bermain
f. Terapis
memperhatikan
keadaan umum
peserta terapi
bermain
a.

Penutup (1 menit). a. Adek-adek sudah selesai Memperhatikan 5


a. Akhiri kegiatan semua???mari kegiatan kita
b. Leader akhiri ya,coba kakak liat siapa
mengevaluasi yang menang?Wah..pintar sekali
secara subyektif hasilny. Mari kita tepuk tengan
dan obyektif  dulu (tepuk tangan)
dengan
menanyakan b. Adek-adek bagaimana
perasaan masing- perasaannya setelah
masing anak bermain,semuanya senang?
terhadap terapi (Amati juga secara obyektif)
bermain yang
telah dilaksanakan c. Ayo semuanya sekali lagi tepuk
c. Terapis tangan (tepuk tangan) Adek-
Memberikan adek ini ada hadiah dari kakak

7
reward atau pujian
atas keberhasilan semuanya kakak kasih bintang,,,
peserta terapi
bermain dengan d. Adek-adek nanti alat
bertepuk tangan permainannya boleh dibawa
d. Leader kekamar dan bisa dilakukan
Menyampaikan bersama orang tua ya..
rencana tindak
lanju  e. Adek-adek boleh kembali
e. Leader kekamar.terima kasih sudah mau
Menyampaikan bermain bersama kakak.
terima kasih dan Sebelum pulang kita nyanyi
mengucapkan sama-sama (nyanyikan lagu
salam “sayonara”)

H. Kriteria Evaluasi
1. Anak Dapat berinteraksi dengan sesama pasien dan perawat
2. Anak dapat mengembangkan imajinasinya
3. Anak dapat mengembangkan kemampuan motorik halusnya
4. Anak dapat meningkatkan kreativitasnya
5. Anak akan mengungkapkan kegembiraan atau rasa senang
6. Anak terlihat lebih rileks
7. Anak koopertif dengan perawatan dan pengobatan.
I. Satuan Acara Bermain.
1. Definisi Permain Ular Tangga
Permainan ular tangga merupakan permainan yang sudah banyak dikenal oleh
berbagai kalangan. Permainan ular tangga dapat diberikan untuk anak usia 5-6 tahun
dalam rangka menstimulasi berbagai bidang pengembangan seperti kognitif, bahasa dan
sosial. Keterampilan kognitif-matematika yang dapat terstimulasi yaitu menyebutkan
urutan bilangan, mengenal lambang bilangan dan konsep bilangan (Nining Sri Ningsih,
2019).
Permainan ular tangga terbuat dari kertas yang berisi garis kotak-kotak kecil dan
dibeberapa kotak digambar sejumlah tangga atau ular yang menghubungkan dengan
kotak lain (Teguh Sumantoro & Joko, 2018). Permainan ini diciptakan tahun 1870.
Tidak ada papan permainan standar dalam ular tangga, jadi setiap orang dapat
menciptakan ukuran papan permainan ular tangga, dengan jumlah kotak, ular, dan
tangga sesuai yang diinginkan (Yumarlin, 2018).
2. Manfaat Permainan Ular Tangga
Fungsi permainan ular tangga. Ular tangga dapat menjadi alat membangun
komunikasi yang interaktif antar pemain. Selain itu, ular tangga dapat diisi dengan
berbagai macam materi yang mendidik serta menghibur (Suppiah et al., 2018).
Berdasarkan
3. Kelebihan Bermain Ular Tangga
a. Anak belajar sambil bermain

8
b. Anak tidak belajar sendiri, melainkan harus berkelompok
c. Memudaahkan anak belajar karena dibantu dengan gambar yang ada dalam
permainan ular tangga
d. Tidak memerlukan biaya mahal dalam membuat media pembelajaran permainan
ular tangga (Afandi, 2018).
4. Cara Bermain Ular Tangga
a. Tiap anak bergantian melempar dadu.
b. Jika dadu yang jatuh menunjukan angka 5, maka anak harus berjalan 5 kotak pada
permainan ular tangga.
c. Jika sudah dijalankan, kotak yang berisi pertanyaan dijawab oleh anak, jika benar
anak tersebut mendapat poin.
d. Apabila kotak yang dituju didapati gambar ular dengan posisi turun, maka poin
pemaian harus mengikuti posisi ular turun.
e. Pemenang dari permainan ini adalah anak yang paling banyak menjawab
pertanyaan dengan benar dan terlebih dahulu selesai dari game papan ular tangga
(Said & Andi Budimanjaya, 2017).

9
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan.
Permainan ular tangga merupakan permainan yang sudah banyak dikenal oleh
berbagai kalangan. Permainan ular tangga dapat diberikan untuk anak usia 5-6 tahun
dalam rangka menstimulasi berbagai bidang pengembangan seperti kognitif, bahasa dan
sosial. Keterampilan kognitif-matematika yang dapat terstimulasi yaitu menyebutkan
urutan bilangan, mengenal lambang bilangan dan konsep bilangan (Nining Sri Ningsih,
2019). Fungsi permainan ular tangga. Ular tangga dapat menjadi alat membangun
komunikasi yang interaktif antar pemain. Selain itu, ular tangga dapat diisi dengan
berbagai macam materi yang mendidik serta menghibur (Suppiah et al., 2018).
Berdasarkan
B. Saran.
Setelah mengetahui pengetahuan tentang satuan acara bermain rumah tangga yang
telah diuraikan dalam makalah ini, diharapkan mahasiswa mampu memahaminya, karena
sangat penting dalam bidang. Semoga dengan adanya makalah ini dapat digunakan
sebagai pedoman bagi pembaca, baik bagi tenaga kesehatan dan khususnya bagi
mahasiswa keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan secara professional.

10
DAFTAR PUSTAKA

Adelina Hasyim. (2019). Metode Penelitian dan Pengembangan di Sekolah. Media Akademika.
Champbell,Glaser, 2015. Bermain Pada Anak. Jakarta; Erlangga
Astuti, F., & Alaby, M. A. (2019). Upaya Meningkatkan Kemampuan Kognitif melalui Permaina
Ular Tangga
Fu’ad Arif Noor. (2018). Perkembangan kognitif anak raudlatul athfal (ra). Jurnal Program Studi
PGRA, 4(2).
Guslinda, & Kurnia. (2018). Media Pembelajaran Anak Usia Dini. Cv Jakad Publishing.
Maesaroh, M., Sumardi, S., & Nur, L. (2020). Kemampuan Berhitung Permulaan Anak Taman
Kanak-Kanak Kelompok B Se-Kelurahan Lengkongsari Kota Tasikmalaya. Jurnal Paud
Agapedia, 3(1).

11

Anda mungkin juga menyukai