Anda di halaman 1dari 15

STERILISASI INSTRUMEN

Oleh :
Drg. Rochmad Koesbiantoro, M.Kes
Pentingnya Sterilisasi Instrumen
• Instrumen yang tidak disterilkan, dapat menularkan penyakit dari pasien satu
ke pasien lain, terutama infeksi Hepatitis yang disebabkan oleh virus.
• 0,0001 cc darah yang mengandung virus, sudah dapat menularkan penyakit
dalam beberapa menit saja.
• Pemakaian instrumen yang tidak steril, terutama alat-alat yang berhubungan
langsung dengan jaringan yang berdarah (jarum injeksi, instrumen saluran
akar dan instrumen bedah), maka perlu melakukan sterilisasi pada alat-alat
tersebut dengan cara-cara yang dapat dipertanggungjawabkan.
Definisi Sterilisasi
• Patterson (1932), sterilisasi adalah suatu proses dimana terjadi keadaan
bebas dari mikroorganisme.
• G.F. Reddish, sterilisasi adalah suatu proses fisik atau kimia yang dapat
mematikan semua bentuk kehidupan mikroorganisme termasuk juga bakteri,
fungi, spirichaeta, virus dan juga spora.
• Sonder, Ostrander, Crowley mengatakan bahwa desinfektan hanya
memusnahkan mikroorganisme tertentu dalam bentuk vegetasinya, terbatas
dalam kwalitas dan kwantitasnya maka sterilisasi memusnahkan semua
bentuk kehidupan mikroorganisme.
Istilah Dalam Sterilisasi
• Desinfektan : zat (biasanya zat kimia) yang dapat menghilangkan infeksi
dengan menghancurkan bibit penyakit atau melumpuhkan virus. Tapi tidak
dapat membunuh spora bakteri, biasanya dipakai untuk benda-benda mati.
• Antiseptik : zat yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan
mikroorganisme dan terutama digunakan pada jaringan hidup.
• Bacteriside : zat kimia yang mematikan bakteri (pathogen dan bukan
pathogen), tapi tidak bisa membunuh spora, biasanya dipakai pada jaringan
hidup maupun benda-benda.
• Bactericidal : keadaan dimana pertumbuhan dan perkembangbiakan dari
bakteri dihambat
• Fungiside : zat kimia yang membunuh fungi, baik yang pathogen maupun
yang tidak pathogen dan biasanya dipakai pada jaringan hidup maupun pada
benda-benda
Istilah Dalam Sterilisasi (Lanj.....)
• Viruside : zat kimia yang membunuh atau melumpuhkan virus dan bisanya
dipakai pada jaringan hidup.
• Sporoside : zat kimia yang membunuh spora dan biasanya dipakai pada
benda-benda.
• Germicide : zat kimia yang dapat membunuh disease genus, tetapi tidak
sporanya, karena ia kebanyakan bersifat racun maka hanya dipakai terhadap
benda-benda.
• Asepsis : keadaan bebas dari infeksi.
Maksud dan Tujuan Sterilisasi
a. Menghindari penularan
b. Alat-alat dapat dipergunakan sewaktu-waktu
c. Alat-alat dapat terpelihara dan tahan lama
Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Sterilisasi Alkes Gigi

Ada tiga faktor yang mempengaruhi, yaitu:


a. Faktor Kuman
b. Faktor Penularan
c. Faktor pelaksana
Faktor Kuman
Tergantung dari :
1. Jumlah Organisme
Bila mikroorganisme yang terkontaminasi pada alat telah banyak berkurang oleh karena
pembersihan, maka sterilisasi hanya memerlukan waktu kontak relatif singkat.
2. Lama Waktu Kontak
Pada beberapa keadaan, temperatur dan konsentrasi yang lebih tinggi, proses sterilisasi
memerlukan waktu kontak yang relatif lebih singkat.
3. Keadaan alamiah Mikroorganisme
Spesies yang berbeda mempunyai kepekaan terhadap atau zat kimia yang berlainan pula.
Perbedaan yang paling jelas adalah diantara sel vegetatif dengan endosporas bakteri.
4. Lingkungan Organisme
Lingkungan dapat meningkatkan atau menurunkan daya kerja zat kimia tersebut, Sel bakteri
dalam lingkungan pH yang terlalu rendah atau terlalu tinggi lebih mudah dihancurkan
dibandingkan lingkungan netral.
Faktor Penularan Penyakit
Dari proses penularan penyakit, kita kenal dengan istilah “6P” atau circulair
chain of the infections procces, sebagai berikut:
1. Penyebab (causative agent)
Penyebab penyakit menular adalah mikro organisme, baik itu kuman, virus,
jamur, dan sebagainya.
2. Penampung (reservoir)
Tempat dimana mikroorganisme hidup dan berkembang biak, seperti:
- Ruangan kotor dan berbau
- Selokan
- Bekas pembalut bernanah
- Kapas bekas
- Juga jaringan tubuh manusia, kotoran, binatang dan serangga
Faktor Penularan Penyakit (Lanj...)
Dari proses penularan penyakit, kita kenal dengan istilah “6P” atau circulair
chain of the infections procces, sebagai berikut:
3. Pintu keluar (portal of exit)
Rute melalui mana kuman pathogen meninggalkan tubuh manusia. Misalnya
Typhoid bacillus keluar dari tubuh manusia bersama atau melalui faeces.
4. Pemindahan (mode of transfer)
5. Pintu masuk (portal of entry)
Kuman-kuman pathogen masuk ke dalam tubuh manusia dapat melalui saluran
pencernaan, saluran pernafasan, kulit dan selaput lendir.
6. Penerima (susceptible host)
Tergantung pada daya tahan dan kesehatan perorangan.
Faktor Pelaksana
Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain :
1. Higiene Pribadi
2. Higiene Tangan Yang Baik
Higiene Pribadi
Meliputi kebersihan badan dari ujung rambut sampai ujung kaki, yang perlu
diperhatikan adalah:
a. Penampilan rapih, dengan memelihara kebersihan diri sendiri yaitu:
• Rambut terpangkas rapi
• Kuku dipotong pendek, tanpa cat kuku
• Kumis/ jenggot teratur rapih
• Gigi geligi terawat
b. Baju Pelindung dan Masker
Fungsi pemakaian baju pelindung adalah untuk mengurangi penularan,
sedangkan masker sebagai filter untuk mengurangi terhisapnya bakteri dalam
udara sehingga kontaminasi dari pasien dapat dihindari.
c. Tidak boleh memakai perhiasan (cincin, jam tangan, gelang dan lain-lain)
Higiene Tangan Yang Baik
Ada 2 macam cara mencuci tangan sebelum bekerja, yaitu:
a. Cara biasa
Pengertiannya adalah membersihkan tangan dengan sabun dan air bersih
Persiapan :
 Air bersih (air mengalir)
 Sabun biasa/ sabun yang mengandung zat anti septik
 Sikat gigi kecil yang lunak/ lembut
 Handuk/ lap bersih
Pelaksanaan :
 Bila memakai jam t angan lepaslah lebih lanjut
 Basuhlah tangan dengan air dari ujung jari sampai batas siku
 Kuku disikat dengan sikat kecil yang lembut
 Setelah itu tangan dibilas dengan air bersih
 Keringkan dengan lap/ handuk bersih
Higiene Tangan Yang Baik (Lanj...)
b. Cara Aseptif/ Desinfektan
Pengertiannya adalah mencuci tangan dengan larutan antiseptik, disabuni dibilas dengan air
bersih dan dikeringkan dengan lap bersih.
Persiapan :
 Alat/ bahan yang dibutuhkan sama dengan alat/ bahan cuci tangan dengan cara biasa.
 Larutan antiseptic, misalnya Lysol dengan konsentrasi 0,5%
Pelaksanaan :
 Basahi tangan dengan air dari ujung jari ujung jari sampai batas siku
 Rendam air dalam larutan anti septik selama 2 menit
 Kemudian tangan disabuni
 Bilas dengan air bersih
 Keringkan dengan lap bersih
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu

Anda mungkin juga menyukai