0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan24 halaman
Dokumen tersebut membahas proses desinfeksi dan sterilisasi untuk mencegah penularan penyakit, meliputi tiga tingkat desinfeksi (tinggi, sedang, rendah) dan cara fisik maupun kimia. Juga dibahas mengenai kebijakan program nasional pencegahan infeksi dan cara membuat larutan klorin untuk desinfeksi.
Dokumen tersebut membahas proses desinfeksi dan sterilisasi untuk mencegah penularan penyakit, meliputi tiga tingkat desinfeksi (tinggi, sedang, rendah) dan cara fisik maupun kimia. Juga dibahas mengenai kebijakan program nasional pencegahan infeksi dan cara membuat larutan klorin untuk desinfeksi.
Dokumen tersebut membahas proses desinfeksi dan sterilisasi untuk mencegah penularan penyakit, meliputi tiga tingkat desinfeksi (tinggi, sedang, rendah) dan cara fisik maupun kimia. Juga dibahas mengenai kebijakan program nasional pencegahan infeksi dan cara membuat larutan klorin untuk desinfeksi.
Precleaning/prabilas Pencucian dan pembersihan Sterilisasi dan Desinfeksi
Proses pencegahan infeksi dasar untuk
mengurangi penularan penyakit Setiap benda, baik peralatan metal yang kotor memerlukan penanganan dan pemrosesan khusus agar: • Mengurangi risiko perlukaan aksi dental atau terpapar darah • Memberikan hasil akhir berkualitas tinggi Tiga Tingkat Proses Desinfeksi 1. Desinfeksi tingkat tinggi (DTT) : Mematikan kuman dalam waktu 20 menit – 12 jam akan mematikan semua mikroba kecuali spora bakteri 2. Desinfeksi tingkat sedang (DTS) : Dapat mematikan mikrobakteria vegetatif hampir semua virus, hampir semua jamur tetapi tidak bisa mematikan spora bakteria 3. Desinfeksi tingkat rendah (DTR) : Dapat mematikan hampir semua bakteria vegetatif, beberapa jamur, beberapa virus dalam waktu < 10 menit. Sterilisasai adalah Proses untuk membebaskan suatu benda dari semua mikroorganisme, baik bentuk vegetatif maupun spora Desinfeksi adalah Proses mematikan semua
mikroorganisme patogen (kecuali spora)
yang dapat menyebabkan infeksi Dilakukan dengan 2 cara Fisik dan kimia Secara Fisik meliputi Cahaya matahari,
Pengeringan, Pemanasan kering, Pemanasan
basah, Penyaringan, Radiasi dan getaran ultrasonik Secara Kimia meliputi Klorin, Alkohol, Fenol,
Peroksida, Zat warna, Sabun dan Deterjen,
formaldehide dan dalam bentuk gas Secara Fisik Cahaya Matahari Mempunyai aktivitas bakterisidal yang cukup baik. Daya kerja berdasarkan adanya sinar UV. Cara ini merpkn sterilisasi alamiah untuk air pada wadah terbuka, sungai dan danau Pengeringan Pengeringan di udara dapat membunuh sebagian besar kuman. Spora tidak terpengaruh, cara ini kurang memuaskan Pemanasan Basah Otoklaf Pada alat ini bahan yang akan di sterilkan dipanaskan sampai 121 derajat C selama 15-20 mnt pada tekanan 1,5 atm.uap air memanaskan bahan-bahan tadi shg dg cepat disterilkan dg melepaskan panas yang laten, Air yang mengembun akan menyebabkan lembab yang dapat membunuh kuman Merebus ( Boiling ) Teknik ini termudah dan termurah dengan merebus. Waktu yang di anjurkan 15 mnt terhitung setelah mendidih. Sel vegetatif akan mati dalam waktu 5-10 mnt pemaparan, tetapi spora dan kebanyakan virus mampu bertahan berjam-jam dengan cara ini Pasteurisasi Suatu cara desinfeksi dg pemanasan yang dapat dipakai terhadap susu, kuman- kuman patogen yang mungkin terdapat dalam susu spt kuman TBC, Bruseli, Streptokokus, salmonela, dipteri, Shigela, stafilokokus dapat dibunuh sedangkan susu tidak rusak. Suhu digunakan pada Pasteurisasi ini 65 derajat dan waktu yg di gunakan selama 30 mnt Pemanasan Kering Pembakaran (Incineration) Merupakan cara sterilisasi yg 100% efektif. Biasanya di pergunakan untuk mensterilkan alat penanam kuman (Sengkelit) yaitu dg membakarnya hinga pijar. Dengan cara ini semua bentuk hidup akan mati. Dilakukan juga terhadap binatang percobaan yang mati Radiasi Ultraviolet Mikroorganisme di udara dapat dibunuh dg penyinaran ultraviolet. Ultraviolet juga dapat digunakan untuk mencegah infeksi melalui udara pada ruang bedah, tempat-tempat umum dan laboratorium bakteriologis Penyaringan Sterilisasi ini berguna to larutan antibiotika, serum, larutan karbohidrat dll. Dapat jg dipakai to memisahkan kuman dari toksin, to menyaring kuman yang jumlahnya sedikit di dalam cairan dan menyaring kuman yang di udara Secara Kimia Klorin Memiliki warna khas (Hijau) dan bau tajam Dikenal sebagai desinfektan yang sangat baik dan dijadikan standar pengolahan air minum di seluruh lingkungan Biasanya di RS dipakai untuk mendesinfeksi ruangan, permukaan-permukaan dan alat- alat nonbedah Alkohol Zat paling efektif untuk sterilisasi dan desinfeksi Sering dipakai desinfektan kulit dan digunakan alkohol 70%, Isosopril alkohol 70-90% efektif dan termurah tetapi tidak efektif terhadap spora Suatu hapusan dengan alkohol secara cepat, tidak cukup mensterilkan tetapi hanya mengurangi kemungkinan timbulnya infeksi Fenol Digunakan untuk mensterilkan alat-alat bedah Larutan yang dipakai biasanya kadar 3% Peroksida Peroksida hidrogen ( H2O2 ) mrpkn antiseptik yang efektif dan nontoksik Konsentrasi 0,3 – 6,0% H2O2 dipakai to desinfeksi. 6-25% to sterilisasi H2O2 10% bersifat virusid dan sporosid Hal-Hal yang harus diperhatikan pada desinfeksi : Rongga yang cukup diantara alat-alat yang di desinfeksi, shg seluruh permukaan alat-alat tersebut dapat berkontak dengan desinfektan Sebaiknya desinfektan yang dipakai bersifat membunuh Waktu desinfeksi harus tepat, alat-alat yang di desinfeksi jangan diangkat sebelum waktunya Solusi yang biasa dipakai untuk membunuh spora kuman biasanya bersifat sangat mudah menguap shg ventilasi ruangan perlu diperhatikan Pengenceran desinfektan harus sesuai dengan yang dianjurkan, dan setiap kali harus dibuat pengenceran baru Sebaiknya menyediakan hand lotion untuk merawat tangan setelah berkontak dengan desinfektan Kebijakan Pembuat kebijakan program nasional (atau regional) pencegahan dan pengendalian infeksi Program tersebut harus dapat : • Menentukan tujuan nasional (atau regional) yang relevan dan konsisten dengan tujuan pelayanan kesehatan nasional / regional. • Menyusun, mengembangkan dan senantiasa memperbaharui panduan untuk surveilans pelayanan kesehatan yang dianjurkan, serta upaya pengendalian dan pencegahan infeksi. • Mengembangkan suatu sistem nasional untuk memantau beberapa penyakit infeksi / menular tertentu dan menilai efektifitas dari intervensi yang dilakukan • Menciptakan keselarasan (harmonisasi) program pelatihan awal dan pelatihan berkelanjutan bagi petugas kesehatan. • Memfasilitasi akses untuk mendapatkan bahan kebutuhan dan produk-produk penting mengenai higiene dan keselamatan. • Mendorong ketersediaan layanan kesehatan untuk mempromosikan praktek terbaik pencegahan dan pengendalian infeksi. • Mendorong pembentukan layanan kesehatan dalam hal memantau penyakit akibat pelayanan kesehatan dan untuk memberi masukan kepada petugas kesehatan yang berkepentingan Komite Nasional Pencegahan dan Pengendalian Infeksi • Mengkaji risiko yang terkait dengan teknologi baru dan memantau risiko penularan suatu infeksi dari alat-alat dan produk baru, sebelum produk tersebut diijinkan untuk digunakan • Mengkaji dan memberikan masukan terhadap investigasi wabah dan epidemi • Menjalin komunikasi dan bekerjasama dengan komite fasilitas kesehatan lain yang memiliki kepentingan sama, seperti komite keselamatan dan kesehatan, komite pengelolaan limbah, komite transfusi darah dan lain-lain CARA MELAKUKAN PENGENCERAN LARUTAN KLORIN
Larutan klorin yang dibuat dari natrium-hipoklorit (cairan
pemutih) merupakan larutan yang relatif murah, bereaksi paling cepat dan efektif dipakai untuk dekontaminasi. Rumus untuk membuat pengenceran dari larutan pekat (konsentrat) • Periksa konsentrasi ( % konsentrat) produk klorin komersial yang anda gunakan • Tentukan jumlah bagian air yang diperlukan dengan rumus di bawah : Jumlah Bagian (JB) air =konsentrat%: konsentrat %-1
• Campur 1 bagian konsentrat larutan klorin (cairan
pemutih) dengan sejumlah air (JB air) yang diperlukan CONTOH : membuat larutan klorin 0.5% dari larutan konsentrat 5 % Langkah 1 : Menghitung JB air : 5.0% :0,5% - 1 = 10 – 1 = 9 Langkah 2 : Ambil 1 bagian larutan konsentrat klorin dengan menambahkan 9 bagian air
Cara pembuatan larutan klorin 0,1 % dan 0,5 %
dengan mengencerkan produk komersial pemutih yang tersedia di pasaran