Anda di halaman 1dari 24

Desinfeksi & Sterilisasi

Nunung Liawati, M.Kep


 Precleaning/prabilas
 Pencucian dan pembersihan
 Sterilisasi dan Desinfeksi

Proses pencegahan infeksi dasar untuk


mengurangi penularan penyakit
Setiap benda, baik peralatan metal yang kotor
memerlukan penanganan dan pemrosesan
khusus agar:
• Mengurangi risiko perlukaan aksi dental atau
terpapar darah
• Memberikan hasil akhir berkualitas tinggi
Tiga Tingkat Proses Desinfeksi
1. Desinfeksi tingkat tinggi (DTT) : Mematikan kuman
dalam waktu 20 menit – 12 jam akan mematikan
semua mikroba kecuali spora bakteri
2. Desinfeksi tingkat sedang (DTS) : Dapat mematikan
mikrobakteria vegetatif hampir semua virus, hampir
semua jamur tetapi tidak bisa mematikan spora
bakteria
3. Desinfeksi tingkat rendah (DTR) : Dapat mematikan
hampir semua bakteria vegetatif, beberapa jamur,
beberapa virus dalam waktu < 10 menit.
 Sterilisasai adalah Proses untuk
membebaskan suatu benda dari semua
mikroorganisme, baik bentuk vegetatif
maupun spora
 Desinfeksi adalah Proses mematikan semua

mikroorganisme patogen (kecuali spora)


yang dapat menyebabkan infeksi
Dilakukan dengan 2 cara Fisik dan kimia
 Secara Fisik meliputi Cahaya matahari,

Pengeringan, Pemanasan kering, Pemanasan


basah, Penyaringan, Radiasi dan getaran
ultrasonik
 Secara Kimia meliputi Klorin, Alkohol, Fenol,

Peroksida, Zat warna, Sabun dan Deterjen,


formaldehide dan dalam bentuk gas
Secara Fisik
 Cahaya Matahari
Mempunyai aktivitas bakterisidal yang cukup
baik. Daya kerja berdasarkan adanya sinar
UV. Cara ini merpkn sterilisasi alamiah untuk
air pada wadah terbuka, sungai dan danau
 Pengeringan
Pengeringan di udara dapat membunuh
sebagian besar kuman. Spora tidak
terpengaruh, cara ini kurang memuaskan
 Pemanasan Basah
Otoklaf
Pada alat ini bahan yang akan di sterilkan
dipanaskan sampai 121 derajat C selama 15-20
mnt pada tekanan 1,5 atm.uap air memanaskan
bahan-bahan tadi shg dg cepat disterilkan dg
melepaskan panas yang laten, Air yang
mengembun akan menyebabkan lembab yang
dapat membunuh kuman
Merebus ( Boiling )
Teknik ini termudah dan termurah dengan
merebus. Waktu yang di anjurkan 15 mnt
terhitung setelah mendidih. Sel vegetatif akan
mati dalam waktu 5-10 mnt pemaparan,
tetapi spora dan kebanyakan virus mampu
bertahan berjam-jam dengan cara ini
Pasteurisasi
Suatu cara desinfeksi dg pemanasan yang
dapat dipakai terhadap susu, kuman-
kuman patogen yang mungkin terdapat
dalam susu spt kuman TBC, Bruseli,
Streptokokus, salmonela, dipteri, Shigela,
stafilokokus dapat dibunuh sedangkan susu
tidak rusak. Suhu digunakan pada
Pasteurisasi ini 65 derajat dan waktu yg di
gunakan selama 30 mnt
 Pemanasan Kering
Pembakaran (Incineration)
Merupakan cara sterilisasi yg 100% efektif.
Biasanya di pergunakan untuk mensterilkan
alat penanam kuman (Sengkelit) yaitu dg
membakarnya hinga pijar. Dengan cara ini
semua bentuk hidup akan mati. Dilakukan
juga terhadap binatang percobaan yang mati
 Radiasi Ultraviolet
Mikroorganisme di udara dapat dibunuh dg
penyinaran ultraviolet. Ultraviolet juga dapat
digunakan untuk mencegah infeksi melalui
udara pada ruang bedah, tempat-tempat
umum dan laboratorium bakteriologis
 Penyaringan
Sterilisasi ini berguna to larutan antibiotika,
serum, larutan karbohidrat dll. Dapat jg
dipakai to memisahkan kuman dari toksin,
to menyaring kuman yang jumlahnya sedikit
di dalam cairan dan menyaring kuman yang
di udara
Secara Kimia
Klorin
 Memiliki warna khas (Hijau) dan bau tajam
 Dikenal sebagai desinfektan yang sangat baik
dan dijadikan standar pengolahan air minum
di seluruh lingkungan
 Biasanya di RS dipakai untuk mendesinfeksi
ruangan, permukaan-permukaan dan alat-
alat nonbedah
Alkohol
 Zat paling efektif untuk sterilisasi dan
desinfeksi
 Sering dipakai desinfektan kulit dan
digunakan alkohol 70%,
 Isosopril alkohol 70-90% efektif dan
termurah tetapi tidak efektif terhadap spora
 Suatu hapusan dengan alkohol secara cepat,
tidak cukup mensterilkan tetapi hanya
mengurangi kemungkinan timbulnya infeksi
Fenol
 Digunakan untuk mensterilkan alat-alat
bedah
 Larutan yang dipakai biasanya kadar 3%
Peroksida
 Peroksida hidrogen ( H2O2 ) mrpkn antiseptik
yang efektif dan nontoksik
 Konsentrasi 0,3 – 6,0% H2O2 dipakai to
desinfeksi. 6-25% to sterilisasi
 H2O2 10% bersifat virusid dan sporosid
Hal-Hal yang harus diperhatikan pada
desinfeksi :
 Rongga yang cukup diantara alat-alat yang di
desinfeksi, shg seluruh permukaan alat-alat
tersebut dapat berkontak dengan desinfektan
 Sebaiknya desinfektan yang dipakai bersifat
membunuh
 Waktu desinfeksi harus tepat, alat-alat yang
di desinfeksi jangan diangkat sebelum
waktunya
 Solusi yang biasa dipakai untuk membunuh
spora kuman biasanya bersifat sangat mudah
menguap shg ventilasi ruangan perlu
diperhatikan
 Pengenceran desinfektan harus sesuai
dengan yang dianjurkan, dan setiap kali
harus dibuat pengenceran baru
 Sebaiknya menyediakan hand lotion untuk
merawat tangan setelah berkontak dengan
desinfektan
Kebijakan
Pembuat kebijakan program nasional
(atau regional) pencegahan dan pengendalian
infeksi
Program tersebut harus dapat :
• Menentukan tujuan nasional (atau regional) yang relevan dan
konsisten dengan tujuan pelayanan kesehatan nasional / regional.
• Menyusun, mengembangkan dan senantiasa memperbaharui
panduan untuk surveilans pelayanan kesehatan yang dianjurkan,
serta upaya pengendalian dan pencegahan infeksi.
• Mengembangkan suatu sistem nasional untuk memantau
beberapa penyakit infeksi / menular tertentu dan menilai efektifitas
dari intervensi yang dilakukan
• Menciptakan keselarasan (harmonisasi) program pelatihan awal
dan pelatihan berkelanjutan bagi petugas kesehatan.
• Memfasilitasi akses untuk mendapatkan bahan kebutuhan dan
produk-produk penting mengenai higiene dan keselamatan.
• Mendorong ketersediaan layanan kesehatan untuk
mempromosikan praktek terbaik pencegahan dan pengendalian
infeksi.
• Mendorong pembentukan layanan kesehatan dalam hal
memantau penyakit akibat pelayanan
kesehatan dan untuk memberi masukan kepada petugas
kesehatan yang berkepentingan
 Komite Nasional Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi
• Mengkaji risiko yang terkait dengan teknologi
baru dan memantau risiko penularan suatu infeksi
dari alat-alat dan produk baru, sebelum produk
tersebut diijinkan untuk digunakan
• Mengkaji dan memberikan masukan terhadap
investigasi wabah dan epidemi
• Menjalin komunikasi dan bekerjasama dengan
komite fasilitas kesehatan lain yang memiliki
kepentingan sama, seperti komite keselamatan
dan kesehatan, komite pengelolaan limbah,
komite transfusi darah dan lain-lain
CARA MELAKUKAN PENGENCERAN LARUTAN KLORIN

Larutan klorin yang dibuat dari natrium-hipoklorit (cairan


pemutih) merupakan larutan yang relatif murah, bereaksi
paling cepat dan efektif dipakai untuk dekontaminasi.
Rumus untuk membuat pengenceran dari larutan pekat
(konsentrat)
• Periksa konsentrasi ( % konsentrat) produk klorin
komersial yang anda gunakan
• Tentukan jumlah bagian air yang diperlukan dengan
rumus di bawah :
Jumlah Bagian (JB) air =konsentrat%: konsentrat %-1

• Campur 1 bagian konsentrat larutan klorin (cairan


pemutih) dengan sejumlah air (JB air) yang diperlukan
CONTOH : membuat larutan klorin 0.5% dari
larutan konsentrat 5 %
Langkah 1 : Menghitung JB air : 5.0% :0,5% - 1
= 10 – 1 = 9
Langkah 2 : Ambil 1 bagian larutan
konsentrat klorin dengan menambahkan
9 bagian air

Cara pembuatan larutan klorin 0,1 % dan 0,5 %


dengan mengencerkan produk komersial
pemutih yang tersedia di pasaran

Anda mungkin juga menyukai