digunakan untuk memberantas hama berupa serangga. Seperti: nyamuk, lalat, tawon, kutu, semut, kecoak dsb. Jenis-jenis Insektisida
Berdasarkan cara kerjanya, insektisida digolongkan menjadi
beberapa macam sebagai berikut; 1. Racun Perut (stomach poison): bisa menimbulkan kematian karena bahan aktifnya bekerja di dalam perut serangga; 2. Racun kontak (contact poison): bahan aktif yang telah disemprotkan dan mengenai serangga akan meresap ke dalam tubuh melalui kulit luar, menembus saluran darah atau dengan melalui pernapasan kemudian bekerja dalam tubuh sehingga serangga akan mati; 3. Racun Sistemik (Systemic poisons): racun/bahan aktifnya dapat diserap oleh tanaman sehingga tanaman tersebut memiliki daya penolak bahkan daya mematikan terhadap serangga yang memakannya; 4. Fumigan (fumigant): Insektisida ini mematikan serangga setelah zat fumigan terserap ke dalam tubuh serangga melalui pernafasannya. Jadi insektisida harus difumigasikan atau diuapkan dalam bentuk gas pada ruangan-ruangan tertutup; 5. Antraktan (anttractant): insektisida ini dapat mengeluarkan bau-bauan yang bisa menarik jenis serangga tertentu setelah mendekat dan berkumpul, maka bisa dengan mudah memusnahkannya; 6. Repelan (repellen): dapat mengeluarkan bau-bauan yang bisa menolak atau mengusir serangga karena bau yang dikeluarkan adalah bau yang tidak disenangi oleh serangga-serangga pengganggu. Berikut penggolongan insektisida berdasarkan susunan kimianya; 1. Insektisida anorganik, berasal dari unsur-unsur alamiah dan tidak mengandung karbon. contohnya: asam borat, arsenit timbal, kalsium arsenat, sulfat tembaga, dan kapur belerang; 2. Insektisida Organik; a. Sintetik: terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan nitrogen; b. Alam: berasal dari bahan hidup seperti tumbuhan (insektisida botanis), dan mikroba (insektisida mikrobial). Penggolongan Insektisida Rumah Tangga
Insektisida terdiri atas beberapa sub kelompok kimia yang
berbeda, yaitu; 1. Insektisida Organoklorin: relatif stabil, kurang reaktif ditandai dengan dampak residunya yang lama terurai di lingkungan dan bersifat racun terhadap susunan syaraf baik pada serangga maupun mamalia. Seperti, DDT; 2. Organofosfat: racun pembasmi serangga yang paling toksik terhadap binatang bertulang belakang sepert ikan, burung, bahkan mamalia. Bekerja memblokade penyaluran impuls syaraf dengan mengikat enzim asetilkolinesterase; 3. Karbamat: bekerja menghambat asetilkolinesterase seperti organofosfat tetapi pengaruhnya terhadap enzim tersebut tidak berlangsung lama, karena prosesnya cepat reversibel dan dapat bertahan dalam tubuh antara 1-24 jam sehingga cepat diekskresikan; 4. Piretroid: paling banyak digunakan pada insektisida bakar dan semprot. Dibedakan menjadi2; a. piretroid dari alam: dari bunga Chrysanthemum cinerariaefolium; b. piretroid sintetis. 5. DEET: berbentuk lotion, digunakan sebagai insektisida oles. Bekerja dengan memblokade receptor olfactory pada serangga sehingga menghilangkan insting serangga untuk menggigit manusia; 6. Fumigan: mencakup beberapa jenis gas, cairan, atau padatan yang mudah menguap pada suhu rendah dan dapat melepaskan gas yang dapat membasmi serangga; 7. Asam Borat: bekerja mempengaruhi metabolisme serangga dan bersifat abrasive pada eksoskeleton serangga. Obat Nyamuk
Merupakan salah satu bahan kimia pembasmi
serangga (insektisida) Anti nyamuk dikemas sesuai dengan cara-cara aplikasinya: 1. dibakar 2. difumigasi secara elektrik 3. dioleskan pada permukaan kulit 4. disemprotkan Bahan Aktif Transflutrin
salah satu bahan aktif anti nyamuk berbentuk padatan lingkar
berwarna hijau.
golongan piretroid (insektisida organik sintetik) yang cepat
bertindak dengan persistensi rendah.
khasiatnya diambil melalui asap yang menyebar ke seluruh
ruangan.
jika dipakai selama 4 jam dapat menurunkan kadar eritrosit yang
mengakibatkan manusia menderita anemia. S-Bioallethrin
Merupakan suatu pyrethroidinsecta (obat
pembasmi serangga) dengan suatu spektrum aktivitas luas, bereaksi dengan kontak langsung dan mempunyai karakteristik efek “ a strong knock down” (efek langsung jatuh pada serangga).
digunakan dalam pembuatan obat pembasmi
serangga bakar, cair dan elektrik. D-allethrin
merupakan pyrethroid campuran.
insektisida kontak kuat yang menghasilkan “a strong knock-
down” cepat, melawan hama-hama rumah tangga (lalat, nyamuk, kutu dan kecoak).
Bila masuk ke dalam tubuh secara inhalasi dalam waktu lama
akan menyebabkan gangguan paru-paru dan menyebabkan hati tidak mampu melakukan detoksifikasi secara sempurna. Sipermetrin
berperilaku sebagai neurotoksin
Mempunyai sifat khusus: efektifitas tinggi, kurang toksi
terhadap mamalia, mempunyai efek knock-down cepat.
beracun terhadap serabut syaraf, menyebabkan
tremor dan gerakan in-koordinasi pada orang yang keracunan, biasanya terlihat kejang-kejang. Deltametrin
merupakan salah satu piretroidester
terdapat pada kapur barus
Menghasilkan racun dan menyebabkan kelumpuhan
serangga dengan cara menjaga saluran natrium tetap terbuka di membran saraf serangga saraf tidak dapat terangsang kembali. Propoxur
adalah senyawa karbamat yang diduga kuat sebagai zat
karsinogenik.
Mekanisme aksinya berupa penghambatan enzim acetyl
cholinesterase, lalu menghasilkan kontraksi otot spontan pada serangga yang diikuti oleh paralisis (kelumpuhan).
jika terhirup/ terserap tubuh manusia dapat mengaburkan
penglihatan, keringat berlebih, pusing, sakit kepala dan badan lemah. Dapat pula menurunkan aktivitas enzim yang berperan pada saraf transmisi, dan berpengaruh buruk pada hati dan reproduksi. DDVP (dichlorovynil dimetyl phosfat)
Dichlorvos atau DDVP merupakan zat racun peringkat
ke-1, yakni berdaya racun tinggi.
turunan dari senyawa chlorine.
Jika terkena zat ini dalam jangka panjang, menyebabkan
kerusakan syaraf, mengganggu pernapasan, jantung, sistem reproduksi, dan memicu kanker. DEET (Diethyltoluamide)
biasanya ada pada obat anti nyamuk dalam bentuk lotion.
cara kerjanya memanipulasi bau dan rasa yang berasal dari kulit dengan menghambat reseptor asam laktat pada antenna nyamuk sehingga mencegah nyamuk mendekati kulit.
digunakan untuk memblokir acetylcholinesterase yang
membuat asetilkolin terakumulasi berlebihan pada celah sinaptik sehingga menyebabkan kelumpuhan dan kematian neuromuskuler karena sesak nafas pada serangga maupun mamalia. Bahan non Akti Pewangi dan CFC
Pewangi, digunakan pewangi yang tidak disukai
nyamuk; 1. digunakan wangi lavender 2. digunakan wangi jeruk
CFC, zat pendorong untuk produk aerosol (semprotan),
dapat berdampak pada penipisan lapisan ozon. Cara penggunaan insektisida rumah tangga
1. Menyemprotkan insektisida aerosol pada ruangan yang terdapat
banyak serangga; 2. Fogger/pengasapan; 3. Menyambungkan insektisida elektrik pada aliran listrik; 4. Membakar ujung obat nyamuk yang berbentuk padatan lingkar; 5. Mengoleskan insektisida lotion ke kulit; 6. Menyemprotkan cairan insektisida pada celah atau lubang tempat serangga bersembunyi; 7. Menaburkan bubuk insektisida pada celah atau lubang tempat serangga bersembunyi; 8. Umpan dan perangkap berumpan; 9. Melapiskan racun dan lem perekat pada salah satu sisi kepingan kertas insektisida dan menempatkannya di tempat yang banyak serangga. THANK’S FOR Y OUR ATTENTION