Anda di halaman 1dari 11

MEKANISME

TOKSIKOLOGI PADA
KERACUNAN
PESTISIDA
👩 HAYATI (H052192003)
Definisi…

Pestisida adalah zat untuk membunuh Penggunaan pestisida yang tidak tepat dapat
atau mengendalikan hama. Beberapa jenis memberikan akibat samping keracunan. Ada beberapa
hama yang paling sering ditemukan adalah faktor yang mempengaruhi ketidaktepatan penggunaan
serangga dan beberapa di antaranya sebagai pestisida antara lain tingkat pengetahuan. sikap/perilaku
vektor penyakit. pengguna pestisida, penggunaan alat pelindung, serta
kurangnya informasi yang berkaitan dengan resiko
penggunaan pestisida. Selain itu petani lebih banyak
mendapat informasi mengenai pestisida dari petugas
pabrik pembuat pestisida dibanding petugas kesehatan.

2
Cara Kerja Pestisida
Pestisida Golongan Pestisida Golongan
Organoklorin Organofosfat dan Karbamat
Pestisida golongan organofosfat Kolin + Asam
Asetilkolin
dan karbamat memiliki aktivitas
Insektisida organoklorin asetat
antikolinesterase seperti halnya
bekerja dengan merangsang fisostigmin, neostigmin, pirido-
sistem syaraf dan stigmin, distigmin, ester asam Kolinetrase
menyebabkan paratesia, fosfat, ester tiofosfat dan
peka terhadap rangsangan, karbamat. Cara kerja semua
jenis pestisida organofosfat dan
fosforilasi
iritabilitas, terganggunya
keseimbangan, tremor dan karbamat sama yaitu
kejang- kejang. Cara kerja menghambat penyaluran impuls
Organofosfat
zat ini tidak diketahui secara saraf dengan cara mengikat
kolinesterase, sehingga tidak
tepat. Beberapa zat kimia
terjadi hidrolisis asetilkolin..
ini bekerja pada sistem
syaraf.

3
Klasifikasi Pestisida…

Insekta Fungisida

Herbisida Rodentisida

Organoklorin Senyawa merkuri


Organofosfat Dikarboksimida
Karbamat Aromatik
Klorofenoksi Warfarin
Piretroid Derivat ftalimid
Biperiamitroldil Tiourea
Natrium fluoroasetat
Dinitrookresol 4
Amitrol
Klasifikasi Berdasarkan Cara
Bekerjanya Racun / Cara Masuknya

Racun perut Racun diberikan dengan umpan karena bersifat penarik


(stomach poisons) (attractant) Racun perut ( stomach
umpan karena bersifat
Racun pernafasan ( res
Racun pernafasan Racun diberikan racun dengan bahan kimia yang berbentuk
bahan kimia yang berbe
(respiratory poisons) fumigan.
Racun kontak ( contact
poisons ) yang disempr
Racun kontak Racun residu (residual poisons) yang disemprotkan pada rumah.
(contact poisons) dinding dan langit-langit rumah. Debu dessikan ( dessic
hydroscopik yang dapa
Racun berbentuk debu hydroscopik yang dapat menyerap
Debu dessikan
cairan tubuh serangga.
(dessicants)

5
‘’
Adapun sifat keracunan pestisida yaitu:
▣ Golongan OC (organoklorin) lebih sering menimbulkan keracunan kronis:
seperti OC yg masuk ke dalam tubuh akan tertimbun dalam jaringan
lemak dalam bentuk inaktif karena proses biologis dalam tubuh sebagian
pestisida yang terikat dalam lemak akan lepas/bebas kemudian masuk ke
peredaran darah, saraf lalu timbul gejala sakit. Demikian hal ini terjadi
berulang dalam waktu tahunan baru sembuh dampaknya kronis.
▣ Golongan OP (organoposfat)& C (carbamat) lebih menimbulkan
keracunan akut: OP dan C masuk tubuh kemudian beberapa jam
mengalami degradasi dan telah habis dalam waktu 4 minggu. dampak
kesehatan cepat timbul & cepat sembuh bersifat akut.

6
Mekanisme Toksikologi
Pestisida

Pestisida dapat masuk ke dalam tubuh melalui kulit (dermal),


pernafasan (inhalasi) atau mulut (oral). Pestisida akan segera diabsorpsi jika
kontak melalui kulit atau mata. Absorpsi ini akan terus berlangsung selama
pestisida masih ada pada kulit. Kecepatan absorpsi berbeda pada tiap
bagian tubuh. Perpindahan residu pestisida dan suatu bagian tubuh ke
bagian lain sangat mudah. Jika hal ini terjadi maka akan menambah potensi
keracunan. Residu dapat pindah dari tangan ke dahi yang berkeringat atau
daerah genital. Pada daerah ini kecepatan absorpsi sangat tinggi sehingga
dapat lebih berbahaya dari pada tertelan. Paparan melalui oral dapat
berakibat serius, luka berat atau bahkan kematian jika tertelan. Pestisida
dapat tertelan karena kecelakaan, kelalaian atau dengan sengaja.

7
Keracunan dan Toksitsitas

Keracunan pestisida terjadi bila ada bahan pestisida yang


mengenai dan/atau masuk ke dalam tubuh dalam jumlah
tertentu. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
keracunan pestisida antara lain
▣ Dosis
▣ Toksisitas senyawa pestisida
▣ Jangka waktu atau lamanya terpapar pestisida
▣ Jalan masuk pestisida dalam tubuh

8
Penanganan Keracunan Pestisida

▣ Kenali gejala dan tanda keracunan pestisida dan pestisida yang


sering digunakan.
▣ Jika diduga keracunan, korban segera dibawa ke rumah sakit atau
dokter terdekat.
▣ Identifikasi pestisida yang memapari korban, berikan informasi ini
pada rumah sakit atau dokter yang merawat.
▣ Bawa label kemasan pestisida tersebut. Pada label tertulis informasi
pertolongan pertama penanganan korban.
▣ Tindakan darurat dapat dilakukan sampai pertolongan datang atau
korban dibawa ke rumah sakit.

9
tersebut. Pada label tertulis
informasi pertolongan pertama
penanganan korban

□ Hentikan paparan dengan memindahkan korban dan sumber paparan,


lepaskan pakaian korban dan cuci/mandikan korban.
□ Jika terjadi kesulitan pernafasan maka korban diberi pernafasan buatan.
Korban diinstruksi- kan agar tetap tenang. Dampak serius tidak terjadi
segera, ada waktu untuk menolong korban
□ Korban segera dibawa ke rumah sakit atau dokter terdekat. Berikan
informasi tentang pestisida yang memapari korban dengan membawa
label kemasan pestisida
□ Keluarga seharusnya diberi pengetahuan/ penyuluhan tentang pesticida
sehingga jika terjadi keracunan maka keluarga dapat memberikan
pertolongan pertama.

10
Thanks
!
Ada
pertanyaan?

11

Anda mungkin juga menyukai