Anda di halaman 1dari 28

Kelompok 6

Alfianita

Fadila
Andina Selia Nur
Andhika Mahatidanar
Anggun Chairunissa
Aulia Rahma
Dyah Kartika
Farida Hakim
Gemayangsura
Hari Hardana
Kautsar Ramadhan
Melati Nurul Utami
Radian Pandhika
Sofia Latifah

Skenario 2
Di sebuah perusahaan agroindustry, terdapat beberapa pekerja yang
datang ke klinik perusahaan dengan keluhan sakit kepala, mual,
muntah, dan sesak nafas. Setelah di lakukan pemeriksaan, dokter
mendiagnosis sesuai 7 langkah penetapan diagnosis okupasi dan
diduga disebabkan karena penggunaan pestisida. Oleh karena itu,
dokter perusahaan tersebut memberikan penjelasan kepada para
pekerja mengenai jenis pestisida, penggunaan pestisida yang aman,
dan alat pelindung diri yang diperlukan. Dokter perusahaan tersebut
juga memberikan penjelasan tentang beberapa pupuk, antibiotik dan
hormon yang juga digunakan dalam agroindustri serta kemungkinan
bahaya yang ditimbulkan.

Pestisida
Menurut Depkes RI (1990) Kata Pestisida berasal dari rangkaian
kata pest yang berarti hama dan cida atau sida yang berarti
membunuh. Dalam PP No 7 tahun 1973 yang dimaksud dengan
pestisida adalah semua zat kimia atau bahan lain serta jasad renik
dan virus yang bertujuan dalam memperbaiki produksi bidang
agricultural (pertanian, kehutanan, peternakan dan perikanan).

Jenis pestisida berdasarkan sasaran :


Insektisida berfungsi untuk membunuh atau
mengendalikan serangga
Herbisida berfungsi untuk membunuh gulma
Fungisida berfungsi untuk membunuh jamur atau
cendawan
Algasida berfungsi untuk membunuh alga
Rodentisida berfungsi untuk membunuh binatang
pengerat
Akarisida berfungsi untuk membunuh tungau atau kutu
Bakterisida berfungsi untuk membunuh atau melawan
bakteri
Moluskisida berfungsi untuk membunuh siput.

Berdasarkan sifat pestisida


bentuk padat
bentuk cair
bentuk asap (aerosol)
bentuk gas (fumigan)

Berdasarkan Cara Kerja atau efek keracunannya


Racun kontak adalah membunuh sasarannya bila pestisida mengenai kulit
hewan sasarannya.
Racun perut adalah membunuh sasarannya bila pestisida tersebut termakan
oleh hewan yang bersangkutan.
Fumigan adalah senyawa kimia yang membunuh sasarannya melalui saluran
pernafasan.
Racun sistemik adalah pestisida dapat diisap oleh tanaman, tetapi tidak
merugikan tanaman itu sendiri di dalam batas waktu tertentu dapat membunuh
serangga yang menghisap atau memakan tanaman tersebut

Berdasarkan stuktur kimianya


golongan organoklorin
golongan organophosfat
golongan karbamat
golongan piretroid

Dampak Penggunaan Pestisida


a.Dampak positif
Dapat diaplikasikan dengan mudah
Dapat diaplikasikan hampir di setiap waktu dan setiap tempat
Hasilnya dapat dirasakan dalam waktu singkat
Dapat diaplikasikan dalam areal yang luas dalam waktu singkat
Mudah diperoleh dan memberikan keuntungan ekonomi
terutama jangka pendek.

Dampak Negatif Pestisida


Keracunan pestisida
Keracunan terhadap ternak dan hewan peliharaan
Keracunan pada ikan dan biota lainnya
Keracunan terhadap satwa liar
Keracunan terhadap makanan
Kematian musuh alami organisme pengganggu
Kenaikan populasi pengganggu
Dapat menyebabkan timbulnya resistensi
Residu
Pencemaran Lingkungan

Gejala keracunan pestisida

Ketentuan penggunaan pestisida:


a.Tepat dosis/ konsentrasi
b.Tepat waktu
c.Tepat cara
d.Tepat sasaran
e.Tepat kombinasi

Organophosphat
- Organophosphat adalah insektisida yang paling
toksik diantara jenis pestisida lainnya dan sering
menyebabkan keracunan
- Organofosfat
menghambat
aksi
pseudokholinesterase
dalam
plasma
dan
kholinesterase dalam sel darah merah dan pada
sinapsisnya.
- Pada saat enzim dihambat, mengakibatkan jumlah
asetylkholin meningkat dan berikatan dengan
reseptor muskarinik dan nikotinik pada system
saraf pusat dan perifer.

Carbamat
Insektisida ini biasanya daya toksisitasnya rendah terhadap
mamalia dibandingkan dengan organofosfat, tetapi sangat efektif
untuk membunuh insekta.
Struktur karbamate seperti physostigmin, ditemukan secara
alamiah dalam kacang Calabar (calabar bean). Bentuk carbaryl
telah secara luas dipakai sebagai insektisida dengan komponen
aktifnya adalah SevineR.
Mekanisme toksisitas dari karbamate adalah sama dengan
organofosfat, dimana enzim achE dihambat dan mengalam
karbamilasi.

Organochlorin
Organokhlorin atau disebut Chlorinated hydrocarbon terdiri
dari beberapa kelompok yang diklasifikasi menurut bentuk
kimianya. Yang paling populer dan pertama kali disinthesis
adalah Dichloro-diphenyl-trichloroethan atau disebut DDT.

Piteroid
Insektisida dari kelompok piretroid merupakan analog dari
piretrum yang menunjukkan efikasi yang lebih tinggi
terhadap serangga dan pada umumnya toksisitasnya
terhadap mamalia lebih rendah dibandingkan dengan
insektisida lainnya.
kebanyakan diantaranya sangat toksik terhadap ikan, tawon
madu dan serangga berguna lainnya
Bekerjanya terutama secara kontak dan tidak sistemik.

Penanganan Keracunan
Pestisida
- Stabilisasi pasien
Pemeriksaan saluran nafas, pernafasan, dan sirkulasi.
- Dekontaminasi

Baju pasien harus segera dilepas dan badan pasien harrus segera
dibersihkan dengan sabun. Dekontaminasi saluran cerna dapat melalui
pengosongan orogastrik atau nasogastrik.
- Pemberian antidotum

Agen antimuskarinik seperti atropine, ipratopium, glikopirolat, dan


skopolamin biasa digunakan mengobati efek muskarinik karena
keracunan organofosfat.

Pupuk
Pupuk adalah bahan yang digunakan untuk mengubah
sifat fisik, kimia, atau biologi tanah sehingga tumbuhan
dapat tumbuh lebih baik.
Mengandung nutrien-nutrien yang dibutuhkan tumbuhan
Makro nutrien yang dibutuhkan diantaranya adalah
Nitrogen, Fosfor, Potasium
Pupuk anorganik : dibuat pabrik secara kimia
Pupuk organic : sebagian besar/seluruhnya berasal dari
hewan/tumbuhan yang telah melalui proses rekayasa.

AMONIA (NH3)
Umum digunakan sebagai pupuk dalam bentuk anhidrat
Paling sering gangguan kesehatan disebabkan inhalasi
Larut dalam air membentuk ammonium hidroksida (NH4OH) basa
kuat
NH4OH sebabkan thermal injury (alkaline chemical burns) pada kulit,
mata, traktus gastrointestinal, dan traktus respiratori
Traktus respirasi: NH4OH destruksi silia & mukosa barrier rusak
sekresi mucus, epitel luruh, debris sel, edema, kontraksi otot polos
obstruksi
Paparan gas batuk, wheezing, serak, sesak napas, mata berair, hidung
berair, sakit kepala, mata merah
Ingesti sakit perut, nyeri retrosternal
Kontak kulit luka bakar tekstur kuning lunak, soapy

TATALAKSANA
Airway, breathing, circulation, decontamination, exposure
Indikasi ETT: distress respiratori berat (stridor, serak, facial
burns, status mental menurun)
Luka bakar irigasi kulit dengan air minimal 15 menit,
debridemen dengan silver sulfadiazine 1%, profilaksis
tetanus
Mata irigasi dengan air minimal 30 menit hingga Ph
KONJUNGTIVA 6,8 7,4. rujuk ke spesialis mata
Tertelan cuci mulut dan adm 250 ml air atau susu.
JANGAN DIRANGSANG EMESIS. Konsultasi
gastroenterologi

Hormon
Hormon tumbuhan (fitohormoon): sekumpulan senyawa
organic yang dalam kadar sangat kecil dapat mendorong,
menghambat, atau mengubah pertumbuhan,
perkembangan, dan/atau pergerakan tumbuhan.
Dikenal dengan nama ZPT (zat pengatur tumbuh)
Kelompok utama ZPT: auksin, sitokinin, giberelin,
etilena, dan asam absisat
Hormon hewan ternak: untuk meningkatkan produksi
daging, susu, atau telur
contoh: Bovine Growth Hormone untuk sapi perah
tingkatkan produksi susu dan daging

Antibiotika alami: diperoleh secara alami dari mikroorganisme


antibiotika sintetis : disintesis di laboratorium
antibiotika semisintetis: dihasilkan oleh mikroorganisme dan
dimodifikasi di laboratorium dengan menambahkan senyawa kimia
Digunakan dalam peternakan untuk meningkatkan atau
mempertahankan produktivitas ternak, mencegah dan mengobati
penyakit
Pemberian biasanya melalui air minum atau pakan
Apabila peternak yang menggunakan pakan tersebut tidak
memperhatikan aturan pemakaiannya, diduga kuat produk ternak
mengandung residu antibiotika yang dapat mengganggu kesehatan
manusia, antara lain berupa resistensi terhadap antibiotika tertentu,
reaksi alergi dan kemungkinan keracunan

Arang Aktif
Arang aktif adalah suatu jenis karbon yang memiliki luas permukaan
yang sangat besar
Bahan baku: kayu, batu bara, kulit kacang, atau serbuk gergaji
diaktifkan dengan cara kimia (mencampurnya dengan asam), atau
dengan mengukus menggunakan uap/ gas pada temperatur tinggi
hasilnya adalah arang berwarna hitam legam, namun tak berbau dan
tak berasa.
Penggunaan: kasus overdosis obat, keracunan makanan, atau tertelan
bahan beracun
Kemampuannya menangkap racun ini hanya terjadi di lambung dan
usus, ketika zat beracun belum terserap dan masuk ke dalam
peredaran darah. Sehingga, semakin cepat diberikan, semakin banyak
racun yang dapat diserap.
Tidak dapat menyerap: litium, asam atau basa kuat, logam dan bahan
inorganik, dan hidrokarbon

Cara pemberian arang aktif:


Berikan arang aktif (activated charcoal), jangan rangsang muntah. Arang aktif
diberikan peroral dengan atau tanpa pipa nasogastrik sesuai dosis.Jika
menggunakan pipa nasogastrik, pastikan dengan seksama pipa nasogastrik
berada di lambung.
Larutkan arang aktif dengan 8-10 kali air, misalnya 5 g ke dalam 40 ml air
Jika mungkin, berikan sekaligus, jika sulit (anak tidak suka), dapat diberikan
secara bertahap
Efektifitas arang aktif bergantung pada isi lambung (lambung kosong lebih
efektif)
Jika arang aktif tidak tersedia, rangsang muntah (hanya pada anak sadar)
yaitu dengan merangsang dinding belakang tenggorokan dengan
menggunakan spatula atau gagang sendok.

Dosis pemberian arang aktif

Anda mungkin juga menyukai