Anda di halaman 1dari 18

PESTISIDA

PEMBAHASA
N
1 Pengertian Pestisida

2 Pengolongan pestisida

3 Gejala
keracunan
4 Mekanisme toksikasi
4 Golongan
karbamat
5 Faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Enzim
Kolinesterase

6 Pencegahan pestisida

7 Penanganan pestisida
Apa itu
pestisida?
Pestisida adalah zat untuk membunuh atau mengendalikan hama. Food
and Agriculture Organization (FAO) mendefinisikan bahwa pestisida
adalah setiap zat yang diharapkan sebagai pencegahan, menghancurkan
atau pengawasan setiap hama termasuk vektor terhadap manusia atau
penyakit pada binatang, dan tanaman yang tidak disukai atau binatang
yang menyebabkan kerusakan selama proses produksi berlangsung,
penyimpanan atau pemasaran makanan, komiditi pertanian, kayu dan
produksi kayu, atau bahan makanan binatang (Sutarni, 2015).
Pengolongan
pestisida
1. Penggolongan berdasarkan kegunaannya

2.Jenis pestisida menurut bentuk formulasi

3 .Jalur Masuk Pestisida


Gejala ker acun an
Gejala keracunan organofosfat sangat bervariasi.
Setiap gejala yang timbul sangat
bergantung pada adanya stimulasi asetilkolin
persisten atau depresi yang diikuti oleh
stimulasi saraf pusat maupun perifer.
MEKANISME
TOKSIKASI

Organofosfat adalah insektisida yang paling toksik di antara jenis pestisida


lainnya dan sering menyebabkan keracunan pada manusia. Bila tertelan,
meskipun hanya dalam jumlah sedikit, dapat menyebabkan kematian pada
manusia. Organofosfat menghambat aksi pseudokolinesterase dalam plasma dan
kolinesterase dalam sel darah merah dan pada sinapsisnya. Enzim tersebut secara
normal menghidrolisis asetilkolin menjadi asetat dan kolin.
GOLONGAN
KARBAMAT
MEKANISME Gejala ker acun an
TOKSIKASI
Pestisida golongan karbamat
merupakan racun kontak,
Mekanisme toksisitas dari
racun perut, dan racun
karbamat adalah sama dengan
pernafasan. Bekerja
organofosfat, dimana enzim
golongan organofosfat seperti
yaitu
asetikolinesterase dihambat
menghambat aktivitas enzim
dan mengalami karbamilasi.
kolinesterase.
Faktor yang
mempengaruhi akt ivit as
en zim kolin ester ase

Keadaan Suhu
gizi

Kebiasaan m er okok
J en is kelam in , um ur

Kebiasaan m em akai alat


Lam a ker ja sebagai APD
petan i

Waktu pen yem pr otan Um ur


Pencegahan
keracunan
pestisida
Menurut Purba (2009) untuk menekan risiko dan menghindari dampak negatif
penggunaan pestisida bagi pengguna/petani, beberapa hal yang perlu diperhatikan
yakni
1.Peraturan perundangan
Banyak peraturan yang mengatur pestisida, termasuk cara penggunaannya serta tindakan keselamatan yang
perlu diambil. Peraturan-peraturan tersebut hendaknya disebarluaskan dan dilaksanakan dan ditaat

2. Pendidikan dan latihan


pengguna pestisida perlu dibekali informasi yang memadai dan jujur tentang seluk-beluk pestisida dan cara
penggunaannya yang legal, benar, dan bijaksana. Latihan semacam itu dapat disisipkan, misalnya, lewat
Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) atau pada penyuluhan-penyuluhan pertanian.

3. Peringatan bahaya
Setiap kemasan pestisida atau brosur yang menyertainya selalu memuat petunjuk penggunaannya,
peringatan bahaya, dan petunjuk serta syarat-syarat keselamatan yang harus dipenuhi oleh pengguna.
Pengguna disarankan untuk selalu membaca label atau petunjuk penggunaan sebelum menggunakan
pestisida,mempelajari piktogram (tanda-tanda gambar) yang terdapat pada kemasan pestisida atau pada
brosur/leaflet pestisida.
4.Penyimpanan pestisida
a.Pestisida sebaiknya disimpan di tempat khusus dan aman bagi siapapun, terutama anak-anak.
b.Tempat penyimpanan pestisida harus terkunci dan tidak mudah dijangkau oleh anak-anak atau
bahkan oleh hewan peliharaan.
Tempat kerja untuk mencampur pestisida harus bersih, tenang dan berventilasi baik dan
pencampuran pestisida harus dilakukan di luar ruangan.

5 .Kondisi kesehatan pengguna


Pengguna/petani yang kondisi badannya tidak sehat jangan bekerja denganpestisida. Kondisi
yang kurang sehat akan memperburuk keadaan bila terjadi kontaminasi atau keracunan.

6.Tempat kerja
Tempat kerja untuk mencampur pestisida harus bersih, tenang dan berventilasi baik dan
pencampuran pestisida harus dilakukan di luar ruangan.

7.Pengunaan alat Pelindung APD

8.Persyaratan pembuangan dan pemusnahan limbah pestisida


PENANGANAN KERACUNAN
PESTISIDA
Menurut Raini (2015). setiap orang yang
pekerjaannya sering berhubungan dengan pestisida
seperti petani, buruh penyemprot dan Iain-lain
harus mengenali gejala dan tanda keracunan
pestisida dengan baik.
Tindakan pencegahan lebih baik dilakukan untuk
menghindari keracunan dan memperhatikan hal-
hal berikut:
a. Kenali gejala dan tanda keracunan pestisida dan pestisida yang sering digunakan

b. Jika diduga keracunan, korban segera dibawa ke rumah sakit atau dokter terdekat.

c. Identifikasi pestisida yang memapari korban,berikan informasi ini pada rumah sakit
atau dokter yang merawat

d. Bawa label kemasan pestisida tersebut. Pada label tertulis informasi


pertolongan pertama penanganan korban.

e. Tindakan darurat dapat dilakukan sampai pertolongan datang atau korban di


bawa kerumah sakit
Kesimpulan
Dari hasil pembahasan makalah diatas dapat ditarik beberapa kesmpulan sebagai berikut:
1.Peptisida adalah bahan-bahan kimia yang tidak terlepas dari penggunaannya untuk
mengendalikan hama dab jasad peganggu lainnya. Peptisida tidak saja membawa dampak positif
pada peningkatan produk pertanian tetapi juga membawa dampak negatif terhadap lingkungan
sekitarnya.
2.Pengarahan dan penggunaan lebih tepat kepada para pengguna dalam hal pemberian dosis, waktu
aplikasi, cara kerja yang aman, akan mengurangi ketidakefisienan pengguna peptisida pada lingkungan
dan mengurangi sekecil mungkin pencemaran yang terjadi.
3.Dimasa yanag akan datang diharapkan pengguna peptisida akan berkurang dan lebih selektif dan
dikung oleh adanya pertemuan-pertemuan baru yang lebih efektif dalam mengatasi gangguan dari jasad
pengganggu ini.
PERKENALAN
KELOMPOK

ARI ANGELIA FUJ IA


AKMAL HERAWATI RAHMADANI
PERKENALAN
KELOMPOK

ISRA PUTRI ZIKRA


NUZULLA BALQIS HUMAYRA
Ter im a
Kasih

Anda mungkin juga menyukai